6 Sifat Magnet: Pengertian dan Jenis-jenisnya

Magnet merupakan objek yang telah menarik perhatian manusia selama berabad-abad. Benda ini sudah dimanfaatkan sebagai alat navigasi di masa lalu. Alat tersebut dulunya berbentuk jarum yang diapungkan di atas air dalam mangkuk sehingga pelaut mengetahui arah mata angin dan menghindari kesalahan navigasi.

Banyak hal menarik dari benda tersebut. Untuk itu artikel ini akan membahas tentang pengertian, sifat-sifat, jenis-jenisnya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang benda tersebut, kita dapat mengetahui manfaat lainnya untuk kehidupan manusia.

Pengertian Magnet

Magnet adalah benda yang memiliki sifat untuk menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari logam atau material khusus lainnya. Hal tersebut juga disebut sebagai sifat magnetisme yang merupakan salah satu bentuk interaksi yang terjadi antara partikel-partikel bermuatan. 

Magnet dalam bahasa Yunani disebut magnitis lithos yang berasal dari kata magnes yang berarti batu dari Magnesia. Magnesia yang sekarang disebut Manisa adalah kota di wilayah Thessalia di Yunani yang memiliki banyak batu-batu yang memiliki sifat magnetisme. 

Awalnya benda ini ditemukan di pertambangan dan ditemukannya dalam wujud batu yang memiliki kemampuan menarik logam lainnya. Meskipun tidak semua material logam dapat tertarik, penemuan ini menjadi awal mula penelitian mengenai sifat-sifat dari benda tersebut. 

6 Sifat Magnet

Membahas mengenai sifat-sifatnya, magnet memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh material lainnya. Karakteristik tersebut menandakan bahwa benda tersebut memiliki fungsi kerja sesuai pengertian di atas. Untuk memahami sifat-sifatnya yang lebih kompleks, berikut ini adalah pembahasannya.

1. Dapat Menarik Benda Logam

Salah satu sifat yang paling terkenal adalah kemampuannya untuk menarik benda-benda logam. Namun, tidak semua logam memiliki sifat magnetik yang sama. Beberapa logam dapat ditarik dengan kuat, sementara yang lain hanya dapat ditarik dengan lemah atau bahkan tidak bisa ditarik sama sekali. 

Ferromagnetik merupakan fenomena dimana benda-benda logam yang dapat ditarik sangat kuat. Benda-benda yang dapat ditarik dengan kuat biasa mengandung besi, nikel, baja, atau kobalt. Contohnya seperti kawat besi, paku, dan baut.

Jenis logam yang memiliki tarikan lemah disebut paramagnetik. Benda ini tetap berhasil ditarik, tetapi tidak bisa menempel dengan kuat dan mudah dipisahkan dari magnet yang menariknya. Benda-benda logam ini mengandung sedikit dari bahan-bahan logam ferromagnetik, seperti alumunium, tembaga, dan platina.

Selanjutnya, benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut diamagnetik karena tidak memiliki sifat magnetik pada benda tersebut. Contohnya, benda-benda seperti kertas, plastik, dan kayu. 

Selain unsur-unsur yang terkandung dalam benda logam, faktor lain yang memengaruhi kemampuan suatu benda untuk ditarik adalah susunan molekul di dalamnya. Molekul yang berbeda-beda dapat memberikan respons berbeda terhadap magnetik, sehingga memengaruhi kekuatan tarikan atau tolakan yang terjadi. 

2. Memiliki Dua Kutub Berlawanan

Sifat berikutnya dari magnet adalah memiliki dua kutub berlawanan, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Sifat ini juga disebut dengan sifat dipol magnetik. Begitu juga ketika benda tersebut dibagi menjadi dua bagian, masing-masing bagian akan tetap memiliki kutub utara dan selatan. 

Bahkan jika bagian-bagian tersebut terus dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, setiap bagian akan tetap memiliki kutub utara dan kutub selatan yang berlawan. Hal ini menunjukkan bahwa sifat magnetik dipol merupakan sifat intrinsik dari benda tersebut.

Untuk menentukan kutub utara dan selatan yang belum diketahui, dapat dilakukan dengan cara elektromagnetik. Cara ini melibatkan penggunaan arus listrik dan kawat yang dililitkan pada besi atau bahan ferromagnetik lainnya. 

Untuk mengaliri arus listrik pada besi, kita dapat menggunakan baterai sebagai sumber listrik. Ketika arus listrik mengalir melalui kawat, besi akan memiliki sifat magnetik yang kuat. Kemudian kita dapat mengetahui kutub utara dan selatan dari proses ini. 

Kutub positif pada baterai yang terhubung dengan ujung besi pada lilitan kawat pertama akan menjadi kutub utara. Sedangkan, ujung lainnya yang paling akhir dan terhubung dengan kutub negatif pada baterai akan menjadi kutub selatan. 

Setelah itu, kita dapat menentukan kutub-kutub yang belum diketahui pada magnet dengan mencoba menarik ujungnya menggunakan besi yang sudah melalui proses elektromagnetik tadi dan kutub yang ditarik merupakan lawan dari kutub yang menariknya. 

3. Bisa Saling Menolak atau Menarik

Sifat magnet lainnya yaitu kutub yang berbeda akan saling menarik, sedangkan kutub yang sama akan saling menolak jika bertemu. Hal ini disebabkan oleh medan magnetik yang dihasilkan oleh kutub-kutub yang berlawanan.  

