Komposisi pada seni rupa merupakan salah satu prinsip dasar yang harus ada di dalam karya seni. Prinsip ini juga berkaitan erat dengan unsur-unsur dasar seni rupa untuk menciptakan sebuah karya seni yang luar biasa. Penerapan komposisi yang tepat sangat penting untuk menambah nilai estetika dan harga jual karya tersebut.
Tidak hanya komposisi yang sempurna, karya seni ini juga terdiri atas berbagai jenis. Mengingat seni rupa mempunyai fungsi tertentu untuk memberikan nilai visual yang menarik. Namun, apakah Anda sudah tahu apa saja prinsip dan jenis dalam seni rupa? Berikut ini penjelasan lengkap yang perlu Anda simak dengan baik.
Daftar ISI
Apa Itu Komposisi pada Seni Rupa?
Definisi komposisi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah susunan atau integrasi warna, garis, dan bidang yang dapat menciptakan kesatuan yang harmonis dalam karya seni. Komposisi dalam seni rupa juga menyangkut terkait keseimbangan, irama, dan keselarasan untuk membentuk sebuah karya seni rupa.
Tujuan dari penyusunan atau komposisi dalam seni rupa adalah untuk membuat penikmat karya seni ini melihat suatu objek dengan jelas dan menarik. Hasil karya seni rupa seperti gambar bentuk harus selalu mengutamakan komposisi untuk menghasilkan kesan yang seimbang dan menyatu.
Seorang seniman yang berpengalaman pasti mempunyai insting dan prinsip menyusun unsur-unsur dalam seni rupa. Unsur-unsur ini kemudian terorganisasi menjadi sebuah karya yang indah dan teratur. Oleh sebab itu, penerapan komposisi menjadi bagian yang paling penting untuk menyampaikan makna dari sebuah karya seni.
Prinsip Komposisi pada Seni Rupa
Bagian paling penting dalam menciptakan sebuah karya seni rupa adalah memahami apa saja prinsip komposisi yang ada di dalamnya. Prinsip ini berisi tentang aturan atau pedoman yang bisa membantu seniman untuk menata unsur-unsur seni rupa agar menarik. Berikut ini ulasan lengkap tentang prinsip komposisi dalam seni rupa:
1. Komposisi
Prinsip yang utama adalah komposisi. Ini berkaitan dengan tata susunan yang mencakup keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam karya seni rupa. Dengan demikian, Anda harus benar-benar menerapkan prinsip komposisi untuk menciptakan karya seni rupa yang luar biasa.
2. Proporsi Atau Kesebandingan
Proporsi atau keseimbangan merupakan prinsip yang mengacu pada keteraturan dan penyesuaian antara ukuran dan bentuk serta unsur visual dalam karya seni rupa. Anda bisa menggunakan prinsip ini untuk mendapatkan kesan keseimbangan dan harmoni visual pada karya seni rupa.
Sebagai contoh, ketika Anda ingin menggambar seorang manusia, Anda harus menyesuaikan ukuran kepala dan badan agar seimbang. Namun, apabila Anda menggambar karikatur, maka hal ini tidak akan berlaku.
3. Kesatuan
Prinsip kesatuan dalam komposisi pada seni rupa berguna untuk menciptakan konsistensi dalam sebuah karya seni. Anda bisa memadupadankan berbagai unsur yang berbeda untuk membangun komposisi karya yang indah. Prinsip kesatuan ini mampu membuat karya seni rupa mempunyai nilai estetika yang tinggi.
4. Keselarasan
Perpaduan unsur-unsur karya seni rupa yang indah dan memiliki kesatuan juga akan menciptakan harmoni atau keselarasan. Prinsip keselarasan ini masih berkaitan erat dengan penggunaan unsur yang berbeda. Mulai dari bentuk, pencahayaan, dan warna dalam membuat karya seni rupa.
5. Ritme Atau Irama
Irama atau ritme merupakan prinsip yang mendasari pengulangan unsur-unsur seni rupa secara teratur. Prinsip ini akan menciptakan kesan gerakan atau aliran dalam sebuah karya. Anda bisa menciptakan ritme yang teratur melalui garis, bentuk, atau variasi warna yang berulang secara harmonis dan memiliki nilai estetika tinggi.
6. Kontras Atau Penekanan
Prinsip kontras dalam komposisi pada seni rupa biasanya digunakan untuk menciptakan kesan perbedaan antara unsur-unsur visual dalam karya seni rupa. Adanya perbedaan dari dua unsur yang berlawanan namun saling berdekatan ini bisa memberikan penekanan agar karya tersebut tidak monoton.
Anda bisa memberikan penekanan yang mencolok mulai dari bentuk, warna, atau ukuran sebuah karya seni agar terlihat lebih menarik. Contohnya saat Anda mengambil gambar fotografi dengan konsep hitam putih. Fotografer yang berpengalaman pasti cenderung menerapkan prinsip kontras agar hasilnya lebih menarik.
7. Gradasi
Penggunaan susunan warna berdasarkan tingkatan tertentu dalam karya seni rupa merupakan termasuk ke dalam prinsip gradasi. Prinsip gradasi ini termasuk salah satu prinsip yang paling sering diterapkan dalam pembuatan karya seni seperti mozaik, karikatur, lukisan, dan lain sebagainya.
Prinsip gradasi yang tepat mampu membuat sebuah karya seni rupa terlihat lebih hidup dan nyata. Sebagai contoh, ketika Anda menggambar langit, Anda tidak bisa mendapatkan kesan yang hidup apabila menggunakan satu warna saja. Penggunaan gradasi warna gelap dan terang akan membuat penampakan langit terlihat nyata.
8. Keseimbangan
Prinsip yang terakhir, yaitu keseimbangan (balance). Penerapan prinsip keseimbangan berguna untuk mengatur susunan suatu unsur agar tampak seimbang dan berkesan. Keseimbangan unsur-unsur dalam seni rupa bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya.
Unsur-Unsur dalam Seni Rupa
Anda telah mengetahui apa saja prinsip yang ada di dalam komposisi pada seni rupa. Mungkin Anda sedikit bertanya-tanya sebenarnya apa saja unsur-unsur dalam seni rupa yang sempat disinggung sebelumnya. Jadi, ada beberapa unsur dalam seni rupa yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat sebuah karya seni, yaitu:
1. Titik
Titik adalah unsur yang pertama dalam sebuah karya. Anda bisa menciptakan sebuah karya seni rupa yang berawal dari titik. Oleh karenanya, titik biasa menjadi pusat perhatian apabila mempunyai warna yang bervariasi dan berkumpul menjadi satu.
2. Garis
Ketika unsur titik dihubungkan satu sama lain, maka bisa membentuk sebuah garis. Garis mempunyai dimensi yang memanjang dan memiliki arah tertentu. Selain itu, garis juga mempunyai beberapa sifat seperti panjang, pendek, tipis, horizontal, berombak, melengkung, tebal, patah-patah, dan lain sebagainya.
3. Bentuk (Shape)
Dalam komposisi pada seni rupa juga membahas bentuk. Bentuk merupakan unsur seni rupa yang berasal dari hubungan antara beberapa garis. Unsur ini mempunyai dimensi panjang dan lebar saja.
4. Bentuk Utuh (Form)
Berbeda dengan shape, bentuk utuh mempunyai dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Sehingga selalu mempunyai volume. Bentuk juga bisa disebut sebagai bangun. Bentuk bisa Anda lihat dengan menyebutkan sifatnya. Seperti kubus, silinder, dan piramid. Meski demikian, Anda juga bisa merangkai bentuk utuh secara bebas.
5. Tekstur
Tekstur merupakan sifat dari permukaan sebuah benda. Beberapa sifat yang bisa Anda rasakan melalui indra peraba antara lain kasar, halus, mengkilap, kusam, licin, dan lain-lain.
Anda juga bisa mengetahui tekstur sebuah benda melalui penglihatan. Jadi, tekstur terdiri dari dua macam, yaitu tekstur semu (hasil penglihatan) dan tekstur rabaan.
6. Warna
Warna dalam karya seni juga merupakan unsur penting yang perlu dipahami. Ada dua pendekatan untuk mengetahui tentang warna, yaitu berdasarkan pada teori cahaya dan teori pigmen warna. Dalam hal ini, teori pigmen menjadi dasar pemilihan warna dalam komposisi pada seni rupa.
Terdapat tujuh spektrum warna seperti warna pelangi apabila Anda melihatnya berdasarkan cahaya dan ilmu fisika. Sedangkan teori pigmen warna menyebutkan ada beberapa kelompok warna, yaitu primer, sekunder, tersier, komplementer, dan analogous. Berikut rincian penjelasannya:
- Primer adalah warna dasar yang tidak bisa didapatkan dari pencampuran warna lain. Contoh warna primer terdiri dari kuning, merah, dan biru.
- Sekunder adalah warna yang diperoleh dari pencampuran dua warna primer. Contohnya yaitu warna jingga, hijau, dan ungu.
- Tersier adalah warna yang berasal dari pencampuran dua warna sekunder. Contohnya yaitu warna merah-oranye, kuning-hijau, dan biru-hijau.
- Analogus adalah warna yang posisinya berdampingan di dalam lingkaran atau roda warna. Contohnya, deretan warna ungu sampai merah atau deretan warna hijau sampai kuning.
- Komplementer adalah warna kontras yang berlawanan dalam lingkaran atau roda warna. Contohnya, warna kuning dan ungu, atau warna merah dan hijau.
7. Gelap Terang
Unsur dalam karya seni rupa dua dimensi terdiri dari unsur gelap dan terang. Nah, unsur ini berperan untuk menggambarkan sebuah benda seolah mempunyai volume atau 3 dimensi. Gelap terang ini dapat terjadi karena daya pencar atau intensitas cahaya dan adanya pencampuran warna hitam dan putih.
8. Ruang
Unsur ruang dalam karya seni rupa tiga dimensi bertujuan untuk memberikan kesan ruangan bagi setiap orang yang melihatnya. Sedangkan dalam karya seni rupa dua dimensi akan memberikan kesan semu seperti gambar yang cekung, jauh, dekat, dan lain sebagainya.
Jenis dan Contoh Komposisi pada Seni Rupa
Salah satu unsur dalam sebuah karya seni selain objeknya adalah komposisi. Komposisi pada seni rupa sendiri terdiri dari berbagai jenis. Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis komposisi yang perlu Anda ketahui:
1. Komposisi Diagonal
Komposisi diagonal mengandung unsur-unsur yang berada dalam garis diagonal atau segitiga. Jenis komposisi ini bertujuan untuk menciptakan kesan gerakan dan energi yang kuat dari sebuah karya.
Contoh dari komposisi diagonal dapat Anda lihat pada lukisan karya Vincent van Gogh yang berjudul The Starry Night. Anda bisa melihat objek seperti bulan, bintang, dan bangunan yang diatur dalam satu garis diagonal. Pengaturan ini kemudian menciptakan kesan gerakan dan dinamika yang kuat di dalam lukisan.
Contoh lainnya, yaitu lukisan berjudul The Great Wave off Kanagawa karya Katsushika Hokusai. Pengaturan gelombang dan perahu yang berada di garis diagonal yang kuat mampu menciptakan kesan gerakan yang kuat pula.
2. Komposisi Radial
Komposisi radial mengandung unsur-unsur yang terdapat dalam lingkaran dengan pusat yang menyebar ke luar. Jenis komposisi ini bertujuan untuk menciptakan kesan yang kuat dan fokus pada pusat tertentu.
Contoh komposisi radial terlihat pada karya Andy Warhol yang berjudul Campbell’s Soup Cans. Anda bisa memperhatikan susunan kaleng sup yang diatur secara radial di sekitar pusat gambar. Penyusunan secara radial ini akan menciptakan kesan yang menarik dan berpusat pada objek tersebut.
3. Komposisi Simetris
Jenis komposisi pada seni rupa berikutnya adalah simetris. Komposisi simetris mengandung unsur-unsur yang disusun secara simetris di sekitar umbu tengah. Objek yang berada di sebelah kanan dan kiri mempunyai porsi yang sama. Jadi, jenis komposisi ini bisa menciptakan kesan yang seimbang dan harmonis.
Salah satu contoh dari komposisi simetris adalah lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci. Wajah tokoh ini berada tepat di bagian tengah gambar dimana unsur-unsur lainnya disusun secara simetris di sekitar objek utama.
4. Komposisi Asimetris
Berbeda dengan sebelumnya, komposisi asimetris mengandung unsur-unsur yang disusun tidak simetris tetapi masih mempunyai kesan seimbang. Anda bisa menciptakan kesan sebuah karya seni yang lebih dinamis dan menarik perhatian apabila menerapkan komposisi asimetris ini.
Anda bisa memperhatikan contoh komposisi asimetris yang terdapat pada lukisan berjudul The Persistence of Memory karya Salvador Dali. Pada karya ini, Anda bisa melihat objek jam yang terletak secara tidak simetris. Unsur-unsur seni rupa lainnya juga ditempatkan secara acak sehingga menciptakan kesan surreal dan aneh.
