Dalam dunia sastra, cerita fiksi merupakan salah satu jenis cerita yang banyak dibuat dan disukai oleh penikmat sastra. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian, ciri, struktur kebahasaan, dan contoh teks fiksi dengan berbagai judul.
Daftar ISI
Pengertian Teks Cerita Fiksi
Teks fiksi sendiri berasal dari kata “fiksi” yang memiliki arti sesuatu yang dibentuk dan diimajinasikan oleh akal pikiran manusia. Adapun teks fiksi merupakan karya sastra atau teks yang berisi berbagai macam cerita rekaan atau bukan berdasarkan kisah nyata.
Ciri-ciri Fiksi
Berikut ini ciri-ciri dari teks cerita fiksi yang membedakannya dengan jenis teks lainnya, yaitu:
- Bersifat rekaan atau imajinasi dari pengarang.
- Terdapat kebenaran, namun relatif.
- Menggunakan bahasa yang bersifat konotatif.
- Tidak memiliki sistematika yang baku.
- Menyasar emosi atau perasaan bukan logika.
- Terdapat pesan moral atau amanat tertentu
Struktur Teks Fiksi
Adapun untuk struktur teks cerita fiksi terdiri dari beberapa bagian antara lain:
1. Abstrak
Bagian dari teks fiksi pertama adalah abstrak yang berisi cerita singkat tentang isi dari teks tersebut. Namun ini adalah bagian opsional, jadi boleh ada dan boleh tidak.
2. Orientasi
Bagian orientasi biasanya terletak di awal cerita dan menjelaskan tema, latar belakang, dan tokoh dalam novel tersebut. Untuk itulah, bagian ini bisa menjadi penentu apakah pembaca akan meneruskan untuk membaca teks tersebut atau tidak.
3. Komplikasi
Pada bagian ini, penulis akan merincikan masalah-masalah yang mulai dihadapi oleh tokoh dalam cerita. Ini merupakan bagian yang bisa menggugah emosi pembaca terkait cerita yang dibuat.
4. Evaluasi
Pada bagian ini, penulis akan mulai membahas proses pemecahan dan penyelesaian masalah yang dihadapi tokoh.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, penulis akan memberikan gambaran inti dari pemecahan masalah yang dihadapi tokoh.
6. Koda (Reorientasi)
Bagian yang terakhir dari teks fiksi adalah koda atau reorientasi. Bagian ini berisi amanat atau pesan moral yang bisa dipetik dari sebuah cerita.
Contoh Teks Cerita Fiksi
Berikut ini 11 contoh teks cerita fiksi dengan berbagai judul yang bisa menambah pengetahuan Anda tentang teks ini.
1. Mengejar Mimpi
Adapun teks cerita fiksi pertama tentang mengejar mimpi, yaitu:
Ayu merupakan seorang siswa sekolah dasar yang tinggal di daerah terpencil dan sangat jauh dari kehidupan modern. Akses listrik di sana sangat terbatas. Apalagi sinyal dan akses internetnya benar-benar sangat susah didapat.
Ayu sedari kecil memiliki cita-cita ingin membangun desa lebih maju. Dia mulai berpikir untuk membangun akses listrik gratis di desanya.
Atas impiannya itu, Ayu kemudian mulai belajar sangat keras agar bisa mendapat beasiswa dan melanjutkan ke pendidikan tinggi. Hingga akhirnya dia berhasil mencapai cita-citanya dan diterima di salah satu universitas besar di Indonesia.
Sejak itu, Ayu menempuh pendidikan dengan giat dan memperoleh prestasi dalam berbagai proyek penelitian yang dilakukan dengan para dosennya. Akhirnya, dia berhasil lulus tepat waktu dan mendapatkan predikat terbaik
Setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut, dia pun kembali ke desa dan mulai membangun mimpinya dengan membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sederhana dan menghasilkan listrik untuk desanya.
2. Kancil dan Buaya
Contoh teks cerita fiksi tentang kancil dan buaya adalah sebagai berikut.
Di suatu pagi, seekor kancil yang kelaparan berusaha untuk menyeberang sungai karena makanannya ada di seberang sungai tersebut. Namun di sungai itu terdapat banyak sekali buaya yang kelaparan.
Singkat cerita, antara kancil dan buaya pun membuat kesepakatan satu sama lain. Kesepakatannya adalah buaya berbaris di sungai dan kancil menghitung jumlah buaya untuk kemudian daging kancil nanti dibagi rata pada buaya. Buaya setuju dan mulai berbaris.
Kancil mulai naik di atas punggung buaya dan menghitung. Adapun setelah sampai di seberang, kancil langsung mengucapkan terima kasih dan melarikan diri. Atas kecerdikan kancil tersebut, dia akhirnya tidak menjadi santapan buaya pagi itu.
3. Air Mata Raksasa
Adapun teks cerita fiksi tentang air mata adalah raksasa sebagai berikut.
Pada zaman dahulu, Desa Yuan menderita kelaparan akibat dari kekeringan sehingga tanaman tidak bisa tumbuh. Di desa tersebut tinggallah seorang pemuda bernama Tan Mien yang sangat kuat.
Tan Mien memikirkan berbagai cara agar kekeringan bisa segera berakhir. Hingga dia teringat bahwa dia pernah mengurung seorang raksasa di Gunung Pen.
Tan pun mengingat juga bahwa raksasa tersebut sangat suka gula, hingga terlintas sebuah ide. Dia mengumpulkan seluruh penduduk desa dan mulai menceritakan rencananya. Namun semua penduduk desa tidak setuju dengan rencananya hingga dia melakukan rencananya sendiri.
Tan Mien pun meminta raksasa untuk menumbuk bawang merah. Air mata raksasa yang keluar karena menumbuk bawang merah tersebut kemudian dialirkan dalam lubang yang ditujukan ke Desa Yuan. Sebagai balasannya, raksasa pun akan mendapatkan makanan yang manis dari Tan Mien.
4. Mengapa Beo Selalu Menirukan Suara
Cerita fiksi ini merupakan karya dari Maria Erliza, Bobo No. 8/XXX dengan isi sebagai berikut.
Pada zaman dahulu, hewan-hewan di hutan bisa berbicara layaknya manusia. Mereka berbicara dan bekerja serta hidup rukun dan damai.
Hingga pada suatu hari, sang penjaga hutan meminta semua penghuni hutan rimba untuk berkumpul dan berkata “Semuanya Sang Pencipta telah menciptakan manusia dan memutuskan bahwa manusialah yang akan berbicara dengan bahasa kita. Kita diperintahkan untuk mencari bahasa dan suara baru untuk dipakai mulai saat ini.”
Pada mulanya para penghuni hutan terkejut semua, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka diberi waktu satu minggu untuk memilih bahasa masing-masing dan memberitahu sang penjaga hutan bahasa yang mereka pilih pada kurun waktu tersebut.
Selama seminggu, mereka mulai berpikir keras untuk mencari suara yang terbaik untuk mereka masing-masing. Hingga Singa yang pertama kali memilih suaranya yaitu mengaum.
“Aouuuuum,” katanya dengan gagah memamerkan suaranya.
Semua penduduk hutan terlihat terpesona, kecuali burung Beo yang malah tertawa dan mengatakan “Hahaha, mirip orang sakit gigi,” ucap Beo sambil tertawa terbahak-bahak.
Hari demi hari berganti, semuanya mencoba berbagai suara kecuali burung Beo. Dia sibuk mengejek suara-suara hewan yang lain, hingga satu minggu lamanya.
Penduduk hutan pun berkumpul kembali untuk mengumumkan suara yang mereka pilih. Sang Penjaga Hutan memanggil mereka satu per-satu dan saat itu Beo masih saja menertawakan suara binatang lainnya.
Hingga tibalah giliran Beo untuk mengumumkan suara barunya. Ia maju ke depan dan mulai mengeluarkan suaranya “Mbeeeek,” jeritnya. “Hei itu suaraku,” kata Kambing. Yang lain tertawa.
Beo tertegun. Ia baru sadar, selama ini ia sibuk mengejek teman-temannya. Dia sampai lupa mencari suaranya sendiri.
“Muuu,…guk-guk,…meong,” Beo panik. Ia menirukan saja suara binatang yang dia dengar tadi. Tentu saja semuanya tertawa. Beo sangat malu. Akhirnya ia menangis tersedu-sedu. Dia meminta maaf kepada teman-temannya.
Dengan tersenyum sang Penjaga Hutan berkata, “Sudahlah, kamu akan tetap kuhadiahkan suara. Tapi sebagai pelajaran, kau menirukan suara yang membuat kau akan ditertawakan selamanya.”
5. Bawang Merah dan Bawang Putih
Adapun isi dari cerita fiksi ini kurang lebih sebagai berikut.
Pada suatu hari, bawang putih mendapatkan sebuah labu berisi emas dari seorang nenek sihir. Itu karena kebaikannya yang berhasil membantu seekor ikan mas di sungai.
Bawang Merah yang merupakan saudara tiri Bawang Putih merasa iri melihat apa yang didapat Bawang Putih. Diapun pergi ke nenek sihir kemudian meminta hal yang sama. Namun sayangnya karena sifat iri dan dengki yang dimilikinya, dia mendapatkan seekor ular berbisa.
6. Sangkuriang
Adapun cerita fiksi tentang Sangkuriang adalah sebagai berikut.
Zaman dahulu, hiduplah seorang wanita cantik. Dia bernama Dayang Sumbi. Dia memiliki seorang putra bernama Sangkuriang.
Mereka memiliki seekor anjing yang merupakan titisan dari Ayah Sangkuriang. Hingga suatu masa, Sangkurian membawa anjingnya berburu, namun anjing tersebut tidak mau menuruti perintah Sangkuriang. Karena kesal dia membunuhnya dan membuang anjing tersebut ke hutan.
Dia pun pulang dan memberitahu ibunya. Dayang Sumbi marah besar dan memukul anaknya. Sangkuriang tentu saja kesal, dia pun kabur dan tidak pernah kembali lagi.
Ibunya menyesal dan mencari anaknya. Dia pun bertapa sambil berdoa agar memberikannya kecantikan abadi dengan tujuan anaknya bisa mengingat wajahnya saat bertemu nanti.
Beberapa tahun berlalu, Sangkuriang memutuskan pulang ke tempat kelahirannya. Hingga dia bertemu seorang gadis dan terpesona padanya yang ternyata adalah ibunya sendiri. Sangkuriang pun melamar Dayang Sumbi.
Sampai suatu ketika, Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang yang sangat identik dengan luka anaknya. Dia menyadari jika itu adalah anaknya Sangkuriang yang dia cari selama ini.
Dayang Sumbi pun berniat membatalkan pernikahan mereka. Namun Sangkuriang menolak. Dia pun membuat syarat yaitu membuat sampan penyebrangan dalam waktu semalam.
Sangkuriang pun setuju. Dia mengerjakan hal tersebut dibantu oleh para makhluk ghaib. Rupanya Dayang Sumbing tahu. Dia pun memerintahkan beberapa orang untuk menggelar kain berwarna terang di sebelah timur kota agar terlihat terang.
Melihat hal itu Sangkuriang marah besar dan menendang sampan buatannya tersebut hingga sampai di sebuah gunung yang sekarang bernama Tangkuban Perahu.
7. Pengembala yang Suka Berbohong
Teks cerita tentang pengembala yang suka berbohong adalah sebagai berikut.
Dia sebuah desa, hiduplah seorang anak laki-laki periang dan ayahnya. Karena umur ayahnya yang sudah menginjak usia tua, dia pun menggantikan ayahnya untuk mengawasi domba-domba di ladang.
Namun dia yang terbiasa bermain, merasa bosan jika hanya menunggu domba-domba tersebut memakan rumput. Dia pun menemukan ide dan mulai berteriak.
“Serigala! Serigala!”, teriaknya yang membuat warga langsung keluar. Mereka membawa batu untuk mengusirnya. Namun ternyata serigalanya tidak ada, anak tersebut membohongi mereka. Keesokan harinya, bocah tersebut melakukan hal yang sama lagi dan menertawakan warga yang terlihat mulai marah.
Hingga hari berikutnya, anak lelaki itu kembali naik ke bukit. Dia melihat serigala menyerang domba-dombanya. Dia berteriak sekeras mungkin “Serigala! Serigala! Serigala!”, tetapi tidak ada satupun yang datang.
Para penduduk desa berpikir anak itu hanya berbohong. Anak itu pun akhirnya kehilangan domba-domba miliknya pada hari itu, semua karena sifatnya yang suka berbohong dan menjahili warga.
8. Aladin dan Lampu Ajaib
Cerita fiksi tentang Aladin dan lampunya adalah sebagai berikut.
Dahulu kala, di Kota Persia, hiduplah seorang anak bernama Aladin. Suatu ketika datang seorang laki-laki yang mengaku pamannya dan mengajaknya ke kota untuk membantunya. Namun ditengah jalan, Aladin sadar jika yang bersamanya itu bukan pamannya melainkan penyihir jahat.
Penyihir tersebut kemudian menghidupkan api dengan kayu bakar yang dicari Aladin sebelumnya dan mulai mengucapkan mantra dan membuat tanah menjadi berlubang. Di dalam tanah tersebut, ada sebuah tangga “Ayo turun! Ambilkan aku lampu antik disana” seru si penyihir.
