Orang-orang di Indonesia suka berpikiran jika novel itu hanya tentang cerita cinta saja. Padahal tidak begitu, sebab ada pula jenis novel yang tema utamanya ialah sejarah. Supaya kamu lebih paham mengenai pengertian, struktur bahasa, dan contoh novel sejarah, simaklah artikel di bawah ini.
Apa Itu Novel Sejarah?
Sebelum Anda mencari tahu tentang contoh novel sejarah, Anda harus tahu dulu seperti apa karya sastra ini. Novel sejarah adalah sebuah cerita yang melibatkan peristiwa-peristiwa di masa lalu dengan sejumlah kebenaran historis.
Ada pula yang menyatakan bahwa novel sejarah itu menceritakan tentang peristiwa di masa lalu secara pasti dan seutuh-utuhnya. Cerita sejarah tersebut tidak boleh menambahkan elemen fiksi apapun demi menjaga keaslian ceritanya.
Apa saja ciri-ciri yang biasa terdapat dalam karya sastra yang bertema sejarah ini? Dalam kebanyakan contoh novel sejarah, baik lokal maupun mancanegara, Anda bisa menemukan aneka ciri penting sebagaimana yang tertera di bawah ini:
- Ceritanya tersaji dalam urutan kronologis yang kaku, tidak ada momen kenangan atau flashback, atau plot yang maju-mundur.
- Bentuk-bentuk kalimatnya menggunakan pola lampau, atau past tense jika novelnya tertulis dalam bahasa Inggris.
- Peristiwa bersejarah yang diceritakan dalam novel harus bersumber dari sejarah nyata, meskipun detail-detail kecilnya tidak sama persis.
- Ada naskah sejarah nyata yang dapat menjelaskan peristiwa di masa lalu, tetapi naskah tersebut sifatnya hanyalah pembuka cerita saja.
- Dialog di antara karakter-karakter dalam novel tersebut banyak yang terinspirasi oleh rekaman percakapan sejarah nyata.
Struktur Bahasa Novel Sejarah
Sekarang, Anda akan mempelajari tentang pola struktur bahasa dan kalimat yang dapat Anda temukan pada novel bertemakan sejarah. Di bagian ini mungkin ada sedikit contoh novel sejarah, namun bentuknya tak lebih daripada paragraf-paragraf singkat saja.
1. Pengenalan
Setiap cerita tentu membutuhkan sedikit orientasi atau pengenalan agar pembacanya punya gambaran terhadap novel tersebut. Misalnya, contoh novel sejarah dalam ranah pengenalan adalah berikut ini:
“Pada hari ini, cuaca sedang mendung dan gerimis. Namun aku mendapati ribuan orang berkerumun di alun-alun seakan menunggu para tentara pulang. Supaya aku tak lupa, aku menuliskan tanggal 10 Oktober 1943 di buku harianku.
Tentara-tentara muda ini awalnya pergi melawan para Nazi dengan wajah berani. Mereka berkata bahwa mereka akan segera pulang untuk ikut merayakan Natal bersama kami. Namun, empat bulan setelah Natal berlalu, para tentara tersebut masih juga belum pulang.”
Bagian orientasi ini merupakan saat yang paling tepat untuk mengenalkan karakter utama dalam novel tersebut. Bukan cuma karakternya saja, tetapi juga latar tempat, waktu, dan sudut pandang atau point-of-view. Jika Anda ingin menulis novel sejarah, jangan menjabarkan semuanya terlalu awal.
2. Pengungkapan
Di nomor dua, ada struktur berupa pengungkapan yang sifatnya menjabarkan sedikit tentang topik-topik yang nantinya akan menjadi penting. Bagian pengungkapan ini ialah sebuah “jembatan” yang menghubungkan antara bagian pengenalan dan bagian konfrontasi.
Inilah momen dimana penulis novel wajib menebarkan bibit-bibit konflik, baik itu konflik yang sifatnya interpersonal maupun yang intrapersonal. Karena tema novel ini terkait dengan kejadian bersejarah, konflik tersebut bisa jadi pemicu kejadian suatu hal bersejarah atau dipicu oleh kejadian tersebut.
3. Konfrontasi
Struktur ketiga dalam sebuah novel sejarah adalah konfrontasi. Bagian ini ialah tempat aneka konflik bermunculan dan mulai mengganggu karakter utama. Pertikaian tersebut tidak serta-merta langsung menjadi besar, tetapi muncul secara bertahap hingga kemudian masuk ke bagian klimaks.
Biasanya, konfrontasi ini timbul dari tindakan atau perkataan yang tampak sepele, tapi membawa akibat besar di kemudian hari. Bibit konflik ini juga bisa timbul dari karakter lain, seringkali antagonis, yang bersikap mau menang sendiri sehingga mereka menciptakan kekacauan.
4. Klimaks
Klimaks adalah puncak dari pertikaian yang telah tumbuh dari bagian konfrontasi sebelumnya. Ini merupakan bagian dimana Anda wajib menceritakan tentang momen-momen penting dalam sejarah tersebut. Nasib karakter-karakter dalam novel sejarah akan ditentukan di bagian ini.
