Lordosis: Pengertian, Penyebab, Dampak & Cara Menanganinya

Posisi duduk yang salah dapat menjadikan kelainan tulang belakang yang mengakibatkan terganggunya aktifitas sehari-hari. Salah satu kelainan pada tulang belakang yang dapat terjadi adalah lordosis. Simak pengertian, penyebab, dan penjelasan lengkapnya di sini!

Apa Itu Lordosis?

1 4
Sumber: sagepub.com

Lordosis adalah istilah medis yang mengacu pada pada tulang belakang bagian bawah yang melengkung ke depan secara berlebihan. Pada dasarnya, manusia memiliki tulang leher, punggung atas, dan punggung bawah yang sedikit melengkung untuk membantu mendistribusikan berat badan, menjaga keseimbangan, dan fleksibilitas.

Pada kasus ini, lengkungan alami pada tulang belakang bagian bawah yang berlebihan, menyebabkan punggung bagian bawah melengkung lebih dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan terlihatnya bongkok pada bagian punggung bawah saat dilihat dari samping dan biasa disebut dengan swayback.

Kasus ini cukup umum dan dapat terjadi pada siapa saja mulai dari bayi, remaja, dewasa, sampai lansia. Beberapa orang memiliki faktor tertentu yang menyebabkan potensi menderita kelainan tulang belakang ini. 

Penyebab Lordosis

Kebanyakan kasus ini tidak memiliki penyebab atau idiopatik. Akan tetapi penyebabnya juga dapat terjadi karena beberapa faktor berikut: 

1. Postur Tubuh Buruk

Posisi tubuh yang buruk, seperti duduk atau berdiri dengan punggung melengkung secara berlebihan, dapat menyebabkan lordosis. Oleh karena itu, perlu menjaga posisi tubuh yang tegak dan baik untuk menghindari kelainan pada tulang belakang.

2. Obesitas

Berat badan berlebih dapat menimbulkan tekanan lebih pada tulang belakang. Tekanan tersebut menjadi pemicu utama terjadinya kelengkungan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kelengkungan pada tulang belakang yang tidak normal.

3. Kehamilan

Perubahan dalam distribusi berat badan dan pengaruh hormon selama kehamilan kadang-kadang dapat menyebabkan lordosis sementara. Hal ini menyebabkan adanya kelengkungan tulang belakang bagian bawah. Namun jangan khawatir, biasanya kasus ini akan hilang dan kembali ke postur tubuh awal saat setelah melahirkan.

4. Ketidakseimbangan Otot

Lemahnya otot perut dan fleksor pinggul atau ketegangan pada otot punggung bawah dan pinggul dapat menyebabkan postur lordotik. 

5. Kondisi Bawaan

Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan alami menderita lordosis karena adanya kelainan bawaan pada tulang belakang.

6. Gangguan Neuromuskular

Beberapa kondisi neuromuskular atau gangguan pada fungsi saraf dan otot, seperti cerebral palsy atau distrofi otot, dapat menyebabkan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal.

7. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang mengalami pengeroposan. Kasus yang disebabkan karena osteoporosis, biasanya diderita oleh lansia karena terjadi pengeroposan tulang punggung bagian bawah yang menyebabkan kelengkungan semakin parah saat menahan postur tubuh.

8. Gangguan Pertumbuhan Tulang

Gangguan ini sering kali disebut dengan achondroplasia yang dapat menyebabkan penderitanya tampak kerdil dan posturnya tampak kurang proporsional. Maka dari itu postur tubuh saat berdiri, duduk, ataupun tidur juga perlu diperhatikan lagi agar tidak mengalami gangguan serupa.

9. Cedera atau Jatuh

Cedera yang bisa terjadi ketika berolahraga atau jatuh ketika melakukan aktivitas sehari-hari juga dapat menyebabkan kelengkungan yang berlebih pada tulang lumbar. Apabila mengalami kejadian tersebut, harus segera ditangani oleh dokter ahli.

10. Spondilolistesis

Spondilolistesis atau pergeseran tulang belakang juga dapat menjadikan penyebab melengkungnya tulang lumbar.

Jenis-Jenis Lordosis

2 3
Sumber: Childrenshospital.org

Kelainan postur ini dapat terjadi pada seseorang di berbagai usia, dan bisa diklasifikasikan berdasarkan lokasi cekungannya.

1. Lordosis Lumbal

Jenis ini terjadi ketika terdapat cekungan berlebih pada daerah tulang belakang pinggang (lumbal). Hal ini dapat menyebabkan punggung bagian bawah (lumbal) terlihat sangat melengkung ke dalam. Penyebab yang umum dari jenis lordosis ini adalah otot yang lemah di sekitar perut atau disebabkan oleh faktor bawaan.

Jika penderitanya berdiri, maka perut akan lebih maju ke depan, atau jika dia berbaring, ruangan di bawah tulang punggung bagian bawah masih banyak tersisa.

2. Lordosis Servikal

Jenis ini terjadi pada bagian leher (servikal) tulang belakang. Cekungan berlebih pada leher ini menyebabkan kepala tampak lebih maju ke depan dari posisi normalnya. Penyebab dari jenis lordosis ini bisa bervariasi, termasuk postur yang buruk, trauma pada leher, dan kondisi medis tertentu.

Pada kasus yang sangat parah, penderita bisa mengalami gangguan pada leher atau tenggorokan, termasuk ketika berbicara dan menelan makanan.

Dampak Lordosis

Pada kebanyakan kasus ringan tidak menyebabkan masalah yang signifikan dan mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, pada kasus yang parah atau persisten dapat menyebabkan nyeri punggung, kesulitan berdiri tegak, dan masalah mobilitas. 

Selain dampak di atas, dampak lainnya yakni dapat menyebabkan kecacatan pada tulang belakang sehingga membuat kekuatan tulang belakang penderita semakin melemah.

Dampak selanjutnya yakni penderita menjadi kesulitan dalam mengontrol ketika buang air kecil ataupun buang air besar. Sering mengalami kesemutan dan juga postur tubuh bagian atas sampai dengan perut maju ke depan.

Dampak-dampak yang dirasa tersebut dapat mengalami perbedaan pada setiap penderitanya, juga akan semakin parah apabila tidak segera ditangani dan bisa menimbulkan komplikasi penyakit yang mengancam kesehatan penderitanya.

Cara Mencegah Lordosis

Dalam pencegahan, penderita dapat menerapkan beberapa latihan untuk menjaga postur tubuh sehingga dapat mengurangi risiko. Berikut contoh latihan olahraga tubuh yang dapat dilakukan:

  • Gerakan mengangkat bahu;
  • Melatih pergerakan leher seperti peregangan otot ketika menoleh ke kiri atau ke kanan;
  • Melakukan olahraga yoga dan menerapkan pose gerakan cat and bridge;
  • Gerakan mengangkat kaki; serta
  • Melatih otot lantai pelvis atau yang sering disebut pelvic tilt.

Bagi yang dituntut untuk bekerja dengan posisi duduk sepanjang hari, perlu untuk memperhatikan posisi duduk yang benar karena dapat mempengaruhi posisi tulang belakang. Posisi duduk yang baik sangat mempengaruhi postur tubuh.

Posisi berdiri terlalu lama juga dapat menjadi alasan terjadinya lordosis. Maka dari itu, sempatkanlah duduk sejenak apabila merasa lelah serta jangan lupa memakai bantuan bantalan penyangga pada tempat duduk yang digunakan untuk membantu menjaga postur tubuh.

Prosedur Diagnosis

3 5
Sumber: orthoinfo.aaos.org

Apa saja prosedur dalam mendiagnosa dalam proses pengobatan lordosis? Berikut serangkaian prosedur yang dilakukan oleh dokter ahli:

1. Pemeriksaan Fisik

Langkah awal yang dilakukan oleh dokter yakni pemeriksaan kondisi fisik pasien dan menanyakan gejala yang dirasa. Selanjutnya, dokter memeriksa riwayat kesehatan pasien dan meminta pasien melakukan beberapa gerakan yang melibatkan tulang belakang, seperti posisi duduk, berdiri, membungkuk serta ketika tidur terlentang.

2. Tes CT Scan dan CAT

Pemeriksaan selanjutnya yakni melakukan tes pencitraan menggunakan teknologi komputer dan kombinasi sinar X.

3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Tes ini menggunakan gabungan magnet yang bertenaga tinggi, juga memakai frekuensi radio dan teknologi komputer untuk dapat melihat kondisi tulang belakang secara detail.

4. X-Ray

Tes ini menggunakan pancaran energi elektromagnetik yang memiliki fungsi sama seperti tes MRI, namun biasanya digunakan dalam menentukan derajat kelengkungan tulang.

Cara Menangani Lordosis

Cara menangani atau pengobatan dari kasus ini dapat dilakukan sesuai dengan letak dan tingkat kelengkungannya. Kasus dengan tingkat kelengkungan ringan tidak memerlukan pengobatan tertentu. Cukup dengan menguatkan otot inti untuk mencegah kelengkungan menjadi semakin parah.

Untuk kasus dengan kelengkungan yang cukup parah, pilihan pengobatan yang bisa dilakukan yaitu: 

1. Terapi Fisik

Latihan penguatan dan peregangan dapat membantu mengoreksi ketidakseimbangan otot dan meningkatkan postur tubuh. Latihan fisik dapat berupa olahraga seperti yoga atau senam yang bisa menguatkan otot punggung.

2. Konsumsi Obat

Penderita lordosis yang sering kali mengalami rasa nyeri tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, dokter biasanya meresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen.

3. Pengelolaan Berat Badan

Jika obesitas menjadi faktor penyebab utama kesalahan postur, penurunan berat badan dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang. 

4. Penggunaan Pelindung (Brace)

Pada beberapa kasus, terutama pada masa remaja, penggunaan pelindung punggung dapat direkomendasikan untuk membantu mengoreksi kelengkungan. Penggunaan brace juga dapat mencegah kelengkungan menjadi lebih parah.

5. Operasi

Pada kasus lordosis yang parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari serta tidak dapat ditangani hanya dengan perawatan di atas, operasi tulang belakang mungkin dipertimbangkan untuk mengoreksi kelengkungan tersebut.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menangani Lordosis?

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami lordosis atau kelengkungan tidak normal di punggung bagian bawah, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau spesialis ortopedi untuk evaluasi yang tepat dan rencana perawatan yang sesuai. 

Jika lordosis terjadi secara berlebihan dan menyebabkan gejala atau masalah kesehatan, seperti nyeri punggung, kesulitan bergerak, atau masalah pernapasan, penting untuk mencari nasihat medis dan penanganan yang tepat dari tenaga medis.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page