Apa itu Majas Ironi? Pengertian, Ciri, Perletakan, dan Contohnya

Di setiap percakapan sehari-hari, kita pasti sering menggunakan berbagai jenis ungkapan untuk mengekspresikan perasaan kita terhadap sesuatu, salah satunya adalah majas ironi. Apakah kamu pernah menyindir seseorang dengan ungkapan yang halus? Jika iya, maka kamu sedang mempraktikkan majas ironi.

Penggunaan majas ironi sudah menjadi hal yang biasa kita temukan di berbagai percakapan di sekitar kita, baik di rumah, sekolah, maupun kantor. Dalam penggunaannya, jenis majas ini digunakan dengan tujuan untuk menyindir seseorang ataupun sebuah objek.

Apakah kamu sedang mencari informasi lebih mengenai pengertian majas ironi, ciri, fungsi, dan juga contohnya? Kalau iya, teruslah membaca artikel ini sampai selesai. Kami akan membantu menambah wawasanmu tentang jenis majas sindiran ini.

Pengertian Majas Ironi

Mari kita mulai artikel ini dengan memahami terlebih dahulu mengenai majas. Majas dalam pengertiannya merupakan sebuah ungkapan maupun kiasan yang dapat memberikan pesan, kesan, juga efek kepada pembaca maupun pendengarnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas didefinisikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk menggambarkan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Singkatnya, majas adalah sebuah kiasan atau ungkapan yang diutarakan untuk menggambarkan satu hal lewat dua hal yang berbeda.

Majas sendiri terbagi menjadi empat cabang kategori, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran. Nah, dalam kategori majas sindiran, ada yang namanya majas ironi. Apa itu majas ironi? Silakan cek definisinya di bawah.

Kata ironi sendiri menurut KBBI adalah satu kejadian yang telah terjadi dan bertentangan dengan apa yang diharapkan akan terjadi. Mengacu pada definisi ini, majas ironi bisa dikatakan sebagai sebuah kiasan yang dibuat dengan tujuan untuk menggambarkan sesuatu yang bertentangan dan berlawanan.

Di sisi lain, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan majas ironi sebagai sebuah ungkapan maupun kiasan yang memiliki makna yang saling berlawanan dari makna yang sesungguhnya. Tujuan dari penggunaan jenis majas ini adalah untuk menyindir orang lain dengan cara yang lebih halus.

Dalam penggunaannya pun, jenis majas ini sering berupa pernyataan dengan makna yang berbeda dengan aslinya. Misalnya, seseorang mengatakan kalimat A untuk menunjukkan makna B. 

Ciri-Ciri Majas Ironi

Setelah kamu memahami definisi dari majas ironi, sekarang mari kita mulai memahami ciri-ciri dari jenis majas ini yang membedakannya dengan jenis majas lainnya.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, majas ironi umumnya berupa pernyataan halus untuk menyindir seseorang. Berbeda dengan sarkasme yang diucapkan dengan pernyataan yang agresif dengan kritikan yang kasar, majas ironi lebih berupa sindiran halus berbentuk singgungan dan pujian.

Untuk memberikanmu gambaran yang lebih jelas, silakan cek ciri-ciri jenis majas ini di bawah.

  • Kalimat yang diucapkan seringkali berbeda dengan makna sesungguhnya yang ingin diucapkan.
  • Kalimat dari majas ini umumnya tersirat, sehingga pembaca maupun pendengar tidak bisa menerka artinya secara langsung.
  • Gaya bahasanya biasanya berupa pernyataan halus yang tidak frontal.

Kita ambil contoh kalimat di bawah ini:

Pekerjaan yang Budi lakukan sangatlah cepat, hingga ia harus pulang terlambat setiap hari.

Dari contoh diatas, kalimat pertama adalah kalimat yang menjelaskan bahwa Budi adalah seorang pekerja yang melakukan pekerjaannya dengan cepat. Sedangkan di kalimat kedua menyatakan bahwa Budi selalu pulang terlambat setiap harinya.

Mengacu pada hal ini, bisa dikatakan bahwa makna sesungguhnya dari contoh diatas adalah Budi adalah seorang pekerja yang selalu melakukan pekerjaannya dengan lambat sehingga ia harus pulang telat setiap hari.

Nah, dari penjelasan ini, contoh kalimat diatas sudah memenuhi semua ciri dari majar ironi. Yang pertama, kalimat dengan makna yang berbeda, kalimat yang tersirat, juga kalimat dengan gaya bahasa sindiran yang halus.

Fungsi Majas Ironi

Karena majas ironi termasuk kedalam salah satu jenis majas di kategori majas sindiran, maka sudah pasti fungsi dari majas ini untuk menyatakan sindiran. Hanya saja yang membedakannya dengan jenis majas sindiran lainnya adalah cara mengekspresikannya.

Benar bahwa majas ironi tidak menggunakan sindiran yang frontal maupun agresif, namun jenis majas ini menggunakan cara yang lebih sopan lewat pernyataan sindiran halus. Karena hal ini, dampak dari penggunaan majas ironi lebih menohok lawan bicara maupun objek yang sedang dibicarakan.

Berdasarkan penjelasan ini, majas ironi dapat disimpulkan sebagai jenis majas sindiran yang menggunakan cara yang elegan dan sopan untuk menyatakan sindiran terhadap seseorang. 

Perletakan Majas Ironi

Pada umumnya, perletakan majas ironi selalu berupa kalimat pujian kemudian disusul dengan sindiran halus yang memiliki makna berbeda dengan kalimat pujiannya. Penggunaan pujian diawal ini berfungsi untuk membantu menghaluskan kalimat sindiran setelahnya.