Misalnya, Anda menulis tentang revolusi politik di suatu negeri; bagian klimaks ini harus menggambarkan kejatuhan rezim politik yang lama. Sementara itu, jika Anda menulis tentang peperangan, maka klimaks harus menggambarkan karakter Anda yang berjuang di medan perang itu.
5. Resolusi
Begitu klimaks sudah Anda ceritakan dalam novel sejarah tersebut, tibalah Anda di bagian nomor lima, yaitu resolusi. Bagian resolusi atau penyelesaian mempunyai fungsi menuntaskan semua plot cerita, juga sebagai persiapan memasuki bagian penutup cerita.
Supaya Anda punya gambaran mengenai resolusi ini, coba Anda telaah dulu contoh novel sejarah dalam paragraf resolusi berikut ini:
“Setelah mengibarkan bendera merah putih, aku berbalik menghadap Sudarman, yang tampak sedang menulis sepucuk surat. “Apa kegiatanmu berikutnya, Jenderal Sudarman? Negeri kita sudah merdeka secara sah! Tidak akan ada lagi penjajah di tanah Indonesia!” Aku berkata dengan gembira.
Sang jenderal menggelengkan kepala seraya berkata, “Belum. Pekerjaan kita masih banyak. Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, tidak lebih daripada sebuah seremoni belaka.” Sudarman pun beranjak pergi tanpa berkata apa-apa.”
Jika sebuah karya novel sudah mencapai titik resolusinya, maka Anda tidak boleh mengembalikan cerita tersebut ke bagian-bagian sebelumnya lagi. Hal ini untuk menjaga urutan kronologis novel sejarah tersebut supaya tetap rapi dan masuk akal di benak pembacanya.
6. Penutup
Kesimpulan pada novel sejarah dapat Anda tuliskan pada struktur terakhir, yaitu penutup atau koda. Ada penutup yang bentuknya berupa dialog singkat antara karakter-karakter dalam novel itu, namun ada juga yang bentuknya berupa sepucuk surat.
Ada sejumlah penulis novel sejarah yang mengakhiri karya sastra mereka dengan kata-kata penting dari tokoh-tokoh sejarah. Selain itu, ada pula penulis novel yang menambahkan kata-kata mutiara di akhir ceritanya. Anda boleh saja mengikuti cara mereka atau langsung mengakhiri cerita dalam novel yang ditulis.
Contoh Novel Sejarah dan Sinopsisnya
Setelah membaca penjelasan panjang lebar di atas, Anda pasti merasa penasaran dengan macam-macam contoh novel sejarah yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, di bagian ini ada tiga macam contoh karya sastra bertemakan sejarah beserta sedikit sinopsis novel tersebut.
1. The Sea Speaks His Name
Pada tahun 2017, seorang penulis Indonesia bernama Leila Chudori menerbitkan sebuah novel dramatis berjudul “The Sea Speaks His Name”. Judulnya memang sengaja beliau tulis dalam bahasa Inggris, hingga pada akhirnya beberapa situs menerjemahkannya menjadi “Laut Bercerita”.
Novel ini berkisah tentang hari-hari terakhir pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Empat orang pemuda bernama Biru Laut, Alex, Daniel, dan juga Sunu ditangkap dan dituduh merencanakan demo. Sementara itu, seorang pria bernama Aswin Pradana berusaha membongkar kekejaman rezim tersebut.
2. Max Havelaar
Berikutnya, ada contoh novel sejarah legendaris bernama “Max Havelaar”, hasil karya Douwes Dekker alias Multatuli. Tahun terbit novel ini ialah 1860 serta mendapat terjemahan resmi dalam bahasa Indonesia pada tahun 1972, dan menerima izin untuk pencetakan ulang setahun setelahnya.
Latar utama novel “Max Havelaar” ialah masa penjajahan Indonesia oleh kaum kolonial Belanda. Multatuli menceritakan penderitaan masyarakat asli indonesia, yang bekerja sebagai buruh tanam paksa di bawah perusahaan VOC. Novel ini pun kemudian menjadi salah satu sumber gerakan anti-kolonialisme.
3. This Earth of Mankind
Adapun novel sejarah yang berkutat dengan topik politik yang berjudul “This Earth of Mankind” karangan Pramoedya Ananta Toer. Beliau menulis novel ini ketika sedang dipenjara di Pulau Buru, Maluku, Indonesia Timur, karena berani mengkritik rezim Orde Baru.
Novel ini bercerita tentang seorang pribumi Jawa di zaman kolonial Belanda, Minke, dan gadis keturunan Belanda, Annelies. Timbullah cinta terlarang di antara mereka, sebab Minke adalah seorang siswa dari sekolah kolonial HRS, sedangkan Annelies hanyalah anak hasil kawin siri.
Tertarik untuk Mencari Contoh Novel Sejarah untuk Bacaan?
Itulah penjelasan mengenai novel sejarah, beserta beberapa contoh dan pola bahasa yang karya sastra ini gunakan. Belajar sejarah itu tak harus menggunakan buku pelajaran yang membosankan. Ada beberapa cara lainnya yang dapat membuat pelajaran sejarah lebih enak dan memikat perhatian.