Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan biota lautnya. Salah satu biota laut yang bermanfaat baik dari sisi lingkungan, kesehatan, maupun ekonomi salah adalah rumput laut. Tidak heran, rumput laut pun banyak dibudidayakan. Penasaran seperti apa budidaya rumput laut?
Yuk, kita simak pembahasan tentang jenis, manfaat, dan cara budidaya rumput laut berikut ini secara lebih mendalam!
Daftar ISI
Mengenal Rumput Laut
Rumput laut adalah tanaman laut yang paling familiar bagi masyarakat seluruh dunia. Tanaman satu ini sudah menjadi salah satu bahan baku industri khususnya industri pangan dan kosmetik.
Secara ilmiah, tanaman laut ini masuk ke dalam golongan algae atau ganggang. Berdasarkan pigmen warnanya ada tiga jenis ganggang yaitu ganggang hijau (Chlorophyceae), ganggang merah (Rhodophyceae), dan ganggang coklat (Phaeophyceae).
Meski banyak jenisnya, tidak semua rumput laut bisa dibudidayakan. Selain itu, cara budidayanya tidak boleh sembarangan.
Jenis-Jenis Rumput Laut Budidaya
Berikut 6 jenis rumput laut yang sering dibudidayakan di Indonesia, yaitu:
1. Eucheuma Cottonii
Indonesia dikenal sebagai produsen rumput laut atau Eucheuma cottonii terbesar di dunia. Rumput laut ini masuk ke dalam spesies ganggang merah atau Rhodophyta.
Eucheuma cottonii punya bentuk pipih atau silinder dengan cabang yang tidak teratur dan kasar, sehingga tampak seperti semak-semak bundar di lautan.
Warnanya pun cukup beragam yaitu warna hijau kekuningan, abu-abu, ataupun merah.
2. Eucheuma Spinosum
Dari kelas ganggang merah atau Rhodophyta. Eucheuma spinosum juga populer di kalangan petani rumput laut.
Berbentuk silindris yang lebih kecil dari E. cottoni, terdapat duri lunak seperti tonjolan kecil-kecil, dan punya thallus (batang) berujung runcing.
Jenis ini paling sering ditemui dengan warna coklat tua, hijau kuning, merah ungu, atau hijau coklat.
3. Gracilaria sp
Masih dari kelas ganggang merah, kali ini rumput laut yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Gracilaria sp.
Tumbuhan laut ini banyak dimanfaatkan sebagai agar-agar yang mana ketika diekstrak ia menghasilkan senyawa polysacharida yang larut dalam air panas.
Biasanya tumbuh di pesisir pantai dengan warna coklat kemerahan, thallus bercabang agak tidak beraturan serta berbentuk silindris dengan tonjolan-tonjolan kecil.
4. Sargassum sp
Tanaman laut ini masuk kelas ganggang coklat (Phaeophyceae) yang biasanya berada di perairan yang memiliki warna coklat juga. Bentuk thallus pipih yang tampak seperti daun dengan percabangan yang mirip dengan pohon di darat.
Secara tampilan seluruhnya, ganggang coklat ini memang tampak seperti semak-semak berdaun.
3 Manfaat Rumput Laut
Budidaya rumput laut memiliki segudang manfaat baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan. Pasalnya, rumput laut mempunyai banyak manfaat, yaitu:
1. Sisi Kesehatan
Rumput laut memiliki kandungan serat, vitamin A dan C, folat, beta karoten, serta berbagai mineral yang dibutuhkan tubuh sehingga bisa jadi sumber nutrisi alternatif.
Tanaman laut ini pun dipercaya berkhasiat memperlambat pertumbuhan sel kanker, mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan fungsi kelenjar tiroid, menjaga kesehatan jantung, serta kandungan seratnya baik untuk pencernaan.
2. Sisi Ekonomi
Dari sisi ekonomi, tentunya memberikan manfaat ekonomi besar kepada masyarakat pesisir karena bisa menjadi sumber penghasilan tetap masyarakat. Apalagi jika masyarakat berhasil mengekspor hasil panen rumput lautnya ke luar negeri.
Keuntungan dari budidaya rumput laut pun terbilang cukup tinggi yaitu Rp3.500.000,00- Rp10.000.000,00 untuk rumput laut kering perkilo.
3. Sisi Lingkungan
Rumput laut adalah habitat bagi ikan-ikan yang ada di laut, sehingga tercipta sebuah ekosistem laut yang ideal dan seimbang. Rumput laut merupakan tumbuhan bersifat fotoautotrof atau laju fotosintesis tertinggi dibanding tumbuhan lain.
Kondisi ini jugalah yang membuat rumput laut bisa menghilangkan karbondioksida serta mengurangi tingkat keasaman air laut.
