Kebijakan diskonto adalah istilah yang akan sering Anda temui ketika belajar tentang ilmu keuangan atau finance. Istilah ini berhubungan dengan kebijakan-kebijakan dari Bank Indonesia untuk mempengaruhi sistem perekonomian dalam negara. Lantas, apa itu kebijakan diskonto dan manfaatnya?
Sebagai sektor pengawas dan pengelola transaksi masyarakat, Bank Indonesia memang memiliki wewenang untuk mengeluarkan berbagai jenis aturan maupun kebijakan. Pada artikel ini, kita akan mengajak Anda untuk membahas secara keseluruhan tentang diskonto.
Daftar ISI
Pengertian Kebijakan Diskonto Beserta Tujuannya
Menurut BI atau Bank Indonesia, diskonto adalah kebijakan bank sentral yang dibuat untuk memperbanyak atau mengurangi jumlah uang yang beredar di kalangan masyarakat.
Singkatnya, kebijakan ini berkaitan erat dengan sistem peredaran uang di tengah masyarakat. Cara kerja kebijakan ini ialah menaikkan dan menurunkan suku bunga.
Keduanya tidak terjadi sesuai kehendak dari pihak BI, namun menyesuaikan kondisi Indonesia. Ketika BI mengurangi jumlah uang yang beredar, maka suku bunga akan mengalami kenaikan.
Kenaikan ini bertujuan agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, sehingga pergerakan nominal yang ada di sekitar mereka berkurang jumlahnya. Akan tetapi, ketika kebijakan diskonto adalah menaikkan suku bunga, maka bank sentral mengharapkan agar minat masyarakat menyimpan uang berkurang.
Naiknya suku bunga juga bertujuan untuk mengurangi angka inflasi yang terjadi di Indonesia. Sementara itu, jika suku bunga turun, maka BI sedang berupaya untuk menekan laju resesi dan deflasi.
5 Manfaat Kebijakan Diskonto
Kebijakan diskonto adalah kebijakan yang dapat memberikan berbagai manfaat untuk negara. Berikut ini 5 manfaat kebijakan diskonto yang perlu Anda pahami dengan saksama, yaitu:
1. Mengendalikan Harga Barang
Manfaat pertama penerapan kebijakan diskonto ialah mengendalikan harga barang di pasar agar tetap stabil dan seimbang. Artinya, harga tersebut tidak terlalu tinggi juga rendah.
Sebagai contoh, ketika harga suatu produk naik drastis maka BI akan membuat tingkat suku bunga mengalami kenaikan. Dengan begitu, masyarakat akan memilih untuk menyimpan uangnya di bank.
Akibatnya, permintaan produk di pasar akan berkurang. Pasalnya, jumlah peredaran uang di masyarakat juga menurun. Dengan demikian, pihak perusahaan akan menurunkan harga produk tersebut guna menindaklanjuti adanya pengurangan permintaan.
2. Mengendalikan Laju Inflasi
Manfaat yang kedua dari diskonto adalah mengendalikan laju inflasi. Sadar atau tidak, sebenarnya kita tidak pernah bisa menghindari yang namanya inflasi.
Hampir setiap tahunnya pasti Indonesia akan mengalami inflasi baik dalam skala rendah maupun tinggi.
Selama ini asumsi masyarakat tentang inflasi memang selalu buruk. Padahal tidaklah demikian. Ada pula manfaat positif yang bisa negara dapatkan ketika adanya inflasi.
Dengan adanya diskonto, laju inflasi ini bisa lebih terkendali sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan ekonomi masyarakat. Setidaknya, masyarakat tidak akan merasakan dampak besar dengan adanya inflasi.
3. Mempertahankan Stabilitas Ekonomi
Selanjutnya, kebijakan diskonto juga bermanfaat untuk mempertahankan stabilitas ekonomi. Stabilitas perekonomian negara akan selalu mengalami naik turun.
Jika uang yang beredar di masyarakat jumlahnya melebihi produk atau jasa yang perusahaan tawarkan, inflasi akan terjadi. Maka dari itu, kebijakan diskonto muncul guna mempertahankan stabilitas perekonomian negara.
4. Meningkatkan Cadangan Uang Pada Kondisi Krisis Moneter
Krisis moneter merupakan kondisi saat negara kehilangan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat dan membayar utang-utangnya. Apabila krisis moneter terjadi, kebijakan diskonto adalah solusi yang terbaik untuk memulihkannya.
Bank Indonesia bisa menaikkan jumlah suku bunga sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk menyimpan uangnya di bank atau meminjamkannya ke negara.
Setidaknya, negara bisa memutarkan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta membayar sedikit hutangnya.
