Majas Antitesis: Pengertian, Ciri, dan Contohnya dalam Kalimat, Lengkap!

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperkuat arti dari suatu kalimat. Salah satu jenis majas yang paling sering digunakan dalam berbagai karya sastra maupun dalam kehidupan sehari-hari adalah majas antitesis. 

Majas antitesis menggunakan dua kata atau frasa yang berlawanan untuk menghasilkan efek kontras yang kuat dalam kalimat. Dengan begitu, pesan atau makna yang disampaikan menjadi lebih kuat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, ciri, dan contoh majas antitesis dalam kalimat. Apabila kamu penasaran, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Majas Antitesis

Majas antitesis termasuk dalam kelompok gaya bahasa pertentangan. Secara etimologi, kata antitesis berasal dari dua kata yaitu “anti” dan “tesis” yang berarti penempatan. Majas ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berlawanan dalam satu kalimat. 

Majas antitesis adalah salah satu teknik retorika yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam karya sastra. Dalam bahasa yang lebih sederhana, antitesis adalah penggunaan kontras atau perbedaan dalam kalimat yang bertujuan untuk menarik perhatian dan memperkuat makna yang ingin disampaikan. 

Meskipun mirip dengan majas paradoks, namun majas antitesis hanya terdiri dari satu klausa. Sedangkan paradoks adalah majas yang menunjukkan suatu hal yang seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya memiliki arti yang sama atau tidak berlawanan.

Contoh berikut ini akan membuat kamu lebih memahami perbedaan kedua jenis majas tersebut:

Contoh majas antitesis: 

Besar kecilnya usahamu untuk mendapatkan cinta Ratna, 

Tetap saja Ratna hanya akan menganggapmu sebagai teman dan tidak lebih.

Contoh majas paradoks: 

Kamu sudah menganggap dan memperlakukan Ratna seperti pacar, 

Padahal Ratna hanya menganggapmu teman.

Ciri-ciri Majas Antitesis

Ciri dari majas jenis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata yang memiliki makna berlawanan atau bertolak belakang dalam satu klausa. Kata-kata ini biasanya digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua hal yang saling berlawanan atau bertolak belakang.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri majas antitesis dalam kalimat:

  • Memiliki dua kata atau frasa yang berlawanan dalam satu klausa
  • Tidak membutuhkan penghubung antara dua kata yang berlawanan 
  • Dapat menggunakan kata antonim yang muncul secara bersamaan atau berdampingan
  • Menciptakan efek kontras yang kuat dalam kalimat
  • Menghasilkan efek yang dramatis atau menarik dalam kalimat

Contoh Majas Antitesis dalam Kalimat dan Penjelasannya

Majas jenis ini sering digunakan dalam Bahasa Indonesia untuk memperkuat arti dalam kalimat. Berikut adalah beberapa contoh dari majas antitesis dalam kalimat beserta penjelasannya:

1. Contoh 1

“Hidup mati, tak ada yang tahu” 

Menggunakan kontras antara “hidup” dan “mati” untuk menunjukkan ketidakpastian dalam kehidupan manusia.

2. Contoh 2

“Terang benderang hitam pekat” 

Menggunakan kontras antara “terang benderang” dan “hitam pekat” untuk menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok antara dua hal yang berbeda.

3. Contoh 3

“Perhatikan dengan cermat tebal tipisnya buku agar sesuai dengan kardus pembungkusnya.”

Majas antitesis yang ingin ditampilkan yaitu kontras antara “tebal” dan “tipis”.

4. Contoh 4

“Seharusnya, negara memprioritaskan kesehatan rakyat daripada menghitung untung rugi saat mengatasi pandemi.”

Kalimat ini menggunakan majas antitesis dengan mengandung antonim, yaitu “untung” dan “rugi”.

5. Contoh 5

“Siang malam, berangin dan hujan, semuanya merupakan bagian dari cuaca yang berubah-ubah.”

Kalimat ini menggunakan majas antitesis untuk membandingkan dua hal yang berlawanan, yaitu “siang” dan “malam”, serta cuaca yang berubah-ubah seperti “berangin” dan “hujan”.

6. Contoh 6

“Memakai jilbab atau tidak, tidak menentukan kuat lemahnya iman seseorang.”

Kalimat ini mengandung lawan kata “kuat” dan “lemah”.

7. Contoh 7

“Badan Adik panas dingin tadi siang. Ia sedang demam.”

Kalimat ini menggunakan majas antitesis untuk membandingkan suhu badan yang “panas” dan “dingin” pada waktu yang sama.

