Teori Perkembangan Manusia: Pendapat Para Ahli dan Macamnya

Sudah menjadi rahasia umum bagi manusia bahwa mereka telah mengalami perkembangan dari nenek moyang. Teori perkembangan manusia telah menjadi bahan perdebatan untuk jangka waktu yang cukup lama. Banyak ahli yang berpendapat dan membagi macamnya. Simak selengkapnya pada artikel ini!

Penjelasan Teori Perkembangan Manusia

Sistem perkembangan berjalan berdampingan sehingga akan membawa dampak terhadap tingkat kematangan individu. Sesuai dengan istilahnya, yaitu perkembangan, maka dalam sistem ini akan selalu maju dan berkembang. Selain berkembang, efek dari perkembangan juga bersifat mendalam.

Oleh sebab itu, dalam teori perkembangan manusia terdapat tahapan yang terbagi dengan beberapa pendekatan. Dengan pendekatan-pendekatan itu, Anda dapat lebih memahami struktur perkembangan yang terjadi pada setiap individu.

Pengertian Teori Perkembangan Manusia Menurut Ahli

Beberapa ahli juga telah mengutarakan pendapat mereka tentang sistem perkembangan pada makhluk hidup termasuk manusia. Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari para ahli.

1. Akhmad Sudrajat

Menurut Akhmad Sudrajat, sistem perkembangan pada manusia merupakan sebuah perubahan yang bersifat sistematis, progresif, dan juga saling memengaruhi satu sama lain. Perubahan ini membawa individu menuju tingkat kedewasaan yang lebih tinggi, hingga menjadikan individu berkembang dan dapat dibilang matang.

2. E. B. Hurlock

Selanjutnya, Hurlock berpendapat bahwa sistem perkembangan manusia merupakan perubahan progresif dari sebuah proses pematangan pengalaman individu. 

Sistem perubahan tersebut dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Jadi, perubahan dapat terjadi pada penambahan tinggi badan hingga adanya perubahan pada sistem pemikiran seseorang.

3. Dr. Siti Aminah Soepalarto

Pendapat ahli selanjutnya dari Dr. Siti yang menjelaskan bahwa sistem perkembangan terjadi dari awal kelahiran hingga menuju umur yang lebih dewasa. Dari usia dini, terus berkembang hingga dewasa dengan perubahan mulai dari sikap hingga fisik menjadi lebih kompleks. 

4. Santrok dan Yussen

Lalu, sistem awal perkembangan dengan konsepsi ini berawal dari perkembangan sel di dalam rahim hingga terlahir sempurna dan mengalami perkembangan. 

Setelah itu, perubahan terus terjadi dengan sifat involusi hingga waktu terakhir bagi para individu. Involusi terjadi karena usia individu akan terus menua dan akan ada kemunduran pada beberapa sel di dalam tubuh mereka.

5. Dictionary of Psychology

Pada kamus tersebut, perkembangan adalah struktur perubahan yang terjadi pada setiap individu ataupun organisme lainnya.

Macam dari Teori Perkembangan Manusia 

Setelah memahami pengertian dari para ahli tentang perkembangan manusia, berikut ini macam dari teori perkembangan manusia.

1. Teori Perkembangan Menurut Sigmund Freud

(Sigmund Freud | Sumber Gambar: Kompas.com)

Siapa yang tidak mengenal Sigmund Freud? Freud merupakan seorang psikolog terkenal yang terlahir di Moravia. Dalam teori yang ia kembangkan, Freud menjelaskan bahwa pada sistem perkembangan pada manusia terdapat tiga tingkatan. 

Tingkatan pertama adalah id, kedua ada ego, dan tingkatan terakhir adalah superego. Ketiga tingkatan tersebut memiliki fungsi hingga mekanisme berbeda namun saling berkaitan.

Pertama, id atau pleasure principle yang merupakan sebuah tingkatan bagi manusia untuk memiliki rasa puas atas kebutuhannya. Kepuasan tersebut merupakan elemen penting dalam memenuhi kebutuhan mereka. Jika tidak, maka manusia akan merasa kekurangan dan ingin memenuhinya secara langsung.

Kedua adalah ego yang menjadi jembatan penghubung antara fase pertama dan ketiga. Ego bertugas untuk membantu id memenuhi kebutuhannya dengan menggabungkan sistemnya kepada superego. Tingkatan ini terjadi pada anak yang sudah berkembang hingga usia 5 sampai 6 tahun.

Fase yang terakhir adalah superego, yaitu tingkatan bagi seorang anak yang sudah menuju kedewasaan lebih. Pada tingkatan ini, anak sudah paham tentang hal-hal yang mampu mereka lakukan dan juga bisa membedakan mana hal baik dan buruk bagi dirinya.

Sebagai tambahan, Freud juga berpendapat bahwa perkembangan seksualitas pada manusia sudah hadir dari mereka bayi. Perkembangan itu terus berkembang sebagaimana manusia tumbuh besar. Berikut ini daftar dorongan seksualitas pada seorang bayi.

  • Fase Oral merupakan fase di mana seorang bayi memiliki dorongan seksualitas pada area mulut.
  • Fase Anal terjadi pada bagian anus bayi dan fase ini hadir pada bayi yang sudah beranjak usia dua tahun atau dapat duduk.
  • Fase Phalic terdapat pada bagian kelamin anak, namun bukan dalam artian seperti gairah seksualitas orang dewasa.
  • Fase Latent terjadi secara tersembunyi pada diri seorang remaja. Pada fase ini remaja sudah merasakan rangsangan terhadap gairah seksual, hanya saja tidak terlihat dengan kasat mata.
  • Fase Genital merupakan fase saat para remaja telah mengetahui bahwa kepuasan seksual mereka terdapat pada alat kelamin.

