Kebangkitan Nasional: Pengertian, Sejarah, Faktor, dan Tujuan 

Sebagai sebuah negara kebangsaan yang memiliki catatan sejarah yang sangat kental, Indonesia menjadi negara yang mempunyai banyak hari peringatan. Salah satu hari peringatan yang selalu hadir pada tanggal 20 Mei setiap tahun adalah kebangkitan nasional.

Sejarah dari lahirnya hari kebangkitan nasional ini tidak jauh dari gagasan Soetomo untuk mendirikan sebuah organisasi pergerakan rakyat. Selain itu, terlahirnya hari kebangkitan atau yang biasa disebut dengan HarKitNas ini tidak jauh dari faktor pendorongnya. Lantas, bagaimana sejarah dari hari penting satu ini?

Apa yang Dimaksud Hari Kebangkitan Nasional?

Para Pendiri Boedi Oetomo
(Para Pendiri Boedi Oetomo | Sumber Gambar: Liputan6.com)

Hari peringatan penting yang hadir setiap tanggal 20 Mei di Indonesia yaitu Hari kebangkitan Nasional atau Harkitnas. Hari peringatan tersebut menggambarkan semangat para rakyat Indonesia untuk memperjuangkan negara. 

Perjuangan yang telah dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk bangkitnya bangsa tergambar melalui rintangan, termasuk peperangan antara Sekutu dan pribumi. Di samping itu, pihak Belanda telah menganggap perjuangan para rakyat Indonesia pada saat itu sebagai perjuangan yang dapat membangkitkan bangsa. 

Awal Mula Kebangkitan Nasional

Cerita kelahiran dari hari peringatan bangkitnya Indonesia sangat panjang dan cukup rumit hingga mencapai puncaknya pada saat ini. Kebangkitan nasional tidak luput dari usaha Dr. Wahidin Soedirohoesodo yang membiayai siswa kurang mampu agar dapat menempuh jalur pendidikan.

Setelah itu, Wahidin bertemu dengan beberapa siswa, salah satunya ialah Dr. Soetomo yang menjadi penggagas utama terbentuknya sebuah organisasi.  Organisasi gagasan Soetomo tersebut berfokus pada kegiatan sosial, ekonomi, hingga bidang budaya. Tetapi, sistem dari organisasi tidak melibatkan sisi politik. 

Organisasi bentukan Dr. Soetomo adalah Boedi Oetomo yang terbentuk dari gabungan para siswa School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA). Soetomo bersama dengan satu siswa lainnya, yaitu Sutaji, mendatangi Dr. Wahidin untuk berdiskusi perihal tujuan dan cita-cita Wahidin untuk memajukan generasi.

Terbentuknya Organisasi Boedi Oetomo

Maka, pada 20 Mei 1908, terwujudlah perjanjian untuk mendirikan organisasi Boedi Oetomo yang menjadi langkah awal perubahan generasi. Boedi Oetomo menjadi pilar penting dalam melakukan kebangkitan bangsa untuk terbebas dari keterpurukan penjajah. 

Boedi Oetomo terbentuk dan memulai misinya untuk menyelamatkan generasi bangsa dengan Soetomo sebagai ketua organisasi. Bersama dengan M. Sulaiman yang menjabat sebagai wakil ketua, dan Suwarno selaku sekretaris I dengan rekannya Gunawan Mangunkusumo.

Organisasi Boedi Oetomo berjalan dengan sistem pemikiran yang maju, kuat, dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi pada masing-masing individu. Kondisi ini hadir karena adanya keinginan untuk mencoba bebas dari keterbelakangan akibat ketentuan yang Belanda buat untuk para pribumi.

Dengan tujuan yang mulia itulah, dari tahun ke tahun, anggota dari organisasi bentukan Soetomo telah memiliki lebih dari 10.000 anggota. Para anggota berkeinginan untuk mengembangkan potensi kepemimpinan mereka dan juga membantu pemuda lainnya untuk melangkah maju.

