Manusia yang lahir dan hidup di muka bumi ini tidak ada yang sama persis. Mengapa ada golongan manusia yang terbiasa hidup secara individualis, tetapi ada golongan lainnya yang memilih hidup secara kekeluargaan? Diferensiasi sosial bisa jadi alasan dibalik perbedaan gaya hidup itu.
Pengertian dan Konsep Diferensiasi Sosial

Kata diferensiasi ini berasal dari istilah bahasa Inggris, yaitu “differentiation” atau “to differentiate”. Artinya adalah membagi, memisahkah, atau membedakan umat manusia ke dalam beberapa golongan. Pemisahan golongan ini bersifat horizontal atau antara sesama masyarakat biasa.
Selain itu, terdapat pendapat yang menyebutkan jika diferensiasi sosial ialah suatu perbedaan pandangan hidup yang terjadi di lingkungan sekitar. Lalu, ada juga yang berpendapat bahwa perbedaan sosial ini adalah sekumpulan upaya atau perbuatan yang suatu golongan lakukan agar tampak menonjol.
Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya pembagian golongan masyarakat ini yaitu suku, jenis kelamin, adat istiadat, dan pekerjaan. Selain itu, faktor lainnya yang juga ikut berpengaruh adalah agama, usia, tempat tinggal, pendidikan, bahasa, dan riwayat kesehatan.
Ciri-Ciri Utama Diferensiasi Sosial

Suatu pembagian golongan manusia di lingkungan sekitar kita pasti melibatkan kurang lebih tiga ciri utama sebagai dasar perbedaannya. Ketiga ciri tersebut adalah ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya atau adat.
1. Ciri Fisik (Physical)
Ciri perbedaan antara golongan manusia yang pertama yaitu pada bentuk fisik seorang manusia. Ada orang yang badannya tinggi besar, tetapi ada pula yang pendek dan kecil. Sebagian kelompok manusia memiliki rambut berwarna pirang, sementara sebagian lagi rambutnya berwarna cokelat.
Anda wajib tahu bahwa ada berbagai macam ras di muka bumi, dan mereka berasal dari tanah kelahiran yang berbeda-beda. Misalnya ras Kaukasian, ras Asia, ras Negroid, Mongoloid, Hispanik, dan Arabik. Mereka semuanya mempunyai ciri-ciri dan karakteristik tubuh yang beraneka macam.
2. Ciri Sosial (Society)
Selanjutnya, ada ciri khas kedua pada diferensiasi sosial berupa ciri sosial, yang menentukan siapa dan bekerja dalam bidang apa. Setiap orang bekerja sesuai dengan minat, bakat, dan keterampilannya. Pekerjaan yang mereka lakukan mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula.
Seseorang yang bekerja dalam profesi kerah putih biasanya dianggap lebih terhormat dan lebih makmur daripada orang lain di sekelilingnya. Di sisi lain, orang yang bekerja dalam profesi kerah biru cenderung lebih kreatif dan praktis daripada kaum pekerja kerah putih.
3. Ciri Budaya (Cultural)
Kebudayaan yang setiap golongan manusia praktikkan adalah ciri diferensiasi sosial yang ketiga. Hampir setiap kelompok masyarakat di muka bumi ini mempunyai budaya yang unik dan khusus. Terkadang ada perubahan pada budaya tersebut, misalnya seperti akulturasi dan sinkretisme.
Misalnya, dalam suatu kelompok, orang-orang di kelompok itu terbiasa berbicara keras dan bertindak egois. Lain halnya dengan suatu kaum yang bahasanya lebih sopan dan perilakunya lebih sabar dan tertib.
Jenis-Jenis Diferensiasi Sosial

Selain ketiga ciri-ciri yang disebutkan di bagian sebelumnya, ada pula jenis-jenis pembeda yang banyak masyarakat dunia gunakan. Ada kurang lebih empat jenis diferensiasi sosial yang paling umum Anda temukan di lingkungan sekitar.
1. Perbedaan Ekonomi
Jenis pertama, yaitu perbedaan dalam ekonomi. Penduduk di suatu negara dapat kita bedakan menurut kemampuan mereka untuk membeli kebutuhan hidupnya, serta mudah atau tidaknya kesempatan mereka dalam mencari barang.
Anda bisa melihat jenis perbedaan ini di kota besar dan wilayah perkampungan. Orang yang tinggal di kota cenderung mudah dalam mendapatkan aneka kebutuhan hidup mereka. Sebaliknya, warga yang tinggal di perkampungan seringkali kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Perbedaan Tradisi
Jenis diferensiasi sosial yang kedua adalah perbedaan dalam urusan adat istiadat dan tradisi setempat yang masyarakat tersebut anut. Setiap daerah, provinsi, bangsa, dan negara tentu saja memiliki tradisinya sendiri, kendati ada tradisi yang mereka wariskan atau ajarkan kepada kelompok lain.
Tradisi dan adat istiadat tersebut mungkin saja mengambil wujud seremonial atau ceramah dan ilmu penyuluhan yang sifatnya teoritis. Di lain pihak, ada juga tradisi yang sifat kegiatannya praktis, atau dalam bahasa lain, bekerja dan berbakti secara nyata di lingkungan sekitar.
3. Perbedaan Fungsional
Perbedaan fungsional ini lebih sering terjadi di dalam suatu lembaga atau perusahaan. Orang-orang yang terkumpul dalam lembaga tersebut memegang aneka jabatan yang tugasnya beragam. Pembagian kerja dan wewenang ini membuat mereka memiliki tugas yang saling berlainan.
Dari situ, kita bisa menyimpulkan bahwa seorang pilot pesawat akan menerima hak-hak dan kewajiban yang berbeda daripada seorang pramugari. Begitu pula dengan seorang dokter ahli bedah, yang pekerjaan, pengetahuan, dan pola pikirnya pasti tidak sama dengan seorang dokter gigi.
4. Perbedaan Kebangsaan
Jenis diferensiasi sosial berikutnya ialah perbedaan kebangsaan pada suatu golongan manusia di muka bumi. Identitas bangsa yang tertanam dalam jiwa manusia dapat menjadi garis pemisah yang tegas antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Jika Anda lahir dan tumbuh besar di Indonesia, Anda akan menyatakan bahwa Anda adalah seorang warga negara Indonesia. Namun, apabila Anda ialah seorang warga negara Jepang yang menetap di Indonesia, Anda akan mengidentifikasi diri Anda sebagai orang Jepang.
Contoh Diferensiasi Sosial di Kehidupan Nyata

