10+ Contoh Resensi Novel Singkat Beserta Strukturnya, Terlengkap!

Anda mungkin sering mencari ulasan tentang buku di media sosial sebelum memutuskan membelinya. Namun, membaca sinopsis di bagian belakang buku saja rasanya masih kurang. Karena itu, beberapa orang yang senang menuliskan berbagai contoh resensi novel untuk memberikan informasi seputar buku yang telah dibaca.

Menulis resensi juga tidak hanya tentang buku, tapi bisa juga tentang film atau karya sastra lainnya. Adanya resensi ini memberikan banyak keuntungan untuk calon pembaca dalam memutuskan mana bacaan yang sesuai dengan apa yang dicari. Nah, mari pahami contoh resensi beserta strukturnya berikut ini!

Apa Itu Resensi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah pembicaraan tentang buku atau ulasan buku. Resensi buku merupakan tulisan yang berisi tentang penilaian terhadap sebuah karya seperti novel, film, lagu, dan karya sastra lainnya. Ada beberapa unsur penilaian dan struktur untuk membuat sebuah resensi yang baik.

Resensi sendiri bertujuan untuk memberikan penilaian, pembahasan, kritikan, atau menceritakan secara singkat mengenai inti dari sebuah karya sastra. Seseorang biasanya mempublikasikan hasil resensi melalui media sosial.

Struktur Resensi

Menulis resensi tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan. Ada struktur yang perlu Anda ikuti untuk menyusun resensi novel yang benar. Sebelum melihat berbagai contoh resensi novel, berikut penulisan strukturnya yang benar:

1. Judul Resensi

Bagian pertama yang dilihat pada sebuah karya sastra adalah judul. Anda perlu membuat judul yang menarik agar para pembaca mau membaca resensi tersebut.

2. Identitas Buku

Bagian selanjutnya dalam menulis resensi adalah penulisan identitas buku secara lengkap. Identitas merupakan gambaran umum yang tercantum dalam sebuah karya. Seperti judul buku, genre atau jenis buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, nomor edisi, dan ukuran buku. 

Sementara contoh resensi novel terjemahan bisa Anda tambahkan judul dari buku aslinya dan nama penerjemahnya.

3. Kepengarangan

Bagian ini merupakan pendahuluan dari resensi buku. Penulis resensi selalu membahas tentang pengarang dari novel atau karya sastra lainnya. Anda bisa membahas tentang berbagai karya yang ditulis oleh pengarang beserta tujuannya menulis buku tersebut.

Bagian kepengarangan ini biasanya ditulis secara ringkas dalam satu paragraf. Anda bisa mencari tahu deskripsi pengarang pada halaman pertama atau halaman terakhir sebuah novel. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan sumber lain dari internet.

4. Isi Resensi

Isi resensi mencakup pokok-pokok yang terkandung dalam sebuah buku. Isi resensi setiap karya tentu berbeda, baik itu novel ataupun buku non fiksi. Anda bisa menceritakan berbagai peristiwa penting yang ada di dalam novel. Bisa juga Anda jelaskan seputar keunikan dari novel dan kesan setelah membacanya.

5. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Contoh resensi novel juga selalu membahas tentang kelebihan dan kekurangan dari karya sastra tersebut. Anda bisa menganalisis kekurangan dan kelebihan novel melalui unsur-unsurnya. Seperti kesederhanaan, kejelasan alur cerita, penguasaan masalah dan konflik, gaya bahasa, atau unsur lainnya sesuai dengan gaya penulisan Anda.

6. Kesimpulan 

Bagian akhir dari resensi buku adalah penutup atau kesimpulan. Anda bisa menyampaikan seberapa penting buku tersebut untuk dibaca dan siapa target pembacanya.

10+ Contoh Resensi Novel

Setelah memahami apa itu resensi novel beserta strukturnya, simak beberapa contoh resensi berikut ini agar Anda bisa lebih memahami maksudnya secara menyeluruh:

1. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Berikut adalah resensi novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”:

  • Identitas Buku

Judul buku : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Pengarang : Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka)

Penerbit : PT Bulan Bintang

Tahun terbit : 2012

Jumlah halaman : 225 halaman

  • Sinopsis

Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck bercerita tentang kisah cinta antara dua insan dalam tradisi masyarakat Minang pada zaman itu. Penulis novel ini ingin menyampaikan kritik terhadap tradisi Minang tentang perkawinan paksa dan perbedaan kasta melalui karyanya yang satu ini.

