Barter Adalah: Pengertian, Sejarah, Jenis, Syarat, & Contoh

Barter adalah kegiatan perdagangan dengan cara saling bertukar barang. Kegiatan ini menjadi sistem transaksi jual beli pertama yang terjadi pada manusia zaman dahulu. Jadi, pertukaran yang terjadi ini adalah antara barang dengan barang, jasa dengan jasa. Bisa juga barang dengan jasa atau sebaliknya. 

Apa Itu Barter?

People Meeting Barter Event
People Meeting Barter Event | Sumber Gambar: Freepik

Mengutip dari buku berjudul Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi karya Eeng Ahman dkk. Barter adalah salah satu kegiatan ekonomi yang sangat sederhana. Dalam transaksinya, sistem tukar menukar barang ini terjadi dengan cara saling menukar barang. 

Jadi, secara sederhana, barter merupakan kegiatan yang terjadi atas dasar kesepakatan antara pihak yang menukar barang dengan barang itu sendiri. Kesepakatan ini biasanya juga melihat dari perbandingan nilai tukar barangnya.  Barter atau urup biasanya terjadi tanpa adanya perantara, seperti halnya uang. 

Meskipun saat ini sistem tukar menukar barang sudah mulai hilang karena adanya uang. Namun, sistem ini masih menjadi bagian dari tradisi untuk beberapa wilayah maupun negara. Ada banyak sekali hal yang menjadi penyebab seseorang melakukan barter.

Salah satunya adalah karena tidak adanya uang atau karena masing-masing orang tersebut memang saling membutuhkan barang tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), barter adalah perdagangan dengan cara tukar menukar barang. 

Perlu kamu ketahui bahwa, apa yang diproduksi sendiri tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi, untuk mendapatkan barang yang tidak dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukar barang miliknya dengan barang yang mereka butuhkan.

Namun, ada kesulitan yang biasanya terjadi dalam kegiatan tukar menukar barang, yakni sulitnya mempertemukan orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan inilah yang mendorong manusia menciptakan kemudahan dalam tukar menukar. 

Salah satunya adalah dengan menetapkan benda tertentu sebagai alat tukarnya. Akhirnya, disepakati bahwa nilai tukar barang adalah uang. Selain itu, kelemahan lain dari barter, yaitu tidak memiliki standar nilai jelas. Namun, jika komoditi barangnya memiliki nilai seimbang, maka kedua belah pihak tidak akan keberatan. 

Sejarah Sistem Barter

Sejarah Sistem Tukar Menukar Barang
Sejarah Sistem Tukar Menukar Barang | Sumber Gambar: Freepik

Pada zaman dahulu, sebelum manusia berhasil menemukan uang sebagai alat tukarnya, mereka menggunakan sistem tukar menukar barang. Ini berguna untuk menyelesaikan semua jenis transaksi, baik jual maupun beli.

Sejarah dari tukar menukar barang ini muncul pada sekitar 6000 SM. Sistem ini diperkenalkan pertama kali oleh Suku Mesopotamia. Kemudian, sistem ini diadopsi oleh orang Fenisia yang menyebutnya sebagai perantara. Sebab, orang-orang tersebut membawa dan menjual barang antar negara.

Sistem tukar menukar barang pun akhirnya semakin berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan, sistem barunya menggunakan berbagai barang sebagai standar barternya. Perkembangan dari tukar menukar barang ini bahkan sudah mewarnai sejarah pada tahun awal berdirinya Universitas Oxford dan Universitas Harvard.

Jadi, pada kala itu para mahasiswa membayar uang kuliahnya menggunakan bahan makanan, seperti halnya hewan ternak. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa barter adalah sistem yang tidak selalu menukarkan barang saja, melainkan juga antara jasa dengan barang. 

Hal tersebut bisa terjadi dan sah jika kedua pihak merasa saling membutuhkan. Pada sekitar tahun 1930, sistem tukar menukar barang pun kembali populer. Ini terjadi karena adanya kelangkaan uang. Bahkan, Adolf Hitler sendiri menggunakan sistem ini untuk mengumpulkan uang sebagai dana perang. 

Hitler sendiri terlibat dalam perdagangan barter dengan banyak negara. Mulai dari Yunani, Swedia, dan Rusia. Kemudian, pada masa pasca perang dunia II, rakyat Jerman pun terpaksa menerapkan sistem yang sama karena terjadi inflasi pada mata uang Jerman. 

Baca Juga : 8 Manfaat Gotong Royong dan Contoh Penerapan Sehari-hari

Jenis-Jenis Barter

Jika melihat secara umum, kegiatan barter terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut beberapa jenis tukar menukar barang yang perlu kamu ketahui:

1. Barter Langsung

Seperti namanya, barter langsung merupakan kegiatan transaksi tukar menukar barang secara langsung setelah kedua belah pihak sepakat. Salah satu contohnya adalah seseorang yang bertukar buku dengan majalah milik orang lain. Namun, hal ini baru bisa terjadi jika keduanya sudah sepakat. 

2. Barter Imbal Beli

Jenis selanjutnya dari barter adalah imbal balik. Barter jenis ini banyak ditemui dan masih menggunakan prinsip pembagian hasil. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang membeli kebun. Namun, orang tersebut membutuhkan pekerja untuk menggarap kebun tersebut. 

