Manajemen Aset: Tujuan, Prinsip, Siklus, Manfaat bagi Perusahaan

Pada dasarnya, aset adalah suatu bentuk kekayaan perusahaan yang harus dilindungi keberadaannya. Demi menjaga dan menjamin fungsi aset, peran manajemen aset sangat Anda perlukan untuk pengelolaan. Mari pelajari dari pengertian, tujuan, prinsip, siklus hingga manfaatnya lewat ulasan di bawah ini!

Pengertian Manajemen Aset

Jika sudah mengetahui sedikit banyak tentang industri keuangan, pasti Anda sudah tidak lagi asing dengan istilah ini. Sejak pertama kali dikemukakan, banyak ahli mengutarakan pemikiran mereka tentang pengertian istilah manajemen aset.

Gima Sugiama (2013) mengartikan hal tersebut sebagai seni memandu kekayaan atau aset. Seni memadukan ini meliputi proses perencanaan, pemeliharaan, audit, penghapusan, serta pengalihan aset yang tidak sesuai.

Pada tahun 1999, Danylo dan Lemer mengutarakan bahwa ini merupakan metodologi distribusi sumber daya atau aset. Metodologi ini bertujuan untuk mengelola aset secara efisien agar mencapai atau memenuhi tujuan tertentu.

Namun, apa sih sebenarnya pengertiannya secara umum? Ini merupakan proses pengelolaan aset yang dimiliki secara individu, organisasi, atau perusahaan dengan efektif dan efisien agar memenuhi tujuan tertentu.

Tujuan Manajemen Aset

Manajemen Aset
Manajemen Aset | Image Source: Pexels

Setelah mengetahui tentang pengertianya, maka perlu Anda ketahui pula tentang tujuan pengelolaan aset. Pada dasarnya, terdapat beberapa tujuan di dalam sebuah perusahaan. Berikut adalah tujuan-tujuannya:

1. Menetapkan Status Kepemilikan Suatu Aset

Pengaturan aset seseorang atau organisasi lakukan sebagai upaya menghindari penyalahgunaan aset. Karena itu, salah satu tujuan utamanya adalah dengan memastikan suatu aset memiliki kepemilikan yang jelas.

2. Menentukan Investasi yang Benar

Meminimalisir angka suatu kerugian dalam perusahaan merupakan tujuan sekaligus manfaat dalam pengelolaan aset. Jadi, pengetahuan ini akan mengajarkan skala prioritas dan penggunaan anggaran menggunakan aset yang layak. Sehingga bisa mengurangi risiko kerugian pada masa mendatang.

3. Menjaga Nilai Aset Tetap Tinggi dan Terjaga

Salah satu tujuan lain dari manajemen aset adalah upaya dalam membangun kesadaran para pemilik untuk terus menjaga nilai asetnya. Dalam hal ini, pemilik harus mempelajari naik atau turunnya nilai aset yang tergantung pada cara perusahaan atau seseorang mengelolanya.

4. Menggunakan dan Memanfaatkan Aset Secara Optimal

Tujuan selanjutnya adalah agar pemilik usaha dapat memanfaatkan aset milik mereka secara optimal untuk mendapatkan keuntungan maksimal. 

Jika dilakukan secara berkala ini juga dapat membuat perusahaan menjadi lebih cermat sebelum membeli aset. Jadi, perusahaan dapat menentukan aset mana yang memiliki nilai keuntungan yang terus meningkat.

5. Meminimalisir Biaya selama Usia Suatu Aset

Mengelola aset juga dapat meminimalisasi biaya perusahaan. Tentu saja, hal tersebut dapat membantu keuangan perusahaan agar berjalan dengan baik dan lancar.

6. Memastikan Aset Dapat Menghasilkan Keuntungan Maksimal

Pengelolaan aset juga biasanya dilakukan untuk mengetahui status dan kondisi aset. Contohnya, ketika merencanakan dan memelihara, maka pemilik aset dapat mengetahui apakah nilai aset masih tinggi dan terus meningkat atau tidak. 

Bukan hanya itu, manajemen aset ini juga bertujuan untuk menghapus aset ketika nilainya menurun dan akan menimbulkan kerugian di masa mendatang.

7.  Menjadi Acuan dalam Penyusunan Neraca Dalam Laporan

Tujuan yang lainnya adalah sebagai acuan dalam penyusunan neraca. Ketika perusahaan tahu mengenai neraca yang seimbang, maka proses penyusunan laporan keuangan dapat lebih maksimal.

8. Mengamankan Aset dan Dana

Pengelolaan aset ternyata juga dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai upaya untuk mengalokasikan aset secara efisien dalam jangka panjang. Sehingga, perusahaan dapat mencegah nilai aset turun yang terus menurun. Ini juga dapat Anda sebut sebagai meminimalisir pemborosan dalam penggunaan aset dan dana.

Prinsip Pengelolaan Aset

Dalam manajemen aset terdapat 5 prinsip yang harus Anda lakukan. Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip tersebut:

  • Menentukan keputusan dalam pengelolaan aset adalah keputusan yang diintegrasikan dan disertai dengan rencana strategis.
  • Keputusan rencana aset harus berdasarkan evaluasi dengan berbagai alternatif yang ada. Ini juga harus mempertimbangkan biaya siklus hidup aset, risiko, dan manfaat kepemilikan.
  • Akuntabilitas akan diterapkan dalam mengelola aset yang meliputi kondisi aset, penggunaannya, dan kinerjanya.
  • Keputusan penghapusan aset harus didasari dari analisa pengembalian biaya dengan pola perdagangan wajar.
  • Menerapkan struktur pengontrolan yang efektif dan efisien dalam semua proses pengelolaan aset.

Siklus Manajemen Aset

Siklus Manajemen Aset
Siklus Manajemen Aset | Image Source: Pexels

Mengelola suatu aset perusahaan akan meliputi berbagai siklus yang sangat penting. Siklus-siklus tersebut harus berjalan secara berurutan untuk proses akhir manajemen yang berfungsi secara maksimal. Di bawah ini adalah tahapan siklus yang harus berjalan sesuai urutannya:

1. Merencanakan Kebutuhan

Pada langkah awal ini, proses perencanaan harus dilakukan dengan cara paling strategis. Perencanaan kebutuhan aset mewajibkan Anda mencantumkan informasi berkaitan dengan tingkat kebutuhan perusahaan atas aset tetap (fixed asset). Ini juga mencangkup pengelolaan jangka panjang dan pendek.

Sebagai tambahan dalam merencanakan kebutuhan aset harus bertujuan untuk meningkatkan keuntungan. Bukan hanya itu, Anda juga harus membuat kebutuhan yang dapat menekan risiko kerugian perusahaan di masa yang akan datang. 

2. Menggandakan Aset

Tahap kedua adalah siklus pengadaan aset. Terdapat beberapa serangkaian kegiatan untuk menghasilkan aset yang pihak internal perusahaan dan pihak luar lakukan. Di mana mereka akan berperan sebagai penyedia aset bersangkutan.

3. Inventarisasi Aset

Inventarisasi aset adalah suatu siklus manajemen aset yang mengharuskan perusahaan melakukan pendataan dan pencatatan aset. Ini mencangkup aset berwujud dan tidak berwujud dengan  memberikan kode aset dan mencantumkan keterangan mengenai suatu aset. 

Contohnya seperti lokasi, luas, harga perolehan, peruntukan, bukti kepemilikan, identitas penanggung jawab, dan spesifikasi aset. Kemudian, Anda harus melaporkan dan mendokumentasikan pada suatu waktu tertentu. Kegiatan ini akan membantu dalam memperoleh data seluruh aset.

4. Legal Audit Aset

Legal audit aset atau uji tuntas hukum adalah tahap audit atau pemeriksaan status kepemilikan aset, sistem dan alur pengalihan, dan sistem dan prosedur pengadaan. Audit ini juga akan mencari masalah hukum terkait aset dan mencarikan solusi yang tepat.

5. Mengoperasikan dan Memelihara Aset

Dalam siklus ini, perusahaan harus menggunakan semua aset dalam proses bisnis sesuai fungsinya masing-masing. Setelah itu, perusahaan harus melakukan pemeliharaan aset. Alhasil, aset dan pengoperasiannya dapat berfungsi secara optimal.

6. Menilai Aset

Siklus manajemen aset ini mengharuskan perusahaan untuk menentukan nilai asetnya. Sehingga, perusahaan akan mengetahui dengan jelas nilai kekayaan yang mereka miliki, alihkan, dan hapus.

7. Menghapus dan Mengalihkan Aset

Ketika sudah melakukan penilaian, Anda akan tahu mana aset yang menghasilkan dan tidak. Maka dari itu, perusahaan harus memutuskan untuk menghapus aset melalui pengalihan atau pemusnahan. Sehingga tidak akan menimbulkan kerugian nantinya.

8. Memperbarui Aset

Bukan hanya pengalihan dan pemusnahan, perusahaan dapat melakukan pembaharuan dalam sebagian aset untuk bisa mereka manfaatkan kembali. Oleh karena itu, Anda bisa memperbarui atau meremajakan aset tersebut agar bisa kembali bekerja secara optimal.

Manfaat Manajemen Aset

Manfaat Manajemen Aset
Manfaat Manajemen Aset | Image Source: Pexels

Setelah membaca beberapa bagian di atas, Anda harus paham apa saja manfaat pengelolaan aset yang membuatnya sangat penting. Umumnya, aset merupakan bagian penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Mari simak beberapa fungsi dan urgensi untuk melakukan pengelolaan terhadap aset di bawah ini:

1. Menjaga Nilai

Pada dasarnya, setiap aset harus Anda jaga dan pelihara untuk mempertahankan nilai purna jual aset tidak jatuh. Jadi, dengan mengetahui nilai aset, perusahaan bisa menentukan tindakan yang maksimal dalam menjaga nilai tersebut.

2. Penyusunan Anggaran Menjadi lebih Mudah

Pengelolaan aset sangat berguna untuk mengetahui berbagai hal dari aset yang perusahaan miliki. Terlebih lagi, pengelolaan aset akan mempermudah kerja perencanaan secara tidak langsung. Baik dalam hal pembelian, perawatan, dan anggaran perusahaan lainnya.

3. Mempunyai Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah hal yang perusahaan harus miliki dalam menghadapi bermacam-macam ketidakpastian yang bisa saja terjadi. Jadi, perancangan manajemen aset dapat mengurangi risiko yang ada atau bahkan dapat mengendalikan ketidakpastian.

4. Menghindari Belanja Berlebih

Pengecekan kas perusahaan adalah cara mudah untuk mengetahui anggaran perusahaan. Namun, pengelolaan aset akan memungkinkan pengalokasian dana kas menjadi lebih kecil. Sebab, Anda dapat memperhitungkan kebutuhan perusahaan secara tepat.

5. Mengawasi Penyusutan

Umumnya, sebagian besar aset perusahaan akan mengalami penyusutan kecuali lahan atau tanah perusahaan. Penyusutan ini meliputi segi nilai atau fungsi. Oleh karena itu, mengelola aset merupakan poin penting yang berguna untuk mengawasi penyusutan nilai.

Sudah Memahami Manajemen Aset di Perusahaan?

Itulah penjelasan lengkap tentang manajemen aset. Seperti yang Anda ketahui, ilmu ini memang sangat bermanfaat demi peningkatan aset perusahaan. Sebuah perusahaan juga wajib menentukan penanggung jawab aset, bisa berupa tim atau individu agar proses pengelolaannya lebih maksimal. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page