Dalam setiap kesuksesan bisnis yang besar, sering kali ada cerita menarik tentang kerja sama antara co-founder yang hebat sebagai pencetus ide hingga pendiri bisnis bersama rekan bisnis lainnya. Berhubung perannya dalam bisnis sangat penting, artikel ini akan menjelaskan lengkap tugas utamanya. Baca sampai selesai, ya!
Daftar ISI
Apa Itu Co-Founder?
Jika istilah founder merujuk pada seseorang yang pertama kali mencetuskan ide perusahaan atau sebagai pendirinya, maka berbeda dengan co-founder yang berperan dalam membantu founder saat proses mendirikan perusahaan tersebut.
Sebagai pihak yang membantu pendiri perusahaan, co-founder bisa berasal dari perseorangan maupun kelompok individu tertentu yang aktif dalam proses terbentuknya suatu perusahaan. Beberapa contoh perannya yaitu memberikan ide, kritik dan saran agar perusahaan bisa berhasil mencapai tujuan.
Dalam dunia bisnis, pada umumnya terdapat satu atau beberapa orang yang menempati posisi co-founder, di mana masing-masing akan memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Kondisi tersebut tentu sesuai dengan keterampilan dan kemampuan masing-masing individu.
Suatu perusahaan tidak bisa dengan mudah mendapatkan tenaga kerja yang bisa menempati posisi tersebut karena membutuhkan proses seleksi yang ketat. Tujuannya adalah agar visi dan misi perusahaan tetap terlaksana sesuai harapan.
Fungsi Co-Founder
Setelah mengetahui pengertiannya, sekarang saatnya Anda memahami apa saja fungsi co-founder dalam sebuah perusahaan. Simak penjelasan berikut ini:
1. Memberikan Ide yang Bagus
Ide yang bagus bertujuan untuk menjaga visi dan misi perusahaan. Perusahaan juga perlu mengadakan pertemuan rutin yang bertujuan agar masing-masing karyawan bisa saling memberikan pendapat, saran, dan masukan untuk meningkatkan kualitas perusahaan.
Aktivitas tersebut perlu dilakukan karena sering kali pendapat antara satu orang dengan orang lain berbeda. Oleh karena itu, co-founder perlu menggali hingga memunculkan ide baru yang selaras dengan visi dan misi perusahaan serta memberikan dampak positif untuk perusahaan.
2. Menutupi Kelemahan Perusahaan
Co-founder memiliki peran penting dalam menutupi kelemahan perusahaan dengan berbagai cara. Berikut ini adalah tiga peran penting sebagai pihak yang membantu founder dalam proses mendirikan perusahaan:
- Delivery person adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan tentang bisnis, teknis, dan lingkungan secara umum yang mana akan mempengaruhi produksi dalam perusahaan.
- Domain expert adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan untuk memahami, menonton, hingga menyampaikan visi dan misi perusahaan agar lebih baik.
- Moner person adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan dan membuat usaha serta peluang penanaman modal dari pihak lain atau investor.
3. Membangun Bisnis Bersama
Fungsi co-founder selanjutnya adalah bisa menjadi pihak yang mampu bekerja sama untuk membangun perusahaan. Pasalnya, membangun perusahaan bukan hal yang mudah, ada banyak keputusan sulit yang tidak bisa sampai kepada semua anggota dalam perusahaan.
Hal tersebut yang menjadikan peran co-founder sangat penting untuk menghadapi berbagai masalah perusahaan. Selain itu juga menjadi partner diskusi serta mencari jalan keluar untuk membuat perusahaan menjadi lebih baik dan meminimalisir terjadinya masalah besar.
4. Menghadiri Acara Berbeda dalam Waktu yang Sama
Sering kali sebuah perusahaan juga mempunyai jadwal pertemuan atau undangan ke suatu acara dalam waktu yang sama. Dengan adanya peran co-founder, maka Anda sebagai pemilik perusahaan bisa berbagi tugas untuk datang ke acara-acara tersebut dalam waktu yang bersamaan.
Ciri-ciri Co-FounderÂ
Seseorang yang berperan sebagai co-founder dalam perusahaan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki Berbagai Keterampilan
Untuk menempati posisi tersebut, Anda harus memiliki banyak keterampilan, tidak hanya satu keterampilan saja. Dalam beberapa kasus, terkadang perusahaan startup memilih untuk menyewa orang lain yang bersedia menempati posisi tersebut karena dalam perusahaan tidak ada karyawan yang memiliki banyak keterampilan.
Contohnya, memiliki keterampilan untuk mengembangkan sebuah produk, tetapi tidak bisa cara memasarkannya. Maka, perusahaan harus mencari orang lain sesuai keahlian yang dibutuhkan. Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi co-founder, sebaiknya mulai dari sekarang belajar untuk mengasah berbagai keterampilan.
2. Mau Mempelajari Hal Baru dengan Cepat
Menjadi seorang pengusaha adalah orang yang sangat sibuk demi mencapai tujuan perusahaan yang sesuai harapan. Jika Anda ingin menjadi salah satu bagian dari pengusaha, maka Anda harus memiliki jiwa untuk selalu mau belajar hal baru dan beradaptasi dengan cepat.
Contohnya, jika pada umumnya orang lain bisa membaca 300 halaman buku dalam waktu 8 jam, maka sebagai pengusaha, Anda harus bisa melakukannya dalam waktu 4 jam. Hal tersebut bertujuan untuk melatih otak supaya lebih cepat beradaptasi dengan hal baru.