Faktor Pendorong Lahirnya Kebangkitan Nasional

Terdapat alasan-alasan yang melahirkan langkah penting untuk bangkit. Di bawah ini merupakan alasan utama menjadi penyebab pokok atas terjadinya kebangkitan nasional.

1. Alasan dari Segi Pendidikan

Alasan utama dan yang paling penting dari adanya keinginan untuk bangkit adalah sistem pendidikan yang masih sangat kurang pada abad ke-20. Pada saat itu, hanya terdapat beberapa pemuda yang bisa merasakan bangku pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu, lahirlah cita-cita untuk melakukan pembangkitan.

Budaya melek huruf dan keterampilan dalam membaca dan menulis mulai berkembang pada tahun 1930-an. Kondisi ini merupakan dampak positif dari ketentuan pemerintah Belanda yang memberikan peluang bagi pribumi untuk belajar hingga tingkat sekolah menengah.

Tahun ke tahun, jumlah siswa bersekolah terus meningkat baik siswa pada sekolah menengah Belanda atau siswa sekolah yang didukung oleh pemerintah Belanda. Meskipun begitu, angka siswa bersekolah masih cenderung rendah jika dibandingkan dengan jumlah anak usia sekolah pada masa itu.

Tetapi, dengan tingkat kesadaran tinggi untuk memulai belajar di sekolah menyebabkan perkembangan yang cukup signifikan pada bidang intelektual. Dari situ terlahir banyak lulusan elit pribumi yang terdidik.

2. Alasan dari Rasa Nasionalisme

Walaupun sudah mendapatkan kesempatan untuk merasakan bangku pendidikan, namun nyatanya, kesempatan itu hanya berlaku bagi para elit pribumi. Dengan begitu, warga pribumi lainnya yang memiliki status lebih rendah tidak mendapat kesetaraan dalam dunia pendidikan. 

Lulusan-lulusan elit pribumi itulah yang menjadi penggagas utama untuk mulai menyuarakan kesadaran akan nasionalisme dan anti-kolonialisme. 

Mula kebangkitan nasional dari organisasi bentukan Soetomo, selanjutnya lahir banyak organisasi besar yang menjadi faktor utama untuk menyuarakan kebebasan dari kolonialisme. 

Kemudian, Indische Partij atau Partai Hindia muncul sebagai perwakilan rakyat Indonesia yang lebih luas. Selain Partai Hindia, lahir pula organisasi yang memiliki fokus masing-masing, seperti Muhammadiyah dan Sarekat Dagang Islam.

Tiga Serangkai Pendiri Indische Partij
(Tiga Serangkai Pendiri Indische Partij | Sumber Gambar: CNN Indonesia)

PKI (Partai Komunis Indonesia) juga termasuk dalam organisasi yang berhasil tumbuh semenjak lahirnya Boedi Oetomo. Tetapi, tujuan PKI yang semakin menyeleweng dari tujuan awal. Hal ini mengakibatkan organisasi tersebut menjadi penghalang bagi perkembangan bangsa Indonesia pada masa itu.

Banyak organisasi-organisasi baru bermunculan sebagai tanda kebangkitan bangsa Indonesia, hingga masa puncaknya pada 28 Oktober 1928. Pada saat kejadian sakral 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda secara resmi mendeklarasikan Sumpah Pemuda yang menjadi tujuan nasionalisme.

Teks Sumpah Pemuda
(Teks Sumpah Pemuda | Sumber Gambar: Tribun Kaltim)

3. 2 Faktor Pendorong

Faktor dari terlahirnya hari penting satu ini tidak dapat terpisah dari faktor-faktor yang menjadi alasan dan pendorong kebangkitan nasional. Di samping dari alasan utama, terdapat faktor pendorong yang terbagi menjadi dua, yaitu faktor pendorong internal dan eksternal. 

Penyebab utama sebagai faktor pendorong dari internal adalah keterbelakangan ekonomi, sosial, hingga pendidikan selama masa penjajahan. Selain itu, bayangan masa kejayaan di masa lampau mendorong para pemuda untuk meraih kejayaan tersebut kembali. Terakhir, lahirnya kaum intelektual yang dapat memimpin. 

Hadirnya faktor pendorong dari eksternal yaitu mulai adanya paham baru termasuk nasionalisme, sosialisme, dan liberalisme. Alasan lainnya adalah karena terjadi kebangkitan secara nasional pula di negara Asia lainnya, seperti Turki Muda. 

Baca Juga : Patriotisme: Pengertian, Ciri, Tujuan, dan Jenisnya

Tujuan dari Kebangkitan Nasional

Harapan yang besar hadir setelah adanya perkembangan menuju kebangkitan nasional. Warga secara umum mengharapkan terwujudnya tujuan-tujuan sakral dari pergerakan perubahan oleh warga tersebut. Di bawah ini merupakan tujuan dari gerakan bangkit demi perubahan.

1. Harapan Boedi Oetomo

Setelah terbentuknya organisasi yang menjadi pilar utama kebangkitan nasional, Boedi Oetomo menjelaskan bahwa terdapat tiga tujuan utama dari gerakan bangkit menyuarakan hak pribumi. Berikut penjelasannya:

  • Memerdekakan cita-cita kemanusiaan yang mengarah kepada keadilan dalam menyebarluaskan kesempatan untuk bersekolah dengan maksud untuk lepas dari keterpurukan penjajahan.
  • Memajukan nusa dan bangsa dengan tingkat intelektual yang sudah siap dengan cara berpikir yang maju. Sebagai tambahan, dengan kemampuan untuk memimpin yang cukup baik.
  • Mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat dan terhormat dengan para lulusan berpendidikan intelektual sebagai perwakilan. Oleh sebab itu, negara-negara lain bahkan Belanda pun mengakui bahwa bangsa Indonesia mulai bangkit dari keterbelakangan.

2. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan dari keputusan untuk berdiri bangkit dari keterbelakangan adalah sebagai alat motivasi bagi sebuah negara untuk terus maju. Berjalan maju dengan menunjukkan jiwa nasionalisme tinggi yang dapat membuat negara-negara asing mengakui kekuatan sebuah bangsa. 

Generasi muda terus termotivasi dan terdorong melakukan persiapan untuk berkompetisi demi kemajuan bangsa. Setiap bangsa membutuhkan semangat dari berbagai generasi untuk membayar semua perjuangan para pahlawan di masa lampau demi kemajuan bangsa.

Jadi, sebagai generasi penerus bangsa mendapat harapan untuk terus memajukan bangsa baik dari bidang pendidikan, ekonomi, budaya, hingga sosial. Tujuan tersebut menjadi kunci utama lahirnya perubahan dari awal hingga sekarang.

Berikut ini adalah tanda-tanda dari kebangkitan bangsa Indonesia.

  • Langkah awal untuk bangkit dari keterpurukan dan mulai merangkak maju untuk menggapai cita-cita bangsa di masa depan. Rakyat dapat berusaha dengan memperbaiki dan meningkatkan prestasi bangsa yang sudah ada dan mempertahankannya. 
  • Rakyat mulai menerapkan nilai-nilai Pancasila pada masing-masing individu, sehingga meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi.
  • Belajar giat agar dapat menguasai bidang tertentu untuk bahan penyesuaian diri di masa depan.
  • Sadar akan tanggung jawab dan terus berjuang dan berusaha demi menjaganya. Kesadaran tersebut berguna untuk terus memompa semangat para generasi muda agar tidak mudah pasrah dan patah semangat.

Mari Tunjukkan Jiwa Nasionalisme!

Bulan Mei menjadi bulan yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia karena pada bulan tersebut, setiap tahunnya akan diperingati hari bersejarah, yaitu Hari Pendidikan Nasional dan Hari kebangkitan Nasional. Kedua hari tersebut menjadi sejarah penting bagi bangsa Indonesia.

Para pejuang telah memperjuangkan hak-hak pribumi untuk mendapatkan kelayakan dari sisi pendidikan hingga budaya. Jadi, generasi muda penerus bangsa sampai hari ini memiliki tanggung jawab untuk terus menjunjung tinggi kebangkitan tersebut dengan terus berusaha dan terus berkembang.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page