Ada banyak sekali contoh diferensiasi sosial yang bisa Anda lihat di dunia nyata. Namun, artikel ini akan membahas tiga contoh saja. Contoh perbedaan tersebut ada yang bersifat lokal, namun ada pula contoh yang bersifat lintas negara.
1. Warga Adat Sunda vs Bali
Di tanah air kita, cobalah Anda lihat perbedaan pada warga adat Sunda dan warga adat Bali. Penduduk Tatar Sunda katanya suka bersikap ramah, murah senyum, dan suka bercanda. Masyarakat Sunda juga lebih terbiasa mengenakan pakaian adat yang tampilannya formal dan bersahaja.
Penduduk lokal Bali juga murah senyum, tetapi mereka terbilang lebih spiritual dan santai dalam hidup. Selain itu, orang-orang Bali juga kabarnya lebih jago dalam bahasa Inggris ketimbang orang Sunda. Pakaian adat Bali juga banyak mengandung ornamen yang besar dan megah.
Dalam bidang agama, masyarakat di Tatar Sunda tidak memiliki kemiripan dengan penduduk lokal di Pulau Bali. Warga Sunda kebanyakan beragama Islam atau kristen, sementara warga Bali hampir semuanya beragama Hindu.
2. Warga Negara Indonesia vs Amerika
Kemudian ada contoh diferensiasi sosial di antara warga negara Amerika dan warga negara Indonesia. Orang-orang di Amerika biasanya bersikap individualis dan jarang memberi sedekah. Tidak hanya itu, orang Amerika sebetulnya banyak yang tidak menganut agama, jika bukan beragama kristen.
Sebaliknya, warga negara Indonesia lebih mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan. Orang-orang di Indonesia juga menjunjung tinggi nilai-nilai religius, terutama pada agama Islam, dan budaya gotong royong. Selain itu, orang Indonesia pun jauh lebih dermawan ketimbang orang Amerika.
Kedua negara ini juga mempunyai perbedaan yang lumayan besar dalam hal jumlah partai politik. Negeri kita Indonesia mengizinkan keberadaan banyak partai politik, sedangkan di Amerika hanya boleh ada dua partai politik saja.
3. Penduduk Jakarta vs Nusa Tenggara
Contoh perbedaan sosial yang ketiga adalah antara penduduk Jakarta dengan penduduk Nusa Tenggara. Orang-orang yang tinggal di Jakarta cenderung makmur dan bergengsi. Karena mereka tinggal dekat dengan pusat perekonomian, orang Jakarta tidak perlu repot membeli barang.
Sementara itu, penduduk di kepulauan Nusa Tenggara terbilang miskin, tetapi juga lebih hemat. Mereka sangat bergantung kepada sistem perkapalan dan pelayaran demi mendapatkan segala macam sumber daya. Belum lagi masyarakat di Nusa Tenggara jarang memiliki kendaraan sendiri.
Bahkan akses internet yang tersedia untuk kedua golongan masyarakat Indonesia ini juga sangat berbeda jauh. Warga Jakarta mampu mengakses internet cepat dengan mudah, sedangkan warga Nusa Tenggara nyaris tak tersentuh oleh internet.
Sudahkah Anda Paham tentang Diferensiasi Sosial?
Perbedaan sosial yang ada di masyarakat sekitar seharusnya jangan menjadi alasan untuk bersikap sombong atau lebih tinggi terhadap orang lain. Malah, perbedaan itu dapat kita manfaatkan sebagai sarana untuk memajukan dan menyejahterakan seluruh warga negara di tanah air kita.
Sebagai manusia dan makhluk sosial, perbedaan adalah hal yang harus dimaklumi. Sebab, setiap dari kita berhak mendapat hak yang sama untuk diperlakukan secara adil dan setara.