Para ahli sejarah memiliki beberapa teori yang bisa menjelaskan bagaimana agama Hindu dan Buddha bisa masuk ke Indonesia. Nah, salah satu teori yang paling populer yaitu teori Brahmana. Bagaimana teori ini bisa menjelaskan sejarah masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia? Yuk, kita simak bersama!
Daftar ISI
Pengertian Teori Brahmana
Sebelum kita membahas secara mendalam tentang teori Brahmana, sebenarnya apa itu arti dari kata “Brahmana”?
Kalau kita mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata Brahmana sendiri yaitu sebuah kasta dalam agama Hindu yang menduduki peringkat tertinggi. Golongan kasta Brahmana ini adalah orang-orang yang mampu mempelajari, menyebarkan, dan menjelaskan ajaran agama Hindu ke masyarakat luas.
Dengan kata lain, contoh orang yang masuk ke dalam kasta Brahmana adalah para pendeta. Orang yang termasuk ke dalam golongan Brahmana ini berasal dari India.
Nah, apa hubungannya para Brahmana dengan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia?
Menurut teori Brahmana, masuknya agama Hindu dan Buddha bisa terjadi di Indonesia karena andil besar dari orang-orang yang masuk ke dalam kasta Brahmana. Para pendeta Hindu atau Brahmana ini datang ke Indonesia karena undangan dari para raja yang saat itu berkuasa di Indonesia.
Brahmana saat itu dianggap yang punya peran paling besar dalam menyebarkan agama Hindu-Buddha di Indonesia yang saat itu masih terkenal dengan nama Nusantara.
Tidak hanya sebatas menyebar dan mengajarkan agama Hindu ke masyarakat Nusantara saja, para Brahmana juga saat itu memperoleh mandat untuk melakukan upacara penobatan raja di kerajaan Hindu-Buddha. Upacara tersebut juga terkenal dengan istilah abhiseka.
Teori Brahmana ini tercetus oleh sejarawan yang bernama Jacob Cornelis van Leur. Seorang ahli sejarah berkebansaan Belanda.
Mengenal J.C. van Leur, Tokoh Pencetus Teori Brahmana
Jacob Cornelis van Leur adalah tokoh sejarah di balik teori yang menjelaskan bagaimana masuknya pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia tersebut.
Siapa sebenarnya Jacob Cornelis van Leur? Apa dasar yang dia gunakan untuk mencetuskan teori ini?
Jacob Cornelis van Leur adalah seorang ahli sejarah yang berasal dari Belanda. Beliau merupakan sejarawan yang terkenal dengan puluhan karya tulis yang beliau ciptakan dan telah dicetak ke dalam berbagai media saat itu.
Sampai saat ini, masih banyak ahli sejarah yang merujuk pada karya tulis J.C. van Leur jika ingin mencari landasan dari sejarah Indonesia, terutama yang menyangkut sejarah perdagangan di Indonesia saat zaman VOC.
Nah, salah satu karya dari J.C. van Leur yang cukup fenomenal adalah teori Brahmana yang menjelaskan masuknya ajaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara.
J.C. van Leur berhasil mencetuskan teori tersebut berdasarkan sejumlah peninggalan prasasti kerajaan-kerajaan Hindu Buddha yang pernah berdiri.
Salah satu fakta menarik tentang J.C. van Leur adalah beliau bisa membaca huruf Pallawa dan mengerti bahasa Sanskerta – huruf dan bahasa yang digunakan dalam catatan prasasti peninggalan kerajaan Hindu Buddha di Indonesia.
Teori ciptaan J.C. van Leur ini makin kuat karena ada sebuah ajaran di agama Hindu yang mengatakan bahwa satu-satunya yang memiliki hak untuk menyebarluaskan agama Hindu adalah orang yang masuk ke dalam kasta Brahmana.
Alasannya, karena orang yang termasuk golongan Brahmana mampu mempelajari ajaran agama Hindu yang tertulis dengan huruf Pallawa dan dijelaskan dalam bahasa Sanskerta.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana dahulu para Brahmana bisa ke Indonesia dari India?
Para Brahmana saat itu datang jauh dari India ke Indonesia karena undangan para raja di Indonesia dalam rangka menghadiri upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma merupakan upacara yang bertujuan untuk “menghindukan” seseorang.
Pendukung Teori Brahmana Karya J.C van Leur
Nah, ternyata, teori Brahmana ini tidak hanya didukung oleh J.C. van Leur saja. Teori ini juga dianggap positif oleh seorang ahli sejarah yang sama-sama berasal dari Belanda, Frederik David Kan Bosch.
Frederik David Kan Bosch menganggap bahwa agama Hindu dan Buddha bisa masuk ke Indonesia karena peran besar dari orang Brahmana yang berasal dari India.
