45 Contoh Pantun Bahasa Jawa Lucu Berbagai Tema Lengkap dengan Arti

Pantun sering disebut sebagai bentuk puisi lama, karena sudah hadir sejak zaman nenek moyang. Ada banyak sekali jenis pantun, diantaranya pantun bahasa Jawa atau parikan yang sering digunakan dalam berbagai kegiatan.

Nah, artikel ini akan menyajikan berbagai parikan dengan tema yang beragam, mulai dari tema cinta, sosial, sindiran, hingga tema sedih. Tentu saja, sudah dilengkapi dengan arti. Yuk, simak informasi selengkapnya hanya di sini!

Pengertian Pantun Bahasa Jawa

Parikan atau pantun bahasa Jawa adalah puisi tradisional yang memiliki kesamaan bentuk dengan puisi tradisional Melayu. Nah, puisi tradisional Melayu ini sering disebut pantun.

Layaknya pantun pada umumnya, parikan memiliki kaidah atau aturan tertentu berupa guru wilangan (jumlah suku kata setiap baris) dan guru lagu (rima akhir suku kata). Di samping itu, parikan memiliki gatra purwa (baris sampiran) dan gatra tebusan (baris isi).

Pada perkembangannya, parikan memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari.  Adapun fungsi parikan adalah sebagai berikut:

  • Berfungsi sebagai media pengajaran atau pendidikan, karena setiap parikan mengandung isi atau pesan tertentu.
  • Menjadi salah satu sarana ekspresi perasaan jiwa pembuat pantun.
  • Berguna sebagai alternatif kontrol sosial yang bermanfaat di tengah masyarakat.
  • Sebagai bentuk sindiran kepada pihak atau situasi tertentu.
  • Menjadi salah satu estetika gending yang indah.
  • Sebagai pelepas stres, karena parikan mengandung hiburan.

Sampai saat ini parikan terus muncul. Bahkan, kebanyakan parikan bersifat anonim. Pasalnya, parikan berkembang melalui lisan, bukan tulisan. Sehingga, tidak diketahui dengan pasti penciptanya.

Ciri-Ciri Pantun Bahasa Jawa

Parikan memiliki ciri khas yang identik, sehingga mudah untuk dikenali. Secara umum, ciri-ciri parikan adalah sebagai berikut:

  • Parikan mempunyai keterikatan gatra, yaitu aturan jumlah baris pada tiap bait atau satuan baris.
  • Parikan memiliki gatra purwaka dan gatra tebusan. Untuk gatra purwaka biasa dikenal sebagai sampiran atau padhang, sedangkan gatra tebusan adalah isi atau inti dari parikan.
  • Parikan mempunyai guru lagu atau biasa disebut juga sebagai dhong-dhing yang merupakan aturan rima akhir yang terdapat pada puisi tradisional Jawa. Sementara itu, dalam parikan hal ini disebut purwakanthi guru swara.
  • Parikan juga memiliki guru wilangan, yaitu aturan jumlah suku kata atau wanda pada setiap bait.
  • Pada parikan yang terdiri dari empat gatra atau parikan ganda, untuk dua gatra pertama merupakan sampiran. Sedangkan, dua gatra kedua adalah isi.
  • Pada parikan tunggal atau yang terdiri dari dua gatra, gatra pertama adalah sampiran dan gatra kedua merupakan isi.
  • Baris pada parikan biasa disebut gatra.

Pantun Bahasa Jawa Tema Cinta

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri parikan, berikutnya lanjut ke pembahasan contoh pantun bahasa Jawa lucu tema cinta beserta artinya, yaitu:

Contoh 1

Pamit lunga menyang Seturan

(Pamit pergi ke Seturan)

Jebule dolan nang Palagan

(Ternyata bermain ke Palagan)

Senajan ati lagi kelaran

(Meskipun sedang sakit hati)

Tangi saur kudu tetep jalan

(Bangun sahur harus tetap jalan)

Contoh 2

Nyiram wedus nganggo banyu

(Menyiram kambing menggunakan air)

Weduse mlaku medeg paku

(Kambingnya jalan menginjak paku)

