Manajemen Operasional: Pengertian, Tujuan, Ciri, Strategi & Perannya

Dalam suatu perusahaan, keberadaan manajemen operasional atau operations management memiliki peranan yang cukup signifikan. Salah satu diantaranya adalah untuk mengelola berbagai kegiatan dalam perusahaan untuk menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa.

Keberadaan manajemen ini dapat membantu sistem operasional dalam perusahaan berjalan semestinya. Hakikatnya tanpa adanya pengendalian sistem operasional yang tepat, maka perusahaan akan sulit mencapai tujuannya. Lalu apa yang dimaksud dengan operations management? Yuk, simak pembahasannya berikut! 

Apa Itu Manajemen Operasional?

Menurut Heizer dan Render, operations management merupakan bentuk kegiatan pengelolaan menyeluruh terkait kegiatan produksi barang dan jasa. Terdapat beberapa aspek di dalamnya, seperti jumlah tenaga kerja, pengadaan barang, dan faktor produksi lainnya.

Ali Ramdhani (2014) dalam bukunya menyebutkan, bahwa operations management adalah manajemen produksi. Disebut demikian karena kegiatannya berkaitan erat dengan produksi barang dan jasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen merupakan kegiatan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Oleh sebab itu, kegiatan manajemen operasional erat kaitannya dengan pengelolaan, perencanaan, dan pengendalian proses produksi barang dan jasa pada suatu perusahaan.

Kedudukan operations management dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Keberadaanya membantu perusahaan dalam mengkoordinir berbagai keperluan produksi. Tidak hanya pengadaan bahan baku, tetapi juga tenaga kerja yang dibutuhkan. 

Bahkan, keberadaan manajemen ini juga dapat membantu mengendalikan keuangan. Bidang kerjanya pun cukup luas karena berkaitan dengan berbagai bagian dalam perusahaan. Mulai dari pemasaran, penjualan, akuntansi, bahkan hingga produksi. 

Kondisi ini menjadikan seorang manajer operasi harus mampu mengorganisir dan terlibat dalam berbagai aktivitas perusahaan.

Tujuan Adanya Manajemen Operasional

Keberadaan manajemen operasional pada setiap perusahaan tentunya akan berbeda-beda, bergantung dengan sasaran berdirinya perusahaan tersebut. Namun secara umum, terdapat beberapa tujuan dasar keberadaannya, yakni: 

  1. Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. 
  2. Membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dengan biaya seminimal mungkin. 
  3. Meningkatkan kualitas barang dan jasa yang menjadi produk perusahaan.
  4. Membantu perusahaan dalam mengontrol keuangan dengan meminimalisir pengeluaran.
  5. Memastikan hasil produksi dapat memberi kepuasan pada pelanggan.
  6. Membantu perusahaan beradaptasi dengan perkembangan zaman dan lingkungan.
  7. Mengurangi waktu proses produksi barang dan jasa, sehingga produk yang dihasilkan pun dapat meningkat secara kuantitas.

Ciri-Ciri Manajemen Operasional

Manajemen Operasional
Manajemen Operasional | Image Source: Pexels

Manajemen operasional dalam perusahaan memiliki 3 ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:

1. Bertujuan Memproduksi Barang atau Jasa

Pertama adalah memiliki tujuan dalam mengatur kegiatan produksi barang dan jasa. Artinya, produksi yang dilakukan dapat menghasilkan pendapatan yang jauh lebih tinggi dari pengeluaran, sehingga akan mendapat keuntungan. 

Keberadaan manajemen dapat memastikan sistem yang berjalan telah sesuai dengan barang atau jasa yang diproduksi.

2. Terdapat Proses Transformasi

Pada kegiatan manajemen terdapat proses transformasi atau pengubahan. Proses transformasi yang dimaksud adalah terjadinya perubahan antara nilai input dan output, sehingga hasil akhir produksi akan memberikan nilai pada konsumen.

Sebagai contoh, nilai input pada perusahaan tekstil adalah berupa benang dan hasil output-nya adalah menjadi kain. Contoh tersebut merupakan proses transformasi yang dapat dengan mudah diidentifikasi karena berbentuk barang.

3. Terdapat Mekanisme Pengendalian Operasi

Ciri terakhir adalah adanya mekanisme dalam pengendalian operasi bisnis. Tujuannya adalah agar setiap sistem kerja yang berlaku dapat berguna untuk berbagai departemen dalam perusahaan. Pengendalian operasi juga bertujuan agar kegiatan produksi menjadi lebih efektif.

4 Fungsi Manajemen Operasional

Sebagai bagian penting dalam perusahaan, manajemen operasional memiliki beberapa fungsi dalam kegiatan perusahaan. Empat fungsi utamanya adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Fungsi Perencanaan

Manajemen berfungsi sebagai perencana berbagai kegiatan produksi dalam suatu perusahaan. Perencanaannya mencakup berbagai hal, mulai dari penggunaan sumber daya, kegiatan pemasaran, hingga fasilitas yang digunakan.

Seorang manajer operasional dalam merencanakan proses kerja juga perlu memperhatikan beberapa proses pengembangan, kebijakan yang berlaku, serta prosedur atau sistem dalam mencapai sasaran perusahaan.

2. Fungsi Pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian adalah kegiatan dalam menentukan jumlah sumber daya manusia yang perusahaan butuhkan. Manajer operasional harus mampu menetapkan kapabilitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan. 

