Jenis-Jenis Senam Lantai dan Teknik yang Benar

Banyak orang yang sudah tidak asing dengan olahraga senam lantai. Olahraga ini banyak peminatnya karena fleksibilitas yang ditawarkan serta memiliki beberapa jenis-jenis senam lantai. Selain itu, manfaat yang akan kamu dapatkan cukup banyak.  

Artikel ini akan membahas senam lantai secara mendalam untuk bahan pertimbangan kamu dalam memilih olahraga yang cocok.

Apa itu Senam Lantai?

Senam lantai merupakan salah satu jenis senam yang sudah sangat umum di kalangan masyarakat sebagai olahraga yang mereka pilih. 

Istilah senam berasal dari bahasa inggris yang memiliki nama gymnastic, yang artinya senam melibatkan koordinasi gerakan, tempo, harmonisasi, serta kekuatan fisik.

Di samping itu, senam lantai adalah bentuk aktivitas fisik yang memiliki gerakan sistematis dan terencana.

Senam lantai melibatkan berbagai gerakan seperti mengguling, melompat, berputar di udara, serta bertumpu pada tangan atau kaki untuk menjaga keseimbangan dan melompat ke depan dan belakang.

Dengan berbagai gerakan-gerakan tersebut, senam jenis ini membutuhkan matras sebagai alas. Selain itu, biasanya senam lantai memerlukan ruang seluas 12 x 12 meter. Tujuannya agar orang yang melakukan aktivitas ini bergerak secara leluasa, karena gerakannya sangat lincah.

Senam lantai diyakini telah ada sejak era Yunani Kuno. Pada masa itu, masyarakat Yunani Kuno sudah sangat mengenal aktivitas ini dan menjadi bagian dari kegiatan mereka.

Bagi masyarakat Yunani, senam berfungsi sebagai pemanasan sebelum melakukan olahraga yang lebih berat. Apalagi, pada era tersebut, Yunani sangat terkenal dengan Olimpiade Kuno yang menampilkan berbagai kompetisi olahraga seperti gulat, tinju, pentathlon, dan balap kereta.

Namun, dalam perkembangannya senam lantai mengalami banyak perubahan. Dua tokoh penting dalam perubahan ini adalah Adolf Spiess dan Justus Carl Lion. Kedua orang tersebut memasukkan berbagai gerakan senam, khususnya senam akrobatik, sebagai gerakan dasar senam lantai

Di Indonesia senam lantai mulai populer sekitar tahun 1912. Dr. H. F. Minkema dari angkatan laut Belanda memainkan peran penting dalam menyebarkan olahraga ini di Tanah Air. 

Minkema mengenalkan berbagai bentuk senam, termasuk senam lantai, di lembaga pendidikan yang dikelola oleh Belanda. Oleh karena itu, senam lantai perkembang secara cepat dan kemudian memunculkan Persatuan Senam Indonesia (Persani) pada tahun 1963.

Jenis-Jenis Senam Lantai yang Wajib Kamu Ketahui

Pada dasarnya senam lantai ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu  senam yang menggunakan alat dan yang tidak menggunakan alat. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis senam lantai tersebut, yaitu:

1. Senam Lantai Tanpa Alat

Senam lantai yang dilakukan di atas matras tanpa menggunakan peralatan apapun. Oleh karena itu, senam ini biasa disebut dengan senam bebas karena tidak menggunakan peralatan apapun.

Beberapa contoh dari senam bebas ini adalah sikap lilin, guling ke depan, guling ke belakang, guling dengan loncatan, handstand, headstand, dan kayang.

2. Senam Lantai dengan Alat

Senam ini dilakukan dengan menggabungkan berbagai gerakan untuk menciptakan sebuah rangkaian yang terus berlanjut. Dalam senam lantai dengan alat, beberapa peralatan juga ada dengan tujuan untuk menambah unsur artistik. 

Beberapa contoh gerakan senam dengan peralatan meliputi: loncat harimau, lompat kangkang, dan lompat jongkok.

8 Gerakan Senam Lantai dan Teknik yang Benar

Setelah mengetahui jenis-jenis senam lantai, sekarang kamu juga perlu memahami berbagai gerakannya. Semua gerakan tersebut dilakukan di atas matras. Berikut adalah 8 macam gerak dari senam lantai yang bisa kamu coba di rumah, yaitu:

1. Sikap Lilin (Shoulder Stand)

Gerakan Sikap Lilin
Gerakan Sikap Lilin | Sumber gambar: Mufit.id

Sikap lilin atau shoulder stand merupakan salah satu gerakan senam lantai yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan dan ketenangan dalam tubuh. 

Pada sikap lilin, kaki hingga pinggang ditegakkan ke atas sementara kepala, lengan, dan punggung berada di bawah. 

Gerakan ini mengandalkan punggung bagian atas dan siku tangan sebagai tumpuan untuk menjaga posisi agar tegak lurus. 

