Memahami Resensi: Pengertian, Struktur, Jenis, Tujuan & Contohnya

Resensi atau ulasan merupakan sebuah penilaian terhadap karya orang lain. Penilaian tersebut bermanfaat untuk memberikan gambaran mengenai apa yang menjadi keunggulan serta kelemahan dari karya sastra orang lain tersebut.

Akan tetapi, dalam melakukan resensi juga perlu memperhatikan banyak hal. Berikut pembahasan selengkapnya.

Pengertian Resensi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa penjelasan para ahli mengenai definisi resensi.

1. Gorys Keraf

Resensi merupakan ulasan tentang sebuah nilai dari karya maupun buku.

2. W.J.S Poerwadarminta

Resensi merupakan perbincangan atau pertimbangan mengenai buku dengan cara menilai apa saja kelebihan serta kekurangan dari buku tersebut. 

Resensi juga berkaitan dengan mengkritik, mengulas apakah tema buku tersebut menarik atau tidak, maupun memberikan dorongan pada khalayak terkait apakah buku tersebut perlu untuk dibaca, dimiliki, maupun dibeli.

3. Yus Rusyana

Resensi merupakan tulisan mengenai buku-buku seputar pengetahuan, kamus, sastra, ensiklopedia, maupun buku-buku lainnya yang menggambarkan, mengikhtisarkan, menjelaskan, serta menilai buku tersebut.

4. Panuti Sudjiman

Resensi adalah sebuah pembahasan serta penilaian secara pendek terhadap sebuah karya tulis. Penilaian tersebut berkaitan dengan mengungkapkan sekilas, membahas, maupun memberikan kritik terhadap buku tersebut.

5. Euis Sulastri

Resensi merupakan pembahasan atau kupasan seputar buku, drama, atau film yang umumnya disiarkan lewat media massa baik majalah atau surat kabar.

6. Saryono (1997:56)

Resensi merupakan tulisan dalam bentuk esai serta bukan menjadi bagian dari ulasan lebih besar tentang buku. Resensi tersebut isinya berupa ulasan, laporan, kelebihan dan kekurangan, baik atau buruk, bermanfaat atau tidak, argumentatif atau tidak, benar atau salah, mengenai buku atau karya tulis tersebut.

7. Sitepu (2013)

Resensi mempunyai makna dasar mencermati, memeriksa, melihat, atau meninjau kembali sesuatu. Adapun objeknya bukan terbatas pada buku. Akan tetapi, resensi juga dilakukan terhadap drama, film, pameran, serta beragam tulisan lainnya.

8. KBBI

Resensi merupakan pembicaraan atau pertimbangan mengenai buku maupun ulasan buku. Resensi bukan sekadar dibatasi pada buku maupun karya pustaka, melainkan digunakan dalam memberikan ulasan terhadap karya film, drama, atau musik.

Strukturnya

Apa saja struktur yang terdapat di dalam resensi ? Berikut pembahasan selengkapnya.

1. Judul

Judul menjadi struktur resensi yang sangat penting serta menjadi penentu apakah ulasan terhadap sebuah karya tersebut menarik maupun tidak hanya lewat satu kalimat saja. 

Namun, tidak sedikit kesalahan yang dibuat oleh peresensi (orang yang melakukan resensi) dalam penulisan judul tersebut. Kesalahan tersebut misalnya dalam penulisan judulnya disamakan dengan judul dari buku yang telah diresensi. 

Sebenarnya, ketika membuat resensi, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Kamu harus membuat judul semenarik mungkin mengenai buku yang ingin diresensi. Kemudian yang kedua yaitu tulis judul yang menunjukkan identitas buku yang hendak diresensi. Perlu digaris bawahi bahwa penulisan judul buku tersebut tidak boleh kamu ubah karena merupakan identitas buku tersebut.

2. Data Buku

Setelah judul, struktur resensi berikutnya adalah data buku. Perlu dipahami bahwa terdapat beberapa poin penting untuk kamu penuhi saat ingin mencantumkan identitas buku. Misalnya tentang judul buku, tahun terbit buku, nama dari penulis buku yang kamu ulas, lokasi penerbit, ketebalan buku, dan harga buku tersebut.

3. Pendahuluan

Di dalam menulis pendahuluan harus dapat membuat para pembaca merasa tertarik untuk membaca hasil ulasanmu. Kamu dapat memberikan pembahasan tertentu mengenai sesuatu yang sedang trending. Setelah itu, kamu bisa mengaitkannya dengan buku yang hendak kamu resensi.

Hadirkan pemilihan kata atau diksi menarik serta berikan “wow effect”. Tujuannya tidak lain untuk membuat pembaca merasa tergelitik lalu mereka memutuskan membaca resensi yang sudah kamu lakukan. 

Tidak harus terlalu panjang, namun cukup hadirkan antara 1 sampai 2 paragraf saja yang isinya tentang informasi menarik, memuat masalah, lengkap dengan solusi terkait buku yang ingin kamu resensi.

Dengan begitu, para pembaca merasa jika buku tersebut cukup “relate” serta mereka tidak sadar bahwa sedang digiring agar membaca buku tersebut. Bahkan mereka cenderung mengabaikan apakah isi bukunya sudah sesuai dengan kebutuhan para pembaca atau tidak. 

Memang resensi dinilai cukup berhasil jika sudah mampu mengajak pembaca ikut memberikan ulasan terhadap buku tersebut sampai tuntas.

4. Tubuh serta Pernyataan Resensi

Bagian ini merupakan poin yang sangat penting. Peresensi tidak harus berbasa-basi dalam menyampaikan ulasan, melainkan tinggal mengungkapkan informasi terkait buku tersebut secara singkat dan jelas. 

Pada bagian ini umumnya juga terdapat sinopsis karya. Untuk penulisan sinopsis juga harus tulisan asli, bukan sebuah ulasan yang ditulis oleh pihak penerbit.

Pada intinya, kamu tidak perlu berbasa-basi saat menulis bagian pernyataan ini karena pembaca akan cenderung bosan karena mereka tidak kunjung memperoleh informasi yang sedang mereka butuhkan. 

Selain itu, pada struktur resensi tersebut kamu dapat menghadirkan opini seputar buku yang kamu ulas. Jelaskan apa yang menjadi kelebihan maupun kekurangannya. Jangan lupa untuk menyertakan kutipan singkat maupun penggalan dari naskah yang memang dianggap sebagai selling point dari sebuah karya tersebut.

5. Penutup

Struktur resensi yang terakhir yaitu penutup. Pada bagian ini kamu perlu menulis ringkasan dengan bahasa singkat dan jelas. Untuk bagian penutup ini, hadirkan diksi persuasif sehingga pembaca merasa tertarik atau bahkan memutuskan untuk membaca atau bahkan membeli karya yang kamu ulas tersebut.

Tentunya ajakan yang kamu hadirkan harus logis serta objektif. Jangan terkesan berlebihan atau cenderung memaksa pembaca melalui kalimat yang cenderung frontal. Akhirnya, pembaca yang awalnya sudah tertarik malah mengurungkan niatnya.

Tujuan

Menulis resensi sudah tentu bukan sekadar untuk merangkum maupun menceritakan kembali garis besar karya seseorang. Terdapat beberapa tujuan penulisan resensi untuk pembacanya, yaitu:

1. Memberikan Informasi

Tujuan penulisan yang pertama adalah untuk memberikan informasi terhadap para pembacanya. Informasi tersebut merupakan pesan maupun kumpulan pesan yang di dalamnya terdapat makna untuk ditafsirkan. Informasi tersebut juga bisa berarti pengetahuan yang didapatkan melalui membaca, pengalaman, serta belajar.

Dalam konteks ini, tujuan penulisan ulasan ini yaitu untuk memberi informasi seputar buku maupun karya yang sedang diulas. Informasi tersebut akan disajikan secara detail dan objektif. 

Untuk informasi yang kamu dapatkan nanti yaitu nama pengarang, latar belakang pengarang, tahun terbit, proses pengaryaan, serta hubungan karya tersebut dengan karya lainnya yang sejenis.

2. Memberikan Pandangan Lain

Penulisan ulasan juga bertujuan untuk memberikan gambaran atau pandangan lain seputar karya maupun buku yang sedang diulas peresensi kepada pembaca. Peresensi berusaha untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca secara komprehensif seputar karya yang tengah diulas berdasarkan sudut pandangnya sendiri.

Peresensi juga perlu memberikan evaluasi dalam bentuk penjelasan kelebihan dan kekurangan karya atau buku yang diulasnya. Penjelasan tersebut dapat membantu pembaca karena mereka akan mempunyai gambaran terhadap karya tersebut.

3. Mengajak Diskusi

Tujuan penulisan yang ketiga yaitu mengajak diskusi pembaca secara tidak langsung. Lewat resensi tersebut, akan ada pertukaran pemikiran atau perundingan sehingga pembaca akan mendapatkan pemahaman seputar kelebihan dan kekurangan sebuah karya.

Lewat tulisan resensinya, penulis berusaha mengajak pembaca berpikir serta berdiskusi secara lebih jauh seputar substansi karya atau buku yang diulasnya tersebut. 

Selain itu, terkadang penulis juga membandingkan karya yang diulasnya dengan karya milik orang lain yang memang terbukti kesuksesannya. Dengan begitu, para pembaca akan mempunyai pandangan atau perspektif yang lain. Akan ada banyak informasi yang didapatkannya dan tentu ini bisa sangat bermanfaat dalam menambah wawasannya.

4. Memberi Pertimbangan

Tujuan selanjutnya yaitu memberikan bahan pertimbangan terhadap pembaca seputar buku atau karya seseorang yang telah diulas. Ketika peresensi selesai memberikan penilaian, kesimpulan, maupun evaluasinya, maka pembaca mempunyai pertimbangan tersendiri lalu memutuskan apakah buku tersebut memang layak dibaca atau sebaliknya.

Terkadang pertimbangan pembaca dapat berubah setelah membaca ulasan yang disajikan. Dengan catatan, informasi yang tersaji memang bersifat objektif atau sesuai fakta.

Jenis

Secara umum, resensi merupakan bentuk ringkasan serta penilaian terhadap karya. Akan tetapi, di dalam penulisannya terdapat tiga jenis yang mesti kamu pahami.

1. Deskriptif

Jenis ulasan ini memuat informasi secara detail di setiap bagiannya. Jadi, penulis resensi akan memaparkan informasi secara lengkap pada masing-masing bab atau bagian buku maupun karya sastra yang sedang diulasnya.

2. Informatif

Resensi ini isinya tentang informasi penting berdasarkan isi keseluruhan buku secara umum. Dengan kata lain, penulis menyajikan informasi kepada pembaca melalui ringkasan yang isinya hal-hal yang dianggap penting untuk diulas atau dibahas.

3. Evaluatif

Resensi ini menghadirkan penilaian penulis mengenai isi buku maupun hal-hal yang masih berkaitan dengan buku atau sebuah karya sastra. Adapun informasi seputar buku tersebut nantinya disajikan sekilas dan terkadang dimuat sebagai ilustrasi saja.

4. Informatif-Evaluatif

Jenis yang keempat ini adalah gabungan antara resensi informatif dan evaluatif. Resensi ini bukan sekadar menghadirkan ringkasan buku maupun hal-hal penting di dalam buku tersebut.

Resensi informatif-evaluatif dinilai sebagai jenis yang paling ideal. Mengapa demikian? Alasannya karena dapat memberikan laporan secara lebih lengkap serta memadai.

5. Kritis

Berikutnya ada resensi kritis yang hadir dalam bentuk ulasan secara detail. Ulasan ini disajikan berdasarkan metodologi ilmu pengetahuan dan isinya pun umumnya bersifat kritis serta objektif.

Jadi, dalam pembuatan resensi ini lebih condong terhadap kritik yang diberikan. Akan tetapi, kritik tersebut harus bersifat fair dan tidak boleh berdasarkan pendapat atau anggapan yang subjektif.

Manfaat

Apa saja manfaat yang didapatkan dengan adanya resensi terhadap sebuah karya? Berikut beberapa manfaatnya.

1. Manfaat untuk Pembaca

Melalui resensi, pembaca bisa mulai mempertimbangkan sebelum benar-benar menjatuhkan pilihannya terhadap buku atau karya tertentu yang ingin dibaca atau dibelinya. Tulisan dari peresensi cenderung bisa memberikan pengaruh terhadap keputusan yang diambil.

Melalui ulasan tersebut, terkadang yang awalnya tertarik untuk membaca atau membeli buku malah berpikir kembali. Bahkan tidak sedikit yang mengurungkan niatnya setelah membaca hasil resensi.

2. Manfaat untuk Peresensi

Adapun manfaat yang didapatkan peresensi antara lain:

  • Eksistensi

Peresensi bisa berkarya melalui ulasan buku yang dibuat, memberikan penulisan secara objektif, dan mampu memberikan pengaruh terhadap pembaca sehingga mereka dapat memutuskan apakah membaca karya atau buku yang diulas atau tidak. Resensi juga menjadi media yang efektif agar tulisannya bisa dikenal secara luas

  • Menambah penghasilan 

Seorang yang meresensi sebuah karya akan memperoleh honor atau royalti ketika ada surat kabar, kanal berita online, maupun majalah yang memuat tulisannya

3. Manfaat untuk Penulis Buku

Ternyata resensi juga memberikan manfaat terhadap penulis buku. Bagi mereka, adanya resensi merupakan sebuah feedback terhadap karya yang sudah dibuatnya. Penilaian terhadap isi dan penjelasan mengenai kelebihan serta kekurangan buku tersebut menjadi kritik membangun untuk penulisan yang lebih baik. 

Kemudian, penulis juga berpotensi menghadirkan karya yang lebih bagus lagi sehingga masyarakat pun semakin antusias untuk membacanya.

4. Manfaat untuk Penerbit

Resensi juga menjadi media promosi terhadap karya atau buku yang diterbitkan penerbit. Melalui resensi , diharapkan karya tersebut bisa dikenal masyarakat luas.

5. Manfaat untuk Media Massa

Resensi juga memberikan manfaat bagi media massa. Adapun manfaatnya yaitu dapat meningkatkan keberhasilan marketing lewat media massa.

Contoh Resensi Buku

Berikut ini contoh resensi pada suatu judul buku.

Resensi buku berjudul “Hujan Kepagian”

1. Identitas buku

Judul buku: Hujan Kepagian

Nama pengarang: Nugroho Notosusanto

Penerbit: Balai Pustaka

Tahun Terbit: 2011

Jumlah halaman: sekitar 62 halaman

2. Pembuka Resensi

Kumpulan cerita pendek berjudul “Hujan Kepagian” mempunyai 6 buah cerita. Cerita pendek tersebut menceritakan kesaksian seputar revolusi kemerdekaan. Perlu dipahami bahwa masih sedikit karya sastra yang menampilkan berbagai kisah yang mengandung revolusi di mana pengarangnya mengalami sendiri kisah tersebut.

Perang yang diceritakan di dalam cerpen bukan sekadar dilihat berdasarkan sudut pandang peristiwa yang berhubungan dengan tindakan-tindakan heroik para pelakunya. 

Di dalam buku yang berjudul “Hujan Kepagian” juga dapat dilihat berbagai sisi yang sifatnya lebih manusiawi. Untuk pengarangnya sendiri terlihat secara langsung di dalam momen perjuangan kemerdekaan ketika menjadi bagian dari anggota tentara pelajar.

3. Jenis Buku

Buku yang berjudul “Hujan Kepagian” adalah cerita non fiksi. Hal ini karena pengarang memberikan kisah berdasarkan kesaksiannya sendiri mengenai revolusi kemerdekaan yang dialami pengarang tersebut.

4. Keunggulan Isi Buku

Organisasi Buku:

Pengalaman-pengalaman yang dialami selama masa revolusi sangat menarik. Pada buku tersebut, peristiwa satu dengan peristiwa yang lainnya disajikan saling keterkaitan sehingga dapat menarik minat pembaca.

Isi Buku:

Berdasarkan isinya, cerita yang dihadirkan juga sangat menarik dan unik. Buku “Hujan Kepagian” ini memang layak untuk dibaca.

Bahasa:

Jika melihat dari sisi bahasa yang diterapkan pengarang dalam ceritanya, bahasa yang tersaji memang sederhana. Meskipun begitu, apa yang disajikan pengarang tersebut  tetap memikat. Untuk kalimat-kalimat di dalam paragraf telah disusun runtut dan mudah untuk dipahami.

5. Kelemahan Isi Buku

Kelemahan buku tersebut yaitu kebiasaan dari pengarang yang cenderung memakai beberapa kosa kata Belanda. Hal ini membuat pembaca terkadang kurang paham arti kata yang terdapat di dalam buku “Hujan Kepagian”.

6. Kesimpulan

Buku “Hujan Kepagian” merupakan buku yang cukup menarik. Buku tersebut mengisahkan kesaksian seputar revolusi kemerdekaan yang dialami pengarangnya sendiri. Apalagi tidak banyak karya sastra yang menyajikan kisah revolusi yang langsung dialami pengarangnya.

Buku tersebut juga mempunyai amanat untuk mengajak para generasi mudah agar tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Tidak harus dengan cara mengangkat senjata. Intinya bagaimana membuat Indonesia menjadi negara yang disegani di mata dunia.

Contoh Resensi Novel

Judul: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Penulis: Eka Kurniawan

Detail:

  • Jumlah halaman: 250
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
  • Tanggal Terbit: 3 Desember 2021
  • ISBN: 9786020324708
  • Bahasa: Indonesia

Sinopsis “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”

Novel ini menceritakan anak muda yang bernama Ajo Kawir. Dia digambarkan sebagai anak yang nakal dan merepotkan.

Pada suatu hari, Ajo bersama temannya, yaitu Si Tokek, mengintip pemerkosaan wanita sakit jiwa yang dilakukan dua petugas polisi. Keduanya mengintip kejadian tersebut lewat lubang jendela. Akan tetapi, aksi mereka ketahuan ketika salah satu terpeleset dan terjatuh.

Tokek berhasil kabur, akan tetapi Ajo berhasil ditangkap kedua polisi tersebut. Karena tidak mampu melawan, akhirnya Ajo langsung diseret dan dibawa ke gubuk di mana aksi pemerkosaan tersebut berlangsung. Ajo dipaksa menjadi saksi dan diajak ikut bergabung sambil ditodong pistol yang langsung diarahkan ke kepalanya.

Ajo Kawir pun bingung menghadapi kondisi yang menimpanya. Bahkan membuat “burung” Ajo pun tidak dapat bergerak dan terdiam melihat apa yang terjadi di depannya. Akhirnya, polisi mencemooh Ajo dan memutuskan untuk membebaskannya. Sejak kejadian itu, “burung” Ajo tak pernah “bangun” lagi dan memutuskan untuk tidur.

Kelebihan Novel

Gaya tutur kata yang disajikan Eka Kurniawan dalam novelnya tidak berat dibandingkan karya sastra yang lain. Eka cenderung menyajikan gaya yang frontal serta blak-blakan. Bahkan dia berani menulis dengan vulgar namun tak memberikan kesan yang menjijikkan.

Kemudian alur yang dihadirkan Eka pun terasa ringan serta menyenangkan. Untuk kata-kata kasar yang tersaji dalam novel tersebut malah menghibur serta terasa alami. 

Untuk ceritanya juga tidak membosankan. Terdapat banyak kata-kata yang menggelitik serta membuat pembaca tertawa terbahak-bahak. Kelebihan yang lain yaitu diksi yang terkesan berbeda dibandingkan novel yang lain.

Eka seperti berusaha dan berhasil menunjukkan eksistensinya lewat karyanya dengan gaya yang ceplas-ceplos. Masing-masing karakter diceritakan dengan lugas serta tidak terkesan bertele-tele. Hal ini memberi kesan tokoh yang ada di dalam novel tidak dibuat-buat.

Selain gaya bahasanya, terdapat isu sosial yang Eka hadirkan di dalam ceritanya. Jika diperhatikan, memang terselip pesan moral tentang permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dan mampu menghipnotis para pembaca.

Kekurangan Novel

Novel tersebut memang menjadi paket lengkap dan membacanya pun tidak membosankan. Meskipun begitu, dikarenakan bahasa yang dihadirkan terkesan blak-blakan dan bahkan terkesan mengarah ke vulgar membuat novel karya Eka hanya disarankan dibaca oleh seseorang yang usianya lebih dari 21 tahun.

Itu artinya, para pembacanya datang dari kalangan orang dewasa. Bukan hanya dewasa melainkan pembacanya juga harus bijak serta mempunyai pemikiran terbuka agar dapat menikmati alur yang disajikan oleh Eka melalui karyanya. Selain itu, pesan moral pun dapat tersampaikan secara baik dan dapat diterima.

Pesan Moral Novel

Adapun pesan yang terkandung di dalam novel karangan Eka Kurniawan bisa ditafsirkan berbeda oleh masing-masing pembaca. Terdapat tokoh bernama Ajo Kawir yang akhirnya memutuskan berdamai dengan keadaan.

Kemudian, terdapat informasi tersirat bahwa kekerasan bukan menjadi cara yang baik untuk melampiaskan emosi serta luka yang diderita Ajo. Emosi dan kekerasan malah dapat menjerumuskan Ajo pada rasa dendam serta kehidupan tanpa kepastian.

Hingga akhirnya, kedamaian bukan menjadi solusi yang Ajo harapkan. Akan tetapi, rasa resah-gelisah yang malah menghantuinya di setiap detik kehidupan Ajo Kawir.

Langkah Menyusun Resensi

Bagian lain yang juga mesti kamu pahami yaitu bagaimana cara membuat resensi secara tepat. Ini karena masih banyak orang yang belum paham seperti apa pembuatannya yang benar.

