Resume: Pengertian, Jenis dan Cara Menyusunnya

Memahami apa itu resume bagi beberapa orang adalah hal yang penting, terutama untuk Anda yang tengah mencari pekerjaan atau hal lain yang membutuhkan dokumen tersebut. Karena dokumen ini memang jadi alat bantu penilaian dan pengenalan diri untuk berbagai kegiatan.

Walaupun terlihat simpel, terkadang banyak orang yang masih salah mengartikan dan mengaplikasikan pembuatan dokumen resume. Padahal, dari pembuatan resume yang benar, pastinya akan membantu meningkatkan keberhasilan Anda dalam melamar pekerjaan, beasiswa, atau kegiatan lain yang membutuhkan dokumen ini.

Apa itu Resume?

Secara harfiah, resume memiliki arti sebagai sebuah ikhtisar maupun rangkuman. Namun, dalam dunia kerja resume memiliki arti berbeda. Secara umum, dokumen ini merupakan sebuah dokumen yang berisi daftar riwayat hidup. Lebih tepatnya ringkasan dari pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan, dan pencapaian seseorang.

Dokumen ini biasanya berguna untuk melamar pekerjaan, beasiswa, atau mempresentasikan diri pada suatu kegiatan. Susunan dari dokumen ini juga biasanya memiliki struktur yang ringkas dan mudah terbaca. Sehingga informasi bisa tersampaikan dengan baik dalam satu halaman saja. 

Selain itu, isi dari dokumen ini juga harus relevan dan bisa Anda pertanggung jawabkan. Karena untuk kebutuhan tertentu dokumen riwayat hidup ini akan jadi acuan penilaian lamaran Anda.

Unsur Resume

Agar dapat membuat dokumen riwayat hidup yang baik, tak cukup jika Anda hanya mempelajari apa itu resume secara umum saja. Anda juga perlu mempelajari unsur-unsur yang harus terpenuhi saat membuat resume yang baik. Berikut beberapa unsur penting yang harus Anda pelajari:

1. Identitas Pribadi

Bagian paling penting dan harus ada dalam dokumen ini adalah identitas diri. Karena pembaca harus tahu siapa pemilik pengalaman dari dokumen tersebut. Umumnya, informasi identitas pribadi yang harus Anda sertakan adalah nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email

Identitas pribadi penting untuk memudahkan pihak yang menerima dokumen riwayat hidup dalam menghubungi pelamar. Jadi, ada baiknya Anda mencantumkan kontak atau email aktif yang masih Anda gunakan.

2. Tujuan

Dalam pembuatan dokumen riwayat hidup, hal yang harus Anda sertakan berikutnya adalah tujuan membuat dan mengirimkan dokumen tersebut. Contohnya seperti melamar pekerjaan atau melamar beasiswa yang bisa disesuaikan dengan kegiatan yang sedang Anda jalankan.

Tujuan menjadi informasi penting untuk menunjukkan fokus dan kejelasan dari pembuatannya. Terutama jika lowongan pekerjaannya lebih dari satu, penerima dokumen riwayat hidup bisa tahu minat Anda melamar ke divisi mana.

3. Pendidikan

Seperti yang Anda pelajari dari apa itu resume, dokumen ini berisi pengalaman hidup dan salah satunya adalah pengalaman pendidikan. Bagian ini berisi tentang riwayat pendidikan yang Anda jalani. Riwayat pendidikan penting untuk menunjukkan latar belakang pendidikan dan kualifikasi yang dimiliki.

Walaupun secara umum isinya mulai dari jenjang SD hingga jenjang terakhir yang Anda capai. Namun, sebenarnya fokus utama para penerima dokumen riwayat hidup adalah pendidikan terakhir yang Anda raih. Jadi, ada baiknya Anda hanya mencantumkan pendidikan terakhir mulai dari universitas saja.

4. Pengalaman Kerja

Bagian penting berikutnya adalah informasi mengenai pengalaman kerja yang pernah Anda jalani. Walaupun memiliki banyak pengalaman kerja random, ada baiknya untuk menuliskan pengalaman yang relevan dengan lowongan yang Anda incar saja.

Pengalaman kerja penting untuk menunjukkan kualifikasi dan pengalaman yang Anda miliki, serta sebagai penilaian dan value dari pelamar. Ini akan menjadi nilai tambah bagi penerima untuk pertimbangan di antara banyaknya pelamar yang masuk.

5. Keterampilan atau Keahlian

Informasi yang tak kalah penting dalam pada dokumen ini adalah mengenai keterampilan dan keahlian. Bagian ini berisi tentang keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar, baik itu keterampilan teknis maupun soft skill

Keterampilan penting untuk menunjukkan kemampuan dan keahlian yang Anda miliki. Namun, Anda harus menambahkan poin pengalaman untuk menunjukkan bahwa keahlian Anda layak untuk penerima pertimbangkan.

6. Pencapaian

Walaupun tak semua orang memiliki pencapaian yang membanggakan. Namun, Anda bisa memasukkan berbagai tugas kampus atau pencapaian kerja yang relevan dengan lowongan kerja. Sehingga dengan pencapaian tersebut, penerima bisa menilai kelayakan dan skill yang Anda miliki.

