Semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini pasti butuh berinteraksi antara satu sama lain. Dalam pelajaran biologi, interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih ini disebut juga dengan istilah simbiosis. Apakah Anda tahu apa saja contoh interaksi tersebut? Jika belum, simaklah penjelasan di bawah ini.
Daftar ISI
Pengertian Simbiosis
Tidak ada organisme di alam ini yang mampu hidup sendiri. Setiap jenis makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, maupun manusia, harus menjalin hubungan antara satu dengan yang lainnya. Tujuan dari interaksi antar spesies ini ialah supaya mereka mampu mempertahankan hidupnya.
Itulah inti utama dari simbiosis, yaitu sebuah hubungan antara satu organisme dengan organisme lainnya, bahkan bisa mencapai tiga organisme atau lebih. Interaksi antar organisme di alam liar ini menimbulkan efek timbal-balik yang berdampak kepada keduanya, atau hanya kepada satu pihak saja.
Sebuah ekosistem alam, misalnya hutan atau danau, tentu mempunyai lebih dari satu jenis organisme yang tinggal dan berkembang biak di dalamnya. Dalam ekosistem tersebut, interaksi antar makhluk hidup dapat membawa efek positif maupun negatif, tergantung dari siapa yang melakukannya.
Ada pula bentuk hubungan antar organisme hidup yang tidak membawa dampak yang berarti, meskipun mereka mendiami ekosistem yang sama. Aspek yang paling penting ialah kedua makhluk hidup itu saling bertemu dan memiliki interaksi, tak peduli sekecil apapun interaksi mereka itu.
Pada zaman dulu, kaum ilmuwan menganggap bahwa interaksi antar makhluk hidup itu hanya berupa mutualisme, atau hubungan yang menguntungkan saja. Seiring berkembangnya pengetahuan, para ilmuwan ini lalu menemukan bahwa ada pula hubungan antar organisme yang sifatnya merugikan.
Macam-Macam Bentuk Simbiosis
Sekarang, Anda akan mempelajari tentang macam-macam bentuk interaksi antara makhluk hidup yang biasa terjadi di alam sekitar. Ada bentuk interaksi yang dapat memberi manfaat kepada para pelakunya, namun ada juga interaksi yang membawa kerugian kepada organisme lain.
1. Mutualisme
Bentuk simbiosis pertama yang akan Anda pelajari ialah mutualisme, jenis interaksi yang paling banyak diajarkan di sekolah-sekolah. Dalam hubungan mutualisme, kedua makhluk hidup yang sedang berhubungan akan saling melindungi dan memberi manfaat kepada satu sama lain.
Contoh interaksinya yang paling populer ialah antara kupu-kupu dan bunga. Serbuk sari yang menempel pada tubuh kupu-kupu akan terbawa ke bunga-bunga lain dan membantu tanaman berkembang biak. Sebagai gantinya, bunga menyediakan nektar yang menjadi makanan utama kupu-kupu.
Sekadar hidup bersama saja tidak cukup; harus ada hubungan timbal-balik yang berdampak kepada kedua organisme tersebut. Artinya, interaksi yang hewan atau tumbuhan lakukan kepada makhluk hidup lain itu wajib berdampak positif supaya bisa disebut mutualisme.
2. Komensalisme
Komensalisme adalah bentuk interaksi antara organisme dimana satu makhluk hidup berinteraksi dengan makhluk hidup lain yang lebih besar. Organisme yang pertama mendapat suatu keuntungan, sementara yang satunya lagi tak mendapat untung atau rugi dalam bentuk apapun.
Hubungan ini dapat Anda lihat pada ikan hiu dan ikan kecil pembersih bernama remora yang tinggal di laut. Ikan remora ikut berenang bersama ikan hiu demi perlindungan dan melahap sisa-sisa makanan di tubuh ikan hiu. Sebaliknya, si ikan hiu tersebut tak mendapat untung atau rugi dari kehadiran ikan remora.
Jenis simbiosis ini menegaskan bahwa di antara kedua makhluk hidup yang saling berinteraksi itu, hanya boleh ada satu yang mendapat untung. Sedangkan makhluk hidup yang satunya lagi harus dibiarkan tanpa mendapat manfaat atau kerugian yang berarti.
3. Parasitisme
Inilah bentuk interaksi antara makhluk hidup yang selalu merugikan salah satu pihak, yaitu parasitisme. Satu makhluk hidup berperan sebagai parasit yang mencuri sumber daya dari makhluk lain. Sementara itu, satu makhluk hidup lagi berperan sebagai inang yang dihinggapi oleh si parasit.
Kita tak perlu mencari contoh yang jauh-jauh, lihat saja nyamuk yang berterbangan di sekeliling kita. Nyamuk adalah pengganggu atau parasit yang menghisap darah manusia. Manusia sebagai inang dari nyamuk itu akan menderita gatal setelah nyamuk selesai menghisap darahnya.
Makhluk hidup yang menjadi inang dari organisme parasit tersebut tidak benar-benar harus mati atau menderita penyakit. Meskipun begitu, si organisme inang biasanya akan mengalami suatu kerugian, baik tampak maupun tidak tampak, setelah si parasit mencari inang lain.
4. Netralisme
Ada pula bentuk simbiosis lain yang terkadang kita lupakan, yaitu hubungan bernama netralisme. Dalam bentuk interaksi ini, ada dua atau lebih makhluk hidup yang tinggal di tempat yang sama. Namun, mereka sama-sama tak memberi untung maupun rugi kepada satu sama lain.
Misalnya di sebuah perkebunan ada kumpulan bunga berupa melati, lavender, dan lily. Bunga-bunga ini tumbuh dan mekar di sepetak tanah yang sama di kebun itu. Hanya saja, kumpulan bunga tersebut tidak berebut nutrisi dan sinar matahari, juga tidak melindungi satu sama lain.
Mungkin kelihatannya kumpulan makhluk hidup yang tinggal bersama dalam suatu ekosistem tersebut seperti saling melengkapi. Namun, pada nyatanya, mereka hanya sekadar saling berbagi tempat tinggal tanpa benar-benar memberi dampak kepada tanaman lain, baik positif maupun negatif.
5. Amensalisme
Bentuk interaksi antara makhluk hidup yang terakhir ialah amensalisme, atau yang lebih kita kenal dengan istilah kompetisi. Itu karena dalam suatu ekosistem alam, terdapat dua atau lebih makhluk hidup yang berusaha mengalahkan satu sama lain dalam persaingan ketat.
Sebagai contoh, di sebuah hutan hiduplah sekumpulan serigala, beruang, dan macan gunung. Ketiga organisme ini semuanya karnivora atau hewan pemakan daging. Namun, serigala, beruang, dan macan gunung ini tidak pernah akur dan selalu berebut mangsa dari para saingannya.
Beberapa orang menyebut juga bentuk interaksi di alam liar ini dengan istilah predasi (predation), dimana satu organisme memangsa yang lain. Hal ini karena si hewan pemburu dan mangsa buruannya akan melakukan segala macam cara untuk bisa mengalahkan satu sama lain.
Contoh Simbiosis dalam Kehidupan Nyata
Apabila Anda merasa bingung dengan penjelasan di bagian sebelumnya, maka di bagian ini Anda bisa melihat berbagai contoh lain dari interaksi tersebut. Gambar-gambar makhluk hidup di bawah ini akan membantu Anda dalam memahami aneka bentuk hubungan antara makhluk hidup di alam liar.
1. Lebah Madu dan Bunga Sakura
Gambar ini menunjukkan seekor lebah madu yang hinggap di bunga sakura. Melalui nektar manis dari bunga-bunganya, pohon sakura memancing lebah untuk datang, mengambil, dan menyebarkan serbuk sarinya. Si lebah pun menerima makanan cuma-cuma dari bunga sakura tersebut.
2. Katak dan Tanaman Teratai
Gambar yang menunjukkan seekor katak yang tinggal di atas daun teratai air ini merupakan salah satu contoh simbiosis komensalisme. Katak pada contoh gambar ini mendapatkan tempat tinggal serta perlindungan dari ikan pemangsa. Sementara itu, teratai air tersebut tidak mendapat untung maupun rugi dari si katak.
3. Tali Putri dan Pohon Pakis
Tanaman juga dapat berinteraksi dalam bentuk parasitisme, seperti pada gambar ini. Pada gambar di atas, ada tumbuhan merambat berwarna kuning yang menjalar seperti benang mengelilingi pohon pakis berwarna hijau. Tanaman kuning parasit itu ialah tali putri, dan pohon pakis tersebut adalah inangnya.
4. Kijang dan Zebra
Jika Anda suka melihat acara dokumenter mengenai padang rumput di benua Afrika, Anda pasti tahu simbiosis netralisme ini. Sebagaimana yang bisa Anda lihat pada gambar ini, kawanan kijang dan zebra tersebut hidup bersama serta minum air di kolam yang sama tanpa menimbulkan manfaat atau kerugian apapun antar satu sama lainnya.
5. Ular Kobra dan Musang
Salah satu contoh interaksi berbentuk amensalisme atau kompetisi di dunia nyata ialah antara ular kobra dan musang. Keduanya sama-sama hewan karnivora, namun apabila mereka berdua bertemu, maka si musang dan ular tersebut akan berupaya untuk membunuh satu sama lain.
Sudah Paham dengan Definisi dan Contoh Simbiosis?
Demikianlah pembahasan kali ini mengenai bentuk interaksi antara dua atau lebih makhluk hidup atau biasa dikenal dengan istilah simbiosis. Belajar tentang alam di sekitar itu tidak melulu harus dari buku teks saja.
Ada beragam cara dan metode yang dapat dilakukan demi mengambil pelajaran dari alam, seperti menonton tayangan dokumenter, observasi langsung di lapangan, dan sebagainya.