Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi? Begini Penjelasannya   

Semua orang pasti mengenal pelangi. Lagunya telah menemani masa anak-anak sebagian orang. Banyak orang juga yang sudah melihat pelangi secara langsung. Namun, apakah semua orang tahu bagaimana proses terjadinya pelangi?

Artikel ini akan membahas terbentuknya pelangi lengkap disertai penjelasannya dan jenis-jenis pelangi. Yuk, cari tahu semua yang kamu butuhkan tentang pelangi dengan membaca artikel ini!

Apa Itu Pelangi?

Pelangi
Pelangi | Image source: shutterstock.com

Pelangi merupakan salah satu fenomena yang terjadi di langit. Fenomena ini disebabkan oleh refleksi, refraksi (pembiasan), dan difraksi cahaya dalam tetesan air yang pada akhirnya menghasilkan spektrum warna di langit. 

Sir Isaac Newton memiliki pendapat bahwa pelangi dihasilkan oleh pembelokan sinar matahari yang masuk ke dalam prisma dan akhirnya membentuk sekumpulan spektrum.

Spektrum warna yang ada dalam pelangi ada tujuh warna dasar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna-warna tersebut yang muncul di langit. Biasanya, pelangi berbentuk seperti busur melingkar dan memiliki spektrum warna tersebut.

Pelangi juga terbentuk karena sinar matahari melintasi tetesan air hujan yang berada di sudut tepat 42 derajat. Pelangi ini juga bisa dilihat di sekitaran semburan, kabut, deburan air laut, atau air terjun. 

Selain itu, pelangi termasuk suatu ilusi optik. Oleh karena itu, posisi seseorang berdiri seseorang menentukan muncul atau tidaknya pelangi tersebut. Jika, seseorang berdiri di satu posisi yang tepat, maka mereka akan melihat pelangi. 

Faktor yang terpenting dalam proses terjadinya pelangi adalah matahari. Pasalnya, matahari harus berada dalam garis horizon.

Di samping itu, cahaya matahari yang melintas tidak boleh terhalang oleh apapun, seperti pegunungan, awan, atau hal lainnya.

Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi?

Proses Terjadinya Pelangi
Proses Terjadinya Pelangi | Image source: haygot.s3.amazonaws.com

Berikut adalah 4 proses bagaimana terbentuknya pelangi, yaitu:

1. Sisa Hujan yang Bertemu Sinar Matahari

Pertama, sinar matahari harus mengenai tetesan air hujan yang berada pada sudut tertentu. Sudut ini sangat penting karena akan menentukan terjadi atau tidaknya pelangi. 

Jika sudut tidak sesuai, pelangi tidak akan terbentuk. Sebaliknya, kalau sudut sesuai maka pelangi akan terbentuk.

Selain itu, pelangi lebih mudah terbentuk saat fajar atau sore hari. Kondisi ini terjadi karena matahari akan memiliki posisi yang cukup rendah di langit.

Akibatnya, matahari akan berada di sudut ideal untuk pembentukan pelangi. Nah, proses ini juga disebut dengan refleksi.

2. Pantulan Sinar Matahari

Selanjutnya, cahaya akan dipantulkan ketika sinar matahari ini mengenai tetesan air. Pantulan sinar matahari ini memiliki cara kerja yang sama dengan cermin. Proses ini juga disebut dengan dispersi atau penguraian cahaya.

Proses penguraian cahaya menyebabkan cahaya matahari berubah menjadi putih. Sementara itu, cahaya putih ini memiliki berbagai macam spektrum warna yang akan menjadi warna pelangi.

3. Pembiasan Cahaya Matahari

Cahaya matahari yang tidak dibiaskan akan melewati lapisan batas udara dan air. Proses tersebut membuat gerakan cahaya semakin lambat karena air lebih padat dibanding dengan udara.

Pembiasan ini disebut dengan refraksi yaitu saat cahaya matahari berhasil menembus bulir-bulir air yang akan dipantulkan ke berbagai arah. 

Spektrum warna tersebut akan belok ke sejumlah arah dan mengikuti panjang dari gelombang cahaya. Kondisi tersebut yang membuat pelangi melengkung seperti busur cahaya.

4. Cahaya Matahari Terbagi Menjadi Berbagai Warna

Setelah pembiasan cahaya matahari, kemudian cahaya tersebut terbagi menjadi berbagai macam spektrum warna yang memiliki panjang gelombang berbeda-beda. Panjang gelombang inilah yang membuat pelangi memiliki berbagai macam warna.

