Dalam dunia seni dan desain, terdapat satu hal daya tarik yang tidak terbantahkan, yakni ragam hias geometris. Pola-pola yang terinspirasi dari bentuk geometris seperti lingkaran, segitiga, dan persegi telah menjadi inti dari berbagai budaya sepanjang sejarah manusia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam tentang makna serta sejarah di balik ragam hias geometris serta bagaimana penggunaannya yang terus berkembang hingga hari ini. Berikut ulasannya!
Daftar ISI
Pengertian Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris merupakan dekorasi yang terbentuk dari pengaturan garis, bentuk, dan struktur yang sering dikenali sebagai unsur-unsur geometri. Jenisnya pun beragam, mulai dari garis lurus, bentuk bangunan, lengkungan, hingga lingkaran.
Sebagai contoh, dalam kategori garis, terdapat variasi garis lurus, zigzag, dan lengkung. Sedangkan dalam kategori bentuk bangunan, Anda dapat menemukan bentuk segitiga, lingkaran, persegi, prisma, dan lain sebagainya.
Ragam hias geometris menjadi salah satu varian hiasan yang memiliki pengakuan yang merata di berbagai komunitas di Indonesia, terutama di ranah seni. Bahkan, ragam geometris merupakan corak yang paling kuno dalam keberadaannya sejak masa prasejarah, yaitu sekitar era Yunani pada tahun 2.000 SM.
Ragam hias ini juga sering masyarakat sebut sebagai ragam hias ilmu ukur. Sebab, dalam pembuatannya seringkali melibatkan elemen-elemen geometris yang dapat diukur dengan alat bantu seperti penggaris untuk mendapatkan hasil yang lebih teratur.
Beberapa pola yang lazim masyarakat gunakan meliputi garis lurus, lengkung segitiga, swastika, tumpal, pola Patra Mesir atau “L/T”, lingkaran, motif meander, dan juga pola pilin berganda.
Namun seiring berjalannya waktu, dengan perkembangan motif ragam hias geometris, kini Anda dapat membedakannya menjadi lima motif utama. Termasuk motif swastika, kawung, pilin berganda, tumpal, dan pilin.
Jenis Ragam Hias Geometris
Terdapat berbagai variasi ragam hias geometris di Indonesia yang bisa Anda temukan. Berikut adalah beberapa jenis-jenisnya yang umum ditemukan:
1. Ceplokan
Ceplokan, atau “ceplok”, merupakan motif bulatan untuk hiasan. Motif ini terdiri dari satu pola yang berulang. Contoh motif Ceplokan yang umum kita kenal adalah Cakra Kusuma, Nogosari, Truntum, dan Supit Urang.
2. Kawung
Kata “kawung” berasal dari bahasa Sunda yang merujuk pada buah kolang-kaling. Motif kawung mirip dengan bentuk buah aren atau kolang-kaling. Ada juga yang berpendapat bahwa motif ini terinspirasi oleh binatang kuwangwung.
Motif ragam hias geometris ini memiliki akar sejarah pada abad ke-13, di mana seorang Sultan Mataram lah yang menciptakannya. Pada masa itu, penggunaan motif ini hanya untuk anggota keluarga kerajaan atau pejabat saja.
Beberapa sumber menyatakan bahwa motif ini menyampaikan pesan agar manusia selalu menjadi individu yang bermanfaat. Seperti pohon aren yang segala bagiannya dapat masyarakat manfaatkan untuk kehidupan.
Dalam tradisi Jawa, motif ini melambangkan titik pusat keraton. Motif ini juga disebut sebagai “papat madhep limo pancer”, yang menggambarkan empat titik membentuk garis yang mengarah ke satu titik pusat kekuatan.
3. Pilin
Bentuk ragam hias pilin menyerupai huruf S. Ada juga yang terdapat dalam bentuk ganda, sehingga disebut sebagai pilin ganda atau SS. Selain itu, motif pilin juga mirip dengan motif parang.
Terkadang, ragam hias pilin terlihat seperti spiral seiring dengan perkembangan kreativitas dalam ragam hias Indonesia. Pilin juga dapat mengambil bentuk lain, seperti pita, berumbai, untaian, atau pusaran.
Umumnya, ragam hias pilin berguna sebagai dekorasi di pinggiran dengan ukuran yang lebih kecil daripada ragam hias utamanya. Namun, ada juga pilin yang menjadi motif utama. Ragam hias geometris ini dapat Anda temukan pada kain batik dan hiasan rumah tradisional.
4. Tumpal
Corak hiasan tumpal memiliki bentuk segitiga dengan panjang sisi yang identik. Pada masa prasejarah, pola ini mengandung makna yang terhubung dengan aspek spiritual. Tumpal juga dikenal sebagai motif pucuk rebung, yang melambangkan konsep pertumbuhan.
Ada pandangan bahwa ragam hias ini mencerminkan konsep kesatuan harmoni antara manusia, alam semesta, dan alam lainnya. Motif tumpal memiliki variasi di mana penyusunan motif ini biasanya berdekatan dengan ujung tumpal menghadap ke atas atau bawah.
Meski begitu, motif ini bisa memiliki tampilan yang sederhana atau Anda beri hiasan berupa elemen tengah seperti bintang, garis, bunga, dan sulur. Ragam hias ini sering terdapat pada hiasan pinggiran atau terlihat pada ukiran candi serta kain batik.