Tokoh utamanya yaitu Zainuddin, seorang yatim piatu yang memiliki nasib kurang beruntung. Ibu Zainuddin adalah orang asli Makassar yang menikah dengan orang asli Minang sehingga Zainuddin terbuang dari tanah kelahirannya itu. 

Suatu hari, Zainuddin mengunjungi Padang Panjang, ia bertemu dengan seorang gadis dari keluarga terpandang bernama Hayati. Zainuddin dan Hayati kemudian saling jatuh cinta, sayangnya, orang tua Hayati sangat menentang hubungan keduanya hingga Zainuddin terusir dari Pandang Pandang. 

Meski Zainuddin pergi meninggalkan Hayati, keduanya berjanji akan tetap setia dan berjuang bersama. Sayangnya, Hayati justru dijodohkan dengan pria bangsawan lainnya dan mematahkan harapan Zainuddin.

  • Kelebihan

Novel ini mengandung banyak pesan seputar budaya dan tradisi leluhur Minang. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Alur ceritanya juga tidak berbelit-belit.

  • Kekurangan

Ada beberapa bahasa Minang yang tidak ada terjemahannyam sehingga banyak orang yang tidak bisa memahaminya. Kemudian, sifat dari setiap tokohnya sulit untuk dipahami pembaca karena tidak dijelaskan secara mendetail.

2. Perahu Kertas

Berikut adalah contoh resensi novel “Perahu Kertas”:

  • Identitas buku

Judul Novel : Perahu Kertas

Nama Penulis : Dewi Lestari

Penerbit : Bentang Pustaka

Jumlah Halaman : 444 halaman

Tahun Terbit : 2009

  • Sinopsis

Novel Perahu Kertas mengisahkan tentang Kugy, seorang gadis yang suka berkhayal dan menulis. Salah satu khayalannya adalah membayangkan bertemu Dewa Neptunus. Ia bercita-cita ingin menjadi pendongeng namun tidak disetujui oleh orang tuanya. Kugy kemudian bertemu dengan Keenan. 

Perkenalan Kugy dan Keenan membuat alur cerita makin kompleks karena Keenan memiliki hobi yang berbeda yaitu melukis. Keduanya mulai menjalin ikatan pertemanan dan memadukan hobi masing-masing. Dalam perjalanan keduanya, Kugy berperan sebagai pendongeng sementara Keenan bertugas untuk menggambarkan ceritanya. 

Setelah sempat bersatu, konflik pertama muncul karena Keenan lebih dekat dengan kekasihnya yang bernama Wanda. Selain kisah asmara, novel Perahu Kertas juga menyisipkan pesan tentang pendewasaan diri serta perjuangan meraih mimpi.

  • Kelebihan

Novel ini mempunyai kedekatan dengan hidup banyak orang seputar cinta, mimpi, dan rintangan. Selain itu, gaya penulisannya sangat sederhana. Sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan tidak membosankan.

  • Kekurangan

Alur cerita dalam novel ini terkadang cepat kemudian tiba-tiba lambat, sehingga membuat pembaca bingung. Jumlah halaman yang cukup tebal membutuhkan konsentrasi yang baik oleh pembacanya agar tetap fokus dengan isi ceritanya.

3. Orang-Orang Biasa

Selanjutnya merupakan resensi novel “Orang-orang Biasa”:

  • Identitas Buku

Judul buku : Orang-orang Biasa

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun terbit : 2019

Jumlah halaman : xii + 300 halaman

  • Sinopsis

Novel Orang-orang Biasa mempunyai beberapa kisah yang inspiratif. Penulis mempersembahkan novel ini kepada seorang gadis bernama Putri Belantik yang gagal masuk Fakultas Kedokteran, Universitas Bengkulu. Putri Belantik adalah seorang anak yang cerdas namun hidup dalam kemiskinan.

Kisah pertama dalam novel ini adalah tentang dua polisi yang tidak pernah menjalankan tugasnya seperti menangkap penjahat. Hal ini terjadi karena Kota Belantik yang sangat aman dan damai. Kisah kedua menceritakan tentang segerombolan orang yang bernasib sial. Mereka berteman dan mempunyai aksi untuk merampok bank.

Kisah ketiga bercerita tentang Aini, salah satu dari gerombolan orang tersebut. Inti dari novel ini sebenarnya ada pada bagian kisah ini. Aini bisa masuk kuliah di Fakultas Kedokteran namun ternyata tidak sanggup membayar biayanya. Kegagalan ini seolah mengungkapkan bahwa pendidikan Indonesia sampai saat ini masih belum merdeka.

  • Kelebihan

Alur cerita dari novel ini sangat acak namun sangat menarik. Alur yang acak tersebut tetap mempunyai satu ikatan yang utuh. Apabila Anda sudah membaca novelnya secara menyeluruh, maka akan terasa mencerahkan sekali ceritanya. Pembaca akan merasa puas dan kagum terhadap kisah dari novel ini.

  • Kekurangan

Alur yang acak dalam novel ini ternyata juga memiliki kekurangan. Beberapa orang mungkin akan merasa sulit memahami alur cerita yang sangat acak di dalam buku ini.

4. Pulang-Pergi

Berikut adalah contoh resensi novel “Pulang Pergi”:

  • Identitas Buku

Judul : Pulang Pergi

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Sabak Grip Nusantara

Jumlah Halaman : 417 halaman

Tahun Terbit : 2021

  • Sinopsis

Novel Pulang-Pergi mengisahkan tentang Bujang, mantan tukang pukul atau pembunuh bayaran. Bujang diserang oleh seseorang bernama Natascha saat berziarah di makam orang tuanya. Natascha adalah orang kepercayaan Otets (ketua dari Brotherhood Bratva). 

Tujuan Natascha menyerang Bujang awalnya hanya untuk menyampaikan pesan pada Bujang supaya menghadiri acara pertunangan putri Otets bernama Maria.  Pada hari yang sama, Natascha justru menyerang Otets. Bujang juga harus menghadapi kelompok pembunuh bayaran yang telah mengincarnya bersama teman-temannya.

  • Kelebihan

Cerita dalam novel ini dikemas sangat menarik. Penggambaran aksi heroik terasa sangat menegangkan sehingga membuat pembaca merasa penasaran. Pembaca bisa sangat hanyut dalam alur ceritanya hingga akhir.

Tidak hanya itu, latar belakang kisahnya pun sangat menarik karena mencakup berbagai negara. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini sangat mudah dipahami termasuk pemilihan kata di setiap kalimatnya.

  • Kekurangan

Sebelum novel Pulang Pergi, ada seri novel lain berjudul Pulang dan Pergi. Jadi, Anda mungkin perlu membaca novel sebelumnya untuk lebih memahami alur dan penokohannya.

5. Negeri 5 Menara

Berikut adalah resensi novel “Negeri 5 Menara”:

  • Identitas Buku

Judul Buku : Negeri 5 Menara

Pengarang : Ahmad Fuadi

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : Agustus 2009

Jumlah Halaman : 424 halaman

  • Sinopsis

Novel Negeri 5 Menara menceritakan tentang seorang pemuda bernama Alif yang lahir di pinggir Danau Maninjau. Alif merupakan seorang anak desa yang cerdas. Ia dan teman baiknya, Randai mempunyai mimpi dan cita-cita yang sama yaitu masuk ke SMA dan melanjutkan studi di ITB. 

Selama mereka bersekolah di madrasah, Alif dan Randai selalu merasa cukup menerima ajaran Agama Islam dan ingin menikmati masa remajanya. Sayangnya, Alif tidak mendapatkan izin dari ibunya untuk bersekolah di SMA. Ibunya hanya ingin Alif menjadi seorang pemimpin agama yang terkemuka.

Alif pun kecewa dan memutuskan untuk pergi dari desa untuk berguru di sebuah di pondok pesantren di daerah Jawa Timur yaitu Pondok Madani. Singkat cerita, Alif berhasil menyelesaikan perguruannya di Pondok Madani dengan baik. Ia mempunyai teman bernama Baso.Baso harus pulang kampung karena neneknya sakit keras. 

Setelah lulus dari Pondok Madani, Alif melanjutkan perantauan ke Amerika. Alif pergi ke London untuk menjalankan tugasnya dan di sanalah ia bertemu para sahabatnya lagi.

