Dalam membuat atau mengajukan sebuah gugatan, surat itu mutlak Anda perlukan. Pembuatan surat ini tidak bisa sembarangan karena ada beberapa format yang harus Anda perhatikan. Pada artikel ini akan dibahas, contoh surat gugatan perdata hingga struktur surat dan langkah pengajuan gugatannya.
Daftar ISI
Apa Itu Surat Gugatan Perdata?
Sebelum membahas contohnya, sebaiknya Anda tahu pengertiannya. Adapun gugatan perdata merupakan sebuah tuntutan hak terhadap sengkedan dan menjadi dasar dalam pemeriksaan perkara oleh Ketua Pengadilan Negeri.
Beberapa jenis kasus hukum perdata yaitu hukum keluarga, hukum waris, hukum perceraian, hukum kekayaan, dan hukum pencemaran nama baik. Untuk itulah, pembuatan suratnya akan berhubungan dengan kasus-kasus tersebut.
Isi Wajib Surat Gugatan
Dalam membuat contoh surat gugatan perdata, ada beberapa isian yang harus ada. Adapun isian wajib dalam suatu gugatan antara lain:
1. Tanggal Surat
Bagian penting yang harus Anda masukkan dalam surat adalah tanggal pembuatan surat. Untuk penulisan tanggal surat yang tepat harus memuat tempat, tanggal, bulan, dan tahun.
2. Perihal Surat
Bagian perihal surat bertujuan untuk menjelaskan tujuan dari pembuatan surat tersebut. Misalnya jika ingin Anda membuat surat gugatan perdata, maka perihal permohonan suratnya harus sesuai dengan gugatan perdata yang akan diajukan.
3. Alamat Surat
Bagian alamat surat juga penting untuk Anda letakkan karena akan mencakup untuk siapa surat tersebut ditujukan. Dalam hal ini, biasanya akan ditujukan kepada Pengadilan Negeri Surabaya.
4. Identitas Para Pihak
Contoh surat gugatan perdata harus memuat identitas penggugat ataupun tergugat seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, tempat tinggal, pekerjaan, agama, dan kewarganegaraan jika diperlukan.
Selain itu, pihak-pihak yang terlibat juga harus disebutkan secara jelas kedudukannya dan kapasitasnya seperti apakah pihak tersebut sebagai penggugat, tergugat, dan sejenisnya.
5. Alasan-alasan Gugatan dan Posita
Sebuah surat gugatan harus memuat alasan-alasan gugatan dan posita. Posita merupakan bagian yang berisi dalil yang menerangkan hubungan atau dasar dari suatu tuntutan.
Adapun posita terdiri atas dua bagian yaitu fetelijkegroden dan rechtgronden. Fetelijkegroden adalah bagian yang menguraikan kejadian, sedangkan rechtgronden adalah bagian yang menjelaskan dasar hukumnya.
6. Tuntutan atau Petitum
Hal yang harus ada dalam sebuah gugatan selanjutnya adalah tuntutan atau petitum. Petitum ini berisi tuntutan apa saja yang diminta oleh penggugat kepada hakim agar dikabulkan.
Pada penulisan petitum terbagi menjadi 3 bagian yaitu tuntutan pokok, tuntutan tambahan, dan tuntutan subsider. Adapun tuntutan pokok merupakan tuntutan utama yang diminta oleh penggugat yang dijelaskan dalam posita.
Tuntutan tambahan merupakan tuntutan pelengkap yang tidak berhubungan langsung dengan pokok perkara. Adapun contoh dari tuntutan tambahan adalah membayar biaya perkara atau bunga.
Tuntutan subsider adalah tuntutan atau pengganti yang diajukan dengan tujuan untuk mengantisipasi jika kedua tuntutan sebelumnya tidak diterima. Ketiga tuntutan ini penting untuk menghindari risiko gugatan ditolak.
7. Tanda Tangan
Tanda tangan dengan stempel adalah hal yang sangat penting agar surat terlihat resmi dan bisa diterima. Terkait surat gugatan perdata, biasanya pemberian tanda tangan akan dilakukan oleh pihak penggugat atau oleh kuasa hukumnya.
