Pengertian Inferiority Complex: Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Masalah psikologi merupakan salah satu permasalah penting yang wajib untuk diatasi semua orang sesegera mungkin. Salah satu masalah tersebut adalah inferiority complex atau masalah dengan kepercayaan dir. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai masalah tersebut serta cara mengatasi dan penyebabnya.

Apa itu Inferiority Complex?

person suffering from ptsd
(Orang dengan Keresahan | Sumber: freepik.com)

Apakah Anda pernah mendengar mengenai inferiority complex? Jika belum, pada dasarnya, inferiority complex adalah kondisi dimana seseorang merasa dirinya kurang atau tidak mampu dalam berbagai hal, baik secara intelektual, sosial, maupun fisik. 

Menurut American Psychological Association (APA), inferiority complex adalah perasaan konstan dari ketidakmampuan dan ketidakpercayaan diri yang seseorang alami dalam kehidupan sehari-hari. 

Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa mereka secara fisik atau mental lebih rendah daripada dengan yang lain. Perasaan kekurangan ini bisa berdasarkan pada evaluasi yang realistis atau mungkin hanya berdasarkan imajinasi semata.

Selain itu, dalam teori Individual Psychology yang dikembangkan oleh Alfred Adler, disebutkan bahwa manusia sering kali didorong oleh perasaan ketidaksempurnaan dan kekurangan. 

Hal ini mendorong seseorang untuk berusaha mengimbangi perasaan tersebut dengan berupaya mencapai kesempurnaan, kebebasan, dan keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan.

Pada akhirnya, kondisi ini menyebabkan seseorang kehilangan kepercayaan diri dan selalu merasa tidak sebanding dengan orang lain. Sindrom ini menyebabkan kecemasan akibat persepsi kekurangan diri yang dapat mengganggu aktivitas rutin seseorang, termasuk dalam interaksi sosial dan di tempat kerja.

Inferiority complex memiliki dua kategori, yaitu inferioritas primer dan sekunder. Inferioritas primer muncul saat masa anak-anak, di mana orang tua selalu membandingkan anak mereka dengan anak orang lain. 

Anak yang kerap mendapatkan teguran dan orang lain smungkin akan berkembang menjadi individu yang merasa rendah diri.

Sedangkan inferioritas sekunder adalah ketika orang dewasa merasa tidak mampu mencapai tujuan mereka karena perasaan kurang percaya diri yang mereka alami.

Ciri-ciri Seseorang yang Mengidap Inferiority Complex

Orang yang sedang mengidap masalah ini menunjukan beberapa tanda-tanda yang berbeda. Tanda tersebut sebenarnya bisa dengan mudah Anda kenali karena memiliki ciri khusus. Berikut adalah beberapa ciri seseorang mengidap masalah ini.

  • Orang dengan masalah ini tidak bisa menatap mata lawan bicaranya secara langsung pada saat berkomunikasi.
  • Cenderung memiliki gaya komunikasi yang cukup pasif.
  • Orang dengan masalah inferioritas ini memiliki motivasi dan energi yang sangat rendah.
  • Anda harus sadar terkadang seseorang dengan masalah ini akan cenderung menarik dirinya dari sekitar, termasuk keluarga, teman, dan orang lain. 
  • Pengidap juga akan mengalami mood swing, yaitu perubahan suasana hati yang sangat signifikan.
  • Haus validasi dan pujian. Mereka akan terus mencari-cari dua hal tersebut dari orang lain.
  • Sangat menghindari kegiatan yang kompetitif, seperti lomba. Hal tersebut terjadi karena mereka menghindar dari perbandingan yang akan orang lain lakukan.
  • Orang yang mengidap masalah ini akan sulit untuk memberikan pujian untuk diri sendiri karena selalu merasa kurang dari apa yang sudah tercapai.
  • Meskipun mereka memiliki prestasi dan kualitas yang positif, mereka akan tetap meremehkan hal tersebut. 

Selain itu, hal yang lebih parah adalah mereka akan membuat orang lain merasa tidak nyaman atau insecure. Hal tersebut mereka lakukan sebagai proteksi atas perasaan rendah diri mereka dan akan dilampiaskan kepada orang lain. Sehingga, mereka bisa merugikan orang lain.

Maka dari itu, seseorang dengan masalah ini kemungkinan akan mengalami superiority complex secara bersamaan. Superiority complex sendiri merupakan rasa terlalu percaya diri yang sangat ekstrem. 

Masalah superiority ini terjadi karena mereka juga ingin menyembunyikan perasaan inferior yang mereka miliki. Nyatanya, kedua masalah ini merupakan sebuah rasa ketidakmampuan diri secara mendalam yang wajib untuk disembuhkan agar tidak terlalu berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain.

Penyebab dari Adanya Inferior Complex

kids laughing their classmate
(Seorang anak ditertawakan temannya | Sumber: freepik.com)

Merasa tidak yakin dengan diri sendiri adalah sesuatu yang normal. Yang terpenting adalah bagaimana cara menangani perasaan tersebut. Beberapa orang mungkin merasa terdorong agar dapat bangkit dari keterpurukan dan sembuh.

Namun, mereka yang memiliki inferiority complex biasanya terperangkap sembari merenungkan dan menyalahkan diri sendiri berulang-ulang atas kesalahan yang dilakukan.

Ada beberapa faktor yang mendasari seseorang bisa mengidap masalah ini. Berikut adalah penjelasannya.

1. Genetik

Faktor yang paling utama adalah genetik. Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa individu yang memiliki variasi genetik tersebut cenderung memiliki perasaan kurang optimis. 

Selain itu, mereka juga merasa mudah stres, kurang pandai bergaul, dan kurang percaya diri. Kondisi kesehatan mental mereka juga cenderung lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang memiliki genetik yang berbeda.

2. Keluarga

Keluarga memiliki peran besar dalam perkembangan mental anak. Jika anak terus-terusan mendengar kata-kata negatif, kepercayaan dirinya bisa terganggu. 

Anak yang sering menerima kritik dari orang tua dengan kata-kata yang kasar bisa merasa tidak berharga dan mengalami kesulitan dalam perkembangan pribadinya saat menjadi dewasa.

3. Lingkungan

Standar hidup yang tinggi dan kadang-kadang berlebihan di masyarakat modern bisa membuat seseorang merasa tidak yakin dengan diri sendiri, baik dari segi kemampuan maupun penampilan. 

Sebagai contoh, standar tubuh ideal yang sering muncul di media sosial atau berita tentang selebriti dapat memengaruhi cara seseorang melihat dirinya. Hal ini bisa membuat mereka merasa rendah diri jika merasa tidak sesuai dengan pandangan masyarakat tentang kecantikan.

Selain itu, contoh lainnya adalah harapan masyarakat untuk prestasi akademik yang tinggi bisa menjadi beban. Jika seseorang tidak bisa memenuhi ekspektasi tersebut, ia mungkin akan mengembangkan perasaan inferioritas atau inferiority complex.

Cara Mengatasi Inferiority Complex

woman with hands together talking with counselor
(Terapi dengan Psikolog | Sumber: freepik.com)

Jika tidak ada tindakan lebih lanjut  untuk mengatasi masalah inferioritas yang terjadi kepada seseorang, maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap kehidupannya. Selain itu, orang di sekitar mereka juga akan merasakan dampak negatif tersebut.

Terlebih lagi, masalah ini juga bisa menyebabkan seseorang menderita masalah psikologi yang lain, seperti anxiety disorder. Maka dari itu, jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami masalah ini, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menangani masalah tersebut.

1. Terapi Psikologis

Melakukan terapi psikologis adalah sebuah langkah yang paling penting untuk dilakukan dalam menangani permasalahan ini. Mendapatkan dukungan dari terapis atau ahli kesehatan mental bisa meningkatkan kepercayaan diri, memahami dan menerima kekurangannya, atau mengatasi trauma yang terjadi pada masa kecil.

2. Membuat Jurnal

Kegiatan ini juga sering disebut dengan journaling. Pola pikir seseorang secara detail dapat tertuang dalam jurnal sehari–hari. Dengan mencatat aktivitas sehari-hari, seseorang yang memiliki inferiority complex dapat lebih memahami mereka dan mengetahui asal mula perasaan begatif tersebut.

3. Menenangkan Diri

Pengidap masalah ini juga bisa melakukan meditasi secara rutin dengan tujuan menenangkan pikirkan dari hal-hal negatif yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Melakukan meditasi di pagi hari dapat membantu kamu saat memulai hari dengan energi baik dan membentuk pola pikir yang positif dalam menghadapi perasaan rendah diri.

4. Selektif dalam Memilih Teman

Dukungan yang positif dari orang dekat dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang dengan inferiority complex. Lebih baik menjauhi individu yang menyebabkan masalah atau memberikan dampak negatif.

5. Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri biasa disebut dengan self love. Hal ini sangatlah penting dalam meningkatkan percaya diri. Cobalah untuk mengucapkan afirmasi positif untuk diri sendiri agar mengurangi rasa ragu dan cemas. Dengan cara ini, pikiran negatif dan rasa rendah diri dapat berkurang seiring berjalannya waktu.

Sadari dan Cepat Tangani Inferiority Complex Sekarang Juga!

Seseorang dengan inferiority complex wajib mencari bantuan untuk menangani masalah mereka. Masalah tersebut tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga bisa merugikan orang di sekitar. Maka dari itu, mencari pertolongan dengan cepat akan lebih baik, sebelum semuanya bertambah parah.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page