Perubahan Iklim: Arti, Faktor, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Apakah kamu pernah merasakan cuaca yang sangat panas, kemudian berubah menjadi lebih dingin dalam waktu tertentu? Perubahan cuaca dalam periode waktu yang cukup lama ini akan berpengaruh terhadap adanya perubahan iklim. Aktivitas manusia menjadi salah satu penyebab utama adanya perubahan cuaca dan iklim ini.

Secara keseluruhan, perubahan yang terjadi pada cuaca dan iklim di bumi berkaitan erat dengan fenomena pemanasan global. Pemanasan global itu sendiri adalah kenaikan suhu bumi yang berlangsung selama satu dekade. 

Simak pembahasan berikut untuk mengetahui lebih lengkap seputar pengertian hingga cara mengatasinya!

Pengertian Perubahan Iklim

Iklim adalah rata-rata cuaca dalam kurun waktu tertentu dan berkaitan dengan variabel tertentu, seperti curah hujan, temperatur, dan angin pada periode tertentu. Iklim dapat berubah secara terus menerus, karena adanya interaksi dengan faktor eksternal, seperti erupsi vulkanik maupun aktivitas manusia.

Menurut konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perubahan iklim terjadi karena aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak. Aktivitas ini dapat mengubah variabilitas iklim alami dan komposisi dari atmosfer global. Komposisi dari atmosfer global ini mencakup gas rumah kaca, seperti metana, nitrogen, dan karbondioksida. 

Gas rumah kaca sebenarnya dibutuhkan oleh bumi untuk menjaga suhunya agar tetap dalam keadaan stabil. Namun, konsentrasi gas rumah kaca yang terus meningkat menyebabkan lapisan atmosfer menjadi lebih tebal, sehingga panas bumi terperangkap di atmosfer.

Faktor yang Menyebabkan Perubahan Iklim

Pada dasarnya, penyebab perubahan iklim terjadi akibat dua faktor, yaitu faktor manusia dan faktor alam. Faktor manusia, terutama aktivitas manusia merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap adanya perubahan ini. Berikut penjelasan lengkap mengenai faktor yang menyebabkan iklim berubah:

1. Efek Rumah Kaca

Faktor utama yang menyebabkan iklim berubah berasal dari gas-gas rumah kaca. Gas rumah kaca umumnya terjadi secara alami dari aktivitas manusia di bumi. Konsentrasi gas rumah kaca kemudian terus meningkat, sehingga menyebabkan pemanasan global hingga 64 persen.

Beberapa gas yang banyak diproduksi oleh aktivitas manusia, antara lain metana, karbondioksida, dinitrogen oksida, dan gas berfluorinasi CO2. Gas karbondioksida (CO2) mampu menahan panas matahari, sehingga sebagian panas matahari ini tetap terperangkap di atmosfer bumi.

Gas-gas rumah kaca berkontribusi dalam menahan panas di atmosfer, padahal sebagian panas harusnya dapat dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Kondisi inilah yang menyebabkan suhu bumi terus mengalami peningkatan. 

2. Pemanasan Global

Pemanasan global merupakan kenaikan suhu dan cuaca yang terjadi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca pada atmosfer. Peningkatan suhu bumi sebesar 2 derajat celcius adalah ambang batas suhu normal. Namun, peningkatan suhu lebih dari itu akan berbahaya dan bisa menimbulkan bencana alam.

Iklim tidak hanya berkaitan dengan suhu, tetapi juga berkaitan dengan elemen geologis lain, seperti awan, angin, dan radiasi matahari. Apabila kondisinya tidak stabil, maka akan berdampak pada pemanasan global.

3. Peningkatan Emisi

Faktor lain yang turut menyebabkan perubahan iklim berasal dari adanya peningkatan emisi. Peningkatan emisi sendiri berasal dari aktivitas manusia, seperti pembakaran minyak, batu bara, dan gas yang menghasilkan dinitrogen oksida dan karbondioksida. Selain itu, peningkatan emisi juga bisa terjadi akibat penebangan hutan secara liar.

Pohon di bumi berperan penting dalam mengatur kestabilan iklim dengan cara menyerap karbondioksida dari atmosfer. Ketika penebangan hutan dilakukan secara terus menerus, bumi akan kehilangan sumber penyerap CO2, sehingga gas ini akan terlepas ke atmosfer.

Aktivitas peternakan ternyata juga bisa meningkatkan emisi, terutama gas metana dan nitrous oksida. Kedua gas ini akan berflourinasi, sehingga menghasilkan efek pemanasan yang lebih tinggi dari CO2 sekitar 23.000 kali.

Dampak Perubahan Iklim

1. Dampak Perubahan Iklim
unsplash

Cuaca dan iklim sangat berpengaruh terhadap aktivitas atau kehidupan di bumi. Ini dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, pemenuhan kebutuhan pangan, konsumsi air bersih, tempat tinggal, dan kesehatan. Tidak heran jika perubahan iklim sangat berdampak serius bagi manusia. Berikut ini beberapa dampak utamanya:

1. Ekosistem Punah

Dampak buruk dari iklim yang berubah adalah adanya kemungkinan spesies tumbuhan dan hewan akan mengalami kepunahan. Kepunahan ekosistem ini dapat terjadi apabila karbondioksida di atmosfer bertambah dan terjadi kenaikan suhu rata-rata global sekitar 1,5 – 2,5 derajat celcius.