9 Jenis-Jenis Pelangi

Jenis-Jenis Pelangi
Jenis-Jenis Pelangi | Image source: unsplash.com

Pada dasarnya pelangi tidak hanya memiliki satu jenis saja, melainkan ada beberapa jenis pelangi yang terjadi di bumi. Berikut adalah 9 jenis pelangi yang ada di bumi, yaitu:

1. Binar

Pelangi binar akan muncul ketika terjadi rintik hujan atau gerimis yang turun. Cahaya pelangi ini terbentuk oleh cahaya yang melintas ke tetesan air hujan, bukan dipantulkan oleh tetesan air hujan.

2. Pelangi Ganda

Selanjutnya, pelangi ganda yang muncul ketika sinar matahari yang masuk dipantulkan dua kali oleh tetesan hujan yang turun. Kondisi tersebut akhirnya memunculkan dua pelangi, yaitu pelangi sekunder dan pelangi primer. 

Spektrum warna dari pelangi sekunder ini merupakan kebalikan dari pelangi primer yang mana warna merah terdapat di bagian akhir.

3. Pelangi Kembar

Pelangi kembar ini terjadi karena cahaya matahari mengenai udara dan bentuk tetesan air yang berbeda. Peristiwa tersebut akhirnya menghasilkan dua pelangi berbeda yang berada pada satu titik akhir.

4. Pelangi Supernumerary

Selanjutnya, pelangi supernumerary yang disebabkan adanya interaksi antara komplek sinar cahaya yang berada dalam massa udara dengan tetesan air yang memiliki ukuran sama.

Akhirnya, proses bagaimana terjadinya pelangi tersebut membuat warna pelangi menjadi lebih terang. 

Maka dari itu, pelangi ini muncul di bawah lengkungan dalam pelangi yang berbentuk seperti busur tipis berwarna pastel.

5. Pelangi Sundogs

Pelangi sundogs muncul ketika musim dingin dengan kondisi cuaca yang cerah. Jenis pelangi ini hadir karena adanya kristal es yang berada di atmosfer. Jika kristal es yang ada di udara tebal, maka semakin jelas pula warna pelangi.

Secara umum, pelangi sundogs ini memantulkan cahaya merah di bagian terdalam dan cahaya ungu yang berada di bagian terluar.

6. Busur Kabut atau Fogbow

Jenis pelangi berikutnya adalah busur kabut atau fogbow. Pelangi ini sangat jarang sekali ditemui karena cara terbentuknya yang terbilang sangat rumit. 

Pada dasarnya pelangi fogbow terbentuk dengan cara yang sama seperti pelangi primer. Namun, pelangi ini terbentuk melalui tetesan air yang ada dalam kabut dan dibiaskan oleh kabut tersebut.

Fogbow akhirnya memiliki warna yang lebih redup dibanding dengan pelangi pada umumnya. Pasalnya, tetesan tersebut lebih kecil dibanding dengan tetesan hujan.

Faktanya, kebanyakan dari fogbow hanya bisa dilihat dengan warna putih saja dan hanya sedikit warna yang bisa dideteksi.

7. Pelangi Air Terjun

Seperti namanya, pelangi ini muncul di atas air terjun. Peristiwa ini bisa terjadi karena kabut atau percikan air dari air terjun berada di udara muncul secara konsisten yang pada akhirnya membentuk sebuah pelangi.

8. Pelangi Refleksi

Jenis pelangi refleksi muncul di atas badan air. Pelangi refleksi berasal dari pelangi primer dan cahaya yang dipantulkan oleh air. 

Namun, pelangi pantulan ini tidak mencerminkan pelangi primer. Pelangi jenis ini biasanya sering menampak dan membentang di atasnya.

9. Pelangi Busur Bulan

Terakhir, pelangi busur bulan yang juga dikenal dengan pelangi moonbow atau lunar rainbow. Jenis pelangi ini merupakan pelangi yang dihasilkan melalui pantulan cahaya bulan.

Bulan tidak memancarkan cahayanya sendiri. Oleh karena itu, cahaya tersebut berasal dari sinar matahari, beberapa cahaya bintang yang lain, dan cahaya bumi.

Karena cahaya yang dipantulkan sangat redup, maka pelangi yang muncul juga lebih redup dibandingkan dengan pelangi secara umum.

Sudah Tau Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi?

Pelangi merupakan salah satu fenomena langit yang sangat indah dan biasanya muncul setelah hujan reda. Setelah mengetahui bagaimana proses terjadinya pelangi serta jenis-jenisnya, kamu dapat lebih mengenal salah satu fenomena alam yang bisa dilihat tanpa bantuan alat apapun.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page