Hal tersebut dapat dijelaskan dengan hukum Coulomb yang dapat diaplikasikan pada sifat magnetik, di mana muatan yang sama akan saling menolak, sedangkan muatan yang berbeda akan saling menarik. 

4. Adanya Medan Magnet

Medan magnet merupakan suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kehadiran gaya magnetik, di mana wilayah tersebut dapat memengaruhi benda-benda yang ada di sekitarnya.

Medan yang dihasilkan dapat berupa garis-garis yang medan magnetik yang keluar dari kutub utara dan memasuki kutub selatan. Garis-garis ini membentuk pola yang khas dan terlihat seperti suatu pola lingkaran yang berpusat pada medan magnetik itu sendiri.

Garis-garis itu dapat dilihat dengan menggunakan butiran besi sebagai bahan yang akan memengaruhi medannya dan juga bisa dilihat menggunakan selembar kertas putih yang akan menjadi media untuk menunjukkan garis-garisnya. 

Pertama-tama letakkan magnet di bawah kertas putih dan taburkan butiran besi di atas kertas. Kemudian, goyangkan kertas secara perlahan hingga butiran besi menyebar rata di seluruh kertas. Dalam waktu singkat, akan terbentuk garis-garis atau keteraturan mengikuti arah medan magnetnya. 

Selain itu, untuk mengukur besar kecilnya suatu medan magnetik dapat menggunakan sebuah alat yang dinamakan magnetometer. Alat ini juga dapat menunjukkan arah dari medan tersebut. 

5. Dapat Menembus Penghalang

Sifat yang satu ini merupakan keunikan tersendiri dari magnet, yaitu dapat menembus penghalang atau benda lain, seperti udara, kaca, kayu, atau logam tanpa terganggu oleh sifat-sifat benda tersebut. Namun, sifat magnetik dapat terpengaruh oleh benda yang sangat besar, tebal, atau padat. 

Sifat magnetik yang dapat menembus penghalang ini juga merupakan dasar dari teknologi komunikasi nirkabel, seperti WiFi dan Bluetooth. Sinyal nirkabel dikirimkan melalui medan elektromagnetik, yang dapat menembus dinding dan benda lainnya. 

Oleh karena itu, kita dapat menggunakan perangkat nirkabel di dalam ruangan tanpa  harus keluar ruangan atau menempatkan perangkat ke tempat terbuka untuk mengirim dan menerima sinyal. 

6. Sifat Kemagnetan Dapat Melemah atau Hilang

Sifat magnetik dapat melemah atau hilang karena beberapa faktor, diantaranya karena pengaruh suhu, guncangan, medan magnetik dari luar, dan waktu. Ketika magnet dipanaskan, atom-atom akan bergerak lebih cepat dan terjadi gangguan dalam susunan atomnya sehingga sifat kemagnetan akan melemah. 

Selain itu, guncangan juga dapat menyebabkan hilangnya sifat kemagnetan. Jika benda tersebut dibanting atau dipukul-pukul juga akan merusak susunan atom di dalam benda tersebut, sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi sifat kemagnetannya. 

Waktu juga dapat memengaruhi sifat magnetik karena pada umumnya daya tariknya akan hilang perlahan seiring dengan berjalannya waktu. Proses ini disebut dengan korosi magnetik atau demagnetisasi. 

Menghilangkan sifat magnetik benda juga dapat dilakukan dengan mengalirkan arus bolak-balik (AC) pada benda tersebut. Ketika arus bolak-balik mengalir pada benda magnetik, maka sifat kemagnetan benda menjadi berkurang bahkan bisa benar-benar hilang. 

Jenis-jenis Magnet

Magnet berdasarkan bahan dasarnya atau material aslinya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu alami dan buatan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan kedua jenis tersebut: 

1. Magnet Alami

Beberapa jenis batuan mengandung mineral magnetik seperti magnetit, hematit, dan lodestone terbentuk melalui proses geologi alamiah. Jenis batuan tersebut memiliki kemampuan untuk menarik benda logam dan bersifat permanen. 

Salah satu contoh yang terkenal adalah lodestone yang terbentuk dari mineral magnetit dan memiliki kemampuan untuk menarik benda logam seperti besi dan baja. Lodestone juga sudah digunakan sebagai alat navigasi pada kapal-kapal laut untuk menentukan arah utara. 

2. Magnet Buatan

Magnet buatan ini dibuat oleh manusia dengan menggunakan berbagai jenis material yang memiliki sifat magnetik. Jenis ini dapat dibuat dengan berbagai cara seperti dengan mengalirkan arus listrik atau dengan cara menggosokkan material ferromagnetik pada bahan yang bersifat magnetik.

Jenis yang buatan ini terdapat dua macam, yaitu permanen dan remanen. Untuk yang bersifat permanen memiliki sifat magnetik yang tetap, artinya sifatnya akan tetap memiliki medan magnetik meskipun tidak dialiri listrik. 

Sedangkan yang bersifat sementara sifat magnetiknya hanya terjadi selama proses pembuatan. Sifat magnetik tersebut hanya muncul ketika benda tersebut dialiri arus listrik dan akan hilang jika arus listrik dihentikan. 

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa magnet merupakan benda yang memiliki sifat menarik logam, memiliki kutub utara dan selatan, serta dapat melemah dan menghilang. Dengan mengetahui sifat-sifat ini, Anda dapat lebih memahami tentang manfaat dari adanya sifat-sifat magnetik dari benda tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page