Jenis-Jenis Resume

Setelah mempelajari apa itu resume dan unsur-unsur penting di dalamnya, Anda juga harus mempelajari jenis-jenisnya yang bisa Anda sertakan dalam form lamaran kerja atau beasiswa. Beberapa jenis dokumen riwayat hidup adalah sebagai berikut d:

1. Chronological Resume (Kronologi)

Jenis pertama merupakan dokumen yang tersusun berdasarkan urutan waktu. Mulai dari pengalaman kerja yang paling baru hingga yang paling lama. Umumnya, jenis ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki pengalaman kerja yang cukup banyak dan ingin menunjukkan pengalaman tersebut secara detail.

2. Functional Resume (Fungsional)

Berikutnya ada jenis yang struktur susunannya berdasarkan keterampilan atau keahlian yang Anda miliki. Kebanyakan pelamar menggunakan jenis ini mulai dari keterampilan yang paling terkait dengan posisi yang jadi tujuan melamarnya, hingga keterampilan yang paling umum. 

Jenis ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki pengalaman kerja sedikit atau ingin menunjukkan keterampilan yang lebih relevan dengan posisi yang Anda tuju. Anda bisa memfokuskan skill dan kemampuan relevan untuk memberikan value lebih dari dokumen yang Anda kirim.

3. Combination Resume (Kombinasi)

Setelah Anda memperdalam ilmu mengenai apa itu resume, pastinya Anda lebih memilih jenis yang satu ini. Karena jenis ini merupakan gabungan antara chronological dan functional yang memberikan hasil lebih runtut dan memiliki value lebih tinggi.

Jenis ini memiliki susunan berdasarkan urutan waktu, namun tetap menonjolkan keterampilan atau keahlian yang relevan. Penggunaan jenis ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki pengalaman kerja cukup banyak dan ingin memiliki peluang besar jadi kandidat dengan nilai yang tinggi.

4. Targeted Resume (Tertarget)

Jenis terakhir ini dapat menyesuaikan dengan posisi yang ingin Anda lamar. Dengan menonjolkan keterampilan atau keahlian yang relevan dan paling cocok dengan posisi tersebut, value Anda akan semakin besar. 

Sekilas, jenis ini mirip seperti functional. Namun, seluruh isinya hanya berfokus pada lowongan yang ingin Anda tuju. Sehingga, informasi umum seperti kemampuan atau soft skill yang tak relevan tak perlu Anda masukkan.

Cara Menyusun Resume yang Baik

Setelah Anda mengetahui apa itu resume dan hal penting seperti unsur dan jenisnya, Anda juga bisa memulai menyusun dokumen tersebut dengan beberapa cara. Walaupun cara ini yang paling disarankan, namun Anda perlu menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Berikut uraian lengkapnya:

1. Tentukan tujuan

Seperti yang Anda tahu, hal yang paling penting dalam dokumen ini adalah identitas dan tujuan. Jadi, sebelum menyusunya, ada baiknya Anda menentukan tujuan terlebih dahulu. Dengan mengetahui tujuan pembuatannya, maka akan lebih mudah menentukan informasi yang perlu dan penting untuk Anda masukkan.

2. Perhatikan Jenis yang Akan Anda Gunakan

Agar dapat membuat dokumen riwayat hidup yang baik, ada baiknya Anda memilih format yang paling tepat. Pilih salah satu jenis resume yang paling cocok dengan pengalaman kerja, keterampilan, dan posisi yang Anda lamar.

3. Perhatikan Pemilihan Diksi dan Bahasa Penulisan

Setelah memahami apa itu resume, Anda pasti paham bahwa dokumen ini bersifat formal. Namun, sebaiknya Anda menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu teknis atau terlalu formal. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, dan padat sehingga informasi bisa tersampaikan dengan baik pada penerima. 

4. Susun Informasi dengan Runtut

Tak hanya mudah penerima baca, namun susunan informasi yang Anda cantumkan juga harus runtut. Mulailah dari informasi yang paling penting dan relevan dengan posisi yang akan Anda lamar, lalu berlanjut dengan informasi pendukung lainnya. 

5. Sertakan Foto Semi Formal

Walaupun mungkin banyak orang menyarankan memasang foto formal, namun kesan kaku akan terlihat pada dokumen yang Anda buat. Karena itu, Anda juga dapat menyertakan foto terbaru semi formal untuk menambahkan kesan fleksibel. Namun, jangan pernah menggunakan foto selfie yang terlalu santai.

6. Periksa Kembali 

Setelah dokumen selesai Anda susun, periksa ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan ketik atau informasi yang tidak relevan. Hal tersebut juga akan membuat Anda terlihat lebih teliti dan cermat dalam mengatasi pekerjaan

Sudah Paham Tentang Apa itu Resume?

Dari penjelasan di atas Anda bisa simpulkan, bahwa resume merupakan dokumen yang penting dalam melamar pekerjaan atau melamar beasiswa. Ketika sudah memahami apa itu resume dengan baik dan benar, kini Anda bisa membuat dokumen riwayat hidup dengan lebih baik. Selamat mencoba!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page