Contoh Surat Gugatan Perdata
Berikut ini contoh surat gugatan perdata yang bisa Anda jadikan sebagai referensi:
Jakarta, 16 Juni 2022
Hal : …
Lamp : …
Kepada
Yth. Ketua Pengadilan …
di-
…
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …
Kewarganegaraan : …
Tempat tinggal : …
Pekerjaan : …
Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor… tanggal… memberikan kuasa kepada:
Nama : …
Kewarganegaraan : …
Pekerjaan : Advokat, berkantor di…
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
Dengan ini mengajukan gugatan terhadap:
Nama : …
Kewarganegaraan : …
Tempat tinggal : …
Pekerjaan : …
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
I. OBJEK GUGATAN :
Surat ……………, No……………………, Tanggal……………..
(pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN).
II. TENGGANG WAKTU GUGATAN : …………….
- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat pada…… (tanggal, bulan, tahun)
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima/diketahui Penggugat pada tanggal …….
- Bahwa Gugatan a quo diajukan pada…… (tanggal, bulan, tahun)
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam rentang waktu sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN…
(pasal 55 UU Peradilan TUN).
III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :
Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat adalah pemilik atau menguasai sesuai dengan alat bukti… /pihak yang dituju Surat Objek Sengketa …dst. (pasal 53 UU Peradilan TUN).
IV. Posita/Alasan Gugatan :
(Uraikan kronologi dan alasan gugatan di bagian ini,
misalnya :
- Keputusan Obyek Gugatan yang diterbitkan Tergugat melanggar UU, PP, Perda, dan sebagainya.
- Dan/atau melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik.)
V. Permohonan Penundaan :
- Bahwa Objek sengketa akan dilaksanakan pada… (tanggal, bulan, tahun), sehingga terdapat keadaan mendesak.
- Bahwa jika Objek Sengketa dilaksanakan maka Penggugat akan sangat dirugikan atau terdapat keadaan yang sulit untuk dipulihkan seperti semula.
- Bahwa fakta-fakta diatas telah memenuhi ketentuan pada pasal 67 UU Peradilan TUN.
- Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan/dikeluarkan Penetapan yang berisi perintah kepada pihak Tergugat agar menunda Pelaksanaan Objek Sengketa, sampai perkara a quo berkekuatan hukum tetap.
(pasal 67 UU Peradilan TUN).
VI. Petitum/Tuntutan :
Dalam Penundaan.
- Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.
Dalam Pokok Perkara/Sengketa.
- Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
- Menyatakan batal atau tidak sah Surat…….. No……. tertanggal………;
- Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat……. No……;
- Menghukum Tergugat membayar biaya perkara;
- (dan sebagainya sesuai perkara gugatan).
Hormat kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,
…………………………………
Contoh Jawaban Surat Gugatan Perdata
Jika Anda sebagai tergugat, Anda perlu memberikan jawaban atas gugatan perdata yang ada. Adapun contoh surat gugatan perdata yang berupa jawaban yaitu:
Jakarta, 4 Juni 2022
JAWABAN DALAM PERKARA
No. …../G./20…../PTUN-JKT
Antara
Nama : …
Pekerjaan : …
Tempat, tanggal lahir : …
Alamat : …
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
Dalam hal ini Tergugat diwakili oleh kuasa hukumnya, yakni:
Nama : …
Pekerjaan : Advokat
Tempat, tanggal lahir : …
Alamat : …
Lawan
Nama : …
Pekerjaan : …
Tempat, tanggal lahir : …
Alamat : …
Yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
Dalam hal ini Penggugat diwakili oleh kuasa hukumnya, yakni:
Nama : …
Pekerjaan : Advokat
Tempat, tanggal lahir : …
Alamat : …
Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Tergugat dengan ini ingin menyampaikan jawaban sebagai berikut:
DALAM KONVENSI
- Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang diajukan Penggugat kecuali atas pengakuan yang jelas dan tegas.
- Bahwa yang dikemukakan Penggugat adalah tidak benar, supaya Majelis Hakim tidak terkecoh oleh dalil-dalil Penggugat, maka dengan ini Tergugat perlu mengemukakan hal-hal yang sebenarnya, yakni sebagai berikut:
- Bahwa benar … (jelaskan perkara), akan tetapi (Jelaskan alasan menolak gugatan tersebut).
- Bahwa sebagaimana telah dituduhkan kepada Tergugat bahwa telah melakukan wanprestasi adalah tidak benar, karena dalam surat edaran Tergugat Nomor …. menyatakan bahwa (Sampaikan alasan mengapa merasa tidak benar). (Terlampir)
- (Sampaikan seluruh sanggahan terkait dengan gugatan yang disampaikan oleh penggugat).
- Berdasarkan sanggahan yang dikemukakan diatas, maka Tergugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo agar berkenan memutuskan sebagai berikut:
DALAM KONVENSI
- Menolak gugatan Penggugat seluruhnya.
- Setidaknya, menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
Demikian surat jawaban ini kami sampaikan, atas perhatian Majelis Hakim yang terhormat kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat
(…………………………..)
Langkah Mengajukan Gugatan Perdata
Setelah membuat contoh surat gugatan perdata tersebut, tahap selanjutnya yaitu proses pengajuannya. Adapun langkah-langkah yang bisa Anda tempuh dalam proses pengajuan gugatan perdata yaitu:
1. Pendaftaran Gugatan
Tahapan pertama dalam proses pengajuan gugatan adalah pendaftaran. Dalam hal ini, Anda bisa mendaftar gugatan perdata ke kantor kepaniteraan pengadilan setempat dengan membawa surat gugatan perdata asli yang sudah ditandatangani.
2. Membayar Panjar Biaya Perkara
Tahap berikutnya yaitu Anda akan diminta membayar panjar biaya perkara. Hal ini wajib dilakukan sebagai biaya sementara oleh pihak penggugat. Barulah nanti setelah mendapatkan putusan pengadilan, total biaya perkara akan diperhitungkan.
Adapun biaya perkara tersebut meliputi biaya kepaniteraan, materai, pemanggilan saksi, dan kebutuhan lainnya selama proses pemeriksaan dan pengadilan gugatan.
Namun, jika merasa tidak mampu untuk membayar biaya perkara, maka bisa mengajukan permintaan izin agar perkara tersebut tanpa biaya. Adapun caranya yaitu dengan melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kepala desa.
3. Registrasi Perkara
Jika proses pembayaran panjar sudah dilakukan, tahap berikutnya Anda akan diarahkan untuk melakukan proses pencatatan atau registrasi perkara. Pencatatan ini biasanya dilakukan dalam buku registrasi perkara untuk kemudian akan mendapatkan nomor perkara.
4. Pelimpahan Berkas Perkara
Proses selanjutnya adalah pelimpahan berkas gugatan perkara kepada ketua pengadilan negeri di tempat bersangkutan. Tahapan ini biasanya akan dilakukan paling lambat 7 hari setelah registrasi perkara.
5. Penetapan Majelis Hakim
Berkas-berkas yang sudah Anda berikan, selanjutnya akan diperiksa untuk kemudian diputuskan atau ditetapkan majelis hakim oleh ketua pengadilan negeri terkait perkara tersebut.
Dalam proses putusan ini minimal terdiri dari 3 orang dengan satu orang sebagai ketua majelis hakim kemudian sisanya sebagai hakim anggota.
6. Penetapan Hari Sidang
Tahap terakhir yaitu penetapan hari sidang yang dilakukan oleh majelis hakim terpilih. Pada tahap ini, pihak penggugat dan tergugat akan dipanggil untuk melakukan proses sidang sesuai dengan hukum acara perdata yang berlaku.
Sudah Tahu Contoh Surat Gugatan Perdata?
Nah setelah Anda mengetahui beberapa hal tentang gugatan perdata tersebut, bisa langsung diterapkan sendiri. Dalam proses pembuatan surat gugatan sebaiknya Anda membuatnya sedetail dan sejelas mungkin agar gugatan bisa diterima. Semoga bermanfaat!