Apa itu Rotasi Bumi? Pengertian, Waktu, Kecepatan, Akibat, dan Manfaatnya

Setiap benda langit memiliki peran dan aktivitasnya masing-masing. Berbagai referensi ilmiah telah menyebutkan bahwa planet-planet, termasuk planet Bumi yang kamu huni melakukan gerakan mengitari matahari. Di samping itu, bumi juga melakukan pergerakan lain yang biasa dikenal dengan istilah rotasi bumi. 

Ada berbagai kondisi menarik yang terjadi dan memberi dampak bagi kehidupan manusia seiring dengan aktivitas tersebut. Yuk, segarkan kembali ingatan kamu tentang pembahasan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut dalam artikel ini!

Apa itu Rotasi Bumi?

Pergerakan bumi berputar pada poros atau sumbunya, dari arah barat ke timur merupakan pengertian dari rotasi yang bumi lakukan setiap hari. 

Posisi bumi ketika berotasi ternyata tidak tegak, namun dalam keadaan miring sebanyak sekitar 23,5°. Sementara arah perputarannya berlawanan dengan arah jarum jam yang biasa manusia jadikan panduan, yaitu dari timur ke barat. 

Selain arah, untuk melakukan perputaran sempurna, bumi memerlukan beberapa elemen penting, diantaranya adalah kecepatan dan gaya gravitasi. Kedua hal ini juga memiliki pengaruh pada konsekuensi perputaran bumi pada sumbunya terbut. 

Berapa Lama Waktu yang Bumi Butuhkan untuk Berotasi?

Bumi memiliki diameter sebesar 12.742 km. Dengan ukuran sebesar itu, berapa lama waktu yang planet ini butuhkan untuk satu kali rotasi? 

Faktanya, berbagai penelitian ilmiah menjelaskan bahwa bumi membutuhkan 23 jam 56 menit dan 4 detik untuk melakukan perputaran pada porosnya dari arah ke timur ke barat tadi. Durasi rotasi ini kemudian menjadi acuan pergantian hari. 

Temuan ini mungkin memicu pertanyaan, jika benar bumi berputar, mengapa manusia tidak merasakan proses perputaran tersebut? Nah, penjelasan untuk pertanyaan ini berkaitan dengan dia faktor di bawah ini. 

Gaya Gravitasi dan Kecepatan Perputaran Bumi

Bumi memiliki gaya gravitasinya sendiri sehingga setiap benda dan makhluk di dalamnya bergerak dengan bantuan dan ke arah pusat gravitasi yang bumi miliki. 

Di samping itu, kamu tidak merasakan pusing atau perputaran bumi setiap hari karena rotasi bumi terjadi dalam kecepatan yang sangat tinggi, yaitu 1.770 km/jam. Tidak hanya tertarik ke arah pusat gravitasi, namun semua benda dan makhluk yang bergerak di bumi turut bergerak dengan kecepatan yang sama pula.

6 Akibat dari Perputaran Bumi

Perputaran planet bumi pada sumbunya tidak hanya menjadi acuan hari. Ada banyak pengaruh pada kondisi lingkungan dan kehidupan manusia dan makhluk lain yang tinggal di bumi selaras dengan aktivitas tersebut. Berikut ini adalah rangkuman penjelasan akibat perputaran bumi.

1. Menyebabkan Terjadinya Siklus Diurnal

Siklus diurnal merupakan istilah untuk proses yang berulang setiap hari karena adanya rotasi bumi. Bergantinya siang dan malam ini adalah salah satu bentuk siklus diurnal. Keadaan tersebut adalah yang paling awal kamu lihat sehari-hari. 

Dari sudut pandang ilmu pengetahuan, pergantian ini terjadi karena ketika bumi berotasi, sebagian bumi menghadap dan terpapar cahaya matahari sehingga mengalami waktu siang. Sedangkan, sebagian yang lain tidak terpapar matahari dan mendapat waktu malam. 

Sebagai tambahan, pergantian musim yang berbeda di berbagai belahan planet bumi juga merupakan bagian dari siklus diurnal akibat perputaran bumi pada porosnya. Perubahan musim turut berpengaruh pula pada kestabilan suhu di bumi. 

Musim yang berganti membuat suhu dan kelembaban udara yang lebih sesuai  dengan kondisi waktu siang serta malam, dan stabil untuk kelangsungan hidup makhluk di bumi. 

2. Perbedaan Waktu

Untuk berputar secara sempurna, 360°, Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Artinya, setiap satu jam, bumi telah berputar sebanyak 15°. Perhitungan rotasi yang Bumi lakukan tersebut menjadi dasar pembagian zona waktu di permukaan bumi sehingga tercipta 24 zona waktu yang berbeda. 