2. Gerakan Headstand

Ilustrasi Gerakan Headstand
Ilustrasi Gerakan Headstand | Sumber gambar: Yogajournal.com

Gerakan headstand merupakan gerakan yang cukup menantang senam lantai. Dalam posisi ini, tumpuan utamanya adalah kepala dan telapak tangan, yang membuat tubuh berdiri lurus dan terbalik. 

Saat melakukan headstand, ubun-ubun kepala dan telapak tangan menjadi penopang, sementara bagian tubuh lainnya mengarah ke atas dengan posisi vertikal.

Selain itu, headstand memberikan banyak manfaat pada tubuh. Salah satunya adalah melancarkan aliran darah dan oksigen ke otak yang berpotensi meningkatkan sistem kerja saraf otak. 

3. Gerakan Handstand

Ilustrasi Gerakan Handstand
Ilustrasi Gerakan Handstand | Sumber gambar: Crossfit.com

Gerakan handstand memiliki kesamaan dengan headstand, namun dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Perbedaan utamanya terletak pada tumpuan, gerakan ini hanya menggunakan telapak tangan yang menopang seluruh berat tubuh. 

Oleh karena itu, kekuatan lengan dan telapak tangan sangat penting dalam gerakan ini. Lengan dan telapak tangan tersebut menjadi tumpuan utama yang menahan berat tubuh. 

Tujuan dari gerakan handstand adalah untuk mempermudah aliran darah dan oksigen ke otak.

4. Gerakan Roll ke Depan 

Gerakan Roll Depan
Gerakan Roll Depan | Sumber gambar: Yes4all.com

Roll ke depan atau forward roll termasuk ke dalam salah satu gerakan dasar dalam senam lantai. Gerakan ini bermula dari tengkuk, berlanjut ke punggung, pinggang, dan berakhir di panggul. Otot tangan dan kaki menjadi unsur paling utama dalam gerakan ini.

5. Gerakan Roll ke Belakang

Roll Belakang
Roll Belakang | Sumber gambar: Kompas.com

Meski ada 2 jenis-jenis senam lantai, orang lebih banyak memilih gerakan senam ini tanpa alat. Misalnya dengan gerakan roll ke belakang.

Roll ke belakang, atau backward roll memiliki kemiripan dengan guling ke depan. Perbedaan dari keduanya terletak pada tumpuannya. Pada gerakan ini tumpuan utamanya adalah bokong dan panggul.

Gerakan ini bertujuan melatih keseimbangan dan fleksibilitas tubuh. Secara umum, gerakan berguling ke belakang lebih menantang daripada ke depan.

6. Gerakan Push Up

Push Up
Push Up | Sumber: paxels.com

Gerakan push up merupakan salah satu gerakan yang paling sering dilakukan pada saat kegiatan olahraga. Dalam push up, tumpuan berada pada telapak tangan dan ujung kaki. 

Saat melakukannya, hanya lengan yang melakukan gerak naik turun. Sementara itu, seluruh bagian tubuh lainnya tetap lurus dengan kaki sebagai penopang.

Tujuan dari push up adalah untuk mengembangkan kekuatan otot. Otot-otot yang dilatih melalui gerakan ini meliputi otot dada, trisep, dan bahu.

7. Gerakan Kayang

Gerakan Kayang
Gerakan Kayang | Sumber gambar: Verywellfit.com

Gerakan kayang merupakan salah satu gerakan yang cukup sulit karena tubuh bertumpu pada tangan dan kaki dalam keadaan terbalik. 

Terdapat dua cara untuk memulai gerakan kayang, yaitu dari posisi berdiri atau dari posisi berbaring. Namun, bagi pemula, biasanya memulai dari posisi berbaring untuk mengurangi resiko cidera

8. Gerakan Plank

Plank
Plank | Sumber gambar: Paxels.com

Gerakan plank menyerupai posisi awal pada saat push up, perbedaannya adalah kamu perlu mempertahankan posisi tubuh tetap lurus tanpa melakukan gerakan lain selama mungkin. 

Tujuan dari plank adalah memperkuat otot inti, membentuk postur tubuh ideal, dan membantu pembentukan otot perut. 

Meskipun gerakannya nampak sederhana daripada gerakan senam lantai lainnya, melakukan gerakan ini dalam durasi yang panjang bukanlah hal yang mudah. 

Gerakan ini memerlukan energi yang banyak, terutama pada lengan dan kaki sebagai penopang tubuh.

Baca Juga : 12 Jenis-Jenis Senam yang Populer dan Mudah Dilakukan

Siap Lakukan Senam Lantai untuk Membentuk Postur tubuh?

Jenis-jenis senam lantai ada 2, tetapi memiliki berbagai gerakan yang beragam. Meskipun membutuhkan tempat yang cukup luas, tapi kamu bisa menyiasatinya dengan memilih gerakan sederhana. Dengan demikian, kamu bisa melakukan gerakan ini kapanpun.Selain itu, gerakan senam lantai juga sangat simple. Namun, banyak orang percaya gerakan-gerakan tersebut bisa membuat postur tubuh lebih bagus. Jadi, kamu bisa memilih olahraga ini, jika tidak punya waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan olahraga lain.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page