5. Stabilitas Harga Akan Tetap Terjaga
Kondisi perekonomian suatu negara dipengaruhi oleh sistem bisnis di suatu negara. Saat harga produk terlalu tinggi, maka permintaan konsumen pasti akan berkurang bahkan habis. Dengan begitu, daya produksi dari perusahaan juga akan mendapat dampaknya karena permintaan tidak stabil.
Agar hal tersebut tidak berdampak buruk bagi negara, maka BI akan mengeluarkan kebijakan diskonto. Paling tidak, langkah ini bisa membuat harga tetap stabil sehingga laju permintaan akan seimbang.
3 Contoh Kebijakan Diskonto
Secara spesifik sebenarnya diskonto adalah kebijakan politik dari Bank Sentral untuk mencapai keseimbangan perekonomian dalam negara. Tahukah Anda bagaimana penerapannya? Berikut ini 3 contoh penerapan diskonto yang dapat Anda pahami, yaitu:
1. Menaikkan Suku Bunga
Setiap kali Anda menabung di bank pasti ada perjanjian yang menyebutkan tentang pembagian suku bunga dari pihak bank untuk nasabah. Umumnya, jumlah ini akan terus mengalami kenaikan ketika jumlah uang yang Anda tabungkan juga bertambah nominalnya.
Salah satu contoh kebijakan diskonto adalah dengan menaikkan suku bunga pinjaman kepada masyarakat. Dengan kebijakan ini, kegiatan ekonomi akan mendapatkan dampak.
Ada banyak dampak yang terjadi saat bank menaikkan suku bunga. Adapun empat dampak yang diberikan oleh kenaikan suku bunga bank adalah sebagai berikut.
- Uang di Bank Semakin Bertambah
Meningkatkan suku bunga di bank akan membuat nasabah semakin tertarik untuk menabung atau menyimpan uangnya di bank. Secara tidak langsung, kegiatan ini termasuk salah satu bentuk partisipasi masyarakat untuk memulihkan sektor perekonomian karena mengurangi peredaran uang.
- Harga Barang Menurun
Efek positif kebijakan diskonto adalah membuat harga barang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan. Dengan begitu, pembangunan nasional negara bisa terjangkau dalam periode yang telah ditetapkan.
- Nilai Mata Uang Meningkat
Semakin meningkat suku bunga di bank, maka kekuatan mata uang negara juga ikut meningkat. Kondisi ini bisa Anda Lihat dari nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika.
- Laju inflasi bisa turun
Inflasi yang berkepanjangan juga bisa merugikan masyarakat dan negara. Untuk itu, sebisa mungkin Bank Indonesia menetapkan kebijakan diskonto agar memberhentikan laju inflasi yang tidak terkendali.
2. Jual Beli Surat Berharga
Contoh kedua kebijakan diskonto adalah jual beli surat berharga. Perilisan SBN (Surat Berharga Negara) berupa obligasi, saving, bond ritel, dan lain sebagainya berguna untuk menampung uang dari masyarakat.
Nantinya, uang tersebut memang akan dikembalikan kepada pemiliknya beserta bunganya. Namun uang-uang tersebut sebelumnya dapat pemerintah manfaatkan untuk membangun sektor penting yang berhubungan dengan negara.
Misalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Pendanaan, Pembangunan Infrastruktur, dan lain sebagainya.
3. Pembelian Surat Dagang
Selain berupa surat berharga, kebijakan diskonto juga berhubungan dengan surat dagang. Misalnya saja, ada seorang pengusaha yang ingin membeli surat dagang sebelum jatuh tempo.
Dalam kondisi ini, pengusaha tersebut haruslah membayar dengan nominal yang lebih rendah dari harganya. Caranya dengan memberikan potongan atau bunga (diskonto) kepada pihak penjual.
Memang penjual akan mengalami kerugian karena orang yang membeli surat itu harus membayarnya lebih murah daripada harga beli. Contohnya, jika harga beli surat dagang Rp50.000.000,00 maka Anda beli seharga Rp48.500.000,00.
Baca Juga : Pengertian Anuitas: Jenis, Manfaat, Rumus, dan Contohnya
Sudah Tahu, Diskonto Adalah Kebijakan Penting Negara?
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, diskonto adalah salah satu instrumen dari kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Sentral atau Bank Indonesia. Tujuannya untuk menjaga sistem perekonomian negara agar tidak terjadi kesinambungan yang merugikan pihak pemerintah dan masyarakat.
Jika Anda memiliki pekerjaan sebagai pengusaha, pengetahuan tentang kebijakan-kebijakan pemerintah juga Bank Indonesia harus Anda pahami. Sebab, hal ini akan berdampak pada bisnis Anda. Apabila tidak cermat, bisnis Anda yang jadi taruhannya.