Melihat dari namanya saja sudah jelas bahwa tari berpasangan adalah seni tari yang akan dilakukan oleh dua orang penari. Indonesia memiliki berbagai contoh tari berpasangan dengan keunikan yang berbeda-beda. Cek daftarnya di bawah ini!
Daftar ISI
10 Contoh Tari Berpasangan di Indonesia
Seni tari memiliki nama yang sangat populer, sehingga berbagai jenis tari mulai bermunculan. Salah satunya adalah tari berpasangan yang harus melibatkan dua orang. Jika tertarik dengan jenis tari ini, mungkin beberapa contoh berikut bisa jadi pilihan untuk Anda pelajari:
1. Tari Zapin
Kata zapin memang identik dengan salah satu lagu khas Melayu yang memiliki judul sama, yakni Zapin. Akan tetapi, zapin juga termasuk salah satu seni tari tradisional Indonesia, lho.
Tari zapin adalah tari berpasangan yang daerah asalnya melekat dengan kebudayaan Melayu, namun tinggal dalam provinsi Riau. Seni tari ini bersifat edukatif dan memberikan hiburan. Bahkan, dahulu tarian ini juga kerap menjadi media untuk menyiarkan agama Islam.
Ini terjadi karena tari zapin memiliki perpaduan budaya, yakni budaya Melayu dan Arab. Secara bahasa, kata zapin berasal dari bahasa Arab “Zafn”. Kata tersebut memiliki arti gerakan kaki yang akan mengikuti rentak dan pukulan dengan cepat.
Selain itu, tari zapin juga menampilkan iringan lagu yang berasal dari Yaman. Pada iringan musik tersebut, tari zapin memakai dua alat musik yang bernama gambus dan marwas atau gendang kecil.
2. Tari Serampang Dua Belas
Serampang dua belas adalah salah satu seni tari tradisional Sumatera Utara. Tarian ini menjadi contoh tari berpasangan yang paling terkenal di Indonesia.
Tari ini memiliki keunikan tersendiri, pasalnya gerakan pada tarian tersebut akan mengisahkan tentang percintaan antara dua orang. Mulai dari tahap perkenalan hingga jenjang pernikahan.
Bukan hanya itu saja, tari serampang dua belas juga cukup terkenal dengan makna dan filosofinya. Serampang dua belas sendiri memiliki makna jika seseorang sudah menemukan pasangan cocok, maka sebaiknya segera menuju pelaminan. Pastikan untuk tidak menunda-nundanya.
Tarian pasangan ini biasa hadir dalam berbagai acara, seperti acara budaya, pesta pernikahan, upacara adat, hingga hiburan. Bukan hanya masyarakat Sumatera Utara yang menyukai tarian ini, masyarakat dari berbagai daerah lain juga menyukainya. Ini karena gerakannya sederhana dan mudah diikuti semua orang.
3. Tari Wireng
Tari beksan wireng adalah salah satu seni tari tradisional Jawa Tengah, namun tari ini berasal dari Kasunanan Surakarta. Sebagai tari berpasangan, tari wireng memiliki latar belakang sejarah yang tertulis dalam pupuh Sinom 15 hingga 20. Lebih tepatnya pada buku yang berjudul Kebudayaan Jawa Serat Centhini.
Kata beksan sendiri memiliki arti tarian, sedangkan kata wireng memiliki arti dari gabungan kata wira dan aeng, yakni berarti prajurit unggul. Dengan demikian, definisi dari tari beksan wireng adalah tarian berpasangan antara perwira dan prajurit unggul.
Seperti penjelasan bahwa tari ini ada dalam pupuh Sinom, bercerita mengenai enam tari wireng yang muncul di zaman Jenggala Kediri. Lembu Amiluhur Jayanegara (Raja Pertama Jenggala) adalah sosok yang menciptakan tari Wireng.
Alasan beliau menciptakan tarian beksan wireng adalah bertujuan untuk mengajarkan putranya tentang ketangkasan saat sedang berperang. Putra Jayanegara yang memiliki gelar Prabu Suryawisesa, akhirnya naik tahta untuk menggantikan ayahnya.
Selain itu, penciptaan tari berpasangan ini juga memiliki kaitan erat dengan hadirnya Kadipaten Mangkunegaran. Di mana kerajaan tersebut berdiri sesudah lepas dari Mataram.
4. Tari Piring
Hampir sebagian masyarakat Indonesia pasti pernah mendengar tentang tari piring, yakni tari yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Penampilan tari piring identik dengan atraksi piring. Para penari akan mengayunkan piring dengan gerakan cepat pada tangannya. Meskipun begitu, piring tidak akan jatuh dari tangan.
Pada sebuah pementasan, pembawaan tarian ini akan terbentuk dalam formasi pasangan putra dan putri. Zaman dahulu, pementasan tari piring cenderung saat panen. Ini karena tari piring berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur dan gembira atas panen yang petani dapatkan.
Seiring berkembangnya zaman, tari piring juga turut hadir dalam acara-acara penting lainnya. Mulai dari acara penyambutan tamu, acara adat, hingga acara pernikahan. Menjadi salah satu populer Indonesia, tari piring pun seringkali muncul dalam acara wisata dan kebudayaan Indonesia.
