Contoh Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil, Lengkap!

Banyak orang memilih membeli mobil oper kredit. Ini karena barangnya masih bagus, kilometer masih kecil, dan harganya juga terbilang lebih murah. Sayangnya, masih banyak orang yang membeli tanpa meminta dan membuat surat perjanjian oper kredit mobil. 

Padahal, dokumen satu ini terbilang cukup penting dalam transaksi jual beli kendaraan yang bersifat over kredit. Oleh karena itu, jika Anda ingin membeli mobil dengan sistem meneruskan kredit, ada baiknya untuk mempelajari penjelasan lengkap dan beberapa contoh dari artikel berikut!

Daftar ISI

Apa itu Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil?

Pada dasarnya, saat Anda hendak melakukan sebuah transaksi jual beli mobil yang masih dalam tahap angsuran, maka Anda akan meneruskan kredit dari mobil tersebut. Karena itu, Anda perlu membuat dokumen ini sebagai bukti hukum atas pemindahan kepemilikan serta kewajiban sisa angsuran.

Selain wajib membuat surat perjanjian antar pembeli dan penjual, surat ini juga harus diketahui oleh pihak leasing atau pihak bank yang bersangkutan. Surat perjanjian oper kredit mobil biasanya berlaku dan memiliki kekuatan hukum, sehingga wajib Anda beritahukan pada pihak bersangkutan.

Dalam dokumen ini, pihak penjual sepakat untuk mengalihkan uutang kredit mobil kepada pihak pembeli dengan harga yang telah disepakati bersama. Umumnya, pihak pembeli akan mengambil alih tanggung jawab untuk pelunasan kredit mobil tersebut ke pihak leasing atau bank yang bersangkutan. 

Sebab, surat ini akan mencakup informasi penting, terutama terkait harga mobil dan sisa utang kredit yang harus dibayar oleh pembeli. Surat perjanjian ini juga dapat mencakup klausul-klausul lain yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak serta cara mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari. 

Cara Kerja Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil

Sebenarnya cara kerja dari dokumen perjanjian ini cukup simpel, karena surat menunjukkan persetujuan dari pembeli untuk meneruskan pelunasan kredit. Pihak pembeli yang mengambil alih kredit juga telah menyepakati berbagai klausul yang telah disepakati dalam dokumen tersebut.

Klausulnya sendiri lebih kepada pelunasan bunga sebelum tanggal pembelian, harga jual beli, penyelesaian konflik, dan berbagai klausul penting lainnya. Pembuatan dokumen ini bertujuan untuk meluruskan konflik pembayaran angsuran di kemudian hari, antar penjual dan pembeli.

Setelah surat perjanjian oper kredit mobil ditandatangani dan dilaporkan ke leasing atau bank, pihak pembeli juga harus melaporkan dan mengurus proses balik nama kendaraan. Tentunya, ini sesuai peraturan yang berlaku di wilayah tersebut, tujuannya adalah mempermudah pengurusan pembayaran pajak dan penggantian plat tahunan.

Jadi, dengan adanya pemberitahuan dan surat ini, pihak leasing dan bank akan lebih mudah memberikan informasi atau melakukan tindakan jika ada keterlambatan pembayaran. Inilah yang membuat dokumen ini memiliki kekuatan hukum yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kenapa Harus Buat Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil?

Dokumen penting ini memiliki banyak manfaat ketika Anda buat dengan benar sesuai hukum yang berlaku. Namun sayangnya, masih banyak orang yang menganggap remeh berbagai fungsi surat perjanjian seperti beberapa manfaat di bawah ini:

1. Sebagai Jaminan Kepastian Hukum

Walaupun mungkin Anda sudah melakukan pengecekan secara menyeluruh terkait kondisi mobil dan background penjual, bukan berarti risiko menjadi 0%. Nyatanya, masih banyak kasus sengketa tanggung jawab, paling umum terkait pajak atau kekurangan bunga sebelum transaksi.

Oleh karena itu, perlu sebuah kekuatan hukum yang berdasarkan kesepakatan bersama. Seperti dengan membuat surat perjanjian oper kredit mobil secara jelas dan terperinci, serta memasukkan informasi penyelesaian konflik di kemudian hari. Selain itu, surat dengan tanda tangan yang tervalidasi cukup memiliki kekuatan hukum.