8. Contoh 8

“Telah setengah abad mereka menjalani kehidupan berumah tangga dengan segala suka duka, pahit manisnya.”

Kalimat ini menyatukan kontras antara “pahit” dan “manis” serta “suka” dan duka” kehidupan dalam sebuah pernikahan.

9. Contoh 9

“Pergi ke hutan yang sunyi, di sana saya temukan kebisingan yang tenang.” 

Majas antitesis dalam kalimat ini adalah pertentangan antara hutan yang “sunyi” dengan “kebisingan”. Padahal, seharusnya hutan yang “sunyi” tidak menghasilkan “kebisingan”.

10. Contoh 10

“Penilaian debat tidak hanya berdasarkan benar atau salah, tetapi juga cara argumen dan data disajikan.”

Lawan kata sebagai majas antitesis dalam kalimat ini adalah “benar” dan “salah”.

11. Contoh 11

“Kebodohan adalah kebijaksanaan yang dibalik.” 

Kalimat ini mengandung pertentangan antara “kebodohan” dan “kebijaksanaan”.

12. Contoh 12

“Somad sangat hapal dengan lebar sempit liang lahat.”

Kalimat ini mengandung pertentangan kata “lebar” dan “sempit”.

13. Contoh 13

“Aku sangat bersyukur memiliki sahabat yang selalu mendampingiku dalam suka duka di kehidupan kampus”

Majas antitesis dalam kalimat ini adalah membandingkan “suka” dan “duka”.

14. Contoh 14

“Hidup mati memang ada di tangan Tuhan, tetapi kita juga perlu menjaga kesehatan kita selama pandemi ini.”

Majas antitesis dalam kalimat ini adalah dengan menyatukan dua kata ynag bertentangan, yaitu “hidup “ dan “mati” dalam 1 klausa.

15. Contoh 15

“Hampir semua orang sudah tidak peduli dengan tinggi rendahnya angka penularan Covid-19.”

Kalimat di atas menggunakan kontras antara “tinggi” dan “rendah”.

16. Contoh 16

“Hidup dan mati, suka duka, semua adalah bagian dari perjalanan hidup manusia.”

Majas antitesis digunakan dalam kalimat ini untuk menunjukkan perbandingan antara dua hal yang berlawanan, yaitu “suka” dan “duka”, serta “hidup” dan “mati”. 

17. Contoh 17

“Penyembelih hewan kurban selalu memperhitungkan tajam tumpulnya golok.”

Kalimat tesebut menggunakan kontras antara “tajam“ dan “tumpul”.

18. Contoh 18

“Kekuasaan dan keadilan, kaya dan miskin, korupsi dan integritas, semuanya adalah permasalahan sosial yang terus dihadapi oleh masyarakat.”

Majas antitesis digunakan dalam kalimat ini untuk membandingkan dua hal yang berlawanan, yaitu “kekuasaan” dan “keadilan”, “kaya” dan “miskin”, serta “korupsi” dan “integritas”. Semua hal tersebut adalah permasalahan sosial yang terus dihadapi oleh masyarakat.

19. Contoh 19

“Dia hidup dalam kemewahan, namun kesendirian tetap menjadi sahabatnya.” 

Majas antitesis dalam kalimat ini adalah menggambarkan dua hal yang bertentangan, yaitu “kemewahan” dengan “kesendirian”. Meskipun hidup dalam kemewahan, dia tetap merasa kesepian.

20. Contoh 20

“Hidup miskin namun berguna” 

Majas antitesis yang digunakan adalah kontras antara “hidup miskin” dan “berguna” untuk menunjukkan bahwa seseorang dapat menjadi berguna meskipun hidup dalam keadaan yang sulit.

21. Contoh 21

“Saat senyummu bersedih, saat tangismu berbahagia” 

Menggunakan kontras antara “senyum” dan “bersedih” serta “tangis” dan “berbahagia” untuk menunjukkan betapa kompleksnya perasaan seseorang dalam situasi yang sulit.

Sudah Paham Mengenai Majas Antitesis? 

Itulah pengertian, ciri, dan contoh-contoh dari majas antitesis dalam kalimat. Dalam kesimpulannya, penggunaan majas antitesis dapat memberikan efek dramatis dan menonjolkan perbedaan antara dua hal yang berlawanan. 

Melalui penggunaan majas ini, penutur bahasa dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap pendengarnya, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan mengena di hati. 

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu meningkatkan kemampuanmu dalam menggunakan Bahasa Indonesia secara efektif dan indah.

Share: