Secara sederhana, metode scam adalah bagian dari tindak kejahatan dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi dari korban. Seperti apa pengertian selengkapnya? Bagaimana ciri-ciri, jenis, berikut tindakan preventif yang tepat? Simak artikel berikut sampai akhir untuk dapat menemukan jawabannya!
Daftar ISI
Scam Adalah?
Lebih dalam, scam adalah sebuah skema penipuan terorganisir yang dilakukan oleh perseorangan atau kelompok dengan tujuan meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Aksi ini memanfaatkan beragam celah dengan memanfaatkan psikologis korban hingga lubang keamanan teknologi dalam melaksanakan aksinya.
Ciri Ciri Tindakan Scam
Bagaimana cara untuk mengenali praktik penipuan berupa scam? Tentu kamu memerlukan informasi terkait karakteristik tindakan kriminal ini. Berikut ciri-ciri dari aksinya:
1. Melakukan Penipuan Identitas
Scammer atau pelaku sudah pasti menggunakan identitas palsu ketika menghubungi korbannya. Mereka pada umumnya selalu mengaku berasal dari instansi pemerintahan yang diberikan tugas penting atau berpura-pura sebagai kenalan kamu. Hal tersebut bertujuan untuk mempengaruhi psikologis korban agar mudah percaya kepada mereka.
2. Memberikan Informasi Palsu
Tidak secuilpun informasi yang diberikan oleh scammer merupakan hal yang valid atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Biasanya, mereka berusaha memancing kepanikan target dengan menginformasikan terjadinya masalah terkait akun korban atau justru menawarkan hadiah fantastis.
3. Memaksa dan Menekan Korban Segera Bertindak
Ciri berikutnya aksi scam adalah memberikan instruksi kepada korban untuk segera melakukan tindakan. Biasanya dengan menakut-nakuti jika tidak segera diselesaikan, maka masalah akan lebih buruk atau hadiah fantastisnya hangus.
Tindakan yang dimaksud oleh scammer biasanya mengarahkan korban untuk melakukan transfer sejumlah uang. Bisa melalui e-wallet maupun rekening. Mereka memberikan batas waktu agar korban semakin panik.
5 Jenis Tindakan Scam
Melalui karakteristik tindakan scam sebagaimana poin-poin di atas, kamu dapat lebih mudah dalam mengenali aksi tersebut. Namun, tidak sampai situ saja, karena kamu juga perlu memahami tentang scam yang terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Berikut penjabarannya:
1. Phishing
Kategori scam pertama dan paling marak saat ini adalah phishing alias pengelabuan. Tindakan kriminal ini merupakan aksi kejahatan digital dengan mencuri informasi pribadi dari korban untuk keperluan pembobolan rekening atau platform finansial lainnya.
Modus operandi phishing:
- Menghubungi korban dengan mengaku dari instansi tertentu (mayoritas mengaku sebagai perwakilan dari pihak perbankan).
- Menginformasikan bahwa terjadi transaksi tidak wajar atau perubahan kebijakan layanan yang membutuhkan verifikasi data nasabah.
- Nasabah (korban) diminta klik sebuah link, kemudian mengisi formulir berisi identitas lengkap.
- Data-data tersebut kemudian disalahgunakan oknum untuk pembobolan rekening, pengajuan pinjaman online, dan kejahatan sejenis lainnya.
2. Catfishing
Jenis berikutnya dari scam adalah catfishing. Ini merupakan pencurian identitas seseorang di media sosial untuk mendapatkan kepercayaan orang lain kemudian melakukan penipuan.
Modus operandi catfishing:
- Menentukan target dan mempelajari silsilah keluarganya dari informasi yang bisa diperoleh di media sosial.
- Membuat akun palsu dan menghubungi korban sebagai bagian dari keluarganya.
- Bersikap akrab terhadap target, mengorek informasi pribadi, kemudian menyalahgunakannya untuk tindak kejahatan siber yang lain.
3. Scam Donasi
Belakangan ini, aksi penggalangan dana (donasi) menjadi salah satu tren – khususnya di kalangan generasi muda, karena dianggap lebih praktis dan mudah. Padahal, ada potensi scam donasi yang bisa terjadi.
Modus operandi scam donasi:
- Menceritakan kisah sedih di media sosial yang mudah membuat orang lain terenyuh.
- Menyatakan permohonan donasi dari pemirsa untuk meringankan beban finansial.
- Menggunakan rekening pribadi dan menolak dibantu melalui agensi penyalur bantuan maupun bertemu secara langsung.
4. Love Scamming
Salah satu senjata utama dari aksi scam adalah memanfaatkan psikologi korban dan melumpuhkan kemampuannya dalam berpikir logis. Hal tersebut betul-betul tercermin melalui tindakan penipuan cinta (love scamming).
Modus operandi penipuan cinta:
- Mengajak berkenalan di media sosial dan melakukan pendekatan yang sangat intens, bahkan cenderung ekstrem.
- Pelaku selalu menggunakan foto-foto palsu, baik foto diri maupun aktivitas keseharian.
- Menghujani korban dengan perhatian palsu agar perasaannya semakin dalam.
- Mulai menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi, seperti rekening, e-wallet, atau barang berharga lain.
- Perlahan menguras harta korban dengan dalih kebutuhan mendesak, kemudian menghilang tanpa jejak.
5. Penipuan Lelang
Terakhir ada penipuan lelang atau auction fraud. Aksi satu ini juga mencatatkan banyak sekali korban. Terutama dengan perkembangan teknologi yang pesat, modus operandinya semakin beragam.
Modus operandi penipuan lelang:
- Pelaku memasang barang untuk lelang pada sebuah situs palsu, kemudian mempromosikannya melalui media sosial.
- Proses lelang berlangsung, penawar tertinggi pasti menjadi pemenang lelang.
- Ketika dana sudah ditransfer oleh peserta tersebut, pelaku menghilang.
Cara Kerja Scammer
Detail bukan ragam jenis scam adalah apa saja dan seperti apa modus operandinya? Lantas, bagaimana mereka bisa sampai melakukan tindak penipuan seperti itu? Pada dasarnya, scammer alias pelaku penipuan – apapun kategorinya, mempunyai cara kerja yang sama. Berikut penjelasannya:
- Menentukan calon korban, bisa dari kenalan target maupun secara acak di media sosial.
- Mencari tahu detail tentang korban, bisa secara langsung ataupun dengan mengumpulkan informasi di jejaring sosial. Biasanya, yang paling rentan menjadi target merupakan sosok yang mengumbar kehidupan pribadi di ruang publik.
- Menentukan jenis scam yang sesuai untuk korban dengan tingkat keberhasilan tinggi.
- Mulai mendekati korban, bisa secara baik-baik, persuasif, maupun intimidating.
- Mengorek informasi sebanyak mungkin, kemudian melakukan pembobolan rekening atau penipuan menggunakan data-data pribadi korban.
Sayangnya, meskipun cara kerjanya tidak berubah sehingga seharusnya mudah untuk dikenali, namun tetap banyak orang yang tertipu.
Tindakan Preventif Terhadap Scammer
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah agar tidak sampai jatuh pada perangkap penipu alias scammer tersebut? Pada dasarnya, banyak hal-hal sederhana yang cocok menjadi tindakan preventif bagi kamu agar tidak menjadi korban. Beberapa tindakan preventif scam adalah sebagai berikut:
1. Membatasi Pembagian Informasi pada Orang Lain
Baik kepada orang-orang terdekat apalagi di media sosial, ada baiknya membatasi detail informasi yang kamu berikan. Hal tersebut berguna untuk mencegah scammer mendapatkan informasi pribadi dengan mudah. Karena mereka bisa mengoreknya dari orang sekitar tanpa disadari maupun dari jejaring sosial.
2. Memastikan Keamanan Akses Situs
Jangan sembarangan mengakses situs, apalagi yang kamu peroleh melalui sumber tidak terpercaya dan tervalidasi keamanannya. Pastikan website yang kamu kunjungi terenkripsi dengan baik (melalui ikon ujung URL) supaya data-data yang kamu input terjamin aman.
3. Melakukan Kroscek pada Instansi
Salah satu cara mencegah scam adalah dengan melakukan kroscek atau konfirmasi ulang terhadap instansi yang namanya dicatut ketika kamu menerima panggilan. Pastikan telepon, sms, surel, atau apapun itu memang berasal dari instansi tersebut.
4. Tidak Asal Memberikan Persetujuan Aplikasi
Kamu juga perlu berhati-hati dalam memberikan persetujuan terhadap aplikasi. Jangan sembarangan memberi izin, terutama pada kontak, penyimpanan, lokasi, dan aplikasi keuangan.
Baca Juga : Apa itu NASA: Sejarah, 5 Tugas, Proyek, & Ruang Lingkup
Sudah Memahami Apa itu Scam?
Tidak dapat dipungkiri bahwa scam adalah kejahatan yang cukup meresahkan dan menjatuhkan banyak korban. Terlebih, dampak dari aksi tersebut sangat merugikan, mulai dari pencemaran nama baik, kerugian finansial, hingga trauma mendalam pada korban.
Namun, bukan berarti kamu tidak dapat menghindari kemungkinan menjadi korban scam. Cukup praktikkan tips-tips di atas dan peluang kamu bisa selamat akan lebih besar. Tentu saja dengan catatan kamu harus tetap tenang dan berpikir logis, tidak peduli bagaimana pelaku mencoba mengintimidasi dan mendesak.Terlebih jika melihat praktik scam saat ini yang semakin beragam – seolah mengikuti perkembangan zaman. Kamu wajib selangkah lebih maju dengan terus mencari informasi terkini terkait berbagai modus operandi penipuan terbaru. Semoga bermanfaat dan mari selalu waspada!