5. Tari Legong
Kebudayaan Bali memang tidak habisnya untuk dibahas, salah satunya adalah contoh tari berpasangan yang bernama tari legong. Dengan gerakan yang kompleks, para penari akan menggabungkan gerakan dan musik gamelan secara bersamaan.
Dalam bahasa Bali, Leg memiliki arti gerakan tari yang luwes. Sementara itu, Gong adalah salah satu unsur yang ada pada alat musik gamelan. Dengan demikian, tari legong merupakan gerakan tari yang terikat dengan musik gamelan sebagai pengiringnya.
Secara umum, tari legong akan menampilkan wanita yang berpasang-pasangan dalam sebuah kelompok pentas. Hingga kini, tarian khas Bali ini sudah banyak mencuri perhatian, termasuk dalam kancah mancanegara. Sehingga membuatnya menjadi salah satu keunikan Bali.
6. Tari Payung
Sebenarnya Minangkabau memiliki beberapa jenis tarian, salah satunya adalah tari payung. Termasuk ke dalam tari Melayu versi Minangkabau, Sumatera Barat. Akan tetapi, tarian ini juga kerap menjadi bagian pertunjukan seni tari dan drama. Bahkan, dulunya tarian ini sering tampil dalam acara hari-hari besar kerajaan Belanda.
Tari payung akan dilakukan oleh sepasang muda mudi, di mana payung menjadi alat utama dalam gerakannya. Biasanya, penari laki-laki akan lebih sering menggunakan payungnya, sedangkan penari wanita lebih banyak melakukan ekspresi gerakan melalui selendang.
Penggunaan busananya pun sangat kreatif, yakni para penari pria yang menggunakan satu stel baju cekak musang, kain samping, dan songko. Sementara itu, penari wanita menggunakan busana kebaya labuh, ikat pinggang, selendang, dan kain songket.
7. Tari Bedhaya Ketawang
Tari bedhaya ketawang berasal dari Kota Surakarta, Jawa Tengah. Tarian ini disebut sebagai seni tari kesabaran, hal ini karena memperlihatkan tentang penobatan tahta raja kesultanan Surakarta. Memiliki sifat yang sangat sakral, sehingga Anda tidak bisa melihatnya pada hari-hari biasa.
Kata bedhaya memiliki arti penari perempuan istana, sedangkan kata ketawang berarti langit. Bukan hanya itu saja, ketawang juga bisa didefinisikan sebagai simbol dari hal suci dan tinggi. Selain itu, ketawang merupakan tempat tinggal para dewa dewi.
Lebih menariknya lagi, tarian ini bukan semata-mata hanya tarian tradisional saja. Melainkan pada zaman dahulu, tari bedhaya ketawang digunakan sebagai ekspresi religius oleh para ningrat Jawa.
Baca Juga : Mengenal Tari Bedhaya Ketawang: Sejarah, Tata Rias, Makna, dan Pola Lantai
8. Tari Ketuk Tilu
Sebagai tarian khas dari suku Sunda, tari ketuk tilu dianggap awal mula adanya tari jaipongan. Contoh tari berpasangan ini memasukkan unsur tari dan pencak silat dalam gerakannya. Pada pementasan, biasanya akan diperagakan oleh penari pria dan wanita secara berpasangan.
Adapun beberapa gerakan yang akan penari lakukan, mulai dari goyang pinggul, geol, pencok muncid, dan getuk. Nama tari ini berasal dari bunyi musik pengiringnya, yakni tabuhan bonang yang berjumlah hingga tiga buah. Meskipun terkenal pada zamannya, namun tari ketuk tilu justru kalah populer dari jaipong.
9. Tari Bambang Cakil
Diadopsi dari cerita pewayangan, tari bambang cakil berasal dari Jawa Tengah. Pada pengambilan adegan pewayangan, tarian ini akan menunjukkan perang kembang antara ksatria dan raksasa.
Ksatria yang bernama Arjuna tersebut memiliki sifat yang lemah lembut dan halus, sehingga menjadikannya sebagai simbol kebaikan. Sementara raksasa Cakil adalah kebalikan dari Arjuna. Ia memiliki sifat yang kasar, beringas, dan sombong. Dengan demikian, Cakil menjadi lambang kejahatan dalam cerita tersebut.
Tari Bambang Cakil mengandung makna yang menjelaskan tentang bentuk kejahatan yang akan dikalahkan oleh kebaikan.
10. Tari Janger
Tari janger mendefinisikan tentang pergaulan muda mudi Bali, sehingga pembawaannya dilakukan oleh 10 orang penari yang akan berpasangan. Di mana ada percampuran kelompok antara putra dan putri.
Para penari melakukan gerakan tarian dengan menyanyikan lagu janger. Mereka saling bersahut-sahutan dan mengikuti irama dengan teriakan, sehingga menjadikan tarian semakin harmonis.
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Tari Berpasangan?
Seni tari Indonesia yang berkembang secara luas, membuat setiap daerah memiliki daerah yang bervariasi. Sebagai masyarakat Indonesia, Anda harus bangga terhadap kebudayaan tersebut. Oleh sebab itu, mari ikut melestarikan berbagai contoh tari berpasangan dengan cara mempelajarinya.
Jika tidak ingin menari, mungkin Anda bisa membantu mengapresiasi penarinya dengan menonton atau mempromosikannya. Jadi, tari berpasangan mana yang paling menarik perhatian Anda?