Lalu, terjadilah barter imbal beli. Di mana ini terjadi antara pemilik kebun dengan orang yang bekerja menggarap kebun tersebut. 

3. Barter Alih

Barter alih merupakan jenis transaksi yang menggunakan sistem tukar barang antara dua pihak yang dialihkan. Jenis barter ini bisa terjadi apabila salah satu pihak mengalihkan barangnya kepada orang lain.

Salah satu contohnya adalah ketika ada penjual bunga yang menukarkan bunganya kepada penjual makanan. Namun, pada kenyataannya penjual makanan tersebut telah memiliki banyak bunga. Jadi, penjual bunga pun harus mengalihkan tukar menukar barangnya kepada penjual lain. 

Syarat Terjadinya Sistem Barter

Agar sistem tukar menukar barang bisa terlaksana dengan baik, tentu ada beberapa syarat penting yang harus kamu penuhi terlebih dahulu. Nah, berikut ini beberapa syarat dari sistem tukar menukar barang yang penting untuk kamu ketahui:

1. Orang yang Saling Bertukar Barang

Syarat pertama dari sistem barter adalah harus ada orang atau sekelompok orang yang mau dan akan saling bertukar barang. Tentu ini terjadi tanpa adanya unsur pemaksaan.

2. Rasa Saling Membutuhkan

Selain harus ada orang yang mau bertukar barang, orang tersebut juga harus memiliki rasa butuh akan barang tersebut. Jadi, orang tersebut memiliki rasa saling membutuhkan satu sama lain. 

3. Nilai Barang

Barang yang akan kamu tukar tersebut harus memiliki nilai barang yang sama. Sebab, jika salah satu barang memiliki ketimpangan nilai, maka salah satu pihak juga akan merasa rugi. Ini bisa dilihat dari segi kualitas atau kuantitas. Penilaian ini bisa kamu lakukan lewat diskusi dan kesepakatan bersama.

4. Adanya Barang yang Dibutuhkan

Dari semua syarat yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu syarat paling penting yang harus kamu penuhi adalah keberadaan nyata dari barang yang akan ditukar. Sebab, tujuan dari sistem tukar menukar barang adalah untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan. 

Kelebihan Sistem Barter

Sistem tukar menukar barang ini memiliki banyak sekali kelebihan. Biasanya, kelebihan dari sistem ini memiliki keterkaitan dengan interaksi sosial antar pihaknya. Nah, berikut ini adalah beberapa kelebihan dari sistem tukar menukar barang yang perlu kamu ketahui:

1. Interaksi Antar Manusia Sangat Tinggi

Lewat adanya sistem tukar menukar barang, tingkat interaksi antar manusia menjadi lebih tinggi. Terlebih ketika terjadi tawar menawar dari kedua belah pihak. Bahkan, interaksi ini bisa terjadi dalam waktu yang cukup lama karena harus melewati kesepakatan terlebih dahulu.

Jadi, semakin sering seseorang melakukan barter, maka akan semakin banyak juga interaksi dan koneksinya dengan orang lain. Ini berbeda dengan transaksi yang menggunakan nilai tukar uang. Sebab, biasanya yang terjadi hanyalah kegiatan tawar menawar, kemudian pembayaran, dan transaksi pun selesai.

2. Terbentuknya Sikap Toleransi

Kelebihan selanjutnya dari sistem barter adalah membentuk sikap toleransi antar sesama. Terlebih antara pihak yang bersangkutan dalam melakukan tukar menukar barang. Tidak hanya itu, sistem tukar menukar barang ini juga menimbulkan sikap saling tolong menolong antar sesama.

Contoh Kegiatan Barter

Pasar Barter Wulandoni
Pasar Barter Wulandoni | Sumber Gambar: Kompas.id

Meskipun sistem tukar menukar barang sudah tidak begitu populer. Namun, ada sejumlah tempat di Indonesia yang masih melakukan sistem tukar menukar barang dalam dunia perdagangan. Seperti halnya pasar barter di Kecamatan Wulandoni, Nusa Tenggara Timur. 

Beberapa contoh kegiatan tukar menukar barang yang terjadi adalah saling menukar berbagai buah dengan ikan. Lalu, ada pula menukarkan hasil laut dengan hasil kebun dan masih banyak lagi lainnya.

Selain itu, umumnya masyarakat pedesaan juga masih menerapkan sistem pertukaran ini. Misalnya dengan menukar beras ketika ingin membeli ikan dan lain sebagainya. Ini juga akan tergantung pada kesepakatan dan kebutuhan pemilik barang.

Baca Juga : Inilah Manfaat Hidup Rukun di Rumah, Masyarakat, dan Sekolah

Tertarik untuk Mencoba Barter?

Intinya, barter adalah kegiatan perdagangan dengan cara saling menukar barang. Meskipun memang kegiatan ini tidak memiliki nilai yang pasti. Namun, sistem tukar menukar barang ini selalu menjadi solusi yang ampuh ketika nilai mata uang terus menurun, terlebih karena adanya inflasi.

Jika ingin melakukan transaksi ini, kamu sebaiknya tidak memaksa. Serta lakukan di platform yang memang bersedia memberikan layanan pertukaran barang. Kamu juga harus memahami bahwa sistem ini umumnya akan menyulitkan pembukuan, terutama untuk bisnis karena tidak ada standar objektif dalam menentukan nilainya. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page