Dalam kesenian menari, ada berbagai macam hal yang harus diperhatikan. Salah satunya, yakni properti tari yang merupakan segala sesuatu perlengkapan yang dapat menunjang penampilan dalam kesenian tari agar lebih hidup atau sempurna.
Nah, di bawah ini kami akan membahas segala sesuatu tentang properti dalam kesenian tari secara lengkap, mulai dari pengertian, fungsi, serta apa saja contohnya. Simak selengkapnya!
Daftar ISI
- Apa Itu Properti Tari?
- Fungsi Properti Tari
- Tari Tradisional Daerah Beserta Properti Tari
- 1. Tari Tradisional Bali
- 2. Tari Tradisional DKI Jakarta
- 3. Tari Tradisional Jawa Timur
- 4. Tari Tradisional Kalimantan Timur
- 5. Tari Tradisional Merak Jawa Barat
- 6. Tari Tradisional Maluku Utara
- 7. Tari Tradisional Nusa Tenggara Timur
- 8. Tari Tradisional Papua Barat
- 9. Tari Tradisional Sulawesi Tengah
- 10. Tari Tradisional Gorontalo
- 11. Tarian Tradisional Golek Menak Yogyakarta
- Sudah Tahu Apa Saja Properti Tari di Indonesia?
Apa Itu Properti Tari?
Definisi properti tari adalah segala sesuatu perlengkapan dalam kesenian tari yang mempunyai fungsi untuk menunjang penampilan di atas panggung. Karena, selain gerakan, kesenian tari juga harus dilengkapi oleh properti berupa wardrobe, iring-iringan musik, dan lain sebagainya.
Penggunaan properti dalam sebuah kesenian tari harus mempertimbangkan fungsinya, karena penggunaannya secara umum akan menentukan keahlian penari dalam menguasai jenis tarian yang dipentaskan. Umumnya, tari tradisional di Indonesia memiliki bermacam-macam properti serta ciri khas yang berbeda pada setiap tariannya.
Fungsi Properti Tari
Fungsi properti tari yang utama, yakni sebagai alat yang digunakan dalam pementasan sebuah tari. Berikut kami jelaskan apa saja fungsi lainnya:
1. Untuk Menambah Nilai Seni
Fungsi perlengkapan tari yang pertama adalah untuk meningkatkan nilai seni tari. Peralatan tari seperti topeng, kostum, dan alat peraga lainnya dapat memberikan kesan yang kuat dan mendalam bagi penontonnya.
Alat peraga tari yang dirancang dengan baik dan dipilih dengan baik dapat memberikan nuansa yang mendukung tema tari. Ciri-ciri tarian yang unik dan menarik juga dapat membuat penonton semakin tertarik dan terharu dengan tarian yang dibawakan..
2. Sebagai Pengiring Musik
Tari adalah seni menggerakkan tubuh mengikuti irama musik. Selain gerak, musik juga termasuk sebagai bagian dari tari secara keseluruhan. Sehingga, salah satu fungsi properti tari adalah sebagai musik pengiring.
Misalnya, alat peraga tari seperti kipas, payung, dan selendang umumnya juga menghasilkan bunyi yang seiring gerakan tari dan dapat memperindah gerak yang dilakukan oleh para penari. Sehingga, dapat menjadi pengiring musik yang alami. Namun, selain itu juga ada yang menggunakan peralatan musik atau iringan lagu.
3. Media Untuk Pendidikan
Tari tidak hanya sebagai alat hiburan, tetapi juga dapat digunakan sebagai media pendidikan. Cerita tradisional dapat diajarkan kepada anak-anak dengan menggunakan alat peraga tari, seperti wayang.
Selain itu, properti tari seperti alat musik dan lainnya juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai positif, seperti kerjasama, kekompakan, dan integritas. Dalam konteks pendidikan, karakteristik tari dapat dijadikan sebagai metode pengajaran yang menyenangkan dan efektif.
4. Menjadi Simbol Budaya
Fitur tarian juga berfungsi sebagai simbol budaya. Setiap tarian memiliki karakteristik yang berbeda dan makna yang berbeda. Perlengkapan tari seperti topeng dan kostum dapat mewakili tokoh atau watak dalam cerita tari tersebut.
Selain itu, karakteristik tarian juga dapat mewakili budaya dan adat istiadat suatu daerah atau suku. Corak seperti silang dan batik bisa menjadi simbol budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
5. Sebagai Alat Kreativitas
Properti tari juga dapat digunakan sebagai alat kreatif. Karena, ketika kamu menari menggunakan alat peraga seperti lampu, bunga, kain, atau benda lain dapat menghasilkan efek visual yang unik serta menarik.
Penari bisa berkreasi dengan alat peraga ini untuk menciptakan gerakan dan efek yang belum pernah dilihat sebelumnya. Perlengkapan tarian yang digunakan secara kreatif dapat menambah nilai seni pada tarian tersebut dan membuat penonton menyukai tarian tersebut.
6. Sebagai Media Dalam Berkomunikasi
Perlengkapan tari juga digunakan sebagai media dalam komunikasi. Dalam seni tari, alat peraga misalnya kipas atau selendang bisa digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan yang hendak disampaikan oleh penari.
7. Suatu Alat Ekspresi Diri
Properti tari dapat digunakan sesuai dengan tema tari yang bisa menambah kebebasan berekspresi dari sang penari serta menjadikan tari lebih hidup dan bermakna.
8. Media Bagi Pemersatu Bangsa
Perlengkapan tari juga berfungsi sebagai media pemersatu bangsa. Karena tarian merupakan seni yang mencerminkan adat istiadat dan budaya pada suku atau daerah tertentu. Misalnya, penari menggunakan alat musik tradisional serta pakaian adat yang mencerminkan budaya suatu daerah tertentu.
9. Menjadi Media Hiburan
Properti tari juga berfungsi sebagai media hiburan. Sebab, seni tari merupakan seni yang menarik dan indah untuk kamu saksikan. Sehingga, mampu membuat penontonnya merasa terhibur. Khususnya bila penari mampu memanfaatkan perlengkapan tarian dengan baik yang mampu memukau penonton.
Perlengkapan tari seperti payung, kipas, lagu, dan selendang dapat memperindah gerak penari dan menghibur penonton.
Tari Tradisional Daerah Beserta Properti Tari
Berikut ini beberapa contoh tarian tradisional yang berasal dari daerah di Indonesia yang perlu kamu ketahui:
1. Tari Tradisional Bali
Berikut ini contoh tari tradisional dari Bali beserta propertinya:
a. Tari Cilinaya
Tari Cilinaya adalah salah satu dari berbagai tarian daerah yang diciptakan pada tahun 1986 oleh I Wayan Dibia, Maestro Tari Tradisional Bali. Awalnya, tarian ini diciptakan untuk dibawakan oleh Sekaa Gong Patra Kencana Singapadu dari Gianyar.
Tarian ini lahir dari motif cili. Cili sendiri merupakan salah satu motif khas kostum para penari Cilinaya. Cili adalah kain panjang runcing dengan pola warna-warni. Properti yang digunakan sebagai kostum penari merupakan simbol keceriaan dan kegembiraan di sepanjang pesan utama tarian ini.
b. Tari Kecak
Tari Kecak merupakan tari pertunjukan kelompok atau tari hiburan yang menggambarkan peran pewayangan seperti Rama Sinta dan tidak dipentaskan secara khusus dalam upacara agama Hindu seperti pemujaan.
Penciptaan Tari Kecak terjadi pada tahun 1930 oleh Walter Spies dan Wayan Limbak. Tari Kecak sebenarnya berasal dari ritual Sanghyang, yakni tradisi tarian dimana penari berkomunikasi dengan dewa dan roh leluhur dalam keadaan tidak sadar.
Properti Tari Kecak biasanya disebut kerincing, yakni sebuah gelang yang menghasilkan suara yang lumayan nyaring untuk mengiringi alunan musik. Namun, properti ini hanya penari laki-laki yang menjadi tokoh Ramayana (Rama) yang memakainya pada pergelangan kaki dan tangan.
c. Tari Cendarawasih
Kostum yang dikenakan para penari dalam tarian Cendrawasih dirancang untuk mewakili burung cendrawasih. Tubuh bagian atas menggunakan kemben yang menutupi dari dada hingga perut bagian bawah.
Sedangkan untuk bagian bawah, penari menggunakan rok merah panjang warna emas dengan motif pengiring. Sayapnya berbentuk selendang berwarna merah dengan hiasan jingga di ujungnya.
Selain itu, kostum tari ini juga dipadukan dengan aksesoris untuk mempercantik penari dengan hiasan mahkota yang terbuat dari kulit binatang berwarna emas.
Penari Tari Cendrawasih memakai gelang bahu khusus dan kalung emas agar lebih menarik saat tampil. Bunga mawar atau kamboja juga digunakan untuk kepala, dan anting-anting yang disebut hafu digunakan untuk telinga.
2. Tari Tradisional DKI Jakarta
Berikut ini contoh tari tradisional dari DKI Jakarta beserta propertinya:
a. Tari Topeng Betawi
Tarian lokal Betawi ini biasanya menggunakan properti berupa topeng. Tarian ini adalah kombinasi dari musik dan suatu bentuk gerakan yang komunikatif. Di atas panggung, penari topeng menari dengan berbagai tema, seperti mitologi, kehidupan masyarakat, legenda, dll.
b. Tari Cokek
Tarian daerah ini masih sering menjadi pertunjukan lokal di daerah Tangerang. Tarian ini merupakan hasil perpaduan budaya Betawi, Banten serta Tionghoa yang telah ada sejak abad ke-19 di Teluknaga, Tangerang. Pembawa tarian ini adalah seorang pedagang Tionghoa bernama Tan Sio Kek.
Awalnya, tarian ini hanya terdiri atas tiga wanita, tetapi sekarang lima penari wanita serta tambahan beberapa pria yang memainkan musik. Umumnya, penari wanita mengenakan kebaya dengan warna terang serta selendang (cokek) di pinggang mereka.
c. Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang bercerita tentang seorang gadis cantik asal Betawi bernama Nyai Dasimah yang kesulitan memilih antara dua pasangan hidup. Keistimewaan dari tarian ini adalah menampilkan banyak gerakan aktif dari satu sisi ke sisi lain. Tarian Lenggang Nyai juga memiliki pesan tentang keluwesan dan kegembiraan para gadis Betawi.
Properti tari pada tarian ini berupa kostum berwarna terang, hiasan untuk kepala yang identik dengan kebudayaan Tiongkok, serta dilengkapi dengan musik tradisional Betawi yaitu gambang kromong.
3. Tari Tradisional Jawa Timur
Berikut beberapa contoh tari tradisional Jawa Timur beserta propertinya:
a. Tari Gandrung Masran
Tarian tradisional ini berasal dari Kabupaten Banyuwangi. Awalnya berkembang pada tahun 1890an dan dibawakan oleh laki-laki berusia antara 7-14 tahun. Tarian kemudian diadakan dari desa ke desa, diiringi oleh gendang dan rebana.
Marsan, salah seorang penari, melanjutkan kesenian ini hingga usianya menginjak 40 tahun dan dikenal dengan kepiawaiannya dalam memerankan peran perempuan. Oleh sebab itulah, para penarinya menggunakan kostum seperti penari wanita lengkap dengan selendang dan hiasan kepala.
b. Tari Batik Pace
Tarian ini berasal dari kota Pacitan dan terinspirasi dari orang yang suka meminum jus mengkudu atau dalam bahasa lokal disebut pace. Diciptakan oleh Annan, pendiri Sanggar Biara Pacitan, tarian ini memperkenalkan batik pace sebagai properti tariannya dan menceritakan sejarah buah mengkudu.
c. Tari Kethek Ogleng
Ini adalah tarian yang meniru gerakan monyet. Dalam pertunjukan tari, terdiri dari 3 penari wanita dan 1 penari pria yang berperan sebagai monyet atau Kethek, yang merupakan jelmaan Raden Panji Asmarabangun dan berasal dari Kerajaan Kediri.
Sementara 2 penari wanitanya berperan sebagai dayang dan 1 lagi berperan menjadi putri Dewi Sekartaji, yaitu putri Kerajaan Jenggala dari Sidoarjo. Properti yang digunakan berupa kostum bernuansa kera serta iringan musik yang menggebu.
4. Tari Tradisional Kalimantan Timur
Berikut beberapa contoh tari tradisional Kalimantan Timur beserta propertinya:
a. Tari Ganjur
Tari Ganjur berasal dari Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan merupakan jenis tarian penting dalam festival, karena dilakukan setiap malam sebagai bagian dari rangkaian ritual tertentu.
Tari Ganjur juga sering ditampilkan pada acara penyambutan tamu kehormatan, upacara penobatan, dan berbagai acara sakral lainnya.
Tarian ini umumnya dibawakan oleh pria dan wanita Keraton dan menampilkan sejenis gada kayu yang ditutupi kain atau sering disebut ganjur, dimainkan secara berpasangan dan bergerak seolah menyerang. Wanita, sebaliknya, memakai kipas lipat saat menari.
b. Tari Burung Enggang
Tarian ini merupakan salah satu tarian yang sangat terkenal di Kalimantan Timur, khususnya masyarakat Dayak Kenyah. Tarian ini biasa dibawakan oleh wanita Dayak sebagai penghormatan kepada sang leluhur yang menyerupai burung enggang ketika turun dari langit.
Sehingga, penari menggunakan bulu burung enggang sebagai properti tari. Bulu burung enggang nantinya di ikatkan di jari tangan sebagai cincin, sehingga bulu tersebut tidak mudah lepas saat di ayunkan oleh sang penari.
c. Tari Hudoq
Nama Hudoq berarti penjelmaan. Oleh sebab itu, para penarinya menggunakan properti topeng berbentuk binatang atau hama yang masyarakat anggap telah merusak tanaman. Contohnya topeng burung gagak, babi, monyet, tikus, dan binatang lainnya.
Selain itu, ada juga penari yang menggunakan topeng garuda, yang melambangkan sosok pelindung hasil bumi masyarakat Dayak. Kemudian, ada juga yang menggunakan topeng manusia sebagai simbol nenek moyang atau leluhur.
5. Tari Tradisional Merak Jawa Barat
Kostum dan pakaian penari merak dirancang agar terlihat seperti burung merak berbulu. Hal ini terlihat pada penggunaan warna biru, hijau dan hitam sebagai ciri khas burung merak itu sendiri. Dilengkapi sayap yang membuat kostum penar semakin mirip dengan burung merak. Selain itu, mahkota juga dilengkapi di kepala.
Gerakan penari merak juga mirip dengan tingkah laku merak jantan saat mendekati merak betina. Gerakan-gerakan itu dilakukan dengan anggun. Hal tersebut sebagai simbol penyatuan cinta burung merak jantan dan burung merak betina.
6. Tari Tradisional Maluku Utara
Berikut beberapa contoh tari tradisional Maluku Utara beserta propertinya:
a. Tari Lalayon
Lalayon adalah tarian pergaulan yang bernuansa romantis, sehingga penarinya berpasang-pasangan dengan gerakan yang indah dan terdapat iringan lagu Melayu sebagai properti pendukungnya.
b. Tari Cakalele
Ini adalah jenis tarian rakyat, tarian perang yang dibawakan oleh pria, tetapi banyak wanita juga menari sebagai pelengkap. Tarian ini berasal dari tradisi masyarakat Maluku Utara pada saat prajurit berangkat berperang atau pulang dari perang. Namun, kini digunakan sebagai bagian dari tradisi upacara adat.
Properti tari yang digunakan berupa parang, tombak, serta salawaku atau senjata perisai tradisional asli dari Maluku.
c. Tari Soya Soya
Tari Soya Soya biasanya ditampilkan pada saat pembukaan acara-acara yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat Maluku atau pada saat penyambutan tamu.
Properti tari yang digunakan berupa pedang yang terbuat dari bambu, perisai kayu, serta menggunakan alat musik tifa atau gendang dan gong sebagai iringan.
7. Tari Tradisional Nusa Tenggara Timur
Berikut beberapa contoh tari tradisional Nusa Tenggara Timur beserta propertinya:
a. Tari Caci
Tari Caci adalah bentuk kesenian tradisional tarian perang khas Manggarai. Tarian ini dibawakan oleh dua pria yang dilengkapi properti tari untuk bertarung, yakni perisai dan cambuk. Menurut catatan sejarah, tarian ini bermula dari kebiasaan orang-orang yang menirukan perkelahian saat ingin uji coba ketangkasan dan keberanian diri.
b. Tari Atoni Meto
Ini adalah salah satu dari berbagai tarian di daerah NTT yang menggambarkan para pemuda Dawan yang pandai berburu menggunakan daun lontar. Suku Dawan adalah salah satu suku terbesar dan tertua di Pulau Timor. Meski pulau ini merupakan daerah kering dengan sedikit curah hujan tahunan, namun pohon siwalan tumbuh subur.
Tarian ini biasanya terdiri dari 4-6 pasang penari pria dan wanita yang mengenakan pakaian adat dengan modifikasi daun lontar sebagai hiasan kepala pada penari wanita dan modifikasi kecil lainnya.
c. Tari Cerana
Tarian penyambutan khas Kupang ini umumnya diakhiri dengan properti tari berupa persembahan pinang dan sirih kepada para tamu sebagai simbol penerimaan masyarakat.
8. Tari Tradisional Papua Barat
Berikut beberapa contoh tari tradisional Papua Barat beserta propertinya:
a. Tari Perang
Tari perang merupakan tarian Papua Barat yang menjadi sebuah lambang kepahlawanan serta keberanian rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh suku pegunungan ketika kepala suku memerintahkan mereka berperang untuk membangkitkan semangat sebelum berperang.
Ini adalah jenis tarian kelompok, karena tidak ada batasan jumlah orang, sehingga juga dapat digunakan sebagai tarian massal. Tarian ini menggunakan tifa dan alat musik lainnya, serta ada lantunan lagu-lagu penyemangat.
b. Tari Magasa
Tari Magasa merupakan tarian suku Arfak. Disebut juga tarian ular, karena pria dan wanita berpegangan tangan dan menari dalam barisan panjang seperti ular.
Tarian tersebut konon sudah ada sejak zaman dahulu untuk merayakan prestasi dan untuk menyambut tamu kehormatan yang hadir. Properti yang digunakan berupa aksesoris kepala dan di lengan dari dedaunan dan bunga serta kostum kain berwarna merah untuk penari laki-laki dan sarung untuk penari wanita.
c. Tari Suanggi
Tari Suanggi adalah tarian yang mengisahkan tentang seorang suami yang ditinggal mati oleh istrinya karena jadi korban jejadian atau angi angi. Tarian ini biasanya dimulai dengan ritual, yakni melakukan tarian perang yang memiliki energi magis yang kuat.
Properti tari yang digunakan berupa kostum yang dipenuhi manik-manik untuk menghiasi dada serta rok yang terbuat dari akar, dedaunan, dan jerami yang disisipkan di pinggang.
9. Tari Tradisional Sulawesi Tengah
Berikut beberapa contoh tari tradisional Sulawesi Tengah beserta propertinya:
a. Tari Pontanu
Tari Pontanu adalah umumnya dibawakan oleh perempuan di Donggala. Gerakan-gerakan tarian ini merepresentasikan aktivitas para wanita ketika menenun sarung Donggala.
Kata pontanu sendiri berarti menenun, sehingga nama lainnya adalah tarian tenun. Seperti namanya, tarian Pontanu merupakan penghormatan kepada para penenun sarung di wilayah Donggala.
Properti tari Pontanu biasanya berupa aksesoris, yakni tusuk konde, anting, gelang, dan kostum berupa sarung.
b. Tari Pamonte
Pamonte adalah tarian yang menggambarkan adat gadis Kaili saat menyambut panen padi. Tarian ini dibawakan oleh para wanita berpakaian petani yang sudah ada sejak tahun 1957. Penciptanya yakni seorang seniman besar bernama Hasan. M. Bahasyua.
c. Tari Raigo
Tarian Raigo mengisahkan tentang kejayaan dalam berbisnis, mensyukuri hasil panen, dan rasa penuh suka cita terhadap sang pencipta.
Selain sebagai hiburan, tarian ini juga menjadi pertunjukan ritual adat di wilayah Lembah Bada atau Kulawi dengan properti berupa iringan syair yang sarat akan emosi spiritual dan pesan moral.
10. Tari Tradisional Gorontalo
Berikut beberapa contoh tari tradisional Gorontalo beserta propertinya:
a. Tari Saronde
Tarian Saronde merupakan tarian yang dipentaskan pada malam pertunangan sebagai bagian rangkaian acara pernikahan adat. Tarian ini dibawakan baik oleh pria maupun wanita, dengan gerakan yang unik dilengkapi dengan selendang sebagai aksesoris tarian.
b. Tari Polopalo
Ini adalah tarian tradisional yang biasanya dibawakan oleh para remaja dengan iringan alat musik tradisional, seperti idiofon, yakni sejenis suara yang berasal dari bagian tubuh penari.
Tarian ini juga telah banyak mengalami perkembangan dan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tari tradisional Polopalo Tradisional dan tari Polopalo Modern, perbedaannya terletak pada jumlah penarinya.
Polopalo Tradisional biasanya terdiri dari 1 penari yang sambil memainkan alat musik sendiri. Sementara Polopalo Modern, penarinya berkelompok dengan iringan idiofon.
c. Tari Dana Dana
Kata dana dana berasal dari bahasa daerah Daya Dayango, artinya menggerakkan seluruh anggota tubuh sambil berjalan. Tarian ini merupakan jenis tari pergaulan Gorontalo dan biasanya dibawakan oleh dua sampai empat orang pria dengan gerakan yang dinamis dan anggun.
Tarian ini umumnya menggunakan properti tari rebana, gabus, kostum baju adat Gorontalo, serta lagu pantun yang bertema tentang nasehat kehidupan dan percintaan remaja. Tarian ini sering ditampilkan pada saat penyambutan tamu, merayakan hari raya, dan perayaan adat Gorontalo.
11. Tarian Tradisional Golek Menak Yogyakarta
Tarian ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini terinspirasi dari sebuah wayang Golek Menak, karena kecintaan beliau terhadap seni wayang tersebut.
Seperti namanya, aksi, cerita, kostum, dan karakter tarian ini memanifestasikan dirinya sebagai Wayang Golek Menak. Sehingga, penarinya akan menggunakan properti yang mirip dengan wayang tersebut.
Sudah Tahu Apa Saja Properti Tari di Indonesia?
Demikian penjelasan lengkap tentang properti tari, mulai dari pengertian, fungsi, serta beberapa contoh yang diambil dari beberapa tarian tradisional yang ada di Indonesia. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!