Kata amanat diartikan sebagai pesan normal. Formula ini sering muncul pada karya sastra, khususnya yang berfokus dalam bacaan. Mulai dari novel, pantun, puisi, hingga cerpen. Adapun contoh amanat dalam cerpen, apa sajakah itu? Cari tahu di sini!
Daftar ISI
Pengertian Amanat
Sebelum mengetahui tentang contoh amanat dalam cerpen, Anda harus memahami pengertian amanat terlebih dahulu. Bisa dikatakan bahwa amanat dalam cerita memiliki arti yang sama dengan amanat dalam kehidupan. Ini terbukti dari terbentuknya karakter manusia berkat pesan moral yang disampaikan dalam cerita.
Namun, cara penyampaian amanat tentu berbeda. Baik itu dalam cerita maupun menggunakan ucapan. Amanat sendiri menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah, khususnya bahasa Indonesia dengan materi pembahasan cerita.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amanat merupakan wejangan atau pesan dari seseorang. Sementara itu, pada konteks karya sastra, amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pendengar atau pembacanya.
Pesan dari teman, atasan, guru, dosen, bahkan orang tua dapat disebut sebagai amanat. Akan tetapi, amanat tersebut berbentuk ucapan secara langsung dari pembicara kepada pendengarnya.
Sedangkan dalam karya sastra, misalnya seperti komik, dialog koran, novel, cerpen, maka amanat akan disampaikan lewat media tulis. Meskipun penulisnya tidak hadir secara langsung, namun amanat yang diberikan terbukti efektif untuk menyampaikan pesan moral yang tersaji.
Jenis-jenis Amanat
Amanat dalam karya sastra dibedakan menjadi dua macam, antara lain sebagai berikut:
1. Amanat Tersirat
Secara umum, jenis tersirat akan berisi tentang beberapa pesan moral yang terdapat di contoh amanat dalam cerpen. Di mana pesannya akan disampaikan secara tidak langsung.
Sehingga, pengarang akan menyampaikan pesan dengan sembunyi atau implisit. Anda dapat mengetahui amanat tersirat jika membaca keseluruhan alur cerita dari cerpen.
2. Amanat Tersurat
Pada amanat tersurat, pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis akan diberikan secara langsung. Biasanya, penulis akan menuliskan kalimat deskriptif secara jelas, sehingga pembaca dapat mengerti makna pesan moralnya.
Ciri-ciri Amanat
Agar dapat mengetahui penerapan contoh amanat dalam sebuah cerpen dengan mudah, maka ketahui beberapa cirinya berikut ini:
- Penyampaian kalimat berbentuk pesan tentang nasihat, anjuran, atau bahkan larangan.
- Secara umum, amanat akan ditaruh pada bagian akhir cerita.
- Penjelasan amanat secara eksplisit dapat berupa nasihat, saran, larangan, seruan, maupun peringatan. Pesan moral akan memiliki hubungan erat dengan tema cerita.
- Semua jenis amanat, baik itu amanat tersirat dan tersurat dapat disampaikan melalui karakter tokoh yang ada di dalam cerita.
- Pesan moral yang terdapat di cerita bertujuan untuk mengajak pembaca untuk mengimplementasikan amanat ke dalam kehidupan sehari-hari.
- Biasanya penulis akan melakukan amanat tersirat dengan menggunakan penyusunan diksi.
Manfaat Amanat Bagi Audiens
Berupa pesan moral, tentu amanat dalam cerita memiliki berbagai manfaat baik untuk pembacanya. Nah, berikut ini beberapa manfaat amanat yang harus Anda ketahui:
- Sebagai sarana untuk mengarahkan pembaca melakukan kebaikan.
- Memberikan hikmah dari cerita, sehingga mampu membuat pembaca lebih paham tentang makna cerita. Dengan demikian, pembaca dapat menerapkan amanat baik ke dalam kehidupan sehari-harinya.
- Mengandung pelajaran hidup, baik itu untuk pembaca maupun orang di sekitarnya.
- Membina pembaca agar dapat terbiasa memetik sesuatu dengan kebaikan.
Contoh Amanat dalam Cerpen
Agar dapat memahami amanat lebih dalam lagi, Anda perlu mengetahui contohnya. Salah satu amanat paling sederhana bisa Anda temukan dalam sebuah cerita pendek atau cerpen. Ketahui beberapa contohnya di bawah ini:
1. Cerita Kancil dan Buaya
Contoh cerpen ini mengisahkan tentang si Kancil yang dikenal sebagai hewan cerdik, sebab ia mampu mengelabui berbagai binatang yang ingin memangsanya. Pada suatu hari, Kancil ingin pergi ke seberang sungai untuk mengambil buah-buahan. Akan tetapi, sungai tersebut dihuni oleh para Buaya.
Ketika akan menyebrang, tentu saja Buaya menghalangi Kancil. Akan tetapi, berkat otak cerdiknya, Kancil mampu kabur dari jebakan yang dibuat oleh para kawanan Buaya tersebut.
Cerita Kancil dan Buaya memiliki amanat untuk tetap tenang dalam situasi apapun, bahkan saat mendesak. Oleh sebab itu, pembaca dianjurkan untuk berpikir dengan kepala dingin.
Penulis berharap pembaca dapat memiliki sikap layaknya sosok Kancil, sehingga mampu menyelesaikan semua tantangan. Di mana Kancil dapat mengelabui Buaya yang ingin mencelakakan dan memangsanya.
3. Cerita Bawang Putih dan Bawang Merah
Dikisahkan tentang dua saudara tiri yang bernama Bawang Merah dan Bawang Putih. Bawang Merah selalu merasa iri dan menyiksa Bawang Putih. Sampai suatu hari, Bawang Putih berteman dengan seekor ikan. Namun naasnya, ikan tersebut digoreng oleh Bawang Merah.
Bawang Putih memilih mengubur duri ikan di depan halaman rumahnya. Secara mengejutkan, duri tersebut menjadi pohon keemasan yang menarik perhatian. Kemudian datanglah seorang pangeran yang tertarik dengan pohon tersebut.
Setelah itu, sang pangeran ingin memiliki pohon keemasan tersebut. Akan tetapi, Bawang Merah dan ibunya tidak rela menyerahkannya. Kecuali jika sang pangeran bersedia untuk menikahi Bawang Merah. Lalu pangeran menyuruh Bawang Merah untuk mencabut pohon tersebut.
Namun, ternyata Bawang Merah dan ibunya tidak bisa mencabut pohon keemasannya. Berbeda saat Bawang Putih datang dan mencoba mencabutnya, kemudian pohon keemasan tercabut dengan sempurna. Akhirnya, pangeran dan Bawang Putih menikah serta hidup bahagia.
Pesan moral dari contoh amanat dalam cerpen Bawang Putih dan Bawang Merah adalah untuk mengajarkan pembaca selalu berbuat baik, adil, dan tidak boleh iri dengan sesamanya.
Selain itu, dongeng ini juga memberikan pesan untuk tidak mengakui sesuatu milik orang lain.Serta, janganlah bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
4. Cerita Malin Kundang
Awal kisah, hiduplah perempuan miskin bersama anak tunggalnya. Anaknya ia beri nama Malin Kundang. Dalam mencukupi kehidupan sehari-harinya, perempuan tersebut bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilan sebagai nelayan tidak mampu mencukupi kebutuhannya.
Beranjak dewasa, Malin Kundang memutuskan untuk merantau ke kota. Ia berharap dapat menghasilkan uang dan mengubah nasib. Semenjak Malin Kundang pergi, ibunya menjadi semakin kesepian dan selalu memikirkan Malin Kundang. Hal tersebut karena Malin Kundang tidak pernah mengirimkan kabar.
Tahun demi tahun berlalu, Malin Kundang sudah berhasil mengubah nasibnya. Sebagai seorang saudagar kaya raya, ia memiliki banyak kapal. Malin Kundang juga sudah menikah dengan seorang perempuan bangsawan, sehingga hidupnya sudah tidak lagi susah.
Suatu hari, Malin Kundang dan istrinya berkunjung ke desa. Ia sudah lama tidak pulang ke desa tersebut. Bahkan ia membawa banyak uang dan makanan untuk dibagikan kepada penduduk desa.
Ketika membagikan rezeki, Malin Kundang terlihat sangat sombong. Kemudian ada seorang tetangga yang memberitahu ibu Malin Kundang, bahwa Malin sudah menjadi orang kaya. Awalnya sang Ibu tidak percaya, namun tetangga menyuruhnya ke dermaga untuk melihat Malin Kundang.
Sampai di dermaga, ia melihat Malin Kundang bersama seorang wanita cantik. Matanya berkaca-kaca, ia menatap betapa rupawannya Malin Kundang. Sang ibu memanggil Malin, namun Malin malu mengakuinya sebagai ibu sebab pakaiannya yang lusuh.
Malin Kundang mengaku kepada istrinya, bahwa sang ibu sudah meninggal dan bukan seorang pengemis. Ibu Malin Kundang sakit hati atas perkataannya, kemudian ia mengutuk Malin Kundang menjadi batu.
Hujan sangat lebat disertai dengan petir, Malin Kundang ketakutan karena tubuhnya perlahan mengeras. Ia memohon ampun kepada ibunya, namun ibunya sudah terlanjur sakit hati. Detik itu, Malin Kundang berakhir menjadi batu.
Melihat penjelasan cerita tersebut, amanat dalam cerpennya memberitahukan bahwa sebagai anak tidak boleh durhaka terhadap orang tua. Oleh sebab itu, janganlah melupakan jasa-jasa yang diberikan oleh orang tua. Ini karena seorang anak lahir, diasuh, dan dibesarkan dengan kasih sayang oleh orang tua.
Oleh karena itu, ketika sudah mencapai keberhasilan dan kesuksesan, janganlah melupakan mereka. Harus selalu berbakti kepada kedua orang tua dan tidak boleh merasa sombong. Karena kesombongan dapat membuat seseorang menjadi hancur.
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Amanat dalam Cerpen?
Secara sederhana, amanat adalah sebuah pesan yang diberikan oleh pengarang kepada audiensnya. Amanat harus bersifat baik, sehingga mampu memberikan manfaat. Melalui beberapa contoh amanat dalam cerpen di atas, Anda dapat mengetahui seberapa berpengaruhnya amanat untuk makna cerita yang dibahas.