  • Kelebihan

Novel Negeri 5 Menara ini mampu mengubah pola pikir pembaca tentang kehidupan pondok yang hanya belajar agama saja. Novel ini membuktikan bahwa, di pondok ternyata juga mempelajari ilmu lainnya seperti bahasa Inggris, Arab, dan Kesenian.

Pesan yang disampaikan oleh penulis adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian karena Allah Maha mendengar doa dari umat-Nya. Keunggulan lainnya dalam novel ini adalah pembaca tidak akan mudah bosan ketika membaca novel ini. alur yang digunakan dalam novel ini menggunakan alur campuran.

  • Kekurangan

Klimaks di dalam cerita terlihat kurang menonjol sehingga para pembacanya merasa dinamika cerita terlalu datar. Selain itu, pembaca merasa belum puas dari ending dalam novel ini. Hal tersebut mungkin terjadi karena penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata dan tidak ingin melebih-lebihkan ceritanya.

6. Di Tanah Lada

Selanjutnya adalah contoh resensi novel “Di Tanah Lada”:

  • Identitas Buku

Judul : Di Tanah Lada

Penulis : Ziggy Zazsyazeoviennazabrizkie

Penerbit : Penerbit Buku Kompas

Tahun Terbit : cetakan pertama Agustus 2015

Jumlah Halaman : 245 halaman

Ukuran Buku : 20 x 13,5 cm

ISBN : 978-602-03-1896-7

  • Sinopsis

Novel Di Tanah Lada berkisah tentang Salva atau yang biasa dipanggil dengan Ava yang mempunyai pandangan berbeda tentang dunia. Ava tidak seperti anak-anak pada umumnya yang membawa mainan dalam ransel atau boneka saat bermain hingga tidur.

Ava justru selalu membawa kamus bahasa Indonesia kesayangannya kemanapun ia akan pergi. Ava selalu mengandalkan kamus tersebut untuk lebih mengenal dunia yang belum bisa ia mengerti. Ia kemudian bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama P saat tinggal di Rusun Nero. 

P membantu Ava mengenal dunia selain dari kamus kesayangannya. Ava dan P memang tidak seberuntung anak-anak lain yang bisa mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya. Karena kesamaan nasib itulah yang membuat mereka akhirnya memutuskan untuk berpetualang bersama.

Ava pernah datang ke sebuah tempat yang tenang di mana tidak ada kata-kata yang menyakiti hatinya ataupun siksaan. Ava justru menemukan ketenangan dan rasa kasih sayang di sana. Tempat yang damai itu bernama Tanah Lada. 

  •  Kelebihan

Novel ini sangat unik karena menggunakan sudut pandang bagaimana anak kecil melihat dunia. Selain itu ada banyak istilah menurut KBBI. Oleh sebab itu, penulisannya tidak hanya sebagai pelengkap atau menjadi ciri khas dari tokoh saja. 

Istilah tersebut tentu bisa menambah wawasan bagi para pembacanya. Alur yang disajikan sangat mudah untuk dipahami dan ditebak pembaca. Ada banyak sekali pelajaran hidup yang dapat diambil dalam cerita ini, salah satunya yaitu rasa bersyukur atas apa yang telah kita miliki saat ini.

  • Kekurangan

Terdapat beberapa bagian alur cerita dan penggunaan bahasa yang agak sulit untuk dimengerti, salah satunya adalah tentang pengambilan keputusan yang terlalu cepat dari anak kecil. Selain itu, akhir cerita dari novel ini terkesan terlalu dipaksakan sehingga bisa membuat pembaca kecewa.

7. Le Petit Prince

Berikutnya adalah resensi novel “Le Petit Prince”:

  • Identitas Buku

Judul : Le Petit Prince

Nama Penulis : Antoine de Saint-Exupéry

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : Cetakan ke-26, Juli 2022

Jumlah Halaman : 120 halaman

Ukuran Buku : 20 cm

ISBN : 9786020323411

  • Sinopsis

Tidak banyak orang yang tertarik pada buku anak-anak. Mayoritas orang akan berpikir bahwa novel ini berkisah tentang dongeng anak karena melihat sampulnya. Padahal, kisah dalam novel ini sangat penting untuk orang-orang dewasa. Le Petit Prince merupakan salah satu buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia dalam berbagai bahasa. 

