Seiring dengan pentingnya pengetahuan tentang dunia, jurusan Teknik Geodesi telah menjelma menjadi salah satu disiplin ilmu di jenjang universitas yang mendukung pemahaman bentuk, dimensi, dan posisi Bumi. Mulai dari pengukuran hingga pemetaan, teknik ini memainkan peran integral dalam berbagai aspek.
Para ahli geodesi tak hanya mengukur dan memetakan permukaan Bumi, tetapi juga kontribusi pada pemahaman perubahan iklim, navigasi, pemetaan presisi, dan lain sebagainya. Ketahui informasi selengkapnya di artikel ini!
Daftar ISI
Apa Itu Teknik Geodesi?
Teknik Geodesi adalah ranah dalam ilmu geosains yang mengeksplorasi pemetaan Bumi. Sebagai disiplin tertua yang berkaitan dengan planet Bumi, geodesi terdiri dari kata geo yang dalam bahasa Yunani berarti Bumi, dan daisia berarti membagi.
Dari sudut pandang lain, Teknik Geodesi merupakan disiplin ilmu yang tak hanya merangkul ilmu geografi dan ilmu Bumi. Tetapi juga menggunakan matematika, fisika, dan teknologi modern untuk memahami, mengukur, dan memetakan bentuk serta dimensi Bumi.
Sehingga, definisi dari geodesi memiliki dua aspek, yaitu aspek ilmiah yang mempelajari geometri, fisik Bumi, dan variasi medan gravitasi. Kemudian, aspek terapan terkait pengukuran dan pengamatan akurat terhadap titik-titik atau wilayah di permukaan Bumi yang juga dikenal sebagai survei dan pemetaan.
Geodesi sebagai disiplin ilmu di jenjang perguruan tinggi akan mempersiapkan para mahasiswa untuk menjelajahi beragam aspek geodetik yang penting dalam pengembangan infrastruktur, navigasi, dan pengelolaan sumber daya alam. Namun, saat ini, Teknik Geodesi tidak lagi terbatas pada survei dan pemetaan semata.
Kemajuan teknologi komputer telah mengembangkan cakupan ilmu dan keahlian dalam teknik ini. Kini, informasi geografis dalam bentuk peta dapat diatur melalui sistem komputerisasi. Oleh karena itu, di skenario global, muncul istilah baru yaitu Geomatika atau Geoinformatika.
Pemetaan bentuk Bumi sering mengandalkan pengukuran luas dan representasi posisi titik-titiknya melalui penerapan matematika terapan. Karena itu, saran untuk calon mahasiswa jurusan Geodesi adalah bagi mereka yang menikmati aktivitas lapangan, perhitungan, serta analisis.
Sejarah Geodesi
Geodesi, sebagai ilmu teknik yang memfokuskan pada pengukuran dan pemetaan Bumi serta dimensi dan bentuknya, memiliki jejak sejarah yang panjang dan kaya. Praktik Geodesi sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Sejak lama, manusia menggunakan ilmu geodesi untuk navigasi. Mesopotamia dan peradaban kuno lainnya telah mengembangkan metode pengukuran lahan untuk tujuan perpajakan dan administratif.
Namun, perkembangan yang lebih sistematis terjadi pada zaman Yunani kuno. Aktivitas pemetaan Bumi dalam disiplin geodesi dimulai saat banjir Sungai Nil pada tahun 2.000 SM di Mesir Kuno.
Tokoh Yunani, Eratosthenes, diakui sebagai Bapak Geodesi, memperdalam pemahaman tentang bentuk dan ukuran Bumi. Selain itu, Eratosthenes juga berhasil menghitung lingkar Bumi dengan mengamati perbedaan sudut matahari di Alexandria dan Syene (sekarang Aswan, Mesir).
Ruang Lingkup dalam Jurusan Teknik Geodesi
Singkatnya, ruang lingkup dalam ilmu Geodesi meliputi berbagai aspek yang terkait dengan pengukuran, pemetaan, dan pemahaman tentang bentuk dan dimensi Bumi. Untuk selengkapnya, baca penjelasan di bawah ini:
1. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan penciptaan sistem komputer yang untuk mengumpulkan, mengelola, mengolah, menganalisis, serta menampilkan data spasial. Melalui data ini, SIG memungkinkan identifikasi lokasi yang cocok untuk pemukiman atau industri.
Kemudian, SIG juga dapat menentukan rute tercepat dan terpendek, memantau perkembangan kota, hutan, dan lingkungan. Di Indonesia, SIG berguna untuk mengelola kota, hutan, pantai, laut, komunikasi, dan administrasi tanah.
2. Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh dalam bidang ilmu Teknik Geodesi merupakan ilmu dan seni mengumpulkan data mengenai benda, wilayah, atau peristiwa dengan menganalisis informasi perolehan tanpa perlu interaksi fisik langsung.
Satelit sebagai sensor akan menghasilkan citra satelit. Saat ini, satelit seperti Landsat, SPOT, NOAA, Ikonos, dan QuickBird banyak berguna untuk penginderaan jauh.
3. GPS
Global Positioning System (GPS) merupakan sistem navigasi dan penentuan posisi melalui satelit. Sistem ini dapat digunakan oleh banyak orang dalam berbagai cuaca, memberikan data posisi tiga dimensi yang akurat dan informasi waktu global secara terus-menerus.
Di Indonesia, GPS juga berguna untuk aktivitas eksplorasi minyak, pertambangan, geologi, kelautan, serta terintegrasi dengan SIG. Dengan begitu, peneliti dapat melacak benda bergerak seperti mobil, pesawat, dan satelit.
4. Fotogrametri
Singkatnya, fotogrametri adalah seni, ilmu, dan teknik memperoleh data tentang geodesi serta objek fisik di permukaan Bumi. Perolehan data ini telah melalui proses rekaman, pengukuran, dan interpretasi citra fotografi dengan menggunakan pesawat terbang.
Hasil fotogrametri berupa peta foto atau peta garis yang berguna untuk perencanaan jalan, jaringan telepon, bendungan, pelabuhan, perkembangan perkotaan, dan lainnya.
5. Hidrografi
Hidrografi adalah ilmu praktis yang melibatkan pengukuran dan deskripsi objek-objek fisik di bawah laut guna kebutuhan navigasi. Informasi dari kegiatan ini berguna dalam pengelolaan sumber daya laut dan industri kelautan.
6. Administrasi Pertanahan
Terakhir ada administrasi pertahanan yang mana melibatkan proses identifikasi dan pendaftaran kepemilikan tanah, termasuk pengukuran, pemetaan, dan pencatatan tanah.
Proses ini juga melibatkan pendaftaran hak atas tanah serta pemberian sertifikat tanah. Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terlibat dalam administrasi pertanahan.
Informasi Kuliah Jurusan Teknik Geodesi
Pada masa lalu, ilmu geodesi sangat dibutuhkan untuk kebutuhan navigasi. Oleh karena itu, tak mengherankan jika ilmu geodesi juga melibatkan studi tentang objek-objek langit.
Kini, di jurusan Teknik Geodesi, ilmu ini akan terbagi ke bidang seperti geoinformatika alias sistem informasi geografi. Selain itu juga pemetaan dan survei daratan, pemetaan serta survei bawah air, administrasi properti dan tanah, penginderaan jauh dan fotogrametri, juga tata kelola wilayah perbatasan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, kegiatan pemetaan dan survei semakin beralih ke arah geomatika. Geomatika adalah pendekatan modern yang menggabungkan pengukuran, analisis, dan pengelolaan data spasial dengan penggunaan komputer.