2. Keamanan Bagi Kedua Belah Pihak

Dalam dokumen ini juga terangkum hak dan kewajiban dari masing-masing pihak, sehingga dapat mencegah terjadinya sengketa di kemudian hari. Hal tersebut juga akan memberikan keamanan tersendiri untuk kedua belah pihak, pada transaksi oper kredit yang telah mendapatkan kesepakatan bersama.

Tak hanya untuk penjual yang benar-benar terlepas dari lilitan angsuran bulanan setelah transaksi selesai. Namun, juga untuk meminimalisir risiko pembelian mobil bermasalah hukum yang bisa menjadi masalah lain di kemudian hari.

3. Kelengkapan Persyaratan Administrasi

Karena termasuk transaksi dengan nominal besar, jual beli mobil bekas dengan sistem over kredit harus menggunakan dokumen ini sebagai kelengkapan administrasinya. Oleh karena itu, surat perjanjian oper kredit mobil yang telah mendapatkan persetujuan bersama nantinya akan disetorkan ke leasing atau bank bersangkutan.

Sehingga apabila ada kendala atau masalah mogok angsuran, pihak leasing atau bank lebih mudah mencari pihak yang bersangkutan. Selain itu, pelayanan dan hak lainnya juga bisa didapatkan pembeli, sebagaimana yang didapatkan penjual selama proses pengangsuran.

Apakah Ada Persyaratan yang Harus Terpenuhi?

Dalam pembuatannya, Anda harus memenuhi beberapa persyaratan. Berikut adalah beberapa syaratnya:

1. Identitas Kedua Belah Pihak Yang Tervalidasi

Dalam membuat surat perjanjian oper kredit mobil yang baik dan benar, identitas diri harus tervalidasi. Baik itu identitas penjual maupun pembeli. Biasanya akan terjadi validasi dan identifikasi diri dengan menyertakan dokumen pendukung. Seperti KTP, SIM, ataupun paspor yang terbaru dan masih aktif.

2. Kelengkapan Persyaratan Kendaraan

Tak hanya pengurusan dan identifikasi data diri, namun pihak penjual juga harus memberikan dokumen kendaraan yang lengkap. Seperti STNK, BPKB, faktur, dan dokumen pendukung lainnya. Selain itu, identifikasi kendaraan terkait nomor rangka mesin jadi salah satu hal wajib untuk menghindari pembelian barang curian.

3. Kejelasan Sisa Hutang Kredit

Dalam transaksi penjual juga harus menyatakan dan membuktikan jumlah sisa hutang kredit mobil yang nantinya akan pembeli teruskan. Kejelasan ini mencakup nominal, jangka waktu pembayaran, dan besaran cicilan bulanan yang harus dibayarkan setiap bulannya.

4. Tanggal-Tanggal Penting

Hal yang tak kalah penting adalah terdapat tanggal-tanggal terkait yang telah Anda sepakati bersama. Biasanya, ini akan mencakup penyerahan kendaraan, pelunasan pembayaran, tanggal transaksi, beserta keterangan kondisi kendaraan saat penyerahan secara jelas dan mendetail.

5. Terjadinya Kesepakatan Harga Jual

Melalui berbagai negosiasi yang panjang, harga jual juga harus tersepakati dan tercantum dalam surat perjanjian oper kredit mobil yang Anda buat dan telah disepakati. Harga jual mobil bekas yang disepakati harus dituliskan dengan jelas dalam surat perjanjian tersebut, baik dengan nominal angka dan juga terbilang secara huruf.

6. Pernyataan Kepemilikan

Pihak penjual juga harus menyatakan bahwa kendaraan yang dijual merupakan milik pribadi dan tidak terdapat sengketa kepemilikan di dalamnya. Serta nantinya ada pelimpahan kepemilikan untuk memudahkan pengurusan balik nama dari BPKB mobil tersebut.

7. Kejelasan Kewajiban dan Hak Sudah Tercapai

Surat perjanjian oper kredit yang sudah Anda buat dan sepakati harus memuat kewajiban dan hak masing-masing pihak. Khususnya pada urusan seperti jangka waktu penggunaan kendaraan, besarnya denda jika pembeli terlambat membayar cicilan, penyelesaian konflik, serta hal-hal lain yang relevan.

8. Tanda Tangan

Surat perjanjian oper kredit mobil harus ditandatangani oleh kedua belah pihak dan disaksikan oleh saksi yang kompeten. Serta pembuatannya harus dalam keadaan yang sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun. Karena terdapat keterlibatan materai dalam penandatanganan dokumen tersebut.

9. Terjadinya Pembuatan Salinan Untuk Kedua Belah Pihak

Seperti surat perjanjian pada umumnya, dokumen ini juga harus mengalami penyalinan secara resmi dan keduanya menggunakan materai. Biasanya, penyalinan terjadi setelah dokumen telah dikaji dan disetujui kedua belah pihak. Setiap salinan harus diberikan kepada masing-masing pihak sebagai bukti sah.

10. Pengurusan Administrasi

Persyaratan paling penting sudah pasti adanya pengurusan administrasi dengan penyerahan dokumen salinan dan pendukung kepada leasing atau bank. Umumnya, ini akan diurus oleh pembeli, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh kebanyakan lembaga keuangan terkait.

Jenis Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil yang Diakui

Sebenarnya, secara umum hanya ada dua jenis dokumen perjanjian untuk kasus oper kredit kendaraan, antara lain sebagai berikut:

1. Surat Perjanjian Konvensional

Jenis pertama adalah dokumen yang memiliki kekuatan hukum yang biasanya dibuat dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Walaupun beberapa ada yang melibatkan sangkut paut notaris untuk nominal yang besar, namun jenisnya tetap termasuk konvensional. 

Adapun jenis ini biasanya lebih fleksibel secara isi, jadi jika Anda ingin menggunakan jenis ini proses telaah harus Anda lakukan dengan saksama. Selain itu, jenis ini juga akan tetap melibatkan pihak terkait, yaitu pihak leasing atau bank dalam pembuatan atau penandatanganan.

2. Surat Perjanjian Melalui Pihak Leasing atau Bank

Jenis berikutnya adalah surat perjanjian oper kredit yang menggunakan format atau template dari pihak leasing atau band. Kekuatan hukumnya sama-sama kuat, namun terkait isi perjanjian biasanya lebih umum. Jenis dokumen ini umumnya dipilih kedua belah pihak yang tidak ingin repot atau memiliki waktu yang terbatas. 

Umumnya, pihak penjual akan menyerahkan urusan penjualan atau over kredit pada pihak terkait, sehingga penjual tinggal terima beres. Walaupun ada biaya tambahan yang bisa mengurangi harga jual yang Anda dapatkan, namun cara ini lebih mudah untuk kedua belah pihak.

Konteks atau Isi Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil

Secara isi, baik itu jenis konvensional maupun dari leasing atau bank sebenarnya mirip. Namun, mungkin poin dari setiap konteks saja yang akan berbeda. Karena untuk membuat dokumen perjanjian yang baik, setidaknya beberapa konteks ini harus tersaji dengan jelas dan terperinci:

1. Identitas Pihak Terkait 

Seperti yang Anda sudah ketahui, surat perjanjian ini harus mencantumkan identitas lengkap dari penjual dan pembeli. Serta harus tervalidasi dengan dokumen pendukung. Kebanyakan pembuatannya menggunakan biodata sederhana, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon aktif, dan nomor identitas resmi (KTP, SIM, Paspor). 

Informasi ini akan berguna untuk memastikan bahwa kedua belah pihak memang memiliki keberadaan dan identitas yang sah secara hukum. Sehingga antara penjual maupun pembeli dapat meminimalisir tidak kejahatan, seperti beberapa kasus penipuan transaksi jual beli kendaraan.

2. Identitas Kendaraan

Selain identitas pihak terkait, surat perjanjian over kredit kendaraan juga harus mencantumkan identitas kendaraan yang jadi topik pembahasan transaksi. Data ini nantinya akan dilakukan pengecekan menyeluruh dari pihak pembeli atau leasing

Informasi mengenai kendaraan biasanya mencakup merk, tipe, tahun produksi, nomor rangka kendaraan (mesin), nomor polisi, warna, dan nomor identifikasi kendaraan (VIN). Hal tersebut penting untuk memastikan bahwa kendaraan yang akan dibeli sudah jelas teridentifikasi dan terhindar dari jual beli barang curian.

3. Informasi Harga Kendaraan

Karena surat perjanjian oper kredit mobil berhubungan dengan transaksi jual beli, sudah pasti harus tercantum harga jual kendaraan yang telah disepakati bersama. Informasi mengenai harga kendaraan tersebut meliputi harga jual kendaraan, diskon (opsional), serta total harga setelah diskon (jika ada). 

Biasanya tertulis dalam dua bentuk, baik nominal angka maupun terbilang secara tulisan latin. Tujuannya sudah pasti agar kedua belah pihak memiliki kesepakatan yang jelas dan tertulis mengenai harga jual kendaraan tersebut.

4. Informasi Sisa Hutang Kredit Terperinci

Konteks atau isi surat yang juga harus ada berikutnya adalah informasi mengenai sisa hutang kredit kendaraan secara terperinci. Baik jumlah nominal yang harus dibayar oleh pembeli, kredit, bunga, jangka waktu kredit, dan jumlah angsuran setiap bulan. 

Hal tersebut penting agar pembeli mengetahui berapa besar kewajiban utang kredit yang harus dibayarkan setiap bulannya. Pada informasi ini juga biasanya terangkum perihal penyelesaian konflik pajak atau bunga tertunda yang masih ada sebelum transaksi.

5. Informasi Uang Muka

Masih dalam konteks keuangan transaksi, dalam surat perjanjian over kredit kendaraan juga harus mencantumkan besarnya uang muka yang harus dibayarkan sesuai kesepakatan yang terjadi. Penulisan biasanya lengkap dengan durasi pelunasan yang telah disepakati bersama

Informasi ini sangat penting agar penjual bisa mendapatkan sebagian hak, serta memastikan transaksi sungguhan terjadi. Selain itu, biaya-biaya administrasi dan pembeli juga bisa terbayarkan dengan uang muka tersebut. Tentunya kedua belah pihak sudah melakukan komitmen untuk melakukan transaksi sesuai prosedur.

6. Informasi Terkait Jaminan

Surat perjanjian oper kredit mobil yang Anda sepakati bersama juga harus mencantumkan informasi jaminan. Terutama jaminan yang diberikan oleh penjual, yaitu terkait kondisi transaksi dan kendaraan sudah sebenar-benarnya sesuai kesepakatan tersebut.

Dalam transaksi kendaraan yang dijual juga harus terjamin akan dibayar lunas atau sesuai masa perjanjian yang disepakati bersama. Informasi ini berguna untuk memberikan rasa aman dan saling percaya, bahwa transaksi akan berjalan sebagaimana mestinya.

7. Prosedur Serah Terima Kendaraan

Hal yang tak kalah penting berikutnya adalah tercantumnya prosedur serah terima. Umumnya, ini berkaitan dengan tanggal penyerahan kendaraan, kondisi kendaraan saat penyerahan, serta klausur-klausul lainnya. 

Hal tersebut akan berguna untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, terutama jika terjadi masalah atau ketidakcocokan atau tak sesuai perjanjian. Sehingga akan sangat perlu untuk mencantumkan sanksi dan konsekuensi untuk memperkuat kepercayaan satu sama lain.

8. Perjanjian Pembayaran

Berikutnya ada metode dan prosedur pembayaran. Baik pembayaran DP, pelunasan, durasi, dan informasi pembayaran lainnya. Beberapa klausul yang lengkap juga nantinya akan disertai bukti pembayaran yang nantinya akan menjadi bukti terkait jika terjadi sengketa atau prosedur balik nama.