Sebagai contoh,

Andi adalah orang yang sangatlah rajin. Karena itu, dia selalu bangun jam 9 pagi.

Dalam contoh diatas, Andi dipuji sebagai seseorang yang begitu rajin. Padahal kenyataannya, pujian yang diberikan kepada Andi ini adalah sebuah sindiran karena Andi yang selalu bangun kesiangan.

Contoh lainnya,

Saking bersihnya kamar Rendy, tikus pun akan nyaman tinggal di sana.

Pujian yang ada di awal kalimat dari contoh diatas bukan semata-mata bermakna bahwa kamar Rendy bersih. Namun, itu merupakan sebuah sindiran betapa kotornya kamar Rendy hingga tikus saja bisa nyaman untuk tinggal di kamarnya.

30 Contoh Majas Ironi

Jika kamu sudah memahami semua mengenai majas ironi, mulai dari pengertian, ciri, hingga perletakannya. Kini, saatnya kamu memahami langsung jenis majas sindiran ini lewat 30 contoh yang ada di bawah. Baca lebih lanjut untuk cari tahu kumpulannya!

  1. Betapa indah suaramu, sampai-sampai aku ingin langsung memotong telingaku.
  2. Sepertinya kamu cocok jadi menteri kesehatan, karena kamu selalu sakit setiap harinya.
  3. Wow, bersih sekali gigimu! Sudah berapa hari kamu tidak menggosok gigi?
  4. Kamu benar-benar memperhatikan penampilanmu, sampai aku bingung style apa yang sedang kamu kenakan.
  5. Sambutlah pengeran kita di siang hari ini! Kerjaannya cuma tidur, main game, makan, nonton, tidur lagi.
  6. Bukankah kamu sudah bermata empat? Kenapa masih membuang sampah sembarangan, tidak pada tempatnya?
  7. Jika boleh, nilai rapormu harusnya masuk ke nominasi hal terindah di dunia karena warnanya yang semuanya merah.
  8. Sungguh bertanggung jawab sekali kalian berdua, bukannya bekerja tapi kalian malah berpacaran di kantor.
  9. Cukup biarkan orang bijak itu berbicara, bisa saja hanya itu yang bisa ia banggakan untuk hidupnya.
  10. Kamu dandannya cepat sekali ya, sampai-sampai aku hampir 2 jam menunggumu di sini.
  11. Betapa mulianya pemimpin itu, anggota-anggotanya sampai diterlantarkan tidak diurus dengan baik.
  12. Melly benar-benar adalah anak yang penurut, sampai-sampai nasihat orang tuanya saja tidak didengarkan.
  13. Teh yang kamu buat ini begitu manis, hingga aku harus menambahkan beberapa sendok gula lagi.
  14. Suami dari tetangga kita ini begitu dewasa, sehingga kita sering melihatnya berteriak marah setiap pagi.
  15. Cinta itu memang menyenangkan, sampai perempuan itu tidak sadar kalau dia selalu menangis setiap malam untuk laki-laki buruk itu.
  16. Pantai di kota ini begitu indah, sampai aku sering menemukan sampah plastik berserakan sejauh mata memandang.
  17. Saking pintarnya bocah ini, dia sampai tidak pernah memperhatikan pelajaran yang guru Matematika itu ajarkan.
  18. Cuaca di bulan ini sangatlah dingin, tubuhku sampai berkeringat setiap harinya.
  19. Tuti sepertinya baru saja membeli pakaian yang sangat murah. Lihatlah! Kini dompetnya kosong setelah membeli pakaian itu.
  20. Masakan yang adik laki-lakiku buat ini sungguhlah lezat, aku sampai sakit perut berhari-hari setelah memakannya.
  21. Saking baiknya laki-laki itu di kantor, ia sampai dikucilkan karena tingkah laku baiknya.
  22. Sopan sekali pakaian yang kamu kenakan di pesta ini, aku sampai malu melihatnya.
  23. Penawaran pinjaman yang orang itu berikan sungguhlah menjanjikan, sampai-sampai bunganya dua kali lipat lebih besar dari pinjaman yang ditawarkan.
  24. Laki-laki itu sepertinya benar-benar mengabdikan dirinya untuk pekerjaannya. Lihatlah bagaimana ia telah menjatuhkan beberapa rekan kerjanya.
  25. Saking cintanya laki-laki itu, ia sampai tega berkata kasar dan memukuli perempuannya demi memenuhi semua egonya.
  26. Selamat pagi, Tuan Putriku, sudah bangun? Makanan sudah siap di meja ya. Silahkan sarapan di jam 12 siang, Tuan Putri.
  27. Toko itu sepertinya menawarkan produk yang begitu murah, sampai tidak ada satupun yang terjual.
  28. Pria itu benar-benar hebat ya. Kalau ada apa-apa, ia tidak pernah cerita ke siapapun dan hanya memendamnya sendirian.
  29. Saking harumnya Teddy, lalat pun sampai mengerubungi kepalanya.
  30. Malang sekali nasib Rafathar ini, baru berusia 6 tahun tapi ia sudah memiliki tabungan hingga 2 milliar.

Apakah Kamu Sudah Paham tentang Majas Ironi?

Sebagai kesimpulan, majas ironi merupakan sebuah majas yang masuk ke dalam kategori majas sindiran. Karena itu, fungsi dari majas ini adalah untuk menyindir seseorang karena sifat maupun kebiasaannya. Berbeda dengan jenis majas sindiran lainnya, majas ironi menggunakan ungkapan sindiran dengan cara yang lebih halus.

Akhir kata, semoga penjelasan mengenai pengertian hingga contoh majas ironi yang ada di artikel ini dapat menambah wawasanmu tentang jenis majas sindiran ini.

Share: