5 Kerajaan Islam di Indonesia: Sejarah dan Peninggalannya

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas warga negaranya beragama Islam. Namun, masih banyak yang tidak tahu apa saja kerajaan Islam yang menjadi awal persebaran agama Islam di Nusantara. Untuk itulah, berikut akan diuraikan secara lengkap kerajaan Islam di Indonesia, baik itu sejarah maupun peninggalannya. 

5 Kerajaan Islam di Indonesia

Berikut ini 5 kerajaan Islam yang pernah ada di Indonesia: 

1. Kerajaan Demak

Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak | Sumber gambar: Kompas.com

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 M. Pada masa itu, kerajaan ini  berkembang sebagai pusat perdagangan dan sekaligus juga pusat penyebaran agama Islam.

Setelah pemerintahan Raden Patah, selanjutnya adalah pemerintah Pati Unus, mulai dari tahun 1518 sampai 1521 M. Saat pemerintahan Pati Unus berakhir, dilanjutkan oleh Sultan Trenggono dari tahun 1521 sampai 1546 M. 

Di masa pemerintahan Sultan Trenggono lah, kerajaan Islam di Indonesia Demak mencapai puncak kejayaannya. Pada saat itu, Kerajaan Demak berhasil menguasai beberapa daerah, seperti Surabaya, Malang, Sunda Kelapa, Tuban, Pasuruan, dan Blambangan.

Hingga pada akhirnya Sultan Trenggono meninggal dan digantikan oleh Pangeran Sedo Lepen. Namun, setelah itu, konflik internal keluarga kerajaan mulai muncul, sehingga menyebabkan kerajaan mulai melemah. 

Makam Sunan Kalijaga
Makam Sunan Kalijaga | Sumber gambar: Alif.ID

Akhirnya, pemerintahan kerajaan Demak pun berakhir pada masa pemerintahan Arya Penangsang, tepatnya pada tahun 1586 M. Adapun contoh peninggalan kerajaan, yaitu Masjid Agung Demak, Pintu Bledeg, Soko Guru, Makam Sunan Kalijaga, Dampar Kencana, dan Piring Campa. 

2. Kerajaan Samudra Pasai

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai | Sumber gambar: Gramedia.com

Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya, yaitu Samudera Pasai yang terletak di Pantai Utara Aceh, tepatnya di muara sungai. Nah, muara sungai ini terletak di antara dua kota, bernama Samudra dan Pasai. Ini juga yang menjadi cikal bakal penamaan kerajaan ini. 

Marah Silu merupakan orang pertama yang menyatukan Samudra dan Pasai. Awalnya, beliau tidak menganut agama Islam, hingga seiring berjalannya waktu beliau memeluk Islam dan mendapatkan gelar Sultan Malik As-Saleh.

Sultan Malik As-Saleh merupakan raja pertama Kerajaan Samudra Pasai hingga wafat. Setelah wafat, tahta jatuh ke putranya, yaitu Sultan Malik At Thahir, yang juga menjadi raja kedua Samudra Pasai dan telah banyak berhasil memperluas kekuasaan kerajaan. 

Namun, masa kejayaan Samudera Pasai paling besar terjadi saat pemerintahan Sultan Malik At-Tahir II atau Sultan Ahmad. Saat pemerintahannya, wilayah kerajaan menjadi pusat perdagangan yang sangat besar. 

Hingga terjadi serangan Majapahit yang ingin menyatukan Nusantara dan perpindahan pusat perdagangan ke Pulau Bintan dan Aceh Utara. Akibatnya, Samudera Pasai pun runtuh dengan raja terakhir yaitu Sultan Zain Al’Abidin. 

Makam Sultan Malik As-Saleh
Makam Sultan Malik As-Saleh | Sumber gambar: Intisari.grid.id

Adapun bukti sejarah dari kerajaan ini terdapat di nisan makam Sultan Malik As-Saleh, berita dari Marcopolo dan Ibnu Batutah, serta pada kronika Raja Pasai. Sedangkan beberapa peninggalan kerajaan, antara lain relief, mata uang emas, dan Makam Sultan Malik As-Saleh. 

3. Kerajaan Malaka

Istana Kesultanan Malaka
Istana Kesultanan Malaka | Sumber gambar: Kompas.com

Kerajaan Islam di Indonesia berikutnya, yaitu Kerajaan Malaka yang muncul akibat dari serangan Majapahit ke Kerajaan Singapura. Adapun akibat dari serangan tersebut, yakni raja terakhir Singapura, yaitu Parameswara melarikan diri dan mendirikan kerajaan baru di tepi Selat Malaka pada 1405 Masehi.

Kerajaan tersebut pun bernama Kerajaan Malaka. Pada masanya, Parameswara mengunjungi Kaisar Yongle di Nanjing, China untuk meminta pengakuan kedaulatan. Tentu saja ini menjadi cikal bakal juga perkembangan pesat kerajaan ini pada masa itu. 

Selain itu, pada masa pemerintahan Parameswara disebutkan Kesultanan Malaka berada di puncak kejayaan. Kerajaan ini berkembang pesat menjadi pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara.

Tidak hanya itu, pada masa pemerintahan selanjutnya, yaitu Sultan Mansur Syah, kerajaan Malaka berhasil memperluas penyebaran agama Islam sampai hampir seluruh wilayah Malaka. Jadi, bisa dikatakan perkembangan kerajaan ini cukup besar saat itu.

