Tanpa disadari, Anda sering menjumpai kesenian ini dalam kehidupan sehari-hari. Lewat ragam hias atau yang juga bisa Anda sebut sebagai ornamen ini, sebuah karya akan menjadi lebih menarik. Sebab, visualisasinya memang bertujuan untuk menghias. Penasaran dengan bentuk dan contohnya? Simak di sini!
Daftar ISI
Apa Itu Ragam Hias?
Indonesia memiliki berbagai budaya dengan jenis karya seni yang sangat beragam. Pada setiap wilayah juga mempunyai ciri khasnya masing-masing. Keragaman ini tidak lepas dari sejarah, budaya, dan kepercayaan wilayahnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, keragaman seni dapat ditemukan dengan mudah. Misalnya seperti karya seni batik, tenunan, pahatan, ukiran, songket, dan lain sebagainya.
Kata ragam hias sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yakni Ornane yang memiliki arti menghias. Secara umum, kata tersebut digunakan dalam seni rupa dengan tujuan untuk mempercantik sebuah karya. Caranya dengan menyisipkan gambar hiasan ke dalam karyanya.
Karya seni rupa hias cenderung berbentuk flora, fauna, geometris, dan figuratif. Di mana karya ini dapat Anda temukan pada seni dua dimensi dan tiga dimensi. Selain itu, karya seni hias juga memiliki definisi sebagai bentuk dasar hiasan. Setiap karya seni akan memiliki bentuk hiasan dengan pola dan posisi yang berulang-ulang.
Pola tersebut mempunyai arti untuk mengalami perubahan, penambahan, hingga pengurangan bentuk dan ukuran suatu karya seni. Meskipun demikian, karya seni hias harus orisinil tanpa kehilangan keasliannya.
4 Bentuk dari Ragam Hias
Menjadi bentuk dasar hiasan dalam pola kesenian, sehingga berhasil menciptakan karya yang indah. Seni hiasan dapat berupa kain bercorak, tenunan, ukiran, hingga pahatan. Ada empat motif yang harus Anda ketahui, antara lain sebagai berikut:
1. Bentuk Flora
Motif flora didefinisikan untuk mempresentasikan figur tumbuhan dengan hiasan dalam bentuk yang bervariatif. Pada bentuknya, hiasan dapat berupa alamiah atau diubah sesuai dengan imajinasi pembuat.
Pada seni hias, jenis tumbuhan yang menjadi objek sangatlah beragam. Itu akan tergantung pada lingkungan yang pembuatnya ciptakan. Misalnya seperti sosial, alam, kepercayaan, dan lain sebagainya.
Anda dapat dengan mudah menemukan seni hias bermotif flora di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena Indonesia memiliki alam dan tumbuhan yang beragam. Selain itu, Anda juga bisa menemukan seni hias flora pada batik, tenunan, dan ukiran.
2. Bentuk Fauna
Bentuk fauna akan menggunakan hewan sebagai objek motif hiasannya. Tak seperti motif flora, hewan dalam seni hias akan memiliki bentuk yang cenderung berbeda dari bentuk aslinya.
Pada proses pengubahannya, seluruh badan hewan yang menjadi objek akan dikombinasikan dengan hiasan geometris atau flora. Lewat adanya kombinasi motif tersebut, hewan akan memiliki visualisasi yang lebih maksimal. Misalnya seperti bentuk tubuh hewan yang diubah semakin tegas.
Adapun beberapa jenis hewan yang sering digunakan sebagai objek hiasan, mulai dari ikan, kera, gajah, kupu-kupu, burung, dan lain sebagainya. Motif fauna sering dijumpai pada karya seni batik, kain border, anyaman, ukiran, sulaman, dan tenun.
Selain itu, ragam hias fauna memiliki tujuan sebagai sarana untuk memperkenalkan kearifan suatu daerah. Sebagai contoh adalah Gajah Lampung, Burung Cendrawasih Papua, dan Komodo Nusa Tenggara Timur.
3. Bentuk Figuratif
Bentuk figuratif merupakan jenis seni hias yang akan menjadikan manusia sebagai objeknya. Di mana penggambarannya menggunakan berbagai gaya dan bentuk. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, motif figuratif juga disebut sebagai figur manusia.
Ketika membuat motif ini, manusia menjadi fokus objek dengan beberapa unsur. Baik itu secara menyatu maupun terpisah. Oleh sebab itu, proses pembuatannya mengharuskan seniman untuk meniru bentuk tubuh manusia secara rinci. Mulai dari bagian kepala hingga kaki manusia.
Selain itu, tiruan manusia tersebut harus dibuat dengan gaya tertentu. Anda bisa menemui seni hias figuratif dalam berbagai karya, misalnya seperti lukisan, patung, topeng, dan lain sebagainya.
4. Bentuk Geometris
Sudah terlihat jelas dari namanya, hiasan geometris lebih cenderung memiliki bentuk yang geometris. Mulai dari segi empat, garis, hingga segitiga. Motifnya akan disajikan dengan indah yang sesuai imajinasi pembuatnya.
Motif geometris masuk ke dalam bentuk seni tertua, ini karena seni ini sudah ada sejak zaman prasejarah. Geometris memiliki bentuk dasar campuran antara garis, titik, dan bidang lainnya. Baik itu pola sederhana, maupun pola rumit sekalipun.
Hiasan geometris dapat ditemukan secara mudah di Indonesia, seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Jawa. Pada awalnya, motif ini berupa guratan yang mengikuti bentuk objeknya. Namun, kemudian bertransformasi menjadi motif cetakan, ukiran, dan pahatan.
Makna Ragam Hias
Secara umum, seni hias bertujuan untuk memperindah sebuah karya. Sehingga, karya tersebut dapat memiliki makna dan visualisasi yang menarik. Kombinasi tujuan tersebut menjadikan karya terlihat lebih hidup.
Fakta menariknya, hiasan adalah salah satu karya seni yang sudah berkembang sejak zaman dahulu, lebih tepatnya zaman prasejarah. Karya ini memiliki peran sebagai sarana untuk memperkenalkan ciri khas dari suatu daerah dengan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Oleh sebab itu, seni hias akan memiliki makna yang sesuai asal kebudayaan daerahnya. Hiasan memiliki makna dan sifat yang turun-temurun, sehingga dapat dijadikan sebagai wujud kreasi daerah untuk melambangkan identitasnya.
6 Teknik yang digunakan dalam Ragam Hias
Ada beberapa teknik dalam seni hias yang sering digunakan oleh para seniman. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya:
1. Teknik Batik
Pastinya Anda sudah sering mendengar karya seni satu ini. Ternyata pembuatan ragam hias dengan teknik batik hanya bisa digunakan pada bahan buatan tekstil saja. Teknik batik ini disebut sebagai teknik tutup dan celup.
Maksud dari tutup celup, yakni sebuah proses pembuatan yang memakai cara penutupan pada permukaan kain. Cara tersebut akan disesuaikan dengan gambar, lalu menggunakan lilin malam dengan alat canting.
Setelah itu, kain akan dicelupkan ke pewarna tekstil hingga mulai terendam. Kemudian, proses pelepasan lilin dilakukan sampai bersih. Sehingga, motif batik akan terbentuk sesuai selera.
2. Teknik Cetak
Dalam seni hias, penerapan teknik cetak dapat digunakan untuk berbagai karya yang berbahan kaca, kayu, plastik, tekstil, logam, dan keramik. Biasanya dalam proses teknik cetak akan menggunakan cetak saring atau sablon.
Teknik cetak saring akan memakan screen printing yang memiliki motif gambar tertentu. Cara melakukannya adalah dengan menuangkan cat ke screen printing. Setelah itu, cetak cairan tersebut di atas bahan buatan yang tersedia.
Cara yang lebih mudah adalah dengan memakai karton yang ada lubangnya. Lubang harus dibuat sesuai dengan motif pilihan. Kemudian tempelkan karton ke atas bahan buatan dan tuangkan warna. Jangan lupa untuk menutup lubangnya juga dengan menggunakan sisa cat warna.
3. Teknik Lukis
Pada teknik lukis hias, ada beberapa bahan yang dapat digunakan. Mulai dari kayu, plastik, keramik, kaca, tekstil, dan logam. Teknik lukis cenderung lebih mudah dan sederhana untuk dilakukan.
Para seniman dapat langsung menggambarkan motif pilihan ke bahan yang digunakan. Gunakanlah palet, cat warna, dan kuas untuk melakukan teknik yang satu ini.
4. Teknik Sulam
Sulam menjadi salah satu teknik yang bisa Anda gunakan dalam membuat ragam hias. Teknik sulam sering diaplikasikan pada karya seni berbahan tekstil. Teknik ini menggunakan alat jarum dan benang warna.
Jika sudah memiliki kedua alat tersebut, maka benang dapat membuat sulam pada kain yang mempunyai pola gambar. Cara melakukan sulam dapat menggunakan tusuk silang, tusuk jelujur, dan kombinasi keduanya.
5. Teknik Tenun
Pada proses pembuatan seni hias dengan teknik tenun, maka penggabungan benang warna akan dilakukan secara melintang, silang, atau memanjang. Ini bertujuan untuk membentuk pola.
Oleh sebab itu, benang harus ditaruh sesuai pola yang telah Anda buat pada alat tenun. Baik itu alat tenun manual maupun mesin. Di Indonesia, seni ini sangatlah terkenal akan ciri khasnya, terutama di Kalimantan dan Sumatera.
6. Teknik Bordir
Pada dasarnya, teknik bordir hampir mirip dengan teknik sulam. Namun, yang membedakannya adalah penggunaan mesin jahit dalam teknik bordir. Bahkan, kini teknik bordir sudah bisa memakai komputer. Berbanding terbalik dari teknik sulam yang masih menggunakan cara manual, yakni jarum dan benang.
Contoh Ragam Hias di Indonesia
Masing-masing daerah di Indonesia memiliki motif seni hias yang beragam dengan maknanya tersendiri. Berikut ini beberapa contoh seni hias di Nusantara:
1. Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah salah satu daerah Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan. Karena saking banyak budaya yang ada, Jawa Tengah disebut sebagai daerah yang kental akan keragaman.
Adapun seni hias di Jawa Tengah, contohnya seperti motif lereng atau parang rusak. Di mana motif ini bermakna semangat yang tidak akan pernah redup. Selain itu, ada juga hiasan Pekalongan yang bermotif flora naturalis. Motif tersebut memiliki makna yang sering digunakan sebagai lambang kesuburan.
2. Bali
Bali adalah salah satu daerah Nusantara yang memiliki ragam hias dengan bentuk variatif. Secara umum, seni hias Bali memiliki pinggiran motif hewan. Nah, berikut ini macam-macam motifnya:
- Buketan, yakni motif yang menjadikan tanaman bunga sebagai objeknya. Pada sepanjang kain batik, tanaman bunga akan tersusun dengan tambahan hiasan burung hong, bangau, kupu-kupu, dan saluran lainnya yang dapat memperindah batik.
- Merak Abyorhokokai, motif ini akan memberikan gambaran burung merak yang indah. Burung tersebut menjadi poros utama dari corak hiasannya. Selain itu, ada juga kelopak bunga sakura sebagai pelengkap keindahannya.
- Singa Barong, seni hias ini digambarkan seperti seekor binatang yang tidak nyata. Akan tetapi, penemuannya berada di kehidupan nyata. Adapun keajaiban wujud singa yang terlihat dari unsur-unsur di dalamnya. Gambar dalam motif ini adalah penggabungan antara singa dan macan.
- Pisan, memiliki makna harapan, doa, dan keselamatan. Secara umum, motif ini kerap diberikan untuk kekasih yang akan pergi jauh. Sehingga, Pisan digunakan sebagai gambaran harapan agar sang kekasih dapat kembali dengan selamat.
Seni hias di Bali memiliki beragam motif yang menarik. Motif flora menggambarkan tentang keindahan alam yang menjadi inspirasi masyarakat Bali dalam berkarya. Jadi, hasil karyanya pun memiliki kreativitas yang kuat.
3. Nusa Tenggara Timur
Pada daerah Nusa Tenggara Timur atau NTT, kain tenun menjadi salah satu jenis seni hias terkenal. Ada dua daerah NTT yang menjadi penghasil kain tenun, yakni Timor Tengah Selatan dan Sumba Timor.
Di daerah Timor Tengah Selatan lebih banyak memiliki corak cicak, buaya, dan burung. Jenis kain tenun di NTT sendiri dibedakan menjadi 3, antara lain adalah tenun buna, tenun lotis, dan tenun ikat.
Sementara itu, di daerah Sumba Timur cenderung lebih banyak memiliki corak makhluk hidup. Misalnya seperti manusia dan binatang yang menonjol. Contohnya, rusa, manusia, pohon tengkorak, naga, kuda, rusa, singa, dan lain sebagainya.
4. Yogyakarta
Nama Yogyakarta sudah tidak asing sebagai kota dengan warisan budaya yang beragam. Salah satunya adalah motif ragam hias, terutama pada batiknya. Ciri khas dari motif Yogyakarta adalah warna dasar yang digunakan.
Ada dua macam warna dasar dari motif Jogja, yakni hitam dan putih. Pada batik Jogja, biasanya cenderung berwarna putih dengan kombinasi warna coklat soga dan biru tua kehitaman. Ada juga bentuk geometris, seperti ceplok, lerek, anyaman, limaran, dan kawung.
Selain itu, ada juga bentuk non geometris. Misalnya seperti buketan semen, dan lung-lungan. Bahkan, seni hias dengan sifat simbolis pun ada. Contohnya seperti meru (bermakna bumi), naga (bermakna air), burung (bermakna angin), dan lain sebagainya.
Yogyakarta memiliki motif seni hias yang sangat banyak dengan corak indah. Mulai dari tumbuhan, satwa, bunga, dan lain sebagainya. Apakah Anda pernah melihat atau bahkan memilikinya?
5. Papua
Pada seni hias Papua, aplikasi corak kain batiknya mempunyai ciri khas, yaitu cenderung memiliki warna cerah dan pola berbentuk simetris yang justru menambah keindahannya. Biasanya, motif hias Papua lebih sering menggunakan manusia dan hewan. Adapun beberapa makna simbolis yang ada di motif Papua, antara lain:
- Cendrawasih, melambangkan keanggunan, keindahan, dan kekayaan flora fauna yang ada di Papua.
- Asmat bermakna keunikan dan kebudayaan yang ada pada patung ukir kayu Papua.
- Kamoro menggambarkan rasa semangat, keberanian, dan kreativitas penduduk Papua.
- Tifa Honai memiliki simbolik dan filosofi melalui rumah khas Papua yang mana di dalamnya penuh dengan kebahagiaan.
- Prada bermakna tentang semua kekayaan alam di Papua, terutama tambas emas yang melimpah dan tersimpan di Gunung Grasberg.
- Totem melambangkan para leluhur terdahulu dari masyarakat Papua yang harus selalu dihormati dan diingat.
Sejak tahun 1985an, motif Papua mulai berkembang dengan pesat. Motif Papua identik dengan kombinasi dua kebudayaan, yakni Papua dan Pekalongan. Perpaduan antara keduanya menghasilkan seni hias yang kaya akan keberagaman. Hasil kombinasi tersebut dinamakan sebagai Batik Port Numbay.
6. Sumatera
Pada daerah Sumatera Utara, lebih tepatnya kota Medan terdapat ragam hias terkenal. Secara umum, daerah tersebut lebih menonjolkan kain tenun atau biasa disebut sebagai Ulos.
Cara pembuatannya pun sama seperti kain tenun pada umumnya. Kain Ulos Sumatera memiliki lambang ikatan kasih. Motif ini sering digunakan sebagai pelengkap upacara adat di Sumatera. Misalnya seperti upacara adat kematian, pernikahan, dan lain sebagainya.
Ulos memiliki makna sebagai simbol status sosial dan solidaritas masyarakat Batak. Adapun warna benang yang kerap digunakan pada Ulos adalah putih, hitam, dan merah. Di mana putih menggambarkan kesucian, hitam menggambarkan kekuatan, dan merah menggambarkan keberanian sehingga menciptakan kombinasi sakral.
7. Kalimantan
Seni hias asli Kalimantan memiliki visualisasi yang penuh ketertiban dan teratur. Biasanya, ornamen Kalimantan cenderung memakai motif geometris, abstrak, dan flora. Poin istimewa dari motif ini adalah keragaman yang memiliki makna kental tentang kehidupan.
Adapun beberapa motif hias Kalimantan yang perlu diketahui yang pertama adalah Kembang Munduk. Motif ini bermakna tentang hubungan antara lingkungan dan manusia yang terikat. Di mana keduanya akan saling memberi dan melindungi satu sama lain.
Kemudian ada motif Dayak Gringsing yang melambangkan akulturasi budaya antara Jawa dan Dayak. Lewat perbedaan akulturasi tersebut, tidak perlu saling bermusuhan.
Selain itu, ada juga seni hias Kembang Mengalir, yakni ragam yang menggambarkan bentuk dukungan lingkungan untuk melancarkan kehidupan masa depan. Terakhir, motif pakis, akar, dan burung enggang. Di mana kombinasi tersebut memiliki arti keperkasaan dan kesuburan.
Sudah Tahu Apa Itu Ragam Hias?
Itulah penjelasan tentang ragam hias, mulai dari bentuk, makna, teknik, hingga contohnya. Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, mari lestarikan kearifan dan kebudayaan milik bangsa. Anda tertarik memiliki salah satu seni hias di atas?