2. Teori Perkembangan Menurut Erik Erikson

(Erik Erikson | Sumber Gambar: Gun Abraham)

Teori perkembangan manusia dari Erik Erikson mengenai masa perkembangan anak berisi salah satu metode penting. Metode tersebut yaitu metode montessori, yang mana seorang anak akan berkembang melalui permainan dan pekerjaan.

Erikson juga menjelaskan bahwa pada perkembangan manusia akan terjadi 8 fase yang terdiri dari 4 fase pada masa bayi hingga kanak-kanak. Sedangkan untuk fase lainnya mulai terjadi dari manusia remaja hingga dewasa akhir.

Tetapi, Erikson menemukan gejala bahwa manusia akan mengalami krisis kepribadian pada saat melalui fase-fase tersebut. Pada setiap fase, manusia membutuhkan keseimbangan dari tendensi positif dan negatif agar dapat berkembang secara optimal.

Berikut ini adalah delapan fase yang Erikson sebutkan.

a. Trust vs Mistrust 

Merupakan fase paling awal yang terjadi pada bayi berusia 12 hingga 18 bulan. Pada saat ini, bayi akan mengembangkan perasaan terhadap dunia yang akan menjadi tempat mereka hidup. Dengan perasaan itu, bayi dapat merasakan apakah dunia baik atau tidak kepada mereka.

b. Autonomy vs Shame and Doubt 

Pada tahapan ini, anak akan menjadi lebih mandiri karena memiliki dorongan dari rasa malu dan ragu.

c. Initiative vs Guilt 

Merupakan tahapan bagi anak berusia 3 sampai 6 tahun untuk mulai mencoba aktivitas baru. Selama percobaan, anak yang menemukan aktivitas baru tersebut tidak akan merasa menyesal atas apapun yang mereka lakukan.

d. Industry vs Inferiority 

Fase yang terjadi pada anak usia 6 tahun hingga masa pubertas di mana mulai tumbuh keinginan untuk belajar tentang keterampilan.

e. Identity vs Identity Confusion 

Memasuki pada fase untuk remaja dan dewasa muda. Pada tahapan ini, manusia akan merasakan bingung akan jati diri mereka masing-masing. Kebingungan menyebabkan selalu bertanya-tanya apakah tujuan mereka di dunia ini sudah sesuai atau belum.

f. Intimacy vs Isolation 

Fase yang dimulai dari masa dewasa muda, di mana individu membutuhkan komitmen dengan lawan jenis. Kebutuhan komitmen ini jika tidak terpenuhi maka akan mendorong individu untuk mengisolasi diri hingga mendapatkan sebuah komitmen.

g. Generativity vs Stagnation 

Terjadi perkembangan perasaan untuk membimbing generasi selanjutnya dan merasa peduli dengan sesama merupakan kunci dari fase perkembangan satu ini.

h. Integrity vs Despair 

Manusia telah menerima takdir akan kematian dan merasakan putus asa karena tidak bisa memutar waktu dan menghidupkan kehidupannya kembali.

3. Teori Perkembangan Menurut Jean Piaget

(Jean Piaget | Sumber Gambar: Teras Academy)

Jean Piaget memiliki pendapat berbeda terhadap teori perkembangan manusia. Ia menjelaskan bahwa dalam teori perkembangan yang terjadi pada manusia lebih berfokus pada sistem kognisi. Sistem ini merujuk pada bagaimana pertambahan usia dapat memengaruhi kemampuan individu untuk memahami ilmu pengetahuan.

Menurut Piaget, manusia akan melewati tiga tahapan dalam perkembangan, yaitu organization, adaptation, dan equilibration. Selama perkembangan, manusia akan melalui tahap pertama yaitu penyusunan (organization).

Penyusunan (organization) ini merupakan tahap saat manusia mulai memerhatikan dan membedakan kategori-kategori tertentu dari makhluk hidup lainnya. Setelah mendapatkan informasi dari kategori tersebut, anak akan mulai membuat skema yang menjadi dasar berpikir dan menggambarkan sebuah situasi.

Selanjutnya, tahap kedua yaitu adaptasi (adaptation) dimana bayi sudah mulai mampu menggabungkan informasi baru dan informasi yang sudah mereka terima. 

Dalam fase ini terdapat dua jenis tahap lainnya, yaitu asimilasi dan akomodasi. Kedua tahap itu yaitu proses penyesuaian dari informasi baru menuju ke sistem kognitif.

Terakhir adalah tahap keseimbangan (equilibration), yaitu fase saat bayi sudah mampu beradaptasi dengan informasi yang ia terima. Kemudian, mereka akan mencari titik keseimbangan pada sistem kognitif. Keseimbangan itu didapat melalui asimilasi dan akomodasi.

Berikut ini tahapan dalam teori perkembangan manusia menurut Piaget.

  • Sensorimotor pada usia 0 sampai 2 tahun.
  • Pra operasi pada usia 2-7 tahun.
  • Operasi konkret pada usia 8 sampai 11 tahun.
  • Operasi formal bagi para remaja.

Pastikan Perkembangan Terjadi Secara Optimal!

Manusia yang terlahir dari bayi akan terus berkembang hingga dewasa dan menua. Pada tahap perkembangan itu, manusia akan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk membentuk kepribadian individu. Tahapan paling menonjol adalah masa pubertas, namun masih ada tahapan lainnya yang juga tak kalah penting.

Dengan teori perkembangan manusia, keunikan masa-masa perkembangan manusia telah terungkap. Melalui teori tersebut, individu dapat mengetahui tahapan secara luas dan dapat mengantisipasi untuk mendapatkan perkembangan secara optimal. 

Share: