Strategi Penetapan Harga: Jenis, Manfaat, dan Cara Menetapkan

Dalam menjalankan usaha, pasti harus mempersiapkan banyak hal. Mulai dari produk apa yang akan dijual, siapa target pasarnya, sampai dengan bagaimana strategi penetapan harga yang akan Anda gunakan. Memulai usaha memang tidak mudah sehingga harus Anda iringi dengan perencanaan matang. 

Selain mengenal produk sendiri dengan baik, mengenali kompetitor juga penting untuk mengetahui keunikan dan pembeda bisnis yang Anda miliki. Beberapa hal ini perlu dilakukan agar bisnis yang akan Anda jalankan dapat berkembang dan memiliki daya saing. Mari pahami salah satu langkahnya, yaitu strategi menetapkan harga di sini! 

Apa Itu Strategi Penetapan Harga?

Strategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan Harga | Image Source: Freepik

Pricing strategy menjadi salah satu komponen penting dalam menjalankan bisnis, karena menentukan harga produk akan berpengaruh besar pada usaha yang sedang Anda jalankan. Apalagi, selain ketelitian, Anda juga perlu mempertimbangkan banyak hal dalam strategi penetapan harga. 

Misalnya bagaimana posisi usaha di pasar sampai bagaimana respon penjualan akan terlihat dari harga yang Anda tetapkan. Tidak bisa Anda pungkiri, banyak pelanggan akan mencari kualitas terbaik dengan harga tetap terjangkau. Sehingga butuh strategi yang sesuai untuk menentukan harga paling tepat.

Hal-hal detail dalam membangun usaha juga wajib Anda perhatikan. Meskipun sering dilupakan, tahapan ini akan menjadikan bisnis yang akan Anda jalankan memiliki perencanaan lebih matang. Selain itu, ini bisa membuat Anda memiliki gambaran bagaimana bisnis ini akan berjalan ke depannya nanti. 

Jenis Strategi Penetapan Harga

Strategi yang butuh banyak pertimbangan ini juga menyesuaikan dengan tujuan bisnis, target pasar, sampai dengan bagaimana persaingan pasar dan kompetitornya. Nah, inilah tiga jenis pricing strategy yang paling unggul dan dapat Anda terapkan sesuai kebutuhan: 

1. Cost Plus Pricing 

Strategi jenis ini adalah yang paling sederhana, di mana penentuan biaya produk melalui penambahan presentase margin dalam biaya produksi. Dalam strategi ini, Anda juga dapat menambahkan dua komponen penting. Contohnya biaya material langsung  dan biaya tetap seperti biaya bahan baku, overhead, dan biaya tenaga kerja. 

Selain terbilang mudah untuk penerapannya, metode ini tidak memiliki banyak variabel. Sangat memungkinkan untuk Anda pakai sebagai cara penetapan harga dengan konsisten karena penggunaannya tidak membutuhkan banyak riset di pasaran. Serta, dapat Anda terapkan tanpa menggunakan perhitungan rumit. 

2. Competitive Based Pricing

Ini merupakan jenis strategi penetapan harga berdasarkan persaingan. Anda akan menarik pelanggan dengan cara yang kompetitif. Mirip dengan konsep plagiarisme, karena Anda akan meniru kompetitor.

Pada dasarnya, metode ini memang menjadikan pesaing sebagai tolak ukur dalam penetapannya. Cara ini sangat sederhana dengan risiko yang minim. Jadi, Anda harus memperhatikan perkembangan dan pergerakan harga kompetitor terbesar agar dapat menentukan harga produk yang lebih unggul di pasaran. 

3. Value Based Pricing

Strateg berikutnya berdasarkan value (nilai), di mana pendekatan ini sangat mementingkan keterlibatan pelanggan di dalamnya. Suatu produk atau jasa yang Anda tawarkan akan ditentukan harganya berdasarkan nilai yang mereka mau. Ini biasanya terjadi pada produk atau jasa jenis tertentu yang mengandalkan data pelanggan. 

Strategi ini tidak meletakkan titik fokusnya kepada persaingan pasar. Namun, lebih menitik beratkan kepada bagaimana para pelanggan melihat value dari produk yang Anda tawarkan. Jadi, Anda bisa terus mengembangkan kualitas usaha dan meningkatkan loyalitas para pelanggan. 

Manfaat Strategi Penetapan Harga

Manfaat Penetapan Harga
Manfaat Penetapan Harga | Image Source: Freepik

Pricing strategy memiliki beberapa jenis pendekatan yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan penerapannya. Nah, dengan adanya beberapa jenis strategi yang dapat Anda terapkan, berikut beberapa manfaat penetapan harga yang perlu Anda ketahui:

1. Mengoptimalkan Penjualan 

Penetapan harga yang sesuai dengan produk atau jasa akan meningkatkan penjualan. Sebab, Anda tidak akan menetapkan harga secara asal dan mempertimbangkan pasar. Hal tersebut dapat menjadi pendorong untuk optimalisasi penjualan karena konsep dan perencanaan yang lebih tertata dan matang. 