Ia juga memiliki landasan yang sama dengan J.C. van Leur dalam mendukung teori ini. Frederik David Kan Bosch menganggap kalau kasta Brahmana berperan besar karena mereka memperoleh undangan dan mendapat sambutan baik dari para raja yang berkuasa saat itu.
Menurut Frederik David Kan Bosch, kasta Brahmana dari India bisa sampai ke wilayah Nusantara melalui jalur laut dengan menggunakan kapal-kapal dagang.
Kelebihan Teori Brahmana
Nah, sempat kita singgung di atas bahwa Jacob Cornelis van Leur mencetuskan teori masuknya agama Hindu dan Buddha di Nusantara karena peran besar para Brahmana yang berasal dari India. Landasannya adalah hak istimewa yang kaum Brahmana miliki dan juga prasasti peninggalan kerajaan Hindu Buddha.
1. Pengaruh Kaum Kasta Brahmana
Kasta Brahmana merupakan kasta dengan tingkatan paling tinggi di agama Hindu. Selain menyandang kasta dengan tingkatan tertinggi, kasta Brahmana juga mampu mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran agama Hindu yang tertulis di kitab suci Weda.
Selain itu, keberadaan teori Brahmana juga makin kuat karena kaum Brahmana memiliki satu hak istimewa yaitu menjadi golongan atau kaum yang boleh melakukan penyebaran agama Hindu.
Para kaum Brahmana tidak hanya menyebarkan dan mengajarkan agama Hindu dan Buddha di Nusantara saat itu. Mereka juga dipercaya sebagai penyelenggara upacara Vratyastoma dan juga menduduki posisi penting di kerajaan seperti penasehat raja.
2. Prasasti Peninggalan
Keberadaan kaum Brahmana yang datang dari India ke Nusantara di masa lalu juga tercatat dari catatan sejumlah prasasti peninggalan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di Nusantara.
Prasasti tersebut tertulis dengan aksara Pallawa dan isi dari catatan tersebut menggunakan bahasa Sanskerta. Isi atau informasi yang tertulis di prasasti tersebut dapat dipertanggungjawabkan karena prasasti merupakan catatan yang ditulis langsung oleh pihak kerajaan.
Apalagi, huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta juga terdapat di dalam kitab suci Weda. Dengan begitu, hanya kaum Brahmana yang lebih bisa membaca huruf Pallawa dan memahami bahasa Sanskerta dengan baik.
Kelemahan Teori Brahmana
Teori Brahmana yang Jacob Cornelis van Leur cetuskan juga memiliki kelemahan yang menimbulkan keraguan pada teori ini.
Memang, ilmu dan hak istimewa yang kaum Brahmana miliki bisa menjadi faktor penguat. Namun, ternyata, kaum Brahmana memiliki satu pantangan atau larangan yang dapat melemahkan keberadaan teori Brahmana.
Para kaum Brahmana memiliki larangan yaitu menyeberangi lautan.
Konsekuensi yang seorang Brahmana akan peroleh jika melanggar aturan ini adalah kehilangan status atau kasta Brahmana yang mereka miliki.
Seperti yang kita tahu kalau India dan Nusantara terpisah oleh lautan yang luas. Siapapun dari luar yang ingin datang ke Nusantara hanya bisa masuk melalui jalur laut dengan kapal.
Seorang Brahmana akan setara dengan rakyat biasa jika status kasta Brahmana yang dia miliki hilang, meskipun dia memiliki ilmu tentang agama Hindu.
Hilangnya status Brahmana sekaligus akan menghilangkan hak istimewa yang sebelumnya dia miliki, yaitu berhak mengajarkan dan menyebarkan ajaran agama Hindu ke masyarakat luas.
Jika hak istimewa tersebut hilang, bagaimana mereka bisa menyebarkan ajaran Hindu di Nusantara?
Inilah pertanyaan yang turut melemahkan teori Brahmana mengenai asal-muasal hadirnya ajaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara.
Mengenal Teori Masuknya Hindu-Buddha di Nusantara
Kuatnya pengaruh dan budaya Hindu-Buddha turut mewarnai keberagaman budaya di Indonesia. Tidak heran jika sebagian orang mempertanyakan asal-usul masuknya kedua agama tersebut ke tanah Air.
Teori karya J.C. van Leur memiliki kekuatan untuk menjelaskan asal-muasal masuknya pengaruh kedua agama tersebut ke Indonesia. Tetapi, teori tersebut memiliki kelemahan yang logis.
Perlu kita ingat bahwa teori Brahmana hanyalah salah satu teori yang mencoba menjelaskan bagaimana ajaran agama Hindu dan Buddha masuk ke Nusantara. Tentu ada teori lain dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri yang bisa kamu baca untuk menambah referensimu dalam mempelajari sejarah Hindu dan Buddha di Indonesia.