Meski sekilas tampak sama, tahukah kamu jika perbedaan prosa dan puisi cukup signifikan? Keduanya tetap masuk ke dalam jenis karya sastra, namun memiliki ciri dan syarat berbeda.
Nah, apa saja perbedaan prosa dan puisi? Serta, bagaimana contoh prosa dan puisi yang perlu kamu tahu? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Daftar ISI
Perbedaan Prosa dan Puisi
Ada beberapa poin yang membedakan antara dua karya tersebut. Setiap karya sastra memiliki ciri khas masing-masing meskipun terlihat mirip. Nah, ini dia perbedaan antara karya sastra prosa dan puisi.
1. Pengertian Prosa dan Puisi
Perbedaan yang pertama terdapat dari pengertian masing-masing kedua karya sastra tersebut. Ternyata, prosa dan puisi memiliki pengertian yang berbeda dalam kesusasteraan.
Melansir dari buku Prosa Fiksi dan Drama yang terbit di tahun 2021, prosa adalah suatu bentuk karya sastra yang bebas. Prosa tidak memiliki ikatan dengan ketentuan karya sastra seperti jumlah suku kata, rima, dan irama.
Sedangkan puisi adalah salah satu jenis karya sastra tertua. Jenis karya ini memiliki keterikatan tradisional antar unsur-unsur puisi. Unsur puisi yaitu diksi, kata konkret, rima, gaya bahasa, tipografi, dan imaji. Puisi juga merupakan bentuk ekspresi pribadi seseorang.
2. Bentuk Karya Sastra
Perbedaan yang kedua adalah bentuk dari karya sastra prosa dan puisi. Prosa memiliki sifat yang informatif. Meskipun prosa bersifat informatif, namun terkadang beberapa karya prosa dapat bersifat puitis.
Berkebalikan dengan prosa, puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang indah, memiliki kiasan, dan unik. Namun, puisi memiliki sifat prosais. Menurut KBBI, prosais berarti tidak mengungkapkan daya kreasi.
3. Sifat Karya Sastra
Ketiga, perbedaan prosa dan puisi adalah sifat karya sastra yang tidak sama. Puisi memiliki sifat sugestif dan asosiatif. Oleh karena itu, puisi bisa memiliki beberapa tujuan, seperti:
- Memberikan nasihat atau teguran kepada pembaca.
- Mengagumi keindahan sang pencipta, sehingga penyair menyalurkannya dalam karya sastra puisi.
- Menyampaikan isi hati penyair terhadap suatu peristiwa.
Sedangkan prosa memiliki sifat informatif, yang mana penyair memberikan uraian atau penjelasan kepada pembacanya. Prosa memiliki beberapa tujuan, yakni:
- Menyuarakan pendapat penyair yang disusun secara otomatis.
- Menyampaikan gagasan atau bercerita kepada pembaca.
- Menghubungkan pembaca dengan karakter melalui dialog atau percakapan dalam prosa.
4. Ciri-Ciri Prosa dan Puisi
Keempat, kamu juga bisa membedakan kedua karya sastra ini melalui ciri-cirinya. Tahukah kamu, prosa dan puisi memiliki ciri-ciri yang berbeda. Beberapa ciri prosa adalah sebagai berikut:
- Memiliki alur cerita yang menjelaskan peristiwa di dalam karya prosa tersebut.
- Memiliki sudut pandang dalam karya sastra prosa.
- Terdapat tema, latar tempat, waktu, dan suasana.
- Dapat mengalami perkembangan karena adanya pengaruh yang terjadi di masyarakat.
- Memiliki amanat atau pesan kepada pembaca.
Lain halnya dengan prosa, puisi memiliki beberapa ciri-ciri berikut:
- Terikat dengan rima dan irama
- Banyak menggunakan majas. Majas-majas dalam puisi bersifat kiasan. Contoh beberapa majas yang terdapat dalam puisi adalah majas pesonifikasi, hiperbola, metafora, dan sebagainya.
- Tersusun dari kata-kata yang membentuk baris-baris puisi.
- Setiap baris puisi terbentuk menjadi beberapa bagian.
- Baris terakhir menggunakan kata vokal, namun bisa juga beberapa baris terakhir berupa huruf konsonan.
5. Jenis Karya Sastra
Terakhir, jenis antara karya sastra prosa dan puisi juga memiliki perbedaan. Prosa memiliki dua jenis berbeda yang dipengaruhi dari kebudayaan pengaruh barat dan timur.
Contoh, prosa yang dipengaruhi kebudayaan barat seperti dongeng, sejarah, dan hikayat. Sedangkan contoh prosa yang dipengaruhi kebudayaan timur adalah roman, cerpen, esai, dan sebagainya.