“Tidak, aku takut turun ke sana” jawab Aladin. Penyihir jahat kemudian memberikan sebuah cincin kepada Aladin. “Ini cincin sakti yang akan membantumu” ucap si penyihir. Akhirnya Aladin turun dengan perasaan takut.
Setelah sampai di dasar, dia menemukan pohon-pohon berbuah permata dan sebuah lampu di dekatnya. Aladin pun naik dan menemukan lubang sudah tertutup sebagian. Penyihir tersebut meminta lampu tersebut, namun Aladin tidak mau. Hingga pintu lubang benar-benar tertutup keseluruhan.
Aladin terjebak di gua, hingga kelaparan disana. Aladin merapatkan kedua tangannya dan mengusap jari-jarinya sambil berdoa. Tiba-tiba, sekelilingnya muncul asap membumbung. Bersamaan dengan itu muncul seorang raksasa. Aladin sangat ketakutan.
“Maafkan saya, karena telah mengagetkan Tuan. Saya adalah peri cincin” kata raksasa itu.
“Oh, kalau begitu bawa aku pulang” ucap Aladin.
“Baik Tuan, naiklah ke punggungku. Kita akan segera pergi dari sini” ujar peri cincin.
Dalam waktu singkat, Aladin sampai rumah.
“Kalau tuan butuh saya. Gosok saja cincin itu” ujar peri cincin lagi.
Aladin menceritakan semua kepada ibunya. “Mengapa dia menginginkan lampu kotor ini?” tanya ibu sambil membersihkan lampu itu.
“Suuuut!” tiba-tiba asap membumbung. Muncul seorang raksasa peri lampu. “Sebutkanlah perintah Nyonya”, kata peri lampu.
Aladin pun berkata ”kami lapar, tolong siapkan makanan”. Dalam waktu singkat makanan pun mulai muncul.
“Jika ada yang diinginkan lagi. Gosok lampu itu. Maka saya akan muncul” kata Peri Lampu.
Hal tersebut terus terjadi, hingga Aladin bertemu dengan seorang putri raja cantik. Dia jatuh cinta padanya dan berniat meminang putri raja dengan bantuan peri lampu.
Semua hal dilakukan Aladin untuk mendapatkan sang putri. Mulai dari memberi berlian hingga mendirikan istana atas bantuan peri lampu dan berhasil mendapatkan sang putri.
Si penyihir tahu semua itu melalui bola kristalnya. Dia pun menyamar menjadi penjual lampu ke istana Aladin. Penyihir bertemu sang putri dan menawarkan untuk menukar lampu tersebut dengan yang baru. Putri tentu saja mau karena melihat lampu ajaib Aladin yang usang.
Penyihir berhasil mendapatkan lampu tersebut. Dia memerintahkan peri untuk memboyong istana. Bahkan istri Aladin disekap ke rumahnya. Aladin yang saat itu baru pulang berkeliling, sangat terkejut karena istananya menghilang.
Dia bertanya pada peri cincin dan peri tersebut menceritakan semuanya. “Kalau begitu, kembalikan lagi semuanya! terutama istriku” serunya.
“Maaf Tuan, kekuatan saya tidaklah sebesar dia” ujar peri cincin.
Aladin pun menyusun taktik dan pergi ke istana tempat istrinya dikurung. “Penyihir sedang tidur karena terlalu mabuk” ujar sang putri. “Baik, tunggu disini. Aku akan mengambil lampu ajaib itu. Kita nanti pasti akan menang” ucap Aladin.
Aladin mengendap mendekati penyihir dan mengambil lampu ajaib tersebut. Aladin pun segera menggosoknya dan memerintahkan peri untuk menghabisi penyihir. Aladin pun berhasil dan hidup bahagia selamanya.
9. Rawa Pening
Adapun teks cerita tentang Rawa Pening yaitu:
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak sakti nan berbakat yang membuat seorang penyihir jahat iri padanya. Penyihir tersebut merasa tersaingi hingga melakukan sihir pada anak tersebut.
Efek dari sihirnya, timbul luka-luka dan bau menyengat pada tubuh anak. Hal ini membuat anak tersebut dijauhi banyak orang. Hingga suatu hari anak tersebut mendapatkan sebuah mimpi.
Dalam mimpinya ada seorang wanita yang bisa mengobati penyakit tersebut. Anak itu pun mencari perempuan tersebut ke segala penjuru.
Namun karena luka dan bau di badannya, dia sering sekali diusir dengan kejam oleh masyarakat. Sampai tiba suatu waktu, ada sebuah pesta yang digelar di desa. Anak tersebut masuk ke pesta tersebut, namun beberapa orang lagi-lagi mengusirnya dan mencaci makinya.
Dia pun menancapkan lidi ke tanah dan berkata bahwa hanya dia yang akan bisa mencabut lidi tersebut. Orang-orang yang mendengar itu tentu saja tidak percaya dan mencobanya.
Benar saja lidi tersebut tidak bisa dicabut. Hingga tanpa mereka sadari, anal tersebut mencabut lidi tersebut sampai keluar air. Air tersebut terus keluar hingga menenggelamkan daerah tersebut dan menjadi telaga yang bernama Rawa Pening.
Tidak ada satu orang pun yang selamat dari peristiwa tersebut. Kecuali seorang wanita yang telah menolongnya.
10. Penyihir Sombong
Cerita berikutnya adalah tentang penyihir sombong. Adapun isinya yaitu:
Zaman dahulu, di sebuah desa hiduplah sepasang saudara kembar bernama Maman dan Momon yang memiliki kekuatan sihir. Walau kembar namun sifat keduanya sangat berbeda. Maman memiliki sifat yang sangat sombong dan kasar, sedangkan Momon sebaliknya.
Momon adalah kakak Maman yang sangat baik dan penyabar. Maman sering sekali menasihati adiknya untuk tidak menggunakan kemampuannya secara sembarang.
Namun karena Maman memiliki kemampuan yang lebih besar, jadi dia tidak pernah mengindahkan nasihat kakaknya. Bahkan dia pernah sampai mengubah semua isi rumahnya menjadi batu dan ternak tetangganya juga.
Sudah tidak terhitung berapa banyak kenakalan yang dilakukan Maman dan seberapa banyak nasihat yang diberikan Momon untuk adiknya. Hingga dia berniat mengubah satu-satunya benda yang belum dia ubah menjadi batu yaitu sebuah cermin.
Namun saat melakukan sihirnya, mantra tersebut malah berbalik ke arahnya dan mengubahnya menjadi batu. Momon mencoba membantu adiknya. Dia mendatangi banyak penyihir hebat untuk mengembalikan adiknya.
Namun tidak ada satupun yang bisa mengubahnya kecuali Maman. Dan Maman saat ini sudah berubah menjadi batu, jadi dia pun menjadi batu selamanya.
11. Blacky
Contoh cerita fiksi terakhir yaitu tentang seekor anjing dengan isi sebagai berikut.
Rony adalah seorang anak yang hidup bersama dengan papanya karena kedua orang tuanya sudah berpisah lama. Papanya pun selalu sibuk bekerja sehingga dia seperti orang yang tak terurus. Teman-temannya di sekolah selalu meledeknya karena kondisinya tersebut.
Namun Rony adalah seorang yang penyayang binatang. Dia memelihara seekor anjing kampung berwarna hitam bernama Blacky. Setiap hari, dia selalu mengurus Blacky dengan penuh kasih sayang seperti memberi makan dan minum, hingga mengajak bermain bersama.
Awalnya Blacky hanya seekor anjing liar yang terlantar di jalan, namun Rony berhasil merawatnya dengan sangat baik. Hingga tiba suatu hari saat Rony baru pulang sekolah, dia langsung mendekati Blacky dan bercerita tentang keluh kesahnya di sekolah.
Anjing tersebut hanya diam saja mendengarkan, hingga Blacky menangis karena tidak kuat menahan kesedihannya. “Untuk apa kau menangis. Aku disini akan selalu bersamamu” ucap Blacky.
Rony sangat terkejut, dia tidak percaya jika anjingnya bisa berbicara. “Kamu bisa berbicara?” tanya Rony. Anjing tersebut mengangguk dan menggonggong.
“Akhirnya aku memiliki teman, terima kasih” ucap Rony kemudian memeluk anjingnya. Sejak saat itu, Rony tidak pernah bersedih lagi karena dia memiliki teman bermain dan berbicara setiap harinya.
Sudah Tahu Contoh Cerita Fiksi?
Setelah Anda mengetahui pengertian hingga beberapa contoh teks fiksi tersebut, selanjutnya bisa buat teks fiksi sendiri seperti contoh tersebut. Dalam membuat teks fiksi tidaklah sulit, yang terpenting Anda berani berimajinasi dan menulis hasil imajinasi tersebut. Semoga bermanfaat!