Hewan Ruminansia: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Keunikannya

Hewan pemakan tumbuhan atau herbivora seperti sapi, memiliki sistem pencernaan yang unik. Sapi mencerna makanannya sebanyak dua kali. Selain itu, jika Anda perhatikan dengan jeli, hewan tersebut selalu mengunyah meski tidak ada makanan di dalamnya. Ciri-ciri sapi ini menandai bahwa ia bagian dari hewan ruminansia. 

Ruminansia atau sebutan lainnya adalah hewan pemamah biak memang memiliki keunikan yang khas dari segi pencernaan. Kebanyakan jenis hewan ini masuk dalam golongan herbivora yang menjadikan tumbuhan sebagai makanan utamanya. Cari tahu info selengkapnya terkait jenis hewan ini melalui pembahasan berikut. 

Apa Itu Hewan Ruminansia?

close up goats farm
Sumber: Freepik

Kata “ruminansia” memiliki makna mengunyah kembali dalam bahasa latin yang berbunyi “ruminae”. Setiap hewan mempunyai ciri khas pencernaan masing-masing. Hewan herbivora yang melalui dua fase pencernaan disebut sebagai ruminansia atau hewan pemamah biak. 

Meskipun begitu, tidak semua hewan herbivora termasuk ruminansia. Beberapa contoh hewan pemakan tumbuhan yang melewati dua tahapan fase mengunyah antara lain sapi, kambing, domba, rusa, kijang, kerbau, dan lain sebagainya. Jadi, sebelum makanan tercerna di perut, hewan-hewan tersebut memamahnya dua kali.

Pada fase pertama, makanan masuk ke dalam mulut dan melalui proses pengunyahan ala kadarnya. Tekstur kunyahan makanan pada fase pertama biasanya masih kasar. Makanan tersebut akan tersimpan di dalam rumen (perut besar) hewan ruminansia. 

Pada fase kedua, apabila rumen sudah penuh dengan kunyahan makanan, hewan pemamah biak akan memuntahkan kembali makanan tersebut. Sehingga, mereka dapat mengunyahnya kembali sampai makanan tersebut memiliki tekstur lebih halus dari sebelumnya. Setelah itu, makanan akan masuk ke dalam lambung pencernaan.

Organ pencernaan hewan ruminansia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, hingga anus. Lebih lanjut, yang menjadi pembeda dari sistem pencernaan hewan lain adalah bagian lambungnya. Hewan lain umumnya memiliki satu ruang lambung, tetapi hewan pemamah biak mempunyai empat bagian lambung. 

Nah, karena hewan pemamah biak melalui fase mengunyah sebanyak dua kali, maka kelihatannya proses pencernaan makanan berlangsung lebih lama dari hewan lainnya. Namun, sebenarnya hewan tersebut mendapatkan keuntungan karena organ pencernaannya bisa menyerap nutrisi di dalam makanan dengan efisien.   

Ciri-ciri Hewan Ruminansia

Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, contoh hewan pemamah biak memang tergolong sebagai hewan herbivora yang memakan tumbuhan sebagai sumber makanan utama. Akan tetapi, tidak semua hewan herbivora termasuk ke dalam jenis ruminansia. Lalu, apa saja ciri-ciri hewan ruminansia?

  • Hewan pemamah biak dapat mengunyah makanan dengan cepat. Lalu, memuntahkan makanan yang sudah masuk untuk kembali dikunyah. 
  • Bagian dalam perut hewan pemamah biak terdiri dari empat bilik dan kaki berjumlah dua jari. 
  • Gigi seri atas berkurang atau pada sebagian hewan tidak memilikinya. 
  • Lambung pada hewan ruminansia ini terdapat 4 bagian yang terbagi menjadi rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. 

Sistem Pencernaan Pada Hewan Ruminansia 

19747886 pgrx 36xj 210618
Sumber: Freepik

Pencernaan pada hewan pemamah biak lebih kompleks daripada hewan lainnya. Hal itu karena hewan ini mempunyai struktur gigi dan empat bagian lambung yang berbeda dari hewan lain. Proses pencernaan pada hewan pemamah biak urutannya mulai dari mulut sampai dengan keluar dari anus. 

Berikut adalah penjelasan masing-masing organ pencernaan pada hewan ruminansia:

1. Mulut

Setiap hewan, mengawali proses pencernaan pertama kali dari rongga mulut. Gigi yang berfungsi membantu mencerna makanan di dalam mulut hewan pemamah biak adalah gigi seri dan geraham. Gigi seri berguna untuk memotong makanan. Sedangkan gigi geraham berperan untuk mengunyah makanan supaya halus. 

Bukan hanya itu, di dalam mulut hewan ini terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah atau cairan saliva pada mulut hewan berfungsi membantu menelan makanan. Bahkan, rahang pada hewan pemamah biak bisa bergerak menyamping untuk membantu proses penggilingan makanan. 

2. Kerongkongan

Setelah masuk ke mulut sebagai tempat dicernanya makanan pertama kali, maka berikutnya makanan akan masuk ke dalam kerongkongan atau esofagus. Kerongkongan berperan sebagai organ yang menjembatani antara rongga mulut dengan lambung. Pada organ ini, makanan hanya lewat tanpa ada proses tertentu. 