Selanjutnya, berdasarkan jenis ini, puisi juga memiliki dua jenis. Jenis yang pertama adalah puisi lama. Puisi ini terdiri dari pantun, syair, mantra, dan gurindam. Lalu, jenis yang kedua adalah puisi modern yang terdiri dari puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
Contoh Prosa dan Puisi
Setelah memahami perbedaan prosa dan puisi, kamu bisa menyimak masing-masing contohnya berikut ini.
1. Contoh Prosa
Di bawah ini adalah salah satu contoh prosa, yaitu Hikayat Malim Deman yang terkenal dalam sastra melayu.
“Pada suatu masa hiduplah seorang anak yatim yang bernama Malim Deman, yang hidup dengan ibunya dan menggarap semua sawah milik ibunya. Di dekat sawah, tinggal seorang janda tua bernama Mandeh Rubiah, yang memberi Malim Deman makan.
Suatu hari, saat Malim Deman menunggu sawah, dia merasa kehausan lalu pergi ke rumah Mandeh untuk meminta makan. Tiba-tiba, Malim Deman mendengar suatu suara-suara, yang ternyata suara itu adalah tujuh bidadari yang sedang mandi.
Malim Deman melihat ada tujuh selendang dan menyembunyikan salah satu selendang. Ketika matahari terbit dan bidadari hendak kembali ke surga, salah satu bidadari, Putri Bungsu tidak dapat kembali, sehingga ia menjadi sedih dan menangis.
Malim Deman berpura-pura mendekati dan menghibur Putri Bungsu. Ia kemudian membawanya ke rumah Mandeh. Seiring waktu, Malin Deman dan Putri Bungsu akhirnya menikah. Kemudian, mereka memiliki seorang anak bernama Sutan Duano.
Lama kelamaan, kepribadian Malim Deman menjadi 180 derajat berubah, ia menghabiskan waktunya di tempat perjudian dan sabung ayam hingga dia tidak pulang berhari-hari.
Suatu ketika, tiba-tiba Putri Bungsu menemukan selendang yang disembunyikan Malim Deman di rumah ibunya. Putri Bungsu langsung membawa putranya ke khayangan. Mengetahui hal itu, Malim Deman menjadi menyesal karena perbuatan buruknya membuat ia kehilangan keluarganya.”
2. Contoh Puisi
Berikut adalah contoh puisi dari Aan Mansyur berjudul Surat Cinta yang Ganjil. Puisi ini dimuat dalam buku kumpulan puisi Sudahkah Kau Memeluk Dirimu Hari Ini? yang terbit pada tahun 2012.
1. Cintaku yang besar, cintaku yang tulus,
2. Telah hilang, menguap, dan kini rasa benciku
3. Berkembang setiap hari. ketika melihatmu,
4. Aku tak ingin lagi melihat wajahmu sedikitpun;
5. Satu hal yang sungguh ingin aku lakukan adalah
6. Mengalihkan mata ke gadis lain. aku tak lagi mau
7. Menikahkan aku-kau. percakapan terakhir kita
8. Sungguh, sungguh amat membosankan dan tak
9. Membuat aku ingin bertemu kau sekali lagi.
10. Selama ini, kau selalu memikirkan diri sendiri.
11. Jika kita menikah, aku tahu aku akan menemu
12. Hidupku jadi sulit, dan kita tak akan menemu
13. Bahagia hidup bersama. aku punya satu hati
14. Untuk kuberikan, tapi itu bukan sesuatu
15. Yang ingin aku beri buatmu. tiada yang lebih
16. Bodoh dan egois dari kau, kau tak pernah
17. Memerhatikan, merawat dan mengerti aku.
18. Aku sungguh berharap kau mau mengerti
19. Aku berkata jujur. kau akan baik sekali jika
20. Kau anggap inilah akhirnya. tidak perlulah
21. Membalas surat ini. surat-suratmu dipenuhi
22. Hal-hal tak menarik bagiku. kau tak punya
23. Cinta yang tulus. sampai jumpa. percayalah,
24. Aku tak peduli padamu. jangan pernah berpikir
25. Aku masih dan akan terus menjadi kekasihmu.
Catatan:
Setiap baris dalam puisi ini sengaja diberi angka, agar pembaca dapat membedakan baris ganjil dan baris genap. Pembaca dapat membaca baris-baris ganjil dan menghapus baris genap. Karena puisi ini adalah sehelai surat cinta yang ganjil.
Itu Dia Perbedaan Prosa dan Puisi yang Wajib Kamu Tahu!
Apakah sekarang kamu sudah memahami perbedaan prosa dan puisi? Nah, itu dia perbedaan antara dua jenis karya sastra tersebut dan juga masing-masing contohnya. Semoga kamu sudah paham dan bisa membuat karyamu sendiri. Selamat mencoba!