Ora ngurus apa jawabmu

(Tidak peduli apa jawabanmu)

Pokoke awakku tetep I love you

(Pokoknya diriku tetap I love you)

Contoh 3

Golek kloso nang omahe Kunti 

(Mencari tikar di rumah Kunti)

Kanggo nyambung karpet

(Untuk menyambung karpet)

Kowe ojo sampe nganti lali

(Kamu jangan sampai lupa)

Mergo awakku tresno banget

(Karena diriku cinta banget)

Contoh 4

Sego liwet lawuhe jelantah 

(Nasi liwet lauknya minyak jelantah)

Sego rawon kurang uyah  

(Nasi rawon kurang garam)

Ampun tangled kapan nikah

(Jangan tanya kapan nikah)

Pacar mawon kulo dereng gadah

(Pacar saja saya tidak punya)

Contoh 5

Sego kates jumlahe ana papat

(Nasi kates jumlahnya ada empat)

Tuku jamu dicampur lan madu

(Beli jamu dicampur dengan madu)

Wes ora usah kakean mbok sambat

(Sudah tidak usah kebanyakan sambat)

Jodohmu iku sebenere mung awakku

(Jodohmu itu sebenarnya hanya diriku)

Pantun Bahasa Jawa Tema Sosial

Berikut ini 5 contoh parikan tema sosial lengkap dengan artinya, yaitu:

Contoh 1

Nyruput teh karo nyawang awan sore

(Minum teh sambil melihat awan sore)

Luwih enak dikancani gorengan tape

(Lebih nikmat ditemani gorengan tape)

Aja mung mikir wetenge dhewe

(Jangan hanya memikirkan perutnya sendiri)

Nanging pikirke wetenge tanggane

(Tetapi pikir juga perut tetangganya)

Contoh 2

Tuku wedus lan cempe

(Beli kambing dan anaknya)

Diopeni nganti tekan gedhe

(Dipelihara sampai besar)

Aja tukaran karo sedulure

(Jangan bertengkar dengan saudara)

Ben dadi tentrem uripe

(Agar tentram hidupnya)

Contoh 3

Soto semangkok regane sepuluh ewu

(Soto satu mangkok harganya sepuluh ribu)

Wis entuk bonus mendoan lan rempela

(Sudah dapat bonus tempe mendoan dan ampela)

Ojo  mung meneng mbisu

(Jangan hanya diam membisu)

Nyawang tanggane kang uripe sengsara

(Melihat tetangga yang hidupnya menderita)

Contoh 4

Tuku klambi sing regane larang dhewe

(Beli baju yang harganya paling mahal)

Mergo enak menawa disawange

(Supaya enak kalau dilihat)

Seneng nulungi tanggane

(Gemarlah membantu tetangga)

Mergo urip dadi ana ajine

(Supaya hidup menjadi bermakna)

Contoh 5

Toni mentas tuku kue bolu

(Toni habis beli kue bolu)

Rencanane diparingake mbahe

(Rencananya diberikan untuk neneknya)

Tinimbang urip digawe padu

(Daripada hidup sering bertengkar)

Luwih becik digawe seduluran selawase

(Lebih baik diisi dengan menjalankan persaudaraan)

Pantun Bahasa Jawa Tema Sindiran

Berikut 5 contoh pantun bahasa Jawa lucu dengan tema sindiran. Tentu saja lengkap dengan artinya, yaitu:

Contoh 1

Tuku soto nang bakul sing doyan omong 

(Beli soto di pembeli yang senang bicara)

Tekan omah mangan jangan santan 

(Sampai rumah makan sayur santan)

Eh aku mung kepengen ngomong 

(Eh, aku hanya ingin bilang)

Yo opo kabare mas mantan

(Bagaimana kabarnya mas mantan?)

Contoh 2

Nek tumbas sayur asem 

(Kalau beli sayur asem)

Aja lali kudu mbayar 

(Jangan lupa bayar)

Awakku tetep mesem 

(Diriku tetap tersenyum)

Senajan ati lagi ambyar 

(Meskipun hati sedang ambyar)

Contoh 3

Sawise sekolah, langsung mangan 

(Pulang sekolah, langsung makan)

Madange lawuh iwak teri 

(Lauknya ikan teri)

Ngakune dadi kanca temenan 

(Ngakunya teman beneran teman)

Nanging nusuk saking mburi 

(Tapi menusuk dari belakang)

Contoh 4

Balik sekolah karo Mbak Nesa

(Pulang sekolah bareng Mbak Nesa)

Balike numpak angkot

(Pulangnya naik angkot)

Nyilih duit seneng meksa

(Pinjam uang sukanya memaksa)

Nanging bayar utang abot alot

(Tapi bayar utang sangat susah)

Contoh 5

Mlaku-mlaku ing taman Ponco

(Jalan-jalan ke taman Ponco)

Ben iso nyantai pas petang 

(Agar bisa bersantai di waktu petang)

Awakku duwe konco 

(Aku mempunyai seorang teman)

Nek teko mung ngutang 

(Kalau datang hanya mau minjam uang)

Pantun Bahasa Jawa Tema Lingkungan

Berikut 5 contoh parikan dan artinya dengan tema lingkungan, yaitu:

Contoh 1

Tuku gulali bareng Toni ing taman 

(Beli gulali bersama Toni ke taman)

Sawise mangan bareng karo jalan 

(Sesudahnya, makan bersama sambil jalan)

Menawi tansah njaga karesikan

(Bila selalu menjaga kebersihan)

Mesthi wae urip dadi nyaman

(Tentu hidup menjadi lebih nyaman)

Contoh 2

Jalan-jalan tuku klambi lan celana 

(Jalan-jalan beli baju dan celana)

Warna sing dituku ireng kabeh 

(Warna yang dibeli hitam semua)

Udan iso marai dadi celaka 

(Hujan bisa menjadi penyebab bencana)

Mergo wit-witan ilang kabeh 

(Karena pepohonan sudah hilang semua)

Contoh 3

Lunga menyang pasar ketemu preman

(Pergi ke pasar bertemu preman)

Mergo kepethuk karo pak polisine

(Lalu bertemu dengan pak polisinya)

Yen lingkungan resik lan aman 

(Jika lingkungan bersih dan aman)

Kehidupan dadi nyaman lan nyenengke 

(Maka kehidupan terasa nyaman dan menyenangkan).

Contoh 4

Saka Spanyol dadi kesel nang dalan

(Dari Spanyol lelah di perjalanan)

Kanggo ketemu kakang lan ponakan

(Untuk berjumpa dengan kakak laki-laki dan ponakan)

Wong mulya njaga karesikan

(Insan mulia tetap menjaga kebersihan)

Amarga iku bagéan saka iman 

(Karena itu merupakan bagian dari iman)

Contoh 5

Mlaku-mlaku bareng sak kulawarga

(Jalan-jalan bareng sekeluarga)

Lakune mung tekan ning prapatan

(Jalannya hanya sampai ke perempatan)

Bumi kita wajib lan mesti kudu dijaga

(Bumi kita senantiasa harus dirawat)

Supaya bisa menehi akeh keuntungan

(Agar dapat memberi banyak manfaat)

Pantun Bahasa Jawa Tema Pendidikan

Berikut 5 contoh pantun bahasa Jawa atau parikan dengan tema pendidikan lengkap disertai artinya, yaitu:

Contoh 1

Numpak sepur tekan kota Pati

(Naik kereta sampai ke kota Pati)

Tuku oleh-oleh klambi lan celana

(Beli oleh-oleh baju dan celana)

Urip lan patimu kuwi wis takdire Gusti

(Hidup dan matimu sudah menjadi takdir Tuhan)

Kudu sinau nganti tekan tuwa

(Harus belajar sampai tua)

Contoh 2

Bengi-bengi enake ngombe kopi

(Malam-malam enaknya minum kopi)

Nyambi ngrungokake lagu campursari

(Sambil mendengarkan musik campursari)

Wis suwe nggonku ngenteni

(Sudah lama menanti)

Nanging durung nate juara siji

(Tapi belum pernah juara satu)

Contoh 3

Ibu masak jangan santan

(Ibu memasak sayur santan)

Nanging jangane anyep kurang uyah

(Tetapi sayurnya hambar kurang garam)

Yen awakmu sinau tenanan

(Kalau kamu rajin belajar sungguh-sungguh)

Sukses ing mangsa ngarep bakal digayuh

(Sukses di masa depan pasti akan diraih)

Contoh 4

Weteng loro ngombe jamu 

(Perut sakit minum jamu)

Tukune nang mbok randha

(Belinya di mbok janda)

Kita kudu terus sinau

(Kita haruslah terus menuntut ilmu)

Minangka pranata ing umur tuwa

(Sebagai bekal di masa tua)

Contoh 5

Wayah esuk golek kayu

(Pagi hari mencari kayu)

Balike mlipir warung mbak Siska

(Pulangnya mampir ke warung mbak Siska)

Aja bosen maca buku

(Jangan bosan baca buku)

Buku minangka jendela kanggo donya

(Buku adalah sebagai jendela dunia)

Pantun Bahasa Jawa Tema Motivasi

Berikut 5 contoh parikan tema motivasi beserta artinya dalam bahasa Indonesia, yaitu:

Contoh 1

Tuku tempe mung rong tangkep

(Beli tempe hanya dua pasang)

Digoreng mateng gurih rasane

(Digoreng sampai matang rasanya gurih)

Karya sing berkualitas kudu sregep

(Kerja bermutu haruslah tekun)

Nyana asil kaya samesthine

(Demi dapatkan hasil sesuai harapan)

Contoh 2

Menawi sore akeh bocah cilik

(Kalau sore hari banyak anak kecil)

Dolanan ing jogan ngarep

(Bermain-main di depan halaman)

Ayo mbangun sing paling apik 

(Mari membangun sekuat tenaga)

Tansah optimis kanggo njupuk pangarep-arep

(Selalu optimis menjemput harapan)

Contoh 3

Dolanan bal-balan dadi kiper

(Bermain bola menjadi kiper)

Kesel leren tuku jamu

(Capek istirahat beli jamu)

Yen sampean pengen dadi pinter

(Kalau kamu ingin menjadi pintar)

Mesthi wae sampean kudu sinau

(Kamu harus rajin belajar)

Contoh 4

Pak Lurah nembe pan teka ngesuk

(Pak Lurah baru mau datang besok)

Mergo sore kiye pada rewang ngresiki

(Makanya sore ini harus bersih-bersih)

Tansah optimis saben esuk

(Selalu optimis setiap pagi)

Kerja keras kanggo entuk prestasi

(Bekerja giat meraih prestasi)

Contoh 5

Mlaku-mlaku ing pasar kota

(Jalan-jalan ke pasar kota)

Akeh wong dodolan ketupat

(Banyak orang jualan ketupat)

Gawean sing saben dina

(Tugas kita setiap hari)

Lakoni kanthi semangat

(Kerjakan penuh semangat membara)

Pantun Bahasa Jawa Tema Sedih

Selain pantun tema motivasi, berikut 5 contoh pantun bahasa Jawa tema sedih atau ngenes, lengkap dengan arti dalam bahasa Indonesia, yaitu:

Contoh 1

Suwe ora mangan ketan

(Sudah lama tidak makan ketan)

Ketan dicampur durian

(Ketan dicampur buah durian)

Suwe ora ketemu mantan

(Lama tidak ketemu mantan)

Ketemu pisan bagi undangan

(Sekalinya ketemu membagi undangan)

Contoh 2

Buah semongko digawe jus

(Buah semangka dibuat jus)

Dicampur susu lan madu

(Dicampur susu dan madu)

Sing jomlo gawe status

(Yang jomblo sedang membuat status)

Malam Minggu jare klabu

(Katanya malam Minggu rasanya kelabu)

Contoh 3

Pak RT bagi-bagi sego bancakan

(Pak RT bagi-bagi nasi selamatan)

Segone dimaem kalih Mas Rian

(Nasinya dimakan sama Mas Rian)

Tak kiro aku wes dadi tujuan

(Tak kira aku sudah menjadi tujuan)

Nanging jebul mung nggo pelarian

(Ternyata hanya sebatas pelarian)

Contoh 4

Bocah cilik neng lapangan dolanan

(Anak kecil di lapangan sedang bermain)

Bal-balan lan playononan karo Paul Pogba

(Bola dan lari-larian bersama Paul Pogba)

Tiwas awakku wes saestu tenanan

(Padahal aku sudah seriusan)

Lha kok kowe jebul malah mung coba-coba

(Tapi ternyata kamu hanya coba-coba)

Contoh 5

Main bal-balan kecocok paku

(Bermain bola terkena paku)

Sikile tibo malah diguyu

(Kakinya jatuh malah ditertawakan)

Senajan kowe ninggalke aku

(Walaupun kamu meninggalkanku)

Tetep tak sayang sak kuat atiku

(Tetap ku sayang sekuat hatiku)

Pantun Bahasa Jawa Tema Kehidupan

Berikut ini 5 contoh parikan dengan tema kehidupan, lengkap beserta artinya dalam bahasa Indonesia, yaitu

Contoh 1

Kupu madu ngisep sekar

(Kupu madu menghisap bunga)

Swiwine warnane putih

(Sayapnya berwarna putih)

Wong duwe ilmu kudu sabar

(Orang berilmu wajib sabar)

Mergo rejeki bakal dadi akeh

(Supaya rejekinya jadi banyak)

Contoh 2

Wedhus duwe sikil papat

(Kambing punya kaki empat)

Dimasak sate karo Pak Kuat

(Diolah sate oleh Pak Kuat)

Yen pancen wis ora kuwat

(Bila memang sudah tidak kuat)

Aja isin yen pengen sambat

(Jangan malu jika ingin sambat)

Contoh 3

Yen tuku lawuh sate

(Jika membeli lauk sate)

Ojo lali tuku gulene

(Jangan lupa beli gulenya)

Urip iku sing prasaja wae

(Hiduplah dengan sederhana)

Merga kabeh ana bagiyane dhewe

(Karena semua sudah ada jatahnya sendiri)

Contoh 4

Bane kempes merga kena paku

(Rodanya kempes kena paku)

Leren nuntun tuku soto

(Setelah nuntun beli soto)

Dadi bocah kudu sregep sinau

(Jadi anak harus rajin belajar)

Amrih ora dadi bocah bodho

(Supaya tidak jadi anak bodoh)

Contoh 5

Bocah-bocah padha dolanan dakon

(Anak-anak sedang bermain dakon)

Kecike digawe saka isine kopi

(Kecilnya terbuat dari biji kopi)

Sing jenenge garising lelakon

(Yang namanya takdir)

Kadang ora kaya kareping ati

(Kadang tak sejalan dengan keinginan hati)

Pantun Bahasa Jawa Lucu Nasehat

Berikut ini 5 contoh parikan lucu tema nasihat, lengkap dengan artinya, yaitu:

Contoh 1

Sego kuning karo sambal

(Nasi kuning dengan sambal)

Dipangan penganten anyar

(Dimakan oleh pengantin baru)

Dadi murid ojo nakal

(Jadi siswa tidak boleh nakal)

Kudu duwe ati sabar

(Harus punya hati sabar)

Contoh 2

Nek wes duwe syukurono

(Ketika menjadi orang punya atau kaya harus bersyukur)

Nek durung teko entenono

(Kalau belum ya ditunggu saja)

Nek wes lungo yo lalekno

(Jika sudah pergi ya lupakan saja)

Nek ilang cepet ikhlasno

(Kalau hilang cepat ikhlaskan saja)

Contoh 3

Isuk-isuk goreng kentang

(Pagi-pagi menggoreng kentang)

Direndem bumbu kakean banyu

(Direndam bumbu terlalu banyak air)

Dadi wong ojo suka nantang

(Jadi orang jangan suka menantang)

Yen diwaneni ojo mlayu

(Ketika ditantang balik malah lari)

Contoh 4

Manuk glatik nuthuli pari

(Burung gelatik memakan padi)

Mabur limo teko ping pitu

(Terbang lima datang tujuh kali)

Luweh becik netepi janji

(Lebih baik menepati janji)

Luwih alo janji sing palsu

(Lebih jelek janji yang palsu)

Contoh 5

Ngasah arit nganti landhep

(Mengasah arit sampai tajam)

Masak jangan kirang uyah

(Masak sayur kurang garam)

Dadi wong urip kudu sregep

(Jadi orang hidup harus rajin)

Menawi pengen urip bungah

(Jika ingin hidup bahagia)

5 Cara Mudah Membuat Pantun Bahasa Jawa

Setelah mengetahui contoh pantun bahasa Jawa lucu berbagai tema lengkap dengan artinya, sekarang saatnya untuk belajar membuat sendiri. Berikut 5 cara mudah membuat parikan yang bisa dicoba, yaitu:

1. Pahami Karakteristik Pantun

Cara yang pertama, harus memahami karakteristik pantun yang akan dibuat. Karakteristik tersebut menyangkut pengertian, ciri-ciri, hingga jenis-jenis pantun. Pasalnya, pantun adalah salah satu bentuk karya sastra yang terikat dengan peraturan tertentu. Sehingga, dalam membuatnya tidak boleh sembarangan.

Misalnya, jika ingin membuat parikan, tentu harus mengacu pada ciri khas termasuk kaidah dan struktur parikan. Dengan demikian, parikan yang dibuat berhasil sesuai tujuannya.

2. Tentukan Tema Pantun

Selanjutnya, sebelum membuat, pastikan sudah menentukan tema atau topik dari parikan tersebut. Sehingga, isi parikan jelas sesuai tema yang dipilih. Untuk menentukan tema tidak perlu bingung, karena banyak sekali topik-topik yang bisa dijadikan tema.

Contohnya, jenis parikan nasihat, parikan lucu, parikan tema kesehatan, lingkungan atau yang lainnya. Setelah menentukan tema, maka akan lebih mudah dalam membuat parikan. Pasalnya, kamu sudah memiliki gambaran atau bayangan mengenai pantun yang dibuat.

3. Tulis Isi Terlebih Dahulu

Jika sudah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menulis isi atau inti dari pantun. Adapun isi pantun harus berada pada baris ketiga dan keempat, kalau parikan yang akan dibuat memiliki 4 baris.

Sedangkan, pada parikan gatra tunggal, isi berada di baris kedua. Perlu kamu catat, bahwa isi harus mencerminkan tema atau topik pantun yang dipilih. Dengan menentukan isi terlebih dahulu, kamu akan mudah membuat sampirannya.

4. Buat Kalimat Sampiran

Cara berikutnya yang perlu dilakukan dalam membuat pantun adalah membuat sampiran. Secara sederhana, sampiran bisa disebut sebagai bagian awal pantun yang terletak pada baris pertama dan kedua.

Sampiran ini berfungsi sebagai pembentuk rima. Selain itu, sampiran biasanya tidak memiliki hubungan dengan isi pantun. Sehingga, pembuat pantun bisa membuatnya sekreatif mungkin.

5. Gabungkan Sampiran dan Isi

Langkah terakhir dalam membuat parikan atau pantun adalah dengan menggabungkan sampiran dan isi, supaya menjadi baik dan benar. Pastikan kamu menggabungkannya dengan sesuai, agar urutannya tidak terbalik.

Ingat kembali bahwa sampiran pada baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun berada pada baris ketiga dan keempat.

Tertarik untuk Membuat Pantun Bahasa Jawa Sendiri?

Itulah informasi mengenai pengertian, ciri-ciri, contoh pantun bahasa Jawa atau parikan dengan berbagai tema, hingga cara mudah untuk membuatnya. Setelah memahami semua penjelasan pada artikel ini, kamu sudah bisa membuat parikan sendiri dengan mudah.

Dengan demikian, kamu dapat memanfaatkan parikan dalam berbagai kondisi, seperti untuk bermain, belajar, nasihat, ataupun hanya sekedar untuk ekspresi diri semata. Jadi, kamu sudah siap membuat parikan sendiri?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page