9. Konsekuensi atau Sanksi Pembatalan dan Pelanggaran Perjanjian

Surat perjanjian oper kredit mobil ini cukup penting untuk memastikan transaksi benar terjadi, karena ada waktu yang sudah terbuang selama transaksi mulai berjalan. Sehingga Anda harus mencantumkan konsekuensi jika salah satu pihak melakukan pelanggaran perjanjian atau membatalkan perjanjian. 

Contohnya, jika pembeli tidak membayar pelunasan tepat waktu atau tidak membayar utang kredit. Maka, penjual dapat mengambil tindakan untuk mengambil kembali kendaraan tersebut. Hal tersebut penting agar kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama tentang konsekuensi jika terjadi pelanggaran perjanjian.

10. Tanggal dan Tanda Tangan

Terakhir yang harus ada dalam pembuatan dokumen adalah tanggal transaksi dan tanda tangan kedua belah pihak. Penandatanganan dengan materai juga berlaku pada kedua belah salinan dokumen yang akan dipegang oleh masing-masing pihak. 

Dari sinilah kekuatan hukum berlaku untuk dokumen ini, sehingga jika ada sengketa permasalahan bisa lebih mudah diselesaikan atau di bawah ranah hukum. Penandatanganan juga harus terjadi dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Hak dan Kewajiban Masing-Masing Pihak

Dalam transaksi jual beli mobil bekas dengan tunggakan utang kredit, memang membutuhkan surat perjanjian oper kredit mobil. Selain untuk menunjukkan legalitas transaksi, juga untuk menunjukkan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Seperti contoh berikut ini:

1. Hak dan Kewajiban Pembeli:

Ada beberapa poin yang menjadi hak dan kewajiban pembeli, mulai dari:

  • Pembeli berkewajiban membayar DP, cicilan (jika ada) hingga pelunasan, sesuai dengan kesepakatan dalam dokumen tersebut.
  • Pembeli berkewajiban untuk menjaga kendaraan agar tetap dalam kondisi yang baik dan terawat, selama masa pembayaran belum lunas.
  • Pembeli berkewajiban menyelesaikan seluruh utang kredit, sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian tersebut.
  • Pembeli berkewajiban melaksanakan semua konsekuensi, jika terjadi sengketa atau masalah sesuai perjanjian yang berlaku
  • Pembeli berkewajiban mengganti kerusakan atau kehilangan kendaraan akibat kelalaian atau kesalahan pembeli, selama masa kredit masih berjalan.
  • Pembeli berhak untuk menggunakan kendaraan setelah pembayaran DP atau sesuai perjanjian yang berlaku.
  • Pembeli berhak untuk mendapatkan kendaraan dalam keadaan baik, sesuai kondisi yang tercantum dalam surat perjanjian oper kredit mobil tersebut.
  • Pembeli berhak mendapatkan seluruh bukti kepemilikan serta surat kendaraan, sesuai prosedur yang berlaku.
  • Pembeli berhak untuk menuntut dan meminta ganti rugi jika klausul tidak dijalankan, sesuai dengan kesepakatan dalam dokumen tersebut.

2. Hak dan Kewajiban Penjual:

Selaku penjual Anda juga memiliki hak dan kewajiban, antara lain seperti:

  • Penjual berkewajiban memberikan kendaraan yang dijual dalam kondisi yang baik dan layak pakai.
  • Penjual berkewajiban menyediakan dokumen-dokumen kendaraan yang diperlukan seperti BPKB, STNK, dan faktur penjualan.
  • Penjual berkewajiban menjaga kondisi kendaraan selama masa kredit dan mengganti kerusakan atau kehilangan kendaraan, yang terjadi akibat kelalaian atau kesalahan penjual.
  • Penjual berkewajiban memberikan pelayanan yang memadai dan memenuhi hak pembeli.
  • Penjual berkewajiban memberikan informasi yang jelas dan akurat, terkait kondisi kendaraan dan rincian kredit.
  • Penjual berhak mendapatkan DP, kredit hingga pelunasan sesuai perjanjian yang berlaku.
  • Penjual berhak untuk menuntut dan meminta ganti rugi jika klausul tidak dijalankan, sesuai dengan kesepakatan dalam dokumen tersebut.

Bagaimana Prosedur Over Kredit Mobil?

Sebenarnya untuk prosedur over kredit mobil tak berhenti setelah pembuatan dan penandatanganan surat perjanjian oper kredit mobil saja. Namun, ada beberapa prosedur yang akan Anda jalani, mulai dari:

1. Proses Negosiasi

Hal pertama yang akan Anda jalani adalah proses negosiasi, di mana dalam proses inilah semua kesepakatan dalam perjanjian nantinya akan diabadikan. Dalam tahapan ini juga akan terjadi deal harga serta menjadi tahapan awal sebelum pembuatan dokumen perjanjian.

2. Pembuatan Surat Perjanjian dan Dokumen Pendukung

Langkah berikutnya adalah proses pembuatan surat perjanjian oper kredit mobil dan kelengkapan dokumen pendukung dari kedua belah pihak. Dokumen pendukung dang persyaratan biasanya seperti:

  • Fotokopi identitas diri (KTP, SIM ataupun Paspor untuk kedua belah pihak).
  • Fotokopi Kartu Keluarga (untuk kedua belah pihak).
  • Fotokopi rekening tabungan 3 bulan terakhir dan slip gaji atau sejenisnya (bukti kesanggupan membayar dari pembeli).
  • Surat Perjanjian yang sudah ditandatangani.

3. Validasi Data

Dari dokumen tersebut nantinya akan dilakukan validitas data melalui dokumen-dokumen pendukung. Prosedur ini dilakukan bersamaan dengan pembuatan dokumen dengan cakupan validasi data diri dan data kendaraan.

4. Pembayaran DP

Langkah selanjutnya setelah melakukan pengecekan dan sudah sepakat, bersamaan dengan penandatanganan biasanya ada penentuan pembayaran DP. Umumnya, penyerahan DP bertepatan dengan serah terima kendaraan, tentunya sudah tertuang dalam perjanjian secara terperinci.

5. Proses Pengajuan Over Kredit

Melalui surat perjanjian oper kredit mobil dan seluruh dokumen yang ada, kemudian pembeli akan menyetorkan ke leasing atau bank terkait. Pengajuan over kredit ini juga berhubungan untuk pengalihan tanggung jawab kredit kendaraan dari penjual ke pembeli. 

6. Pelunasan dan Penyerahan Surat Kendaraan

Setelah pelunasan terjadi, penjual berkewajiban memberikan sisa surat kendaraan seperti sertifikat dan BPKB kepada pembeli. Lewat tambahan dokumen tersebutlah kemudian pembeli dapat melakukan proses balik nama sesuai prosedur yang berlaku.

Apa Ada Konsekuensi Jika Tidak Menjalankan Kesepakatan?

Setelah kesepakatan terjalin melalui surat perjanjian oper kredit mobil, kedua belah pihak akan menerima segala konsekuensi yang ada dalam perjanjian. Sehingga akan ada konsekuensi jika Anda tak menjalankan kesepakatan atau lebih dikenal dengan pelanggaran kontrak, seperti:

1. Denda atau Sanksi Kontrak

Hal pertama yang bisa terjadi tentunya denda dan sanksi kontrak akan otomatis berjalan. Umumnya, denda dapat berupa ganti rugi hingga pengambilan kembali unit kendaraan tersebut. Tentu saja, konsekuensi ini sudah disepakati masing-masing pihak.

2. Terjadinya Gugatan Perdata

Konsekuensi berikutnya yang mungkin Anda terima ketika melanggar kontrak adalah menerima gugatan perdata. Sehingga tak hanya menyelesaikan tanggungan, Anda juga harus menyelesaikan seluruh prosedur hukum yang berlaku.

3. Blacklist dari Bank Indonesia

Seperti yang Anda tahu, seluruh bank sudah terasimilasi Bank Indonesia sebagai pusatnya. Sehingga jika terjadi masalah seperti pelanggaran kontrak, bisa berakibat pada nama Anda menjadi blacklist BI. Ini akan berpengaruh besar pada nama baik dan berbagai prosedur keuangan di kemudian hari yang bersangkutan dengan bank.

4. Merusak Nama Baik dan Kepercayaan antar Kedua Belah Pihak

Konsekuensi lain yang bisa Anda terima dari pelanggaran surat perjanjian oper kredit mobil adalah perusakan nama baik. Banyak hal akan terjadi terutama dalam konotasi negatif dengan penurunan kepercayaan publik kepada pelanggar kontrak. Bahkan dapat berimbas kepada bisnis yang Anda jalankan.

5. Ancaman Penjara

Tergantung kasus pelanggarannya, namun Anda bisa terancam dipenjara jika terbukti bersalah secara sadar untuk melanggar perjanjian atau merugikan salah satu pihak. Setidaknya Anda bisa jadi target operasi, jika Anda terseret dalam kasus penipuan.

Tips Memilih Oper Kredit Mobil Agar Tidak Kena Tipu

Selain membuat surat perjanjian oper kredit mobil yang baik dan benar, ada beberapa tips memilih over kredit yang aman. Berikut adalah rinciannya:

  • Pilih penjual atau pembeli dengan seksama, lakukan validasi identitas diri dan identitas kendaraan secara menyeluruh.
  • Sertakan saksi atau pihak terkait (notaris, leasing atau bank), dalam pembuatan atau penandatangan surat perjanjian.
  • Bayar kompensasi yang ada mulai dari DP ataupun angsuran sesuai kesepakatan (pembeli).
  • Sediakan dan lengkapi seluruh persyaratan dan dokumen pendukung yang dibutuhkan.
  • Pastikan kendaraan tidak tersandung sengketa kepemilikan (pembeli).
  • Pastikan penjual sama dengan pemilik kredit atau ahli waris atau membawa surat kuasa.
  • Pahami berbagai macam aturan over kredit dan lakukan prosedur sesuai hukum.
  • Hitung over kredit yang akan Anda tanggung apakah tidak merugi dan bisa Anda atasi. Pastikan tidak mengambil over kredit diluar kemampuan Anda (pembeli).
  • Cek kondisi kendaraan, jika perlu bawa ahli atau teknisis terpercaya dalam pengecekan menyeluruh.
  • Pastikan seluruh klausur tertulis dengan jelas dan tidak ambigu.

Langkah Mudah Membuat Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil

Setelah mempelajari seluk beluk dokumen, fungsi dan hal pentingnya, kini Anda bisa membuat surat perjanjian yang benar dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Pastikan ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
  • Abadikan setiap kesepakatan dan lakukan pengecekan berulang sebelum menandatangani dokumen.
  • Pastikan poin-poin penting sudah tersaji seluruhnya. Baik judul, identitas diri, identitas kendaraan, perkara pembayaran, hingga penyelesaian sengketa.
  • Jika perlu sertakan saksi dan bukti penandatangan (dokumentasi melalui foto atau video) ataupun menyertakan saksi ahli (notaris).
  • Tanda tangani dan buat salinan bermaterai untuk kedua belah pihak.
  • Daftarkan dokumen pada leasing atau bank terkait.

Contoh Surat Perjanjian Over Kredit Mobil

Ada banyak contoh dokumen perjanjian yang bisa Anda pelajari, contohnya seperti beberapa dokumen berikut ini:

1. Contoh Dokumen Konvensional

Berikut ini ada contoh pembuatan surat perjanjian konvensional atas jual beli mobil PikUp.

contoh 1
Scribd

2. Contoh Format Dokumen dari Leasing atau Bank

Jika memilih menggunakan format dari leasing atau bank, Anda akan menemukan format seperti contoh ini:

contoh 2
Scribd

Sudah Tahu Apa itu Surat Perjanjian Oper Kredit Mobil?

Lewat penjelasan di atas kini Anda tahu bahwa dalam sebuah transaksi jual beli, surat perjanjian oper kredit mobil memiliki peranan yang cukup penting. Selain untuk menjaga kepercayaan, hal ini juga menjadi prosedur hukum yang sah. 

Sehingga dengan pembuatan dokumen ini, masing-masing pihak dapat menerima hak dan menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Semoga dengan mempelajari artikel ini, Anda juga bisa mempelajari apa saja persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan, hingga bagaimana memilih transaksi yang aman.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page