3. Mempunyai Kekuatan Mental dan Emosional
Mendirikan perusahan tentu membutuhkan kekuatan mental dan emosional yang kuat. Menjadi seorang pemimpin merupakan tingkat pekerjaan yang paling berat karena setiap hari Anda harus membuat keputusan yang akan berpengaruh untuk semua orang dalam perusahaan.
Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi seorang co-founder, maka mulailah melatih kekuatan mental dan emosional dengan cara introspeksi diri, kemudian mentolerir rasa ketidaknyamanan. Awalnya memang tidak mudah, tapi yakinlah bahwa Anda juga bisa melakukannya.
4. Membangun Proyek Pribadi
Ciri-ciri selanjutnya yaitu memiliki pengalaman membangun proyek pribadi atau menjabat sebagai eksekutif senior. Seseorang yang membantu founder tentu sebelumnya sudah pernah menyelesaikan proyek pribadi sebagai pengalaman dan portofolionya.
5. Memprediksi dengan Timing yang Tepat
Ciri-ciri yang tidak kalah penting dari co-founder adalah kemampuan untuk memprediksi dengan timing yang tepat dalam sebuah bisnis. Anda harus bisa memahami keperluan dan kebutuhan pasar untuk mengambil keputusan bisnis dengan akurat.
Contoh Tugas Co-FounderÂ
Supaya Anda bisa memahami peran co-founder dengan lebih mendalam, Anda perlu mengetahui beberapa contoh tugasnya sebagai berikut:
1. Menggalang Dana
Tidak semua pendiri perusahaan langsung bisa membawa investor ke dalam perusahaan. Oleh karena itu, mampu menggalang dana menjadi salah satu tugas co-founder untuk mengumpulkan dana dengan cara promosi produk atau jasa kepada para investor. Tugas tersebut bertujuan untuk menambah modal perusahaan.
2. Menilai Resiko
Seorang co-founder harus memiliki kemampuan untuk memahami setiap resiko yang akan terjadi. Kemudian membantu semua pihak dalam perusahaan untuk mengurangi dampak dari resiko tersebut. Hal tersebut juga bisa dilakukan dengan meminta bantuan kepada profesional sesuai bidangnya.
3. Membangun Tim
Contoh tugas selanjutnya adalah menilai dan melakukan identifikasi terhadap karakter karyawan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Karyawan tersebut yang akan menjadi calon dari bagian kepemimpinan selanjutnya dalam perusahaan.
Selain itu, sebagai pembantu pendiri perusahaan, co-founder juga harus memiliki tanggung jawab untuk memotivasi dan menjaga moral dalam tim. Tujuannya adalah agar setiap anggota dalam tim bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik, menjadi individu yang berkomitmen, dan berdedikasi penuh kepada perusahaan.
4. Mengembangkan Bisnis
Seorang co-founder tentunya berperan besar dalam membangun bisnis dengan cara menjalin hubungan kemitraan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Tugas tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas bisnis agar bisa terus bertahan dan berjalan dengan baik.
5. Mengidentifikasi Peluang PasarÂ
Tugas selanjutnya yaitu memiliki kemampuan untuk menganalisis pasar dan melakukan identifikasi terhadap produk sesuai kebutuhan calon konsumen. Kemampuan tersebut meliputi analisis tentang gambaran lebih besar yang berhubungan dengan produk, kemudian mengembangkan produk tersebut agar menjadi lebih baik.
6. Membuat Dokumen Bisnis
Tanggung jawab yang tidak kalah penting adalah membuat dokumentasi dari setiap aktivitas dalam bisnis. Dalam hal ini, co-founder memerlukan kerja sama dengan bagian auditor, pengacara, serta pakar pajak agar semua dokumen tersusun secara rapi sesuai dengan peraturan undang-undang.
7. Mengelola Keuangan
Setiap pendiri perusahaan akan saling bekerja sama untuk mengelola keuangan seperti melacak pengeluaran serta mencatat anggaran untuk belanja. Hal tersebut bertujuan agar pengelolaan keuangan menjadi lebih bijak dan perusahaan akan mendapatkan aliran dana yang stabil.
8. Mengembangkan Produk
Pada umumnya, co-founder akan memiliki sudut pandang berbeda untuk setiap produk perusahaan. Hal tersebut juga akan berpengaruh pada tugas untuk merekrut karyawan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan sebelumnya.
Setelah proses rekrut karyawan, tugas selanjutnya adalah memberikan motivasi kepada karyawan dalam perusahaan agar lebih maksimal dalam bekerja. Sehingga, kualitas perusahaan akan meningkat dan mendapatkan keuntungan lebih besar dari penjualan produk atau jasa.
Sudah Siap Menjadi Seorang Co-Founder Profesional?
Demikian penjelasan singkat namun lengkap tentang co-founder yang perlu Anda pahami. Ketika mempertimbangkan perannya dalam sebuah perusahaan, penting untuk diingat bahwa kerja sama dan kolaborasi adalah fondasi kesuksesan jangka panjang.
Oleh karena itu, pemilihan dan hubungan yang baik adalah salah satu kunci utama dalam membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Yuk, dari sekarang mulailah persiapkan beberapa kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Pastikan juga untuk melatih diri agar lebih mudah beradaptasi dengan perubahan.