Jawa Tengah, dengan kekayaan budayanya yang mempesona, terkenal memiliki sejumlah rumah tradisional yang indah dan unik. Tentu saja, rumah adat Jawa Tengah mencerminkan sejarah panjang dan budaya yang kaya di wilayah ini.
Rumah adat bukan hanya memiliki nilai fungsi utama, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Dalam artikel ini, kami akan mengajak Anda menelusuri keindahan dan makna simbolik di balik arsitektur tradisional rumah adat Jawa Tengah yang menakjubkan. Baca terus artikel ini, ya!
Daftar ISI
5 Macam Rumah Adat Jawa Tengah
Masing-masing rumah tradisional dalam budaya Jawa Tengah memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Semua bagian seperti atap, dinding, hingga penggunaan hiasan interior dan eksterior memiliki nilai budaya dan sejarahnya sendiri. Adapun 5 macam rumah tradisional Jawa Tengah yang harus Anda kenali adalah sebagai berikut:
1. Rumah Joglo, Rumah Adat Jawa Tengah Paling Melegenda
Sekarang ini, rumah adat Joglo semakin terkenal sebagai rumah bangsawan atau orang kaya. Mengingat latar sejarahnya, rumah Joglo dibangun bukan hanya berdasarkan fungsinya, namun juga status sosial. Oleh sebab itu, jangan heran bila rumah Joglo berbahan utama kayu yang berkualitas super dan mahal.
Rumah Joglo memiliki ciri khas berupa adanya empat tiang utama yang terletak di depan rumah dan terbaginya bagian dalam rumah menjadi dua bagian, yaitu bagian utama dan bagian tambahan.
Bagian utama rumah Joglo terdiri atas emperan, pendopo, pringgitan (area tengah rumah), padepokan (tempat ibadah), senthong (kamar tidur) kiwa (kiri), senthong tengah, dan senthong tengen (kanan). Sedangkan bagian tambahan rumah terdiri dari ruangan yang bernama gandhok.
Seperti yang sudah kita ketahui di atas bahwasanya rumah adat Jawa Tengah ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi aspek fungsi utama sebagai tempat tinggal. Setiap bagian dari rumah Joglo memiliki nilai filosofis tersendiri, meliputi:
- Saka Guru atau tiang utama rumah yang harus berjumlah 4. Jumlah tersebut merupakan gambaran empat arah mata angin, yaitu utara, timur, barat, dan selatan.
- Pendopo berguna sebagai ruangan untuk perjamuan para tamu.
- Pringgitan merupakan sebuah ruang tengah rumah yang berguna untuk menjamu para tamu yang memiliki hubungan dekat dengan pemilik rumah.
- Senthong atau kamar tidur yang tentu saja berguna sebagai tempat beristirahat.
- Padepokan merupakan tempat yang berguna sebagai tempat beribadah.
Rumah adat Jawa Tengah ini juga memiliki beberapa jenis, antara lain Joglo Pangrawit, Jompongan, Sinom, dan Hageng. Keempat jenis ini memiliki beberapa kesamaan, salah satunya adalah penggunaan atap yang menggabungkan dua bidang yaitu trapesium dan segitiga yang mana disebut Lambang Sari.
2. Rumah Panggang Pe
Ketimbang rumah adat yang lain, rumah adat Panggang Pe tergolong paling sederhana. Bentuk bangunannya mengadopsi berbagai bentuk bangunan rumah tradisional Jawa Tengah yang lain.
Rumah Panggang Pe memiliki tiang penyangga utama sebanyak 4 sampai 6 buah yang mana bentuknya relatif sederhana. Secara fungsi, biasanya rumah tradisional ini bermanfaat sebagai bangunan warung ataupun gedung pos penjagaan.
Rumah ini biasanya terbuat dari kayu dengan atap genting tanpa cat. Perbedaannya dengan rumah adat lainnya juga terletak pada tiang bagian depan yang lebih rendah daripada bagian belakangnya.
Sama seperti rumah Joglo, rumah adat Jawa Tengah ini memiliki beberapa jenis. Antara lain Gedhang Salirang, Empyak Setangkep, Gedhang Setangkep, Cere Gancet, Trajumas dengan 6 tiang penyangga, dan Barengan yang memiliki 2 atau lebih rumah Panggang Pe berderet.
3. Rumah Tajug
Berbeda dengan rumah adat Jawa Tengah lainnya, rumah adat Tajug berguna untuk keperluan ibadah dan kegiatan sakral keagamaan, seperti masjid atau mushola. Oleh sebab itu, pembangunannya tidak boleh orang lakukan secara sembarangan.
Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus adalah contoh-contoh rumah Tajug yang paling populer di Indonesia. Bagian atap rumah Tajug mirip seperti rumah Joglo di mana ujung atap akan berbentuk segitiga sebagai lambang keabadian dan keesaan Tuhan.
Hingga saat ini, terdapat beberapa macam rumah Tajug yang masih bisa Anda temukan di Jawa Tengah, antara lain Mangkurat, Lambang Sari, Semar Tinandhu, dan Semar Sinongsong.
Baca Juga : Rumah Adat Aceh: Jenis, Fungsi, Filosofi, dan Ciri Khasnya
4. Rumah Limasan, Rumah Adat Jawa Tengah yang Estetik
Selanjutnya, rumah adat ini terkenal dengan nama rumah adat Limasan karena memiliki atap yang berbentuk limas. Bagian atap akan memiliki empat sisi yang mana jika Anda lihat secara sekilas, maka akan menyerupai rumah adat Sumatera Selatan.
Ciri khas dari rumah Limasan adalah penggunaan bahan dasar pembangunan berupa batu bata dan tanpa di cat. Meski begitu, rumah ini tetap memiliki nilai estetika yang tinggi dan kuat. Bahkan, beberapa orang akan akan mengombinasikan desain dasar rumah adat Jawa Tengah ini dengan gaya yang lebih modern.
Adapun beberapa jenis rumah Limasan yang populer adalah Gajah Mungkur, Klabang Nyender, Lawakan, Semar Pindohong, dan Lambang Sari. Khusus jenis Lambang Sari, rumah akan memiliki 16 tiang penyangga utama. Menarik sekali, bukan?
5. Rumah Kampung
Terakhir, rumah kampung adalah salah satu rumah adat Jawa Tengah yang memiliki bentuk seperti rumah Panggang Pe. Pada rumah ini, terdapat dua area teras yang berada tepat di depan dan belakang rumah.
Adapun ciri khas pada rumah ini adalah memiliki tiang berjumlah kelipatan 4 dengan minimal tiang sebanyak 8 buah. Selain itu, bangunan rumahnya akan selalu berbentuk persegi panjang dengan 2 lapis tiang yang mana berguna untuk menyangga atap rumah.
Bahan dasar tiang penyangga terbuat dari balok, usuk, dan kayu mahoni atau kayu nangka yang bersifat kuat. Rumah kampung biasa dimiliki oleh kalangan masyarakat biasa atau kalangan sosial menengah ke bawah, seperti pedagang, petani, dan peternak.
Rumah ini memang berfungsi sebagai rumah tinggal seperti halnya rumah Joglo yang juga tetap memiliki ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur, dan dapur. Sehingga, menurut sejarah rumah adat Jawa Tengah ini memiliki beberapa macam, seperti Pokok, Gajah Ngombe, dan Pacul Gowang.
Baca Juga : 10 Rumah Adat Sumatera Utara Beserta Keunikan Maknanya
Sudah Kenal dengan Macam-macam Rumah Adat Jawa Tengah?
Berbagai rumah adat Jawa Tengah di atas memiliki sejumlah keunikan bentuk yang mana masing-masing mengandung nilai sejarah dan budaya yang kaya. Dengan mempelajari hal tersebut, secara tidak langsung Anda telah menjelajah jauh ke dalam budaya Jawa Tengah.
Meski rumah adat dianggap sebagai warisan leluhur zaman lampau, namun filosofi dan keindahan rumah adat banyak menginspirasi generasi modern. Ada cukup banyak bangunan baru dengan desain modern kekinian yang mengadopsi unsur-unsur rumah adat untuk mempertahankan nilai sejarahnya. Hal tersebut patut dibanggakan karena secara tidak langsung menjadi langkah untuk menjaga kelestarian rumah adat Jawa Tengah agar tidak tergerus zaman. Berawal dari kesadaran untuk tetap mempelajari serta menggali informasi rumah adat yang berasal dari wilayahnya oleh generasi muda. Semoga artikel ini bermanfaat!