Berikut ini adalah daftar mata kuliah yang akan Anda pelajari ketika menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Geodesi:
- Kalkulus
- Geologi
- Aljabar Linear
- Survei Terestris
- Hukum Agraria
- Hitung Perataan
- Kartografi
- Pendaftaran Tanah
- Matematika Geodesi
- Fotogametri
- Sistem dan Transformasi Koordinat
- Sistem Basisdata
- Grafika Komputer
- Penginderaan Jauh
- Oseanografi Fisis
- Sistem Referensi Geodesi
- Survey Hidrografi
- Survey Rekayasa
- Geodesi Satelit
- Sistem Informasi Geografis
- Survei GNSS
- Model Terrain Digital
- Proyeksi Peta
- Penilaian Tanah dan Properti
- Geodesi Fisis
- Pengelolaan Lingkungan dan Perencanaan Wilayah Berbasis Geospasial
- Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah
- Jaring Kontrol Geodesi
- Survei dan Manajemen Informasi Pertanahan
- Pengolahan Citra Digital
Hingga saat ini, sudah ada beberapa universitas di Indonesia yang memiliki jurusan Teknik Geodesi, mulai dari:
- Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat.
- Institut Teknologi Nasional Bandung, Bandung Jawa Barat.
- Universitas Winaya Mukti, Sumedang, Jawa Barat.
- Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat.
- Institut Teknologi Nasional Malang, Malang, Jawa Timur.
- Universitas Gadjah Mada (UGM), D.I. Yogyakarta.
- Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
- Institut Teknologi Padang, Padang, Sumatera Barat.
- Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung.
Prospek Masa Depan dari Jurusan Teknik Geodesi
Walaupun saat ini mungkin Anda jarang melihat peta fisik karena telah didominasi Google Maps, keahlian dalam pemetaan tetap banyak dicari oleh berbagai pihak. Peluang pekerjaan pertama bagi lulusan Teknik Geodesi terbuka di lembaga pemerintahan, termasuk:
- Badan Informasi Geospasial, Badan Pertanahan Nasional, Badan Koordinasi Survei, dan Pemetaan Nasional.
- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bappeda.
- Departemen Pertambangan dan Energi, Departemen Kehutanan.
- Departemen Perhubungan.
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pemetaan, pengawasan, dan survei merupakan tugas utama lembaga pemerintahan. Perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negaa (BUMN) juga membutuhkan banyak surveyor, terutama dalam bidang konstruksi seperti WIKA, PTPP, Adhi Karya, dan Waskita Karya.
Industri migas dan tambang juga membutuhkan pemetaan bumi, seperti Pertamina, PT. Antam, PT. Bukit Asam, Medco Energy, Indika Energy, Inalum, dan lainnya. Selain itu, lulusan Teknik Geodesi dapat bekerja sebagai konsultan, peneliti, dosen, pengajar, atau bahkan mendirikan perusahaan di bidang pemetaan.
Bidang Sistem Informasi Geografis (GIS) juga memiliki potensi besar. Banyak perusahaan dan pemerintahan memerlukan inovasi dalam pemetaan modern, membuka peluang untuk memulai startup atau perusahaan sendiri dengan memanfaatkan ilmu pemetaan.
Sudah Lebih Kenal dengan Jurusan Teknik Geodesi?
Dalam kesimpulannya, kuliah di jurusan Teknik Geodesi dapat memberikan pemahaman mendalam tentang pemetaan Bumi, navigasi, dan penginderaan jauh. Sehingga, dapat membekali mahasiswa untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas lingkungan dan pembangunan masa depan.
Jurusan ini menawarkan peluang karier relevan dengan perkembangan teknologi. Lulusan Teknik Geodesi dapat bekerja di lembaga pemerintahan, swasta, dan berinovasi dalam pemetaan modern.
Keahlian dalam pemetaan, survei, dan teknologi GIS memungkinkan lulusan berperan dalam pengelolaan sumber daya dan pembangunan infrastruktur. Jadi, apakah Anda berminat untuk melanjutkan studi di bidang ilmu ini?