Penulis menggunakan sudut pandang seorang anak kecil yang masih lugu. Ia menyampaikan banyak sekali nilai-nilai dasar kehidupan yang bisa menjadi bahan renungan.  Bab pertama dalam novel ini berkisah tentang mimpi masa kecil seseorang yang ingin menjadi pilot.

Si pencerita kemudian bertemu dengan Pangeran Kecil berambut kuning saat perjalanan menjadi seorang pilot. Pertemuan itu memberikan suatu pelajaran bahwa meskipun tampak tidak masuk akal, sesuatu bisa terjadi apabila ada sebuah keajaiban.

Sang Pangeran Cilik yang tampaknya banyak bertanya ini membawa pembaca kembali merenungi nilai-nilai dan pengalaman manusia yang paling dasar; tanggung jawab, cinta, ketergantungan, kekuasaan, dan ketulusan. Berbagai kisah luar biasa dengan gaya bahasa yang indah memberikan banyak sekali pengalaman kehidupan. 

Berbagai pengalaman ini membawa Pangeran Cilik bertemu dengan banyak orang, satu satunya yaitu kisahnya dengan seorang raja yang memberikan pesan untuk kita bahwa mengadili diri sendiri ternyata lebih sulit daripada mengadili orang lain. Apabila seseorang berhasil melakukannya maka ia termasuk orang yang bijaksana. 

  • Kelebihan 

Terdapat banyak sekali kisah dan petualangan yang menarik dari buku ini. Meski terlihat sederhana, buku ini sebenarnya memberikan banyak sekali wawasan dan pengetahuan baru tak terduga. Buku yang sering disebut buku untuk anak-anak ini justru sangat bermanfaat bagi orang dewasa.

  • Kekurangan 

Buku ini termasuk tricky karena menggunakan judul yang menarik minat anak kecil untuk membacanya. Sedangkan isi ceritanya lebih cocok untuk orang dewasa.

8. Almond

Berikut adalah contoh resensi novel “Almond”:

  • Identitas Buku

Judul : Almond

Nama penulis : Sohn Won Pyung

Tahun Terbit : 2019

Penerbit : PT Grasindo (PT Gramedia Widiasarana Indonesia)

Jumlah Halaman : 222 halaman

ISBN : 9786020519807

  • Sinopsis 

Sohn Won Pyung mengajak pembaca untuk mengetahui lebih dalam kehidupan seorang penderita Alexithymia. Alexithymia terjadi karena kurang berkembangnya rasa emosional masa kanak-kanak, pasca-gangguan stress traumatis, atau memiliki amigdala dengan ukuran lebih kecil, sehingga tidak bisa mengidentifikasi emosi. 

Awalnya, penulis menceritakan bagaimana kehidupan seorang anak bernama Yoonjae yang dijuluki “monster” oleh orang sekitar karena mengidap Alexithymia. Novel ini juga mengajarkan tentang bagaimana cara bersosialisasi, berekspresi, dan berempati yang benar oleh keluarganya.

Namun Yoonjae harus kehilangan seluruh anggota keluarganya dan harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kerasnya dunia hingga ia bertemu “monster” lain yang mempunyai latar belakang berbeda dengannya.

Menariknya, novel ini ditulis secara detail tentang suatu penyakit melalui kehidupan dari tokoh utamanya tanpa berlebihan. Pembaca jadi mampu turut merasakan kesedihan dan empati yang mendalam atas cerita yang disuguhkan.

  •  Kelebihan

Novel ini mempunyai banyak pelajaran hidup secara tersurat maupun tersirat untuk pembacanya. Mengingat setiap orang seringkali menyepelekan emosi yang timbul dalam diri. Bahkan ada pula orang yang tidak mampu mengutarakan perasaannya dalam bentuk emosi apapun.

Setiap peristiwa yang ada di dalam cerita menyadarkan pembaca akan pentingnya empati dan bersyukur. Terbitnya novel Almond juga bisa membuat masyarakat semakin aware terhadap Alexithymia dan bagaimana menyikapinya menurut psikologi. 

Penggunaan sudut pandang pertama membuat pembaca semakin bisa memahami apa yang sebenarnya dirasakan oleh tokoh utama yang mengidap Alexithymia. Penggunaan bahasa di sini juga sangat ringan sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami jalan ceritanya.