5. Swastika
Ragam hias geometris ini merupakan motif yang sangat sakral dalam agama Hindu serta merupakan warisan sejarah dan budaya. Motif ini merupakan motif tertua yang sudah ada sejak sekitar 4.000 tahun lalu.
Bentuk dasar motif ini adalah huruf Z atau zig-zag yang saling berlawanan. Namun, ada juga ada variasi yang berbentuk seperti jalinan, yakni motif banji.
Selain untuk acara sakral, motif swastika juga bisa Anda gunakan sebagai hiasan dalam arsitektur kuno dan modern. Pola ini kerap masyarakat temukan pada artefak-artefak bersejarah seperti koin, keramik, perhiasan, senjata, serta tempat ibadah.
6. Meander
Kata “meander” berasal dari bahasa Yunani “meandros” yang merujuk pada lintasan yang meliuk-liuk. Ragam hias meander adalah garis-garis yang saling terkait dan diatur berulang-ulang.
Motif ini juga mengacu pada bentuk labirin yang terkenal sebagai labirin meander. Ragam hias ini berasal dari Yunani Kuno, dan penggunaannya bukan hanya di Yunani, tetapi juga di Romawi dan Cina.
Pada zaman Yunani Kuno, motif meander memiliki makna sebagai simbol ketidakterbatasan dan kesatuan. Banyak bangunan Yunani Kuno yang hiasannya berupa motif meander. Hal itu karena penggunaan motif ini mulai dikenal lewat vas bunga Yunani Kuno pada zaman geometris.
Ciri Ragam Hias Geometris
Hiasan geometris memiliki berbagai ciri khas, yakni:
- Mengandung berbagai bentuk garis dalam polanya, seperti lurus, lengkung, zigzag, spiral, dan lain sebagainya.
- Pola ragam hias geometris umumnya membentang panjang dan tersusun bersambungan, sehingga menciptakan gambar yang berulang-ulang.
- Ketika diterapkan pada barang jadi atau karya seni, ragam geometris bisa tergolong dalam seni rupa 2 dimensi maupun 3 dimensi. Sebagai contoh, keramik sebagai pembatas di dalam kamar mandi sering kali mengadopsi pola dekorasi geometris.
- Penggunaan ragam geometris banyak ditemukan pada berbagai jenis kain seperti batik, tenun, sulam, dan bordir, serta pada bangunan, candi, perabotan rumah tangga, ukiran, kerajinan tangan, dan lainnya.
- Biasanya, ragam geometris terbentuk dengan menggabungkan berbagai bentuk geometris menjadi satu motif.
- Ragam geometris juga sering digunakan dalam pembuatan kaligrafi untuk hiasan mushaf atau dekorasi.
Contoh Ragam Hias Geometris
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, terdapat contoh-contoh ragam hias geometris yang meliputi:
1. Motif Batik
Motif batik sering kita temukan dalam berbagai hiasan dinding serta berbagai jenis pakaian yang terbuat dari kain tenun atau kain sulam dengan motif batik. Pola-pola ini mencakup bentuk-bentuk geometris dasar seperti persegi panjang, belah ketupat, lingkaran, serta lainnya.
2. Motif Belah Ketupat
Motif belah ketupat merupakan salah satu jenis motif yang menampilkan gambar belah ketupat sebagai elemen utamanya. Penerapan contoh ragam hias geometris ini bisa Anda jumpai pada berbagai perabotan rumah tangga, anyaman, hiasan dinding, dan juga pada kain-kain seperti kain sulam.
3. Motif Geometris Bunga
Motif bunga merupakan ragam hias yang menggabungkan titik dan garis untuk membentuk keindahan bunga. Biasanya, motif ini digunakan dalam pakaian wanita atau gaun, serta sebagai hiasan dinding untuk mempercantik ruangan.
4. Motif Geometris Busur
Motif busur mengacu pada bentuk busur yang sering menjadi simbol kekuatan. Busur adalah garis melengkung dan merupakan bagian dari keliling lingkaran. Contoh ragam hias geometris ini sering tampak seperti setengah lingkaran.
5. Motif Geometris Daun
Motif daun adalah bentuk sederhana yang banyak penggunaannya untuk hiasan karena mengandung keunikan dalam kesederhanaannya. Motif ini sering digunakan pada berbagai jenis pakaian untuk menambah keindahan dan menonjolkan kesederhanaan.
Sudah Tahu Ragam Hias Geometris dalam Kehidupan Sehari-hari?
Melalui penjelasan di atas, kita telah mengungkap sejumlah aspek menarik mengenai ragam hias geometris yang kerap kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari motif-motif batik hingga hiasan-hiasan dinding.
Pola-pola ini mencerminkan keteraturan matematis alam semesta dan melibatkan unsur-unsur geometris yang terus menginspirasi kreativitas manusia dalam berbagai bidang. Baik dalam bidang seni, desain, maupun pembuatan hiasan.
Mengenal dan memahami lebih lanjut tentang ragam hias geometris bukan hanya akan memperkaya wawasan kita terhadap seni dan budaya. Tetapi juga memberikan pandangan baru tentang bagaimana unsur-unsur dasar geometris mampu menciptakan keindahan dalam sekeliling kita.