Klasifikasi Kota dan Fungsi-Fungsinya

Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah “kota”. Kota sendiri identik dengan sebuah tempat yang lebih baik dari pedesaan dari segi ekonomi, lingkungan, dan peluang kesempatan memperbaiki hidup. Padahal, sebenarnya terdapat klasifikasi kota dan fungsinya yang patut untuk Anda pahami. 

Ada banyak jenis perkotaan yang dibangun dengan fungsi tertentu. Memahami ragam dan visi pembangunannya akan membantu Anda menganalisa potensi kota secara tepat. Nah, artikel kali ini akan mengulas mengenai pengertian kota, jenis-jenisnya sesuai kategori, serta fungsinya. Yuk, simak sampai habis!  

Apa yang Dimaksud dengan Kota? 

Kota memiliki banyak definisi. Salah satunya adalah yang tertuang dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Di mana tertulis bahwa, kota adalah sebuah wilayah dengan kegiatan utama bukan pertanian. Selain itu, kota adalah daerah yang diatur dengan batas administrasi.

Jenis kota sendiri dapat Anda kenali melalui beberapa aspek klasifikasi, seperti kepadatan penduduk hingga jalan pertumbuhannya. Sebuah kota tidak hanya berdiri dengan wilayah, namun juga memiliki fungsi yang perlu dijalankan.  

Klasifikasi Kota

Undang-Undang telah mengatur pembangunan wilayah kota untuk memiliki batas-batas administrasi tertentu. Hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan kota dari banyak segi, mulai dari jumlah penduduk, tingkat perkembangan, dan fungsinya. Berikut ini penjelasan yang lebih mendalam tentang klasifikasinya: 

1. Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk

Jumlah kepadatan penduduk di sebuah kota menentukan perbedaan sebutannya. Berikut ini jenis-jenis kota berdasarkan klasifikasi jumlah penduduknya:

1. Kota Kecil

Sebuah kota yang memiliki kisaran penduduk antara 20.000 hingga 50.000 jiwa masuk dalam kategori kota kecil. Jumlah yang tidak besar ini membuat tata perencanaan, alur administratif, dan tujuan kebutuhan masyarakat berjalan baik. Sebab, kepadatan penduduknya masih rendah.

2. Kota Sedang

Setingkat lebih tinggi dari kota kecil adalah kota sedang. Klasifikasi kota ini memiliki infrastruktur, kondisi ekonomi, perdagangan, dan layanan jasa yang lebih maju daripada kota kecil. Jumlah penduduk di wilayah ini berkisar antara 50.000 hingga 100.000 jiwa. 

3. Kota Besar

Kota besar memiliki fasilitas industri yang jauh lebih maju daripada dua jenis sebelumnya. Jumlah penduduknya berada di angka 100.000 hingga 1 juta jiwa.

Terdapat peluang kerja yang tinggi di wilayah ini, karena secara pembangunan dan layanan jasa yang tersedia lebih unggul. Misalnya bandara, universitas, dan pusat bisnis.

4. Kota Metropolitan

Pesatnya pertumbuhan penduduk di kota metropolitan menyebabkan besarnya angka populasi yang meninggali kota mencapai 1 hingga 5 juta jiwa. 

Perkembangan ekonomi di klasifikasi kota ini jauh lebih pesat. Infrastruktur dan sistem transportasinya pun sangat memadai dalam mendukung gaya hidup penduduknya yang cenderung dinamis dan sibuk.

5. Kota Megapolitan

Memiliki jumlah penduduk di atas 5 juta jiwa membuat kota megapolitan menjadi jenis paling padat. Demi tercapainya kehidupan masyarakat yang baik, pemerintah biasanya mendahulukan urusan pelayanan publik. Sehingga, segala infrastruktur besar biasanya ada di sini. 

2. Kota Berdasarkan Tingkat Perkembangan

Perbedaan tingkat perkembangan sebuah kota menjadikannya memiliki sebutan tertentu. Berikut adalah klasifikasi kota berdasarkan tingkat perkembangannya: 

1. Eopolis

Ini merujuk pada tahapan transisi sebuah desa yang secara perlahan mengarah ke kehidupan kota. Secara teratur, penghuni daerah pedesaan mulai menampakkan ciri-ciri sebagaimana masyarakat daerah perkotaan. 

2. Polis

Banyak daerah di Indonesia yang memiliki tahap perkembangan klasifikasi kota polis. Tahapan ini mencirikan sebuah daerah yang kental akan orientasi pertanian atau agrarianya.

3. Metropolis

Setelah polis, tahapan yang biasanya terjadi adalah metropolis. Metropolis menggunakan dua kata, yakni metro dan polis. Masyarakat secara perlahan beralih dari tahap polis ke metropolis, di mana orientasi agrarianya perlahan berpindah ke sektor industri untuk pertumbuhan ekonomi.

4. Megalopolis

Kumpulan beberapa kota metropolis yang berada pada satu wilayah besar, serta membentuk satu jalur perkotaan masuk dalam tahapan kota megalopolis. Contoh dari kota dengan tahap ini adalah jalur Ruhr di sepanjang sungai Rhein di Jerman. 

5. Tyranopolis

Mudah ditebak dari namanya, tiran adalah klasifikasi kota di mana tindak kriminalitas masih mengintai ketentraman kehidupan masyarakat. Aktifitas seperti kejahatan, kemacetan, dan kekacauan pelayanan adalah beberapa hal yang lumrah di kota dengan tahapan ini. 

6. Nekropolis

Hampir tidak memiliki penduduk, sepi dari kegiatan ekonomi, bahkan gedung-gedung yang mulai ditinggalkan adalah ciri dari kota ini. Lebih mudahnya, nekropolis  adalah tahap perkembangan menuju kota mati.

3. Kota Berdasarkan Sejarah Pertumbuhan

Klasifikasi kota selanjutnya adalah berdasarkan sejarah pertumbuhannya. Sebuah kota memiliki identitas masa lalu yang melekat kuat. BIasanya, identitas tersebut menjadi ciri khas. Inilah beberapa jenis kota yang bisa Anda lihat dari sejarahnya:

1. Kerajaan

Salah satu  kota dengan awal sejarah pertumbuhan kerajaan di Indonesia adalah Yogyakarta. Hingga kini, daerah tersebut masih mempertahankan ciri khasnya. Sementara itu, terdapat pula beberapa kota yang berhasil menyulap wajahnya namun tetap mengenang sejarah awal berdirinya, seperti Mojokerto dan Cirebon. 

2. Pertambangan

Klasifikasi kota selanjutnya memiliki awal pertumbuhan sumber daya tambang. Suatu wilayah dengan potensi tambang yang baik akan menarik kehadiran orang-orang hingga membentuk populasi. Kekayaan tambang menjadi pusat penghidupan masyarakat untuk menyambung hidup. Misalnya daerah Balikpapan dan Tembagapura.

3. Perkebunan

Perkebunan adalah tahapan awal perkembangan kota yang nyaris terjadi di banyak wilayah Indonesia. Tidak aneh, karena negara kita beriklim tropis. Sehingga, tidak bisa terlepas dari kehidupan agraria dari zaman dahulu. Beberapa kota yang memiliki perkebunan sebagai awal perkembangan wilayah adalah Bandung, Bogor, dan Subang.

Fungsi Kota

Pembangunan sebuah kota memiliki fungsi tertentu yang perlu dijalankan di antaranya adalah pusat pemerintahan, pendidikan, dan kegiatan ekonomi. Nah, etelah mengetahui klasifikasi kota, berikut pembahasan fungsinya yang lebih mendetail:

1. Pemerintahan

Pusat pemerintahan adalah salah satu fungsi pembangunan kota yang disebutkan dalam UU Nomor 22 tahun 1999. Tanpa adanya pemerintah yang mengintervensi, pelayanan masyarakat tidak akan berjalan. 

Oleh karena itu, aparatur negara hadir sebagai panjang tangan dari pemerintah yang berupaya memberikan layanan dan fasilitas terbaik kepada masyarakat. Salah satu kota yang memerankan fungsi ini adalah Jakarta sebagai Ibu Kota Pemerintahan Indonesia.

2. Pendidikan 

Sudah tidak asing lagi bahwa setiap wilayah klasifikasi kota memiliki fungsi peningkatan kualitas sumber daya melalui pendidikan. Biasanya, masyarakat akan merujuk pada instansi pendidikan kota untuk mendapatkan akses pendidikan terbaik. 

Tidak hanya menyediakan infrastruktur dengan tujuan pendidikan yang lebih maju. Sebab, kota dengan fungsi ini secara khusus memfasilitasi penduduk dengan program yang menunjang kebutuhan pelajar. 

3. Kegiatan Ekonomi

Fungsi kota sebagai pusat kegiatan ekonomi mencakup pada kegiatan produksi dan atau perdagangan terpusat. Kegiatan produksi barang mentah, jadi, atau setengah jadi menjadi ciri khas dari sebuah kota dengan fungsi kegiatan ekonomi. Contohnya adalah Gresik dan Pekalongan.

Sementara fungsi kota dengan kegiatan ekonomi pusat perdagangan adalah tempat di mana penjualan skala nasional dan internasional kerap kali terjadi. Contohnya adalah Batam dan Jakarta.

Sudah Paham Klasifikasi Kota dan Fungsinya? 

Intinya, kota adalah sebuah wilayah yang ditinggali penduduk dengan beberapa jumlah tertentu dan memiliki tata aturan administrasi yang berlaku. Ada banyak klasifikasi kota yang dapat Anda pelajari. Mulai dari segi kepadatan penduduk, tahapan perkembangan, hingga awal berdirinya. 

Kota juga memiliki beberapa fungsi yang perlu dijalankan. Mengenali klasifikasi kota dan fungsi peran yang perlu dijalankan akan membantu pemukin maupun calon pemukim memilih kualitas daerah yang akan ditinggali. 

Selain itu, karena kehidupannya jauh lebih modern dan serba instan, umumnya masyarakat kota juga memiliki ciri khusus. Salah satu yang paling menonjol adalah cenderung lebih individual. Secara garis besar, kota adalah tempat tinggal yang cocok jika menyukai akses yang lebih mudah dan cepat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page