2. Menentukan Laba Penjualan 

Adanya pricing strategy dengan beberapa jenisnya yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan akan membantu dalam perhitungan laba-rugi. Perhitungan dari mulai bahan baku, proses produksi, sampai pemasaran pasti butuh perhitungan yang detail. Jadi, penentuan laba penjualan tidak meleset dan Anda tidak akan merugi. 

3. Mengenali Pangsa Pasar

Strategi penetapan harga yang Anda gunakan akan memudahkan dalam melihat pangsa pasar untuk usaha. Sehingga harga yang Anda tetapkan benar-benar bisa terjangkau dan tidak salah sasaran.

Selain itu, bagaimana minat pelanggan yang tertarik dengan produk yang Anda tawarkan akan terbaca. Selain memahami preferensi dan karakteristik pembeli, Anda juga dapat mengetahui bagaimana cara memperlakukannya.

4. Membangun Brand Image

Salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis adalah brand image. Ini merupakan bagaimana sebuah usaha membangun citra yang ingin mereka tonjolkan dan kenalkan kepada pelanggannya. 

Harga adalah salah satu brand atribute yang sangat penting. Ketika melihat produk dengan harga yang pricy, pasti Anda melihatnya sebagai barang mewah dengan kualitas yang bagus dan tahan lama. Begitu pula sebaliknya saat Anda memasang harga terlalu murah, pelanggan akan ragu akan kualitas produk. 

5. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan 

Pricing strategy akan membuat Anda dapat memperhitungkan segala aspek dan kebutuhan dalam sebuah usaha, serta membantu Anda menetapkan harga yang konsisten. Ini akan mempengaruhi minat pelanggan untuk memilih produk. Sebab, pelanggan pasti cenderung malas dengan perubahan harga yang terlalu sering.

Cara Menetapkan Harga

Menetapkan Harga
Menetapkan Harga | Image Source: Freepik

Strategi penetapan harga ternyata memiliki banyak manfaat dan dampak positif bagi perkembangan usaha Anda. Nah, berikut beberapa cara yang dapat Anda pahami untuk menetapkannya:

1.  Biaya Produksi 

Melihat biaya produksi, ini adalah salah satu cara yang akan beberapa pengusaha lakukan dalam proses penetapan harga. Karena perhitungannya lebih jelas dan lebih mudah. 

Anda bisa coba membuat rincian kebutuhan, bahan baku, dan semua pengeluaran dalam proses produksi terlebih dahulu. Lalu, tetapkan harga jual yang lebih tinggi dari biaya produksi.

2. Analisis Pes Konkuren (Kompetitor)

Cara penetapan harga tidak hanya berfokus pada bagaimana proses internal, tapi juga perlu melihat keluar untuk pertimbangan dan perbandingan. Analisis pes konkuren atau analisis kompetitor dapat Anda lakukan untuk melihat bagaimana persaingan pasar dan minat pelanggan. Sehingga, Anda bisa menentukan harga lebih kompetitif. 

3. Analisa Pelanggan

Sebagai pelaku usaha, Anda harus peka terhadap pergerakan pasar, terutama untuk minat pelanggan. Penetapan harga ini juga dapat Anda pertimbangkan dari referensi harga pelanggan atau perilaku pembeli, serta melihat bagaimana kepuasan pelanggan. Umumnya, ini dapat Anda lihat dengan melakukan analisa konsumen. 

4. Memahami Jenis Produk

Dalam menetapkan harga, Anda harus memahami bagaimana jenis produk atau jasa. Dari mulai kualitas bahan baku, bagaimana proses produksi, sampai menjadi sebuah barang atau jasa yang layak untuk Anda perjualbelikan. 

Anda juga harus memahami value dari produk yang akan Anda tawarkan. Misalnya, jika itu adalah produk hasil buatan tangan yang unik, tentu menetapkan harga lebih tinggi tidak akan menjadi masalah. Namun, jika produk Anda adalah produk massal dan mainstream, tetap harga sesuai pasaran saja.

Sudah Tahu Bagaimana Strategi Penetapan Harga?

Sebagai pelaku usaha sangat penting untuk memahami strategi penetapan harga yang tidak hanya sekedar untuk mendapatkan keuntungan. Namun, juga untuk mengembangkan produk dan brand image yang sesuai dengan value apa yang ingin Anda hadirkan.  

Selain strategi di atas, Anda masih memiliki beberapa cara lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi. Contohnya adalah psychological pricing hingga dynamic pricing. Ingat! Apapun strateginya, tujuannya tetap sama, yaitu meningkatkan pembelian kembali dan loyalitas konsumen. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page