Perhitungan waktu ini dimulai dari posisi garis bujur 0° yang bertepatan dengan letak Kota Greenwich, London, Inggris. Wilayah yang berada di garis bujur timur mendapati waktu lebih awal. Maka dari itu waktu bertambah 1 jam untuk setiap kelipatan 15° di garis bujur timur. 

Wilayah yang terletak di area garis bujur barat mengalami waktu yang lebih lambat sehingga dikurangi 1 jam untuk setiap kelipatan derajat yang sama. Tidak heran ya, kalau Waktu Indonesia bagian Timur lebih cepat ketimbang Waktu Indonesia bagian Barat. 

3. Gerak Semu Matahari disertai Terbit dan Terbenamnya Matahari

Pada saat sebagian belahan bumi terpapar matahari, kamu melihat seolah-olah matahari terbit dari arah timur. Kemudian, pada sore hari, kamu melihat matahari tenggelam di arah barat. 

Keadaan ini disebut sebagai gerakan semu matahari. Pasalnya, menurut referensi ilmu pengetahuan, matahari tetap berada di tempatnya, dan planet-planet termasuk bumilah yang mengelilingi matahari di peredarannya.  Peredaran ini disebut dengan revolusi.

Nah, sumbu revolusi dan poros rotasi bumi posisinya tidak tegak lurus dan menyebabkan terjadinya gerak semu matahari tersebut. 

Gerak semu matahari tidak hanya berakibat terbitnya matahari di timur dan tenggelamnya matahari di arah barat. Keadaan tersebut menyebabkan matahari lebih banyak menyinari wilayah utara planet Bumi, ketimbang wilayah selatannya. 

4. Terjadinya Gaya Coriolis

Gaya Coriolis merupakan gaya yang timbul akibat rotasi bumi yang membuat penyimpangan arah angin. Tidak hanya itu, gaya ini juga terjadi pada arus laut dimana rotasi bumi memicu terjadinya lubuk air besar yang berputar berbentuk spiral di laut. 

Salah satu penyebab gaya ini adalah kecepatan perputaran bumi yang lebih besar daripada kecepatan pergerakan angin dan arus. 

5. Kejadian Pasang-Surut Air

Laut dan samudra di seluruh dunia memiliki waktu pasang surut harian. Nah, fenomena ini ternyata turut disebabkan oleh aktivitas harian bumi ini. Perputaran bumi membuat efek osilasi, atau gerakan ke atas dan ke bawah, sesuai gilirannya sehingga permukaan air laut dan samudra kadang naik (pasang) dan kadang (turun) surut. 

6. Kecepatan Gravitasi yang Berbeda

Pergerakan bumi yang berputar pada sumbunya menyebabkan besar percepatan gravitasi di garis ekuator (garis tengah khatulistiwa) berbeda dengan yang terjadi di garis kutub. 

Rotasi di wilayah ekuator lebih cepat, maka percepatan gravitasi ketika manusia dan makhluk hidup lainnya bergerak di wilayah tersebut lebih kecil ketimbang di wilayah kutub. Penyebabnya adalah jari-jari bumi yang lebih besar di bagian ekuator daripada di daerah kutub. 

Apa Manfaat Signifikan dari Rotasi Bumi?

Dengan berbagai konsekuensinya, pergerakan bumi yang berputar pada porosnya juga memberi manfaat bagi penghuninya. Lalu apa manfaatnya? Simak penjelasannya di sini!

1. Pola Hidup yang Lebih Tertata

Adanya pergantian siang dan malam, musim serta zona waktu membantu manusia untuk mengatur pola hidupnya. Manusia dapat beristirahat ketika waktu malam tiba dan melakukan aktivitasnya pada saat matahari menyinari wilayahnya. 

2. Kelangsungan Hidup yang Terjaga

Ketika bumi berputar, setiap bagian permukaannya akan mendapati waktu paparan sinar matahari. Sinar matahari merupakan elemen yang penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Pengaruhnya mencakup musim, suhu yang memiliki dampak langsung bagi makanan dan kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya. 

Terlebih lagi, seiring perkembangan teknologi pula, bumi yang berotasi mengoptimalkan waktu untuk manusia yang ingin bepergian dari satu wilayah ke wilayah lain. Adanya perbedaan waktu mungkin memang bisa jadi kendala. Tetapi, kamu bisa merasakan manfaatnya pula. 

Salah satunya ketika melakukan penerbangan ke negara yang berbeda zona waktu, dimana kamu bisa saja pergi pada pagi hari dan sampai di negara tujuan pada waktu pagi hari pula. 

Apa Keistimewaan Aktivitas Rotasi Bumi?

Berdasarkan ulasan di atas, kamu bisa memahami bahwa kecepatan, durasi dan posisi ketika bumi berotasi pada porosnya memberi dampak besar bagi keseluruhan aspek hidup manusia. Fenomena ini bukan kejadian sia-sia, tetapi menyimpan manfaat yang istimewa. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page