Hewan ruminansia mempunyai panjang kerongkongan yang cukup pendek, yakni kurang lebih 5 cm (centimeter). Namun, kerongkongan tersebut dapat melebar untuk menyesuaikan dengan ukuran serta tekstur makanan yang masuk. 

3. Lambung

Lambung memiliki peran yang besar dalam proses pencernaan makanan, baik pada manusia maupun hewan. Hewan ruminansia mempunyai lambung ganda dengan empat ruangan yang terbagi menjadi rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. 

Pada bagian organ ini, lambung berperan sebagai tempat penampungan makanan.  Organ rumen atau perut besar di dalam lambung berfungsi untuk menyimpan telanan makanan sementara.

Rumen akan membantu proses penguraian makanan dengan bantuan bakteri. Setelah itu, makanan akan masuk ke bagian retikulum atau perut jala yang berfungsi mengaduk dan mencerna makanan. 

Retikulum adalah tempat mencampur makanan sampai menjadi gumpalan kasar. Nantinya, makanan akan terdorong ke rongga mulut supaya mengalami pengunyahan kedua, sehingga tekstur makanannya lebih halus. Lalu, omasum atau perut buku berfungsi untuk menghaluskan makanan secara kimiawi. 

Proses kimiawi tersebut terjadi berkat bantuan kelenjar enzim. Selain itu, omasum juga berperan untuk mengurangi kadar air yang berlebihan di dalam makanan. Terakhir, pada bagian abomasum atau perut masam yang berfungsi untuk mencerna makanan melalui enzim pencernaan. 

4. Usus

Sistem pencernaan pada hewan ruminansia berikutnya terjadi pada usus. Pada usus halus, terjadi proses penyerapan sari-sari makanan yang telah melalui proses pencernaan di dalam lambung. Penyerapan sari-sari makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh sebagai bentuk energi. 

Sementara itu, pada usus besar terjadi penyerapan air dan sisa nutrisi dari makanan yang dicerna sebelumnya. Pada usus ini, terbentuk feses yang akan keluar melalui anus. 

5. Anus

Nah, anus merupakan tempat berakhirnya proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia. Setelah usus berhasil menyerap sari-sari yang terkandung di dalam makanan, maka sisa atau ampas makanan akan keluar melalui anus. 

Keunikan yang Dimiliki Hewan Ruminansia

cows g8dfdcc508 640
Sumber: Pixabay

Hewan ruminansia mempunyai beberapa keunikan yang berbeda dari hewan lainnya. Salah satu contoh hewan pemamah biak yang sering dan mudah Anda temui di kehidupan sehari-hari adalah sapi. Berikut beberapa fakta unik dari sapi dan hewan pemamah biak lainnya. 

1. Sendawa Sapi Mengandung Nutrisi

Tahukah Anda, ketika sapi sedang bersendawa, maka sendawa ini mengandung nutrisi. Hal itu terjadi karena sapi dapat mengeluarkan gas hasil fermentasi makanan. Apalagi, ketika memasuki tahap pengunyahan makanan yang kedua kalinya. Gas fermentasi tersebut mengandung asam lemak dan amoniak. 

2. Sapi Mengeluarkan Banyak Kotoran Tiap Harinya

Sumber makanan utama sapi adalah rumput yang rendah nutrisi tetapi kaya akan serat. Frekuensi buang air besar pada hewan ruminansia seperti sapi, terjadi dalam waktu yang panjang. Dalam sehari, sapi bisa mengeluarkan kotoran sekitar 10 sampai 12 kali. 

Itulah mengapa kandang sapi selalu bau. Sebab, sapi mengeluarkan kotoran dalam jumlah besar dan bisa mencapai hingga 20 kilogram-an kotoran per harinya. 

3. Banyak Saliva yang Keluar dari Sapi

Saliva atau air liur memiliki peran penting untuk menunjang aktivitas pencernaan dari salah satu hewan ruminansia ini. Sapi mempunyai kadar saliva yang melimpah. Air liur tersebut berguna untuk membasahi makanan supaya lebih mudah masuk ke kerongkongan. 

Saat pertama mengunyah rumput, sapi tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama. Sehingga rumput masih kasar dan perlu bantuan saliva untuk mendorong masuknya makanan ke esofagus. 

Apakah Anda Sudah Pernah Bertemu Hewan Ruminansia?

Contoh hewan pemamah biak yang perlu Anda ingat kembali selain sapi adalah kerbau, domba, rusa, kijang, kambing, dan lain sebagainya. Anda pastinya sudah pernah bertemu setidaknya salah satu dari hewan pemamah biak tersebut. Ketika ada kesempatan bertemu sapi atau hewan lainnya, Anda bisa melakukan observasi. 

Lihatlah bagaimana cara hewan ruminansia mencerna makanannya. Jika yang Anda amati adalah sapi, maka sapi tersebut kelihatannya terus mengunyah walaupun tidak ada makanan di sana. Proses pencernaan pada hewan pemamah biak terjadi selama dua fase pengunyahan yang membuatnya berbeda dari hewan lainnya. 

Demikianlah pembahasan terkait hewan pemamah biak atau ruminansia yang perlu Anda ketahui. Masing-masing hewan mempunyai ciri dan keunikan tersendiri yang membedakannya dari hewan lain, termasuk hewan pemamah biak. Semoga artikel ini bisa menjadi tambahan wawasan yang bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page