Namun, karena kesuksesan inilah yang membuat beberapa musuh iri. Termasuk saat itu adalah dari kalangan Portugis yang sedang melakukan ekspansi nya di Indonesia.

Portugis melakukan serangan ke wilayah Malaka pada 1511 dan berniat untuk menguasai wilayah tersebut. Akibat dari serangan ini, Malaka melemah dan akhirnya jatuh ke tangan Portugis. 

Benteng A’famosa Kerajaan Malaka
Benteng A’famosa Kerajaan Malaka | Sumber gambar: detik.com

Adapun peninggalan kerajaan, antara lain Makam Hang Tuah, Gerbang A’Famosa, dan George Town. Selain itu, juga ada beberapa hikayat seperti Hikayat Laksamana Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah. 

4. Kerajaan Islam Mataram

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam | Sumber gambar: sma13smg.sch.id

Kerajaan Mataram merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang berdiri tepatnya di Kotagede, Yogyakarta pada tahun 1588. Pendiri Kerajaan ini, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Sela. 

Kemudian, salah satu fakta menariknya, yakni berdirinya Kerajaan Mataram Islam ternyata sebagai bentuk hadiah dari Kesultanan Pajang untuk Ki Ageng Pemanahan, karena jasanya.

Raja pertama Kerajaan ini yaitu Raden Mas Sutawijaya atau Panembahan Senopati, yang juga anak laki-laki dari Ki Ageng Pemanahan. Adapun puncak kejayaan Mataram Islam terjadi saat kepemimpinan Sultan Agung.

Bahkan, saat itu, Sultan Agung hampir menguasai semua wilayah tanah Jawa dan mampu melawan VOC bersama Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Banten. Selain itu, Sultan Agung juga berhasil menyusun kitab UU Surya Alam dan menundukkan bupati yang tidak mengakui kekuasaan kerajaan. 

Masjid Agung Solo
Masjid Agung Solo | Sumber gambar: Kompasiana.com

Namun, akibat dari konflik internal yang membagi wilayah kekuatan, Kerajaan Mataram pun akhirnya runtuh. 

Beberapa contoh peninggalan kerajaan, yaitu Masjid Kotagede Yogyakarta, Masjid Agung Gedhe Kauman, Masjid Agung Surakarta, Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Kesultanan Yogyakarta, dan Taman Sari.

5. Kerajaan Ternate

Istana Kesultanan Ternate
Istana Kesultanan Ternate | Sumber gambar: Kompas.com

Kerajaan Islam di Indonesia berikutnya, yaitu Kerajaan Ternate yang muncul berasal dari adanya empat kampung, yang masing-masing diketuai oleh seorang kepala marga. Nah, empat kampung tersebut sama-sama sepakat untuk membuat kerajaan bersama. 

Akan tetapi, saat itu, rakyat belum mengetahui agamanya dan menentukan pemimpinnya. Kemudian, dilakukan musyawarah bersama, sehingga kepala marga sepakat menunjuk Momole Ciko sebagai Raja dan resmi menjadi raja Kerajaan Ternate pertama, dengan gelar Baab Mashur Malamo sejak 1257 M.

Untuk agama Islam, persebarannya berhubungan dengan perdagangan. Yang mana pada pertengahan abad ke-15, kegiatan perdagangan rempah-rempah di Maluku semakin ramai. Banyak pedagang Jawa, Melayu, Arab, hingga China datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah.

Hubungan perdagangan di Maluku dan pedagang-pedagang Jawa tentunya sangat akrab. Hal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal perkembangan agama Islam ke Kesultanan Ternate.

Adapun masyarakat dan keluarga kerajaan memeluk agama Islam pada saat pemerintahan Raja Kolano Marhum, pada 1432 hingga 1486 M. Raja Kolano Marhum lah yang pertama kali memeluk Agama Islam, yang kemudian membuat masyarakat Ternate lainnya juga tertarik memeluk agama yang sama. 

Selanjutnya, putranya Zainal Abidin mulai memberlakukan hukum-hukum Islam sejak berkuasa, mulai dari 1486 hingga 1500 M. Adapun Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran setelah Sultan Baabullah wafat pada 1583 M. 

Keruntuhannya akibat dari serangan Spanyol, yang berhasil merebut Benteng Gamulamu pada 1606 M. Sejak saat itu juga, VOC memegang hak atas monopoli perdagangan dan mulai mendirikan benteng di Ternate. Akibatnya, kerajaan Ternate mulai melemah hingga akhirnya runtuh.

Makam Sultan Ternate
Makam Sultan Ternate | Sumber gambar: Kompasiana.com

Ada cukup banyak peninggalan kerajaan ini, yaitu Istana Kesultanan Ternate, Masjid Jami Kesultanan Ternate, dan Kompleks Pemakaman Sultan Ternate. Selain itu, ada juga benda peninggalan kerajaan, seperti alat perang, singgasana raja, hingga Al Quran tulisan raja.

Sudah Tahu Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia?

Ada banyak sekali kerajaan Islam di Indonesia, yang menjadi cikal bakal perkembangan Islam Nusantara, mulai dari Sabang hingga Merauke. Sebagian besar, peninggalan kerajaan Islam adalah masjid, karena merupakan tempat peribadatan umat Islam. 

Jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana kerajaan Islam yang ada di Indonesia, bisa langsung berkunjung ke salah satu lokasi peninggalannya. Biasanya, di setiap tempat tersebut, akan ada penjelasan lengkap tentang perkembangan kerajaan Islam tersebut di Nusantara. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page