Resensi yang pembuatannya tidak sesuai ketentuan membuat hasilnya pun kurang menarik. Akibatnya, orang enggan membaca resensi tersebut meskipun sebenarnya memiliki isi yang bermanfaat dan objektif.

1. Pahami Background Penulisan Buku

Poin pertama yang mesti kamu perhatikan yaitu membaca pada bagian pengantar yang ditulis penerbit, penulis buku, maupun pakar. Tujuannya agar penulisan resensimu nanti benar-benar relevan dengan buku tersebut.

Kamu akan mempunyai pengetahuan secara lebih dari kacamata penerbit, penulis, maupun pakar. Dengan begitu, penyampaian informasi yang kamu sajikan melalui resensi menjadi lebih baik.

2. Baca Isi Buku

Di tahap ini, kamu harus membaca seluruh bagian buku. Kamu harus meluangkan waktu untuk membaca mulai awal sampai akhir buku tersebut. Dengan begitu, kamu akan memperoleh intisari dari apa yang kamu baca.

Terdapat teknik membaca yang bisa kamu pilih. Kamu bisa memilih menggunakan scanning, yaitu dengan membaca seluruh bagian buku, atau bisa juga dengan memanfaatkan skimming dimana kamu tidak perlu membaca keseluruhan buku tersebut. Dengan begitu, waktumu juga tidak banyak yang terbuang. 

Bukan sekadar membaca melainkan kamu juga harus mencatat berbagai informasi atau poin penting. Nanti informasi tersebut yang akan kamu tuangkan di resensi yang kamu buat.

3. Buat Sinopsis atau Ringkasan Buku

Langkah berikutnya yaitu kamu mesti membuat ringkasan atau sinopsis buku yang kamu baca. Selanjutnya, susunan ringkasan tersebut masih harus kamu kembangkan sehingga seluruh aspek buku dapat kamu ulas secara detail.

Namun ingat bahwa ulasan yang kamu berikan nanti tetap harus singkat. Membuat sinopsis resensi bertujuan agar pembaca mempunyai gambaran tentang isi atau cerita yang kamu sajikan.

4. Lakukan Penilaian Buku

Setelah selesai membuat ringkasan, langkah selanjutnya adalah mulai memberikan penilaian buku. Caranya yaitu melihat apa saja yang menjadi keunggulan maupun kelemahan buku tersebut. 

Adapun untuk bagian yang perlu kamu tulis dulu yaitu keunggulan dari buku tersebut. Setelah itu, mulailah dengan membahas kelemahannya. Agar bisa menyajikan keunggulan serta kelemahan secara tepat, maka perhatikan beberapa aspek penting. Beberapa aspek tersebut yaitu tema, karakter tokoh, gaya bahasa, alur cerita, dan sebagainya.

Setelah itu, kamu bisa menyajikan informasi secara runtut dan objektif kepada pembaca mengenai kualitas buku yang sudah kamu resensi. Pembaca pun akan memutuskan apakah akan tetap membaca buku yang sudah kamu tersebut atau tidak.

5. Menulis Sasaran Pembaca

Sasaran pembaca buku merupakan orang-orang yang memang menjadi target atau tujuan dituliskannya buku tersebut. Melalui resensi, kamu bisa menginformasikan kira-kira kalangan mana yang cocok membaca buku tertentu. Dengan begitu, target dari pembaca pun benar-benar sesuai.

6. Mulai Membuat Kerangka

Sebelum mulai menulis, pastikan kamu bisa membuat kerangka resensi sesuai struktur resensi yang sudah dibahas sebelumnya. Kerangka tersebut perlu dibuat sehingga kamu akan mempunyai arahan atau guide yang jelas di dalam menyelesaikan resensi tersebut.

Sudah Paham tentang Resensi?

Sekian pembahasan mengenai resensi, tujuan, struktur, serta beberapa hal menarik lainnya. Jadi, tolok ukur sebuah resensi dikatakan berhasil yakni ketika pembaca merasa tertarik terhadap ulasan yang kamu buat. Bagaimana kamu menghadirkan informasi yang informatif serta persuasif akan menjadi sebuah selling point terhadap resensi tersebut.

Jika buku yang kamu ulas ternyata trending dan menarik animo masyarakat, itu tandanya resensi yang kamu lakukan telah memenuhi standar. 

Jangan takut menulis kekurangan di dalam resensimu. Intinya kamu harus menghadirka ulasan karya secara objektif dan tidak bermaksud untuk menjatuhkan, menjelekkan, maupun memberikan opini liar.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page