Pembentukan organisasi atau struktur pada SDM akan membantu kegiatan lebih terorganisir sesuai dengan divisi masing-masing. Selain itu, menempatkan SDM pada divisi yang sesuai dengan kemampuannya akan membuat kualitas kerja menjadi meningkat.

3. Fungsi Penelaah

Melakukan peninjauan atau telaah terhadap kegiatan produksi juga penting untuk dilakukan. Pada tahap inilah, seorang manajer operasional harus mampu menelaah dan mendapatkan keterangan terkait aktivitas yang terjadi dalam perusahaan, sehingga setiap kegiatan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. 

4. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan dalam manajemen bertujuan untuk memberikan pengarahan serta memastikan bahwa aktivitas yang terlaksana telah berjalan sesuai rencana awal. Apabila terjadi aktivitas yang tidak berjalan semestinya, dapat segera dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian.

8 Strategi dalam Menjalankan Manajemen Operasional

Strategi Manajemen Operasional
Strategi Manajemen Operasional | Image Source: Pexels

Terdapat 8 strategi dalam menjalankan manajemen operasional yang dapat Anda terapkan sebagai berikut.

1. Konten Strategi

Konten strategi artinya memanfaatkan berbagai kesempatan dalam melihat potensi yang berkembang di lingkungan masyarakat. Strategi juga berkaitan dengan rencana perusahaan dalam menjalankan proses produksi dan pemasaran.  

2. Merancang Proses

Rancangan proses mencakup kegiatan penelitian, perkiraan, dan pengembangan. Pada kegiatan tersebut, perlu adanya keahlian yang membuat hasil produksi mampu bertahan lama. 

3. Inovasi

Inovasi merupakan proses pembaharuan dengan memasukkan metode dan gagasan baru, sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman.

4. Analisis Data

Analisis merupakan kegiatan pengkajian dan penyelidikan terhadap rencana produksi, sehingga dapat diperoleh keputusan yang tepat.

5. Manajemen Supply chain

Adanya pengaturan antara perusahaan dengan produsen dalam memasok bahan baku, sehingga terdapat hubungan timbal balik antar keduanya.

6. Analisis Inventaris

Strategi manajemen operasional selanjutnya adalah melakukan pengelolaan pada inventaris perusahaan. Anda dapat membagi inventaris menjadi beberapa kategori untuk dapat mengontrolnya dengan mudah. 

7. Kolaborasi antar Departemen

Adanya kolaborasi antar setiap departemen dalam perusahaan akan membuat aktivitas perusahaan menjadi lebih efektif. Misalnya, kolaborasi yang terjadi antara bagian pemasaran dengan bagian produksi. Kolaborasi antar keduanya akan menghasilkan inovasi baru terkait produk yang tercipta. 

8. Mengelola Sumber Daya Manusia

Terakhir adalah pengelolaan SDM. Dalam perusahaan, SDM memiliki peranan penting. Semakin baik SDM, maka akan semakin baik pula kualitas barang atau jasa yang diproduksi. Pengelolaan pada SDM bisa melalui berbagai cara, seperti melakukan pelatihan. 

4 Peranan Manajemen Operasional dalam Perusahaan

Peranan Manajemen Operasional
Peranan Manajemen Operasional | Image Source: Pexels

Seperti yang sebelumnya disebutkan, manajemen ini memiliki peranan penting dalam perusahaan. Adapun 4 peranan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Membantu Perusahaan Mencapai Tujuan

Untuk mencapai tujuannya perusahaan, operations management berperan aktif dalam melakukan pengawasan agar tujuan tercapai dengan tepat, serta memastikan prosesnya berjalan sesuai sistem yang berlaku.

Pengawasan yang manajer operasional lakukan akan meminimalisir terjadinya penyelewengan atau kesalah dalam proses mencapai target.

2. Meningkatkan Produktivitas Pekerja

Manajemen yang tepat dapat membantu untuk meningkatkan kualitas SDM atau pekerja dengan cara melakukan pelatihan dan pengawasan, sehingga pekerja menjadi lebih produktif. 

Meningkatnya kualitas SDM pada suatu perusahaan akan membuat kualitas produk yang dihasilkan pun semakin meningkat. Hal ini tentunya akan menghasilkan keuntungan yang berkali lipat.

3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Manajemen operasional juga berperan penting dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan atau konsumen. Oleh sebab itu, manajemen harus berusaha mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Kepuasan pelanggan yang meningkat akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Kondisi ini tentunya akan mampu membantu perusahaan mengembangkan target pasarnya menjadi lebih luas.

4. Memotivasi Pekerja

Tidak hanya mengawasi, operations management juga bertindak untuk memotivasi para pekerjanya dalam bekerja. Salah satu cara dalam memotivasi SDM di perusahaan adalah dengan memberikan reward, baik berupa hadiah atau pujian. 

Pekerja yang termotivasi akan bekerja secara optimal. Dengan demikian, perusahaan juga akan mendapat keuntungan dengan meningkatnya motivasi kerja para pekerjanya.

Jadi Tahu Pentingnya Manajemen Operasional?

Berdasarkan pembahasan di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa dalam suatu perusahaan keberadaan manajemen operasional memiliki peranan yang krusial. Dengan operations management yang baik, menjadikan setiap kegiatan dalam perusahaan berjalan semestinya sesuai tanggung jawab divisi masing-masing.

Bahkan, dengan adanya operations management, perusahaan mampu mengatur keuangan. Dengan demikian, modal yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk dapat menghasilkan keuntungan. Selain itu, kegiatan produksi juga dapat berjalan secara optimal dan efisien.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page