6 Cara Budidaya Rumput Laut
Budidaya rumput laut bisa dibilang lebih susah daripada budidaya tumbuhan lainnya Pasalnya, apa yang terjadi di laut sangatlah sulit diprediksi. Meski sulit, ada 6 cara budidaya rumput laut yang bisa dicoba yaitu:
1. Pilih Lokasi untuk Budidaya Rumput Laut
Pemilihan lokasi ini cukup sulit karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam memilih lokasi, seperti perairan tenang dengan kedalaman tidak kurang dari 70 cm saat surut dan tidak lebih dari 200 cm saat pasang.
Selain itu, lokasi budidaya juga harus bebas dari angin kencang dan ombak, terdapat sediaan rumput alami, dasar perairan berlumpur dan sedikit berpasir (substrat).
Pastikan juga perairan ini benar-benar subur dengan cara melakukan uji penanaman pada wilayah tersebut dan periksa seperti apa perkembangan rumput lautnya.
2. Tentukan Metode Budidaya Rumput Laut
Ada tiga metode dalam budidaya rumput laut. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
- Metode permukaan tali bentang yaitu rumput laut diikat pada tali yang dibentangkan di bawah permukaan laut. Tali yang digunakan biasanya tali benang nilon dan pada tali-tali inilah rumput laut ditanam.
- Metode permukaan rakit adalah metode yang dilakukan dengan merakit potongan bambu, jangkar besi, dan tali pengikat pada bongkahan batu atau adukan semen pasir. Setelah dirakit, barulah rumput laut siap ditanam.
- Metode lepas dasar menggunakan seutas tali direntangkan di dasar air sebagai tempat menanam rumput laut diikat pada tiang pancang atau patok.
3. Pilah Bibit Rumput Laut
Kamu harus pastikan hanya bibit terbaik yang kamu gunakan sebagai budidaya dengan usia sekitar 25-35 hari.
Ada beberapa ciri-ciri bibit rumput laut yang bagus seperti warna lebih cerah, tidak ada bercak pada thallus, memiliki banyak cabang, dan rimbun.
4. Menanam Bibit Rumput Laut
Setelah menemukan bibit yang bagus, kamu bisa mulai menanam bibit rumput laut. Biasanya, petani akan menggunakan media tanam kotak styrofoam.
Bibit pun disusun berselang dan berlapis antara ujung dan pangkal thallus-nya. Pastikan jarak tanam satu dan lainnya adalah 20-30 cm.
5. Perawatan yang Tepat untuk Rumput Laut
Perawatan rumput laut sebenarnya masih terbilang mudah selama tidak ada ombak, angin kencang, atau pencemaran di sekitar ladang rumput laut. Hal-hal yang perlu kamu lakukan yaitu:
- Bersihkan tanaman hama yang ada di sekitar rumput laut.
- Bersihkan juga hewan hama seperti bulu babi dan larvanya, ikan baronang, teripang, dan ikan pemakan tumbuhan.
- Bersihkan tali penggantung dari sampah dan tumbuhan liar.
- Ganti jika tali penggantung sudah mulai rusak.
- Deteksi penyakit secara berkala.
6. Panen Rumput Laut
Umur panen biasanya berbeda-berbeda tergantung jenis dan metode tanam. Tapi biasanya, panen dilakukan antara 30-60 hari setelah pembibitan. Panen dilakukan dengan mengangkat seluruh tanaman beserta media tanamnya.
Setelah dipanen, rumput laut bisa dijemur dan dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar airnya.
Metode pengeringan terbaik adalah menggantung rumput laut agar tidak menyentuh tanah. Lakukan pengeringan antara 3-4 hari saat cuaca cerah.
Potensi Pengembangan Budidaya Rumput Laut
Dilansir dari kemlu.go.id. potensi budidaya rumput laut sangatlah besar dengan garis pantai sepanjang 110.000km dan 6.400.000 km persegi luas lautan. Dengan luas ini, setidaknya ada 550 jenis rumput laut bernilai ekonomis dan bisa dibudidayakan.
Saat ini belum banyak jenis rumput laut yang dibudidayakan, sehingga catatan ini bisa menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia.
Apalagi, menurut Food and Agriculture Organization menyebut budidaya rumput laut spesies E. cottoni dari Indonesia sudah menguasai pasar perdagangan rumput laut dunia.
Baca Juga : 7 Cara Budidaya Tanaman Jagung yang Berkualitas & Pemeliharaannya
Siap Lakukan Budidaya Rumput Laut?
Budidaya rumput laut memang sebuah potensi besar bagi Indonesia terlebih dengan segudang manfaat yang bisa kita rasakan, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Jika kamu tertarik melakukan budidaya rumput laut, sebaiknya mulailah cari lokasi yang tepat untuk bertani rumput laut.
Pemilihan tempat menjadi hal yang krusial mengingat kondisi laut yang sulit diprediksi ditambah sudah banyak laut yang tercemar. Jadi, pastikan lokasi budidaya bebas pencemaran dan aktivitas kamu tidak mengancam ekosistem di sana.