  • Kekurangan

Tokoh dalam novel ini diceritakan masih duduk di bangku SMA sehingga terdapat beberapa cerita yang bisa ditebak dengan mudah. Penggunaan kata ganti yang cukup banyak juga berpotensi membingungkan pembaca dalam mengartikan point of view orang yang dimaksud.

  • Kesimpulan

Secara keseluruhan, novel Almond adalah novel bergenre fiksi semi self-improvement. Siapapun bisa membaca novel ini tanpa ada batasan usia, terlebih untuk orang-orang yang tertarik terhadap isu di bidang psikologi. Ada banyak sekali informasi penting mengenai penyakit Alexithymia dan betapa sulitnya kehidupan para penderitanya.

9. Dilan 1990

Berikut adalah resensi novel “Dilan 1990”:

  • Identitas buku

Judul Buku : Dilan 1990

Pengarang : Pidi Baiq

Penerbit : DAR Mizan

Jumlah halaman : 330 halaman

Tahun Terbit : 2015

  • Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang kisah cinta anak remaja SMA pada tahun 1990-an. Tokoh utamanya adalah seorang remaja SMA bernama Dilan yang terkenal nakal dan ketua geng motor di Bandung. Ia kemudian jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Milea.

Sosok yang digambarkan Dilan sangat unik. Meskipun terkenal sangat urakan, Dilan termasuk anak yang mahir dalam menulis dan gemar membaca. Dilan juga sangat pandai dalam membuat puisi, terutama puisi untuk merayu Milea. Selain itu, ia juga sangat menyayangi orang tua dan adiknya.

  • Kelebihan

Novel ini sangat sederhana dan alur ceritanya sangat mudah untuk dipahami. Terdapat banyak sekali dialog khas anak remaja membuat pembaca turut memainkan imajinasinya ketika membaca novel ini. Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini juga tidak terlalu berat dan banyak romanisasinya.

  • Kekurangan

Terdapat beberapa pilihan kata yang kurang konsisten dan terkesan ambigu. Selain itu, ada beberapa dialog yang terlalu singkat sehingga membuat pembaca merasa kurang puas.

10. Dear Nathan

Selanjutnya adalah contoh resensi novel “Dear Nathan”:

  • Identitas buku

Judul buku : Dear Nathan

Pengarang : Erisca Febriani

Penerbit : Best Media

Tahun terbit : 2016

Jumlah halaman : 528 halaman

  • Sinopsis

Novel ini menceritakan sebuah kisah cinta dua anak SMA yang memiliki kepribadian sangat berbeda. Ada banyak murid-murid yang berperilaku urakan dan sering berbuat onar di sekolah tersebut. Namun Salma, murid baru di sekolah itu adalah anak yang rajin dan tidak suka melanggar peraturan.

Awalnya, Salma sangat tidak nyaman berada di sekolah barunya. Terlebih ia harus terlambat datang di hari pertamanya bersekolah. Di waktu yang sama, Salma mendapat bantuan dari murid laki-laki bernama Nathan agar ia tidak mendapatkan hukuman karena terlambat masuk sekolah dengan cara memanjat gedung. 

Nathan merupakan salah satu murid di sekolah itu yang terkenal sangat nakal dan urakan. Itu adalah awal dari perkenalan Salma dan Nathan. Keduanya lama kelamaan justru saling jatuh cinta. Nathan yang sangat nakal berubah menjadi pribadi yang lebih baik karena Salma. Sayangnya, peristiwa lain membuat rumit hubungan keduanya.

  • Kelebihan

Penulis mampu mendeskripsikan karakter tokoh yang begitu kuat, terutama karakter Nathan. Penulis menggambarkan karakter Nathan sebagai orang yang unik dan sangat sulit ditebak. Meskipun di cap jelek oleh warga sekolahnya, Nathan adalah tipe laki-laki yang selalu menjaga perempuan di sekitarnya.

  • Kekurangan

Terdapat beberapa pilihan kata yang tidak baku dan terkesan tidak efisien pada novel ini. Selain itu, ada beberapa diksi atau pilihan kata yang tidak sesuai.

