Perilaku Adaptif: Definisi, Manfaat, dan Faktor Pengaruhnya

Perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan dalam kehidupan, dan untuk bertahan dan berkembang, kita harus mampu beradaptasi. Perilaku adaptif merupakan kemampuan seseorang untuk selalu beradaptasi dengan lingkungan atau situasi baru. 

Dalam kehidupan, adaptasi merupakan salah satu sikap yang harus ada dalam setiap individu untuk berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan, hubungan pribadi, dan perkembangan diri. Artikel ini akan membahas lebih dalam apa itu perilaku adaptif hingga faktor yang mempengaruhinya..

Konsep Perilaku Adaptif

Pada umumnya, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang terus berubah adalah salah satu bentuk kematangan usia manusia. Tak jarang, sekelompok orang yang merasa enggan untuk bertemu dengan lingkungan baru disebabkan emosional yang belum matang.

Padahal, perilaku untuk menyesuaikan diri ini dapat dikategorikan sebagai kemandirian dan tanggung jawab sosial masing-masing individu. Perilaku ini merupakan bentuk pola yang sehat dalam menjalin komunikasi dan jejaring sosial.

Bukan hanya membangun komunikasi, perilaku adaptif juga merupakan kemampuan seseorang dalam mengatasi kebiasaan yang berbeda. Misalnya harus membersihkan kamar sendiri, membereskan pekerjaan yang menumpuk, makan bersama rekan kerja, dinas luar kota, dan lain-lain.

Ada beberapa kemampuan yang termasuk dalam perilaku adaptif, di antaranya adalah:

  • Kemampuan konseptual merupakan sikap seseorang dalam memahami, mengelola, dan menggunakan informasi untuk berbahasa, berkomunikasi meliputi membaca menulis, mengatur keuangan, membuat suatu keputusan, dan lain sebagainya.
  • Kemampuan sosial merupakan salah satu bentuk adaptasi seseorang dalam lingkungan sosial seperti membangun interaksi dan relasi dengan orang lain, membangun kedisiplinan dan kepercayaan diri, serta tanggung jawab.
  • Kemampuan praktis adalah keterampilan diri seseorang untuk melakukan tugas atau aktivitas sehari-hari dengan efisien dan efektif. Contohnya bepergian, berkendara, makan, kebersihan dan keterampilan sensorimotor seperti menjaga barang sendiri.

Spesifikasi penerapan perilaku adaptif itu memang beragam, seperti menolong diri (self help), keterampilan personal dan sosial, perkembangan fisik dan motorik, dan komunikasi secara bahasa reseptif dan ekspresif.

Walaupun Anda berada di zona nyaman, namun tidak ada salahnya untuk mengasah kemampuan adaptasi ini. Hal itu dikarenakan kemampuan ini sangat bermanfaat untuk kehidupan Anda sendiri.

5 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Adaptif

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Adaptif
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Adaptif | Sumber gambar: Freepik.com

Mengutip jurnal yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Adaptif pada Anak Usia Dini, terdapat lima faktor utama yang berpengaruh dalam proses penyesuaian diri, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Jasmani

Faktor pertama adalah kondisi jasmani yang mana merupakan bagian terpenting dalam membangun kepercayaan diri untuk bisa beradaptasi. Jika seseorang memiliki kondisi fisik yang kurang fungsional, maka akan berpengaruh terhadap mentalnya.

Dalam faktor pertama terkait kondisi fisik ini, terdapat tiga aspek utama yang harus beriringan dengan perilaku adaptif. Di antaranya adalah hereditas atau konstitusi fisik, sistem utama dalam tubuh, dan kondisi kesehatan terutama fisiknya.

Selain ketiga aspek ini, faktor-faktor lain seperti pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan gaya hidup umumnya juga memainkan peran penting dalam memengaruhi kondisi fisik seseorang.

2. Kepribadian Individu

Ada beberapa unsur yang menyusun kepribadian untuk bisa menyesuaikan diri, yaitu:

a. Keinginan untuk Berubah

Faktor yang pertama adalah Anda harus menanamkan kemampuan untuk berubah, sebab proses ini bersifat dinamis dan berkelanjutan. Jika Anda tidak ada kemauan, maka Anda akan sulit untuk menghadapi kondisi yang berbeda, baik dari segi komunikasi, perilaku, maupun sikap.

b. Pengendalian Diri

Unsur selanjutnya untuk membentuk perilaku adaptif adalah dengan mengendalikan diri. Faktor kedua ini tidak kalah penting dari keinginan untuk berubah, sebab jika Anda memiliki rasa ingin berubah tapi tidak ada pengendalian dari diri sendiri, maka akan terjadi penyimpangan.

Pengendalian diri inilah yang nantinya akan mengatur pada stabilitas mental dan kemampuan Anda untuk mengarahkan diri. Oleh karena itu, tanamkan pengaturan-pengaturan yang positif pada diri sendiri, ya!

c. Realisasi Diri

Unsur kepribadian yang ketiga ini sangat erat kaitannya dengan dua unsur di atas. Jika Anda berhasil menerapkan kedua unsur di atas, maka diri Anda akan menstimulasi untuk merealisasikan perilaku adaptif.

d. Kemampuan Intelegensi

Unsur yang terakhir adalah berkaitan dengan intelektual masing-masing individu. Kemampuan intelegensi berperan dalam perkembangan gagasan, prinsip, dan tujuan untuk berjalan ke arah penyesuaian diri.