Contoh komposisi asimetris lainnya, yaitu lukisan berjudul Guernica karya Pablo Picasso. Penempatan unsur-unsur karya seni rupa dalam lukisan ini terlihat sangat acak sehingga menciptakan kesan kekacauan atau ketidakstabilan.
5. Komposisi Warna
Jenis komposisi yang tidak kalah penting adalah komposisi warna. Komposisi ini mengandung unsur-unsur yang pengaturannya berdasarkan pada kualitas dan kombinasi warna. Anda bisa menciptakan kesan yang dramatis ataupun harmonis melalui kombinasi tertentu seperti monokromatik atau kontras.
Contoh komposisi warna abstrak bisa Anda ketahui dari lukisan berjudul Composition VII karya Wassily Kandinsky. Pengaturan unsur-unsur seni rupa berdasarkan kombinasi warna dan bentuk di sini mampu menciptakan kesan yang dinamis dan abstrak.
6. Komposisi Tekstur
Jenis komposisi pada seni rupa selanjutnya adalah komposisi tekstur. Komposisi tekstur mengandung unsur-unsur yang pengaturannya dilakukan berdasarkan kualitas dan karakteristik tekstur. Tekstur yang dimaksud dalam hal ini seperti kasar, halus, keras, ataupun lembut.
7. Komposisi Ruang
Jenis komposisi yang terakhir, yaitu komposisi ruang. Komposisi ruang mengatur unsur-unsur pada ruang tiga dimensi untuk menciptakan kesan perspektif, kedalaman, ataupun jarak tertentu dalam sebuah karya seni rupa.
Fungsi Komposisi pada Seni Rupa
Apabila Anda sudah mengenal prinsip hingga jenis komposisi dalam seni rupa. Maka, penting bagi Anda untuk memahami berbagai fungsi komposisi dalam seni rupa berikut ini:
1. Meningkatkan Nilai Jual Karya
Komposisi dalam seni rupa mampu meningkatkan nilai jual sebuah karya. Apabila sebuah karya seni rupa mempunyai komposisi yang baik dan unik, maka bukan hal sulit untuk menarik minat para kolektor atau penggemar seni rupa. Karya seni rupa yang berkualitas dan menarik pasti mempunyai nilai jual yang kompetitif.
2. Menunjukkan Inovasi dan Eksperimen
Komposisi pada seni rupa juga bisa menjadi ajang bagi seniman untuk bereksperimen dan menunjukkan inovasinya. Pasalnya, setiap seniman tentu memiliki teknik komposisi yang berbeda dan unik untuk menciptakan karya yang luar biasa. Di sinilah fungsi komposisi yang bisa menunjukkan ciri khas dari seorang seniman.
3. Menciptakan Harmoni Visual
Prinsip dalam seni rupa antara lain keselarasan dan kesatuan. Harmoni visual yang menyatu dalam sebuah karya bisa Anda ciptakan dengan menerapkan komposisi yang tepat. Anda bisa memulainya melalui pengaturan unsur-unsur visual. Seperti bentuk, warna, dan tekstur untuk menambah kesan karya yang estetis dan harmonis.
4. Meningkatkan Daya Tarik Visual
Anda juga bisa meningkatkan daya tarik sebuah karya melalui pengaturan unsur-unsur visual. Seperti posisi, ukuran, dan bentuk. Seorang seniman biasanya mempunyai insting yang kuat dalam memilih komposisi seni rupa untuk menciptakan hasil yang menarik. Karya dengan daya tarik yang kuat akan lebih membekas dalam ingatan.
5. Menjelaskan Sebuah Makna
Lebih lanjut, fungsi dari komposisi pada seni rupa juga berguna untuk menjelaskan makna dari sebuah karya itu sendiri. Anda bisa menekankan bagian-bagian tertentu dalam karya yang berisi pesan untuk siapapun yang melihatnya. Ini menjadi hal penting karena setiap karya seni biasanya berpusat pada satu hal yang berisi makna tertentu.
Dengan pengaturan unsur-unsur seni rupa yang benar bisa membantu Anda untuk menyampaikan pesan yang mudah diterima dan dipahami oleh semua orang. Jangan sampai sebuah karya seni rupa kehilangan maknanya karena Anda tidak bisa menggunakan komposisi yang tepat.
Sudah Tahu Apa itu Komposisi pada Seni Rupa?
Demikian penjelasan lengkap seputar komposisi pada seni rupa beserta prinsip yang harus Anda terapkan. Sebuah karya seni rupa yang luar biasa tidak hanya dilihat dari nilai estetikanya saja, tetapi juga makna yang tersirat di dalamnya. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!