11. Laskar Pelangi

Selanjutnya merupakan resensi novel “Laskar Pelangi”:

  • Identitas Buku

Judul Buku : Laskar Pelangi

Pengarang : Andrea Hirata

Jumlah Halaman : 529 halaman

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun Terbit : 2005

  • Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang persahabatan sepuluh anak yang berlokasi di Provinsi Bangka Belitung. Sepuluh anak tersebut terdiri dari 9 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Mereka semua berasal dari keluarga yang miskin namun mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk menimba ilmu di sekolah yang tidak layak.

Sekolah mereka sudah sangat tidak layak dan hanya mempunyai 10 orang murid yang tidak lain adalah mereka sendiri. Sekolah itu juga akan segera ditutup karena jumlah muridnya yang terlalu sedikit serta sudah tidak layak pakai. Pada akhirnya, sekolah tersebut tidak jadi dibubarkan dan mereka bisa menimba ilmu dan meraih cita-citanya.

  • Kelebihan

Pilihan bahasa dalam novel ini sangat sederhana sehingga bisa dipahami dengan mudah. Alur pada ceritanya juga tidak membingungkan. Sepanjang ceritanya banyak mengandung pelajaran hidup yang bisa dijadikan teladan untuk para pembaca terutama tentang kegigihan dalam meraih cita-cita.

  • Kekurangan

Beberapa pilihan kata dalam kalimat di novel ini kurang bisa dipahami oleh semua orang. Latar belakang cerita yang berlokasi di tempat terpencil bisa menjadi salah satu penyebabnya.

12. Sang Pemimpi

Terakhir adalah contoh resensi novel “Sang Pemimpi”:

  • Identitas Buku

Judul Buku : Sang Pemimpi

Penulis : Andrea Hirata

Tebal Buku : 292 halaman

Penerbit : PT Bentang Pustaka

Tahun Terbit : 2008

  • Sinopsis

Novel Sang Pemimpi bercerita seputar kehidupan tiga anak bernama Arai, Ikal, dan Jimbron yang berasal dari Melayu Belitong. Tiga anak ini masih duduk di bangku sekolah namun harus bekerja menjadi kuli ikan untuk melanjutkan hidupnya. Kehidupan mereka dipenuhi dengan berbagai tantangan dan perjuangan 

Namun mereka yakin bahwa ada kekuatan cinta dan rasa percaya terhadap kekuatan mimpi serta kekuasaan Tuhan. Mereka bersekolah di SMA Negeri Bukan Main. Di sana terdapat kepala sekolah yang baik dan bijaksana yang bernama Pak Balia. Selain itu, ada pula tokoh antagonis yang ditakuti siswa yang bernama Pak Mustar.

Pak Mistar diceritakan pernah menghukum tiga anak ini karena mereka melanggar peraturan sekolah dengan menonton film di bioskop. Mereka bertiga kemudian dihukum untuk berakting membersihkan WC di lapangan sekolah. 

Arai dan Ikal sebenarnya masih mempunyai hubungan darah. Saat itu, ibunya Arai meninggal saat ia masih duduk di bangku kelas 1 SD, kemudian ayahnya meninggal saat ia kelas 3 SD. Inilah yang menjadi alasan mereka di kampung Melayu dikenal sebagai Simpai Keramat.

  • Kelebihan

Kisah dalam novel ini banyak mengandung nilai moralitas dan sosialisme yang tinggi. Alur ceritanya menarik sehingga mudah dipahami dan sangat menginspirasi para pembaca.

  • Kekurangan

Timeline waktu dalam novel ini terkesan kurang jelas sehingga para pembaca dibuat penasaran pada tahun berapa Indonesia mengalami kondisi pemerintahan seperti di novel ini. 

  • Penutup

Novel ini cocok untuk semua kalangan, khususnya remaja. Nilai-nilai positif yang ada di dalamnya antara lain berani bermimpi, kerja keras, pantang menyerah, dedikasi, dan lain sebagainya.

Tertarik Membuat Contoh Resensi Novel Sendiri?

Itulah beberapa contoh resensi novel yang bisa Anda jadikan acuan untuk menyusun sebuah resensi. Anda bisa memperhatikan berbagai strukturnya untuk menciptakan resensi buku yang baik dan benar. Resensi buku akan sangat membantu calon pembaca untuk memahami garis besar cerita dari sebuah novel sebelum membacanya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page