Tidak hanya ekosistem di darat, kenaikan suhu dan CO2 juga dapat meningkatkan kadar keasaman laut. Tingkat keasaman laut yang melebihi ambang batas, tentu berdampak buruk pada kelangsungan hidup organisme laut, seperti terumbu karang dan ikan.

Selain itu, menurut sejarah manusia, dunia 1.000 kali lebih cepat kehilangan sejumlah spesies akibat peningkatan suhu. Sementara satu juta spesies terancam akan mengalami kepunahan dalam beberapa dekade berikutnya. Beberapa spesies mungkin akan berpindah tempat untuk bertahan hidup. Sementara lainnya tidak dapat bertahan.

2. Suhu yang Memanas

Konsentrasi gas rumah kaca yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu bisa meningkatkan suhu permukaan global. Saat ini, hampir semua wilayah daratan mengalami hari-hari panas dan gelombang panas yang lebih banyak dari sebelumnya.

Perubahan suhu yang sangat panas ini bisa menimbulkan banyak ancaman, seperti kebakaran hutan dan penyakit yang invasif. Suhu yang lebih tinggi ini juga akan mempercepat penyebaran saat terjadi kebakaran hutan. Sementara suhu di kawasan Arktik diketahui sudah meningkat dua kali lebih cepat daripada suhu rata-rata global.

3. Kekeringan

Pemanasan global ternyata juga menyebabkan peningkatan kekeringan. Jika Anda menyadari, saat ini telah banyak fenomena ketersediaan air yang semakin sulit di sejumlah wilayah. Kekeringan juga sangat berdampak pada aktivitas pertanian, karena tumbuhan tidak bisa bertumbuh dengan baik.

4. Meningkatnya Suhu dan Volume Laut

Peningkatan suhu lautan selama dua dekade terakhir berlangsung lebih cepat di seluruh kedalaman laut. Peningkatan suhu ini tentu membuat volume laut menjadi bertambah. Lapisan es yang terus mencair juga menimbulkan kenaikan permukaan laut. 

Perlu Anda ketahui, lautan dapat menyerap sebagian besar panas akibat pemanasan global. Selain itu, laut juga menyerap karbondioksida di atmosfer. Namun, karbondioksida yang terlalu banyak terserap di lautan membuat air laut menjadi asam dan berbahaya bagi ekosistem laut.

5. Kekurangan Pangan

Dampak perubahan iklim pun berpengaruh terhadap peristiwa cuaca ekstrim dan menimbulkan kekurangan bahan pangan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Perubahan cuaca ekstrem sangat mempengaruhi produktivitas sektor pertanian secara keseluruhan. 

Kegagalan panen akan mengurangi stok bahan pangan. Sementara bahan pangan yang berkurang, kemudian akan meningkatkan kelaparan dan gizi buruk secara global.

Cara Mengatasi Perubahan Iklim

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi dampak perubahan iklim, antara lain:

1. Menghemat Penggunaan Energi

2. Menghemat Penggunaan Energi
Pexels

Langkah penting pertama yang harus Anda lakukan adalah menghemat penggunaan energi. Semakin kecil energi yang digunakan akan mengurangi efek rumah kaca.

2. Beralih ke Transportasi Umum

3. Beralih ke Transportasi Umum
Pexels

Anda tentu sudah tahu jika emisi karbon dari bahan bakar kendaraan berkontribusi meningkatkan emisi gas rumah kaca. Oleh sebab itu, Anda bisa mengurangi intensitas penggunaan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum. Lebih lanjut, Anda bahkan bisa bersepeda atau berjalan kaki agar lebih menyehatkan tubuh.

3. Mengurangi Pembuangan Sisa Makanan

Tahukah Anda, jika membuang makanan bisa menimbulkan gas metana penyebab efek rumah kaca? Karena makanan sisa yang terbuang akan membusuk di tempat pembuangan sampah dan memproduksi gas metana.

4. Melakukan Daur Ulang

4. Melakukan Daur Ulang
Pexels

Cara mengatasi perubahan iklim yang tidak kalah penting yaitu melakukan daur ulang untuk produk tertentu. 

Barang elektronik, pakaian, dan barang lainnya bisa menyebabkan emisi karbon, baik saat proses produksi maupun distribusi barang ke pasar. 

Cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kestabilan iklim yaitu dengan mengurangi belanja barang, menggunakan barang bekas, memperbaiki barang yang ada, dan melakukan daur ulang.

Sudah Lebih Paham terkait Perubahan Iklim?

Secara garis besar, perubahan iklim terjadi karena banyak hal yang mempengaruhinya, baik secara alami maupun dari perilaku manusia. Faktor utama yang menyebabkan perubahan adalah gas rumah kaca, peningkatan emisi, dan pemanasan global. Sementara dampaknya sangat buruk terhadap kelangsungan ekosistem darat dan laut.

Terdapat beberapa cara untuk mengurangi dampaknya, yaitu menghemat penggunaan energi, beralih ke transportasi umum, mengurangi pembuangan sisa makanan, dan mendaur ulang barang. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page