Sosialisme termasuk salah satu ideologi yang memiliki pengaruh luas di dunia, terutama di akhir abad ke-18. Ideologi ini lahir sebagai kritik atas kapitalisme yang kian marak di Eropa pada masa itu. Ideologi aliran kiri ini berdasarkan perbedaan kelas antara kaum borjuis dan kaum proletar. Simak uraian lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Sosialisme
Sosialisme adalah paham atau ajaran pandangan hidup suatu kemasyarakatan yang berkeinginan untuk menguasai pusat-pusat produksi dan pemerataan pembagian hasil produksi. Paham sosialis berkembang di era revolusi industri sebagai gerakan protes sistem kapitalis ekonomi yang merenggut hak kebebasan.
Ideologi ini muncul karena adanya perbedaan antara pemilik modal (kaum borjuis) dengan para pekerja buruh (kaum proletar). Perbedaan yang utama yaitu kaum borjuis hidup dalam kemewahan. Sedangkan kaum proletar hidup dalam kesengsaraan karena tingginya tingkat kemiskinan dan mendapatkan upah rendah.
Sosialisme juga memiliki definisi sebagai sebuah istilah yang mengarah pada suatu pergerakan atau sebuah teori organisasi sosial yang menghendaki kepemilikan atau pengontrolan produksi dan distribusi secara bersama-sama.
Secara teoretis, paham sosialis menekankan pentingnya perencanaan, kerja sama, dan kepemilikan publik untuk melawan kompetisi dan pencarian laba individual. Selain itu, ciri khas dari ideologi ini adalah pengendalian harta dan produksi diikuti dengan kekayaan oleh kelompok.
Tujuan Sosialisme
Perlakuan tidak layak yang kaum proletar dapatkan membuat mereka bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan menjadi awal mula lahirnya paham sosialis. Ideologi ini bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara.
Selain itu, paham ini juga mencita-citakan hilangnya kelas sosial antara kaum borjuis dengan kaum proletar dan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan sosial.
Demi tercapainya tujuan ini, perlu adanya rasa kebersamaan untuk mampu menghasilkan segala sesuatu dan memberikan batasan kepada swasta maupun perorangan. Dengan begitu, pemerataan pembagian hasil produksi dapat terwujud.
Ciri-ciri Sosialisme

Pada perkembangannya, ideologi ini memiliki ragam yang banyak. Meskipun begitu, terdapat pandangan pokok atau ciri-ciri yang terdapat pada paham ini, yaitu:
- Kepemilikan bersama adalah cara hidup yang terbaik dengan sedikit hak milik atau tidak ada hak milik sama sekali.
- Menginginkan pengorganisasian produksi oleh negara sebagai arahan demi menghapus kemiskinan dan eksploitasi orang kecil.
- Menentang adanya hak milik pribadi karena menyebabkan manusia menjadi egois dan menghancurkan keselarasan masyarakat yang alami.
- Menginginkan pembagian yang adil dalam ekonomi.
- Mendorong persamaan hak bagi semua golongan, kelas, dan lapisan masyarakat dalam memperoleh kekayaan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
- Negara memiliki tugas untuk mengamankan berbagai faktor produksi sebanyak mungkin untuk kesejahteraan seluruh rakyat dan tidak terkonsentrasi pada kesejahteraan pribadi.
- Kerja sama, kesamaan, dan kasih sayang merupakan nilai-nilai utama.
- Menganggap bahwa negara merupakan lembaga di atas masyarakat yang bersedia mengatur masyarakat tanpa kepentingan tertentu.
- Melakukan produksi berdasarkan kegunaan, tidak hanya untuk mencari keuntungan.
- Paham ini menganggap kapitalisme sebagai paham yang jahat karena menghasilkan sistem kelas, sistem yang tidak efisien, dan merusak manusia. Oleh sebab itu, kapitalisme cenderung menjadikan orang berperilaku kompetitif, kejam, tamak, dan egois.
- Setiap orang bekerja untuk komunitas dan berpartisipasi dalam kebaikan bersama sehingga menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orang lain.
- Menggantikan persaingan kompetitif dengan perencanaan.
Selain itu, paham sosialis berupaya untuk mewujudkan gagasan di atas melalui berbagai bidang, baik itu dalam bidang politik maupun ekonomi di dalam sistem ekonomi sosialis.
Latar Belakang Sosialisme

Dalam kajian ideologi ini, modal menjadi alasan utama terjadinya penindasan terhadap kaum proletar. Kepemilikan modal secara pribadi cenderung mengakibatkan munculnya pemerasan atas kelas pekerja atau buruh.
Modal yang dimaksud adalah segala sumber daya yang dapat memproduksi berbagai komoditas, seperti barang atau jasa untuk kegiatan jual beli. Oleh karena itu, modal bukan hanya dalam bentuk uang, tetapi alat-alat produksi, seperti mesin dan fasilitas untuk menghasilkan barang atau jasa.
Kepemilikan modal pribadi menjadi alat utama kaum borjuis untuk memeras kaum proletar dalam konteks munculnya paham sosialis. Selain itu, pembagian upah yang diterima juga berdasarkan pada kepemilikan modal.
Oleh sebab itu, kaum proletar mendapatkan upah yang lebih sedikit daripada kaum pemilik alat produksi meskipun beban kerja yang mereka miliki lebih berat. Para pemikir dalam ideologi ini berpendapat bahwa perlu untuk menghilangkan adanya kepemilikan pribadi atas modal.
Modal harus dimiliki dan diolah secara bersama-sama agar hasil yang didapatkan bisa dibagi secara adil dan merata. Kemudian, berbagai teori mengenai cara mencapai kondisi ini mulai bermunculan.
Robert Owen dan Charles Fourier sebagai pemikir paham sosialis berpendapat bahwa ideologi ini dapat tercapai dengan cara membentuk komunitas-komunitas kecil. Selanjutnya, modal yang ada bisa para anggota miliki secara bersama.
Beberapa tokoh sosialis lainnya, seperti Karl Marx, Friedrich Engels, dan Etienne Cabet memiliki pendapat yang berbeda. Mereka berpandangan bahwa modal harus dimiliki oleh institusi bersama yang berupa negara. Oleh karena itu, para tokoh ini menganggap sosialisme dapat tercapai melalui politik.
Marx dan Engels memiliki anggapan bahwa ideologi ini bisa terwujud dengan cara pertentangan kelas. Bagi mereka, paham dapat terealisasikan jika terjadi pertentangan antara kaum proletar dengan kaum borjuis untuk merebut modal yang berupa alat-alat produksi.
Perkembangan Sosialisme

Perkembangan ideologi aliran kiri ini dapat kita bagi menjadi dua, yaitu perkembangannya di berbagai negara dan di Indonesia. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut.
1. Perkembangan Sosialisme di Berbagai Negara
Kira-kira, bagaimana perkembangan paham ini di luar Indonesia? Inilah penjelasannya.
a. Inggris
Inggris adalah negara pertama yang mendapatkan pengaruh kuat dari paham sosialis. Kemudian, terjadi akselerasi perkembangan revolusi industri terutama terhadap berbagai mesin produksi. Dampak dari penerapan ideologi ini dapat terlihat dari munculnya kaum borjuis dan buruh (proletar).
Golongan yang mendukung paham sosialis menginginkan segala bentuk alat-alat produksi untuk negara kuasai. Selanjutnya, munculnya partai buruh di Inggris merupakan bentuk dukungan kuat terhadap ideologi ini dalam upayanya memperoleh keadilan dan sebagai bentuk protes terhadap sistem kapitalisme.
Sayangnya, paham sosialis kurang mendapat dukungan dan tempat di Pemerintahan Inggris. Namun, paham ini memiliki pengaruh yang kuat tidak terlepas dari kaum sosialis yang berjuang dan berupaya dalam meratakan pendapatan, hasil produksi, tempat tinggal, dan pendidikan.
b. Rusia
Ideologi ini mulai berkembang di Rusia saat revolusi industri pada abad ke-19. Perkembangan terjadi dengan cepat, terutama mengenai perubahan kelas-kelas sosial. Pelaksanaan paham sosialis terjadi ketika Rusia mampu menjadikan hasil investasi luar negeri sebagai setengah dari modal negara.
Pada masa itu, industrialisasi di Rusia menarik banyak investor asing sehingga negara dapat memperoleh keuntungan dengan cepat. Namun, sisi negatifnya yaitu negara ini kurang mempedulikan kesejahteraan pekerja.
Beberapa waktu berlalu, kaum buruh di Rusia yang mempelopori gerakan sosialisme pun mendorong terjadinya revolusi di Rusia. Revolusi ini bertujuan untuk mendukung adanya kesetaraan yang berpengaruh secara signifikan.
Kemudian, gerakan di Rusia ini mempengaruhi negara-negara lain, seperti Kuba pada tahun 1959 dan Cina pada tahun 1949.
2. Perkembangan Sosialisme di Indonesia
Ajaran-ajaran dari ideologi ini memiliki pengaruh di Indonesia yang berupa propaganda sosialis militan dimana pada saat itu masih dijajah oleh Belanda. Bangsa Indonesia menerima pemikiran-pemikiran Karl Marx yang juga rakyat anggap sebagai suatu petunjuk untuk melawan kolonialisme Belanda.
Salah satu bentuk dari ideologi ini di Indonesia menurut Soekarno adalah terwujudnya kemerdekaan. Paham sosialis memiliki keterkaitan dengan adanya rasa kekeluargaan dan gotong royong yang merupakan karakter dan kepribadian masyarakat Indonesia.
Ideologi ini tertuang pada UUD 1945 pasal 33 yang menjelaskan dan menegaskan bahwa kemakmuran masyarakat merupakan hal yang utama. Oleh sebab itu, susunan sistem perekonomian Indonesia menggunakan asas kekeluargaan, koperasi, swasta, dan negara sebagai penanggung jawab.
Secara keseluruhan, paham sosialis di Indonesia berdasarkan pada demokrasi yang mengakui dan menghormati kesetaraan manusia. Sebagai tambahan, paham ini bertujuan melindungi nilai-nilai agar manusia yang benar-benar bebas, aktif, rasional, dan independen dapat tercapai.
Makin Paham Mengenai Ideologi Sosialisme?
Sekarang, kamu sudah lebih paham tentang pengertian, tujuan, ciri, latar belakang dan perkembangan ideologi ini. Sosialisme adalah ideologi yang menitikberatkan kesetaraan dan kesejahteraan manusia. Mari terapkan nilai positif dari paham ini dalam kehidupan agar Indonesia bisa menjadi lebih maju dan makmur.