Sebagai salah satu kerajaan tersohor di Indonesia, Kerajaan Sriwijaya meninggalkan Prasasti Talang Tuo sebagai salah satu peninggalan bersejarah. Sayangnya, kini banyak yang mulai melupakan peninggalan ini, padahal isinya cukup bermanfaat bagi perkembangan peradaban hingga menjadi harta nasional.
Buat kamu yang tertarik dengan sejarah kerajaan kuno di Indonesia terutama Kerajaan Sriwijaya, kamu harus pelajari artikel satu ini. Karena peninggalan bersejarah ini mengandung berbagai literatur yang membahas keistimewaan peradaban zaman kerajaan di Nusantara.
Daftar ISI
Mengenal Prasasti Talang Tuo
Prasasti Talang Tuo merupakan sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Louis Constant Westenenk temukan pada tanggal 17 November 1920 di kaki Bukit Siguntang. Uniknya, walaupun berasal pada peradaban kuno, kekuatan maritim Kerajaan Sriwijaya sudah tersohor di seluruh dunia.
Prasasti ini memiliki tulisan yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno pada tahun 606 Saka atau 684 Masehi. Sebagai salah satu harta nasional, peninggalan ini cukup penting bagi Indonesia, khususnya dalam aspek politik serta sejarah persebaran Agama Hindu di Indonesia.
Isi Prasasti Talang Tuo
Untuk bisa mengambil banyak ilmu dari Prasasti Talang Tuo, kamu bisa pelajari isinya. Adapun isinya ada sekitar 14 baris, kurang lebih berbunyi seperti berikut ini:
- Śwasti. śri śaka warṣa titā. 606. diŋ dwitiya ṣuklapakṣa wulan caitra. sāna tatkālāña parlak śri kṣetra ini. niparwuat
- Parwaṇḍa punta hiyaŋ śrī jayanāca. ini priṇadhānāṇḍa punta hiyaŋ. sawañakña yaŋ nitanaŋ di sini. ñīyur pinaŋ hanāu. ru
- Mwiya. dṅan samigra. ña yaŋ kāyu nimakan wuaḥña. tathapi hāur wuluḥ pattuŋ ityewamādi. punarapi yaŋ parlak wukan
- Dṅan tawad talāga sawañakña yaŋ buatku sucarita parāwis prayojanākaḥ puṇyaña sawwa satwa sacarācara waropāyāña tmu
- Sukha. di āsannakala di antara mārgga lai. tmu muaḥ ya āhāra dṅan āir niminuŋña. sawañakña wuatña huma parlak mañcak mu
- Aḥ ya. maŋhidupi paśu prakāra. marhulun tuwi wṛddhi muaḥ ya jāṅan ya niknāi savañakña yaŋ upasargga. pidanna swapnawighna. waraŋ wua
- Taña kathamapi. anukūla yaŋ graha nakṣatra parāwis diya. nirwyadhi ajara kawuatanāña. tathāpi sawañakña yaŋ bhṛtyāna
- Saṭyārjjawa dṛḍhabhagti muaḥ ya dya. ya mitrāña tuwi jāṅān ya kapaṭa yaŋ winiña mulang anukūla bhāryya muaḥ ya waraŋ sthā
- Naña lāgi jāṅān cūri ucci wadhañca. paradāra di sāna. punarapi tmu ya kalyāṇamitra. marwwaṅun wodhicitta dṅan maitri
- Ṭadhāri di daŋ hyaŋ ratnatraya jāṅān marsarak dṅan daŋ hyaŋ ratnatraya. tathāpi nityakāla tyaga marśila kṣānti. marwwaṅun wiryya rājin
- Tāhu di samiśraña śilpakalā parāwis. samāhitacinta. tmu ya prajñā. smṛti medhāwi. punarapi dhaiyyamāni mahāsa(ttwa)
- Wajra śarira. anupamaśakti. jaya. tathāpi jātismara. awikalendriya. mañcak rupa. subhaga hāsin hālap āde
- Yawākya. wrahmaswara. jādi lāki swayaŋbhu puna(ra)pi tmu ya cintāmaṇinidhāna. tmu janmawaŋśitā. karmmawaśitā. kleśa(va)śi(ta)
- Awasāna tmu ya anuttarābhisaŋmyaksaŋ wodhi.
Alih Bahasa Isi Prasasti Talang Tuo
Jika masih dalam bentuk bahasa Pallawa, pastinya kamu sulit untuk mengambil ilmunya. Untuk itu, kamu bisa pelajari arti dari tiap barisnya di bawah ini:
- Selamat. Tahun Saka 606. Pada tanggal 2 bulan Caitra, di tempat yang bernama Śrī Kṣetra, prasasti ini berdiri.
- Raja Dapunta Hiyang Sri Jayanasa, yang merupakan penguasa di sini, memerintahkan pembuatan prasasti ini. Prasasti ini didirikan sebagai tanda penghormatan.
- Di sini, pohon-pohon ditebang dan kayunya berguna untuk membuat bangunan. Namun, tanah menjadi gersang dan tidak subur. Oleh karena itu, pohon-pohon ditanam kembali.
- Danau di sini dibersihkan dan menjadi tempat suci untuk melakukan upacara keagamaan. Dengan begitu, terciptalah kebaikan bagi semua makhluk hidup di dunia.
- Di sini, para peziarah dapat menemukan tempat yang nyaman di antara jalan-jalan yang ramai. Mereka dapat menikmati makanan dan minuman yang tersedia. Danau di sini juga menjadi tempat rekreasi.
- Di sini, hewan-hewan hidup mendapat perlindungan. Mereka berkembang biak dan hidup dengan damai. Bahkan, hewan-hewan liar yang biasanya saling memangsa hidup berdampingan dengan damai.
- Di sini, pengaruh planet dan bintang-bintang yang menguntungkan dihormati. Orang-orang yang tinggal di sini hidup sehat dan panjang umur. Mereka hidup dengan damai dan saling membantu.
- Di sini, kejujuran dan kesetiaan dihargai. Teman-teman dan pasangan hidup saling menghormati dan saling mendukung.
- Di sini, pencurian dan perselingkuhan tidak diperbolehkan. Orang-orang yang tinggal di sini hidup sebagai teman yang baik dan saling menghargai.
- Di sini, tiga permata kehidupan dihargai: kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Orang-orang yang tinggal di sini hidup dengan penuh kesabaran dan keberanian.
- Di sini, seni dan keindahan dihargai. Orang-orang yang tinggal di sini hidup dengan pikiran yang tenang dan bijaksana. Mereka memiliki ingatan yang kuat dan kecerdasan yang tajam.
- Tubuh yang kuat seperti baja. Kekuatan yang tak tertandingi. Kemenangan. Namun, ingatlah akan kematian. Indra yang tak terkalahkan. Wajah yang cantik. Senyum yang manis.
- Pernyataan yang bijaksana. Dewa Brahma dan Dewa Iswara. Manusia yang lahir dari dirinya sendiri. Namun, ingatlah bahwa kita terikat oleh kelahiran dan karma. Kita terikat oleh penderitaan.
- Akhirnya, kita mencapai pencerahan yang tak terbatas.
Makna Prasasti Talang Tuo
Sebenarnya dari alih bahasa tersebut, kamu sudah cukup jelas bisa mengambil beberapa pelajaran. Namun untuk lebih mudahnya, ada beberapa poin yang para ahli tekankan, seperti halnya:
1. Perkembangan dan Penyebaran Agama Buddha di Sriwijaya
Ada makna dan fakta terkait yang menarik dari peninggalan satu ini, karena ada isi yang membahas dan menjelaskan tentang perkembangan dan penyebaran agama Buddha di Sriwijaya. Raja Dapunta Hiyang Sri Jayanasa menjadi seorang raja pertama yang taat dalam menjalankan ajaran Buddha.
Untuk bukti pengabdiannya, beliau membangun Taman Sriksetra yang bermanfaat untuk kesejahteraan semua makhluk di bumi Sriwijaya. Serta sebagai napak tilas dan upaya terhubungan dengan sang kuasa (menurut agama Buddha).
2. Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Prasasti Talang Tuo juga memberikan pembelajaran terhadap cara dan fungsi penting konservasi lingkungan hidup. Dalam prasasti ini, proses penebangan pohon mengeluarkan produk kayu, sedangkan kayunya berguna untuk membuat bangunan, namun tanah menjadi gersang dan tidak subur.
Oleh karena itu, pohon-pohon harus melalui proses penanaman ulang. Lalu, danau juga harus terjaga kebersihannya, bahkan kalau bisa jadi tempat suci untuk melakukan upacara keagamaan. Hal ini akan membantu ekosistem air pada danau tersebut lebih terjaga.
3. Pengajaran tentang Kepemimpinan
Raja Dapunta Hiyang Sri Jayanasa merupakan sosok paling bijak dan memiliki pamor besar di era kepemimpinannya. Beliau juga merupakan sosok pemimpin yang adil, bijaksana, dan tegas dalam menjalankan pemerintahan sesuai ajaran Buddha.
Kedudukan raja tak jauh hampir setara dengan rakyat, karena menurutnya semua sama di mata Sang Esa. Dalam prasasti ini, beliau juga menunjukkan bagaimana cara untuk saling menyayangi dan mengasihi sesama makhluk. Sehingga, karma baik akan kembali kepada orang-orang yang beruntung.
4. Pencerahan dan Kebijaksanaan
Prasasti Talang Tuo juga menyimpan makna mendalam tentang pencerahan dan kebijaksanaan. Dalam prasasti ini, banyak pengajaran terkait kekuatan dan keindahan yang tak tertandingi, namun juga ada pengingat akan kematian dan keterikatan manusia akan karma.
5. Makna Kesejarahan
Isi dari prasasti ini juga bisa kamu jadikan sebagai materi ajar sejarah Indonesia untuk sekolah menengah pertama hingga menengah atas. Prasasti ini dapat memperkaya pengetahuan tentang sejarah awal munculnya Kerajaan Sriwijaya, perkembangan agama Buddha, dan kepemimpinan yang adil dan bijaksana.
Lokasi Penemuan Prasasti Talang Tuo
Penemu prasasti bersejarah ini adalah oleh Louis Constant Westenenk, selaku Presiden dari Palembang di Bukit Siguntang. Penemuan ini heboh pada tanggal 17 November 1920 dengan kondisi prasasti yang cukup baik dan utuh.
Kini Prasasti Talang Tuo tersimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta, dengan nomor inventaris D.145. Menurut para ahli, prasasti ini merupakan ajaran bagi para pemimpin di Indonesia untuk menjaga Bumi dan bernegara yang baik.
Kini Kamu Lebih Mengenal Prasasti Talang Tuo, Bukan?
Berdasarkan penjelasan artikel ini, kini kamu tahu bahwa Prasasti Talang Tuo memiliki kaitan yang erat dengan Kerajaan Sriwijaya. Isinya cukup mendalam akan pengajaran tentang kebajikan, kepemimpinan, politik, serta penyebaran agama Buddha.
Prasasti ini juga menggambarkan kepemimpinan Raja Dapunta Hiyang Sri Jayanasa yang menjadi salah satu pemimpin tersohor yang juga mengamalkan ajaran Buddha. Karena memiliki literatur yang bersejarah serta mengajarkan berbagai nilai kehidupan, prasasti ini jadi salah satu harta nasional yang dilindungi.