3. Pendidikan

Faktor Pendidikan dalam Membentuk Perilaku Adaptif
Faktor Pendidikan dalam Membentuk Perilaku Adaptif | Sumber gambar: Freepik.com

Setelah membahas kepribadian, ternyata proses penyesuaian diri juga didukung oleh pendidikan, lho. Nah, berikut ini unsur-unsur dalam mengasah pendidikan yang lebih baik:

a. Belajar dan Latihan

Selain kemampuan untuk berubah, ternyata Anda juga harus menanamkan keinginan untuk belajar dan latihan. Proses belajar agar bisa memiliki perilaku adaptif berfungsi untuk menampilkan respon positif ketika berada di kondisi tertentu.

Setelah belajar, Anda juga butuh latihan. Contohnya, Anda adalah orang yang kaku, lalu Anda mencoba untuk terus beradaptasi dengan orang lain. Adaptasi tersebut dapat meliputi pengembangan cara bergaul, bercanda, berkomunikasi, public speaking, sehingga Anda termasuk orang yang berhasil dalam menyesuaikan diri.

b. Pengalaman

Unsur yang kedua dalam proses penyesuaian diri melalui pendidikan adalah membentuk pengalaman yang positif. Terdapat dua tipe pengalaman seseorang, yaitu pengalaman menyehatkan dan traumatik.

Anda harus cermat dalam melakukan aktivitas sebagai pengalaman yang menyehatkan. Tujuannya agar tidak ada rasa trauma, kepercayaan diri menurun, dan ragu-ragu.

c. Determinan Diri Sendiri

Determinan diri adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu dan memengaruhi perilaku, sikap, dan keputusan mereka. Ini adalah kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi diri sendiri untuk melakukan perubahan ke arah yang baik atau buruk. 

4. Lingkungan

Faktor selanjutnya dalam pembentukan adaptasi adalah lingkungan. Setiap manusia dibentuk dari lingkungan keluarga terlebih dahulu, kemudian Anda diberikan fondasi yang kuat untuk bisa beradaptasi ke lingkungan masyarakat dan sekolah.

Lingkungan masyarakat dan sekolah juga butuh penyesuaian, sebab terkadang proses kenakalan seseorang bisa dimulai dari lingkungan tersebut. Dalam konteks ini, penyesuaian dan perubahan yang positif juga merupakan faktor yang penting dalam mencegah atau mengurangi perilaku negatif.

5. Agama dan Budaya dalam Perilaku Adaptif

Faktor dalam pembentukan adaptasi diri yang terakhir adalah agama dan budaya. Keduanya sama-sama memberikan pengaruh penting dalam menanamkan nilai-nilai, keyakinan, praktik-praktik, dan keseimbangan dalam hidup.  

5 Manfaat Menerapkan Perilaku Adaptif

Manfaat Menerapkan Perilaku Adaptif
Manfaat Menerapkan Perilaku Adaptif | Sumber gambar: Freepik.com

Seiring dengan menerapkan penyesuaian diri di lingkungan, ada beberapa manfaat yang bisa Anda ambil dan dapatkan ketika menerapkan pola perilaku tersebut. Berikut ini penjelasannya:

1. Skill Berkomunikasi dengan Baik

Komunikasi selalu menjadi peran utama ketika berada di lingkungan baru. Kemampuan tersebut menjadi kelebihan dalam menerapkan perilaku adaptif. Hal itu menyebabkan Anda menjadi pribadi yang kolaboratif, bisa bekerja sama dengan tim, dan memiliki hubungan dengan rekan yang bagus.

2. Memiliki Kemampuan Berpikir Logis

Sikap adaptif juga bisa menciptakan pemikiran yang logis karena terbiasa dalam berkomunikasi dengan orang lain sekaligus bertukar pikiran. Kemampuan tersebut juga bisa muncul akibat penyelesaian masalah yang Anda hadapi.

3. Dapat Mengontrol Emosi

Perilaku adaptif juga memberikan manfaat dalam mengontrol emosi. Pada dasarnya, masing-masing individu memiliki tingkat emosional yang berbeda. Dengan penyesuaian diri melalui upaya bertemu orang baru, Anda bisa mengasah emosi dalam diri sendiri.

4. Mempelajari Sesuatu yang Baru

Manfaat selanjutnya adalah dapat mempelajari sesuatu yang baru dengan lebih mudah. Penyebabnya adalah Anda terbiasa berada dalam kondisi yang bukan kebiasaan Anda. Begitu juga dengan seringnya bertemu orang baru, Anda akan mengasah kekreatifan dan keterampilan diri untuk menciptakan hal-hal yang lain.

5. Meningkatkan Rasa Empati

Dengan seringnya berinteraksi dengan orang lain, Anda bisa terbiasa menjadi pendengar. Kebiasaan tersebut dapat meningkatkan rasa empati dalam diri sendiri. Oleh karena itu, Anda bisa menunjukkan rasa empati yang tinggi ketika bertemu dengan teman baru agar menciptakan hubungan yang harmonis.

Yuk, Ciptakan Perilaku Adaptif dalam Diri Anda!

Berdasarkan penjelasan di atas, Anda sudah memiliki gambaran bagaimana pola perilaku adaptif bisa terbentuk dalam diri sendiri. Dari uraian tersebut, Anda juga memiliki bekal dalam eksplorasi lingkungan lain. 

Sejatinya, faktor utama dalam menciptakan perilaku tersebut adalah kepribadian, sifat, dan fisik masing-masing individu. Akan tetapi, ada beberapa cara yang bisa mendorong Anda untuk menciptakan perilaku adaptif dalam diri Anda. 

Terdapat tiga cara, yaitu menjadi pioneer, meningkatkan keterampilan dan inovasi, serta keberanian untuk mencoba. Ketiga cara tersebut dapat menjadikan Anda pribadi yang keluar dari zona nyaman, berani untuk menciptakan aktivitas dan kebiasaan baru.  

Share: