Sebagai salah satu penduduk negara yang merupakan anggota ASEAN, kamu mungkin sudah tidak asing mendengar nama organisasi ini. Association of Southeast Asian Nations adalah sebuah organisasi politik dan ekonomi yang kini terdiri dari 11 negara di kawasan Asia Tenggara.
Didirikan pada tahun 1967, organisasi ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama antara negara-negara anggotanya dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, keamanan, sosial-budaya, dan politik. Untuk memahami bagaimana seluk beluk organisasi ini lebih jauh dan update terbarunya, simak artikel ini sampai akhir!
Daftar ISI
Sejarah ASEAN
Association of Southeast Asian Nations pertama kali terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pendirian organisasi ini dipicu oleh keinginan negara-negara Asia Tenggara untuk meningkatkan kerjasama dan memperkuat stabilitas regional di tengah kondisi politik yang kompleks pada saat itu.
Pada awalnya, organisasi ini hanya terdiri dari lima negara anggota yang sekaligus menjadi pendiri utama, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Berikut adalah perwakilan dari lima negara pendiri organisasi ini pada saat pembentukan organisasi tersebut:
- Indonesia, diwakili oleh Adam Malik, seorang diplomat dan politikus Indonesia. Beliau juga menjadi salah satu tokoh kunci dalam perundingan dan penandatanganan Deklarasi organisasi ini pada tahun 1976.
- Malaysia, diwakili oleh Tun Abdul Razak bin Hussein, seorang Perdana Menteri di Malaysia. Beliau secara aktif terlibat dalam inisiatif regional dan memainkan peran penting dalam mendorong kerjasama di antara negara-negara Asia Tenggara.
- Filipina, perwakilannya yakni Narciso R. Ramos. Beliau adalah Duta Besar Filipina untuk Thailand dan terlibat dalam perundingan pembentukan organisasi ini.
- Singapura, perwakilannya adalah S. Rajaratnam. Beliau merupakan Menteri Luar Negeri Singapura pada saat itu dan berperan aktif dalam mempromosikan kerjasama regional di Asia Tenggara.
- Thailand, diwakili oleh Thanat Khoman, seorang Menteri Luar Negeri Thailand dan memainkan peran penting dalam memfasilitasi pendirian organisasi ini di Bangkok pada tahun 1967.
Selama beberapa dekade berikutnya, organisasi ini mengalami perkembangan yang signifikan. Pada tahun 1984, Brunei Darussalam menjadi anggota ke-6 organisasi ini, disusul oleh Vietnam yang resmi menjadi anggota tahun 1995. Laos dan Myanmar bergabung di tahun 1997 serta Kamboja pada tahun 1999.
Dengan demikian, Association of Southeast Asian Nations menjadi organisasi regional yang terdiri dari 10 negara anggota. Update terbarunya, kini Timor Leste telah resmi mendapat pengakuan sebagai salah satu anggota ke-11 organisasi ini sejak 11 November 2022 lalu.
Negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia itu pun juga secara resmi memperoleh status sebagai observer, sehingga berhak mengikuti seluruh meeting yang diselenggarakan negara-negara organisasi ini ke depannya. Dengan bergabungnya Timor Leste, maka negara anggota organisasi ini bertambah menjadi 11 negara.
Tujuan Pembentukan ASEAN
Tujuan utama pembentukan organisasi ini adalah untuk menciptakan hubungan yang lebih baik antara negara-negara anggota, mengatasi perselisihan, dan meningkatkan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Untuk lebih rincinya, berikut ini poin-poin terkait tujuan pembentukan organisasi ini:
- Dalam semangat kesamaan dan persahabatan, tujuan organisasi adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, pengembangan kebudayaan, serta memperkuat fondasi sebuah masyarakat bangsa-bangsa yang sejahtera dan damai di kawasan Asia Tenggara.
- Meningkatkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara dengan cara menghormati prinsip keadilan dan ketertiban hukum dalam menjalin hubungan antar negara serta menaati prinsip-prinsip Piagam PBB.
- Mempererat dan meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam menangani berbagai problem yang menjadi kepentingan bersama, baik itu di bidang sosial, politik, ekonomi, teknik, maupun ilmu pengetahuan dan administrasi.
- Meningkatkan pemberdayaan pertanian dan industri, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditas internasional, memperbaiki fasilitas komunikasi dan transportasi, serta memperbaiki taraf hidup masyarakat.
- Memelihara kerjasama yang erat dan efektif dengan berbagai organisasi lainnya, baik itu regional maupun internasional, yang memiliki tujuan serupa.
Profil dan Karakteristik Negara Anggota ASEAN
Berikut adalah penjelasan terkait profil singkat, karakteristik, dan kontribusi negara-negara yang saat ini tergabung ke dalam organisasi ini:
1. Indonesia
- Ibu kota: Jakarta
- Bentuk pemerintahan: Republik
- Kepala negara: Presiden
- Bahasa Nasional: Indonesia
- Mata uang: Rupiah
Sebagai salah satu negara anggota organisasi ini, Indonesia memiliki karakteristik yang cukup kuat dan beragam. Pertama, negara ini dikenal sebagai Negara Kepulauan, karena terdiri dari 17.000 lebih pulau. Karakteristik ini memberikan Indonesia kekayaan alam yang melimpah, dengan beragam ekosistem, sumber daya alam, dan keanekaragaman hayati.
Indonesia juga terkenal sebagai negara agraris, karena memiliki lahan yang subur dan iklim yang mendukung sektor pertanian dan perkebunan. Dikelilingi oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta memiliki banyak sungai dan danau, Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim.
Perannya selama menjadi negara anggota organisasi ini juga cukup besar, di antaranya:
- Menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya organisasi.
- Menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) organisasi ini yang ke-1, ke-9, ke-18, ke-19, hingga KTT Association of Southeast Asian Nations Summit 2023 di Labuan Bajo.
- Turut berkontribusi dalam penyelesaian konflik antara Myanmar dan Kamboja.
- Mendukung pembentukan MEA (integrasi ekonomi negara kawasan Asia Tenggara).
- Turut andil dalam pembentukan AFTA (ASEAN Free Trade Area).
- Aktif mengikuti ajang SEA Games dan menjadi tuan rumah untuk memfasilitasi kegiatan pesta olahraga tersebut.
- Menjadi lumbung padi organisasi ini.
- Menjadi lokasi kantor sekretariat organisasi ini, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja No. 70A, Jakarta Selatan.
- Turut andil dalam membentuk ARF (ASEAN Regional Forum).
2. Malaysia
- Ibu kota: Kuala Lumpur
- Bentuk pemerintahan: Kerajaan
- Kepala negara: Yang Dipertuan Agung
- Bahasa nasional: Melayu
- Mata uang: Ringgit
Malaysia adalah negara multietnis yang terdiri dari tiga kelompok utama, yaitu Melayu (mayoritas), Cina, dan India, serta banyak etnis minoritas lainnya. Negara ini memiliki topografi yang terdiri dari pegunungan di wilayah barat.
Lahannya banyak digunakan untuk menanam kelapa sawit. Untuk wilayah perairannya, Malaysia memiliki beberapa pantai yang umumnya sempit, berawa-rawa, dan memiliki sungai-sungai yang relatif pendek.
Berikut ini beberapa peran penting Malaysia yang cukup strategis dalam organisasi ini:
- Berkontribusi dalam pembentukan organisasi tahun 1967.
- Membantu menyelesaikan konflik di Thailand.
- Bersama Indonesia, mendukung terwujudnya ASEAN Economic Community tahun 2025.
- Turut berpartisipasi menyelesaikan masalah Rohingya di Myanmar.
- Aktif berpartisipasi dalam kegiatan pesta olahraga SEA games.
3. Brunei Darussalam
- Ibu kota: Bandar Seri Begawan
- Bentuk pemerintahan: Kesultanan
- Kepala negara: Sultan
- Bahasa Nasional: Melayu, Inggris, dan Mandarin
- Mata uang: Dolar Brunei
Brunei Darussalam adalah sebuah negara kecil yang terletak di pantai utara pulau Borneo di Asia Tenggara. Luas wilayahnya hanya sekitar 5.765 km persegi. Di antara negara-negara anggota organisasi ini, Brunei Darussalam termasuk yang memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi penduduknya.
Sebagai salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia, Brunei mampu menyediakan pendidikan, layanan kesehatan, serta berbagai manfaat sosial dan ekonomi bagi rakyatnya. Program-program pemerintah berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Brunei.
Sepanjang perjalanan organisasi ini, berikut ini beberapa kontribusi Brunei Darussalam yang sangat signifikan:
- Menjadi pengekspor minyak bumi terbesar di antara negara-negara Association of Southeast Asian Nations lainnya.
- Aktif mengadakan kerjasama bilateral antar negara-negara di Asia Tenggara, terutama dalam bidang ekonomi (ekspor dan investasi) serta politik.
- Aktif mempromosikan sektor pariwisata.
- Menjadi tuan rumah KTT organisasi ini ke-22.
- Memprioritaskan bidang pertanian dan pertambangan.
4. Singapura
- Ibu kota: Singapura
- Bentuk pemerintahan: Republik parlementer
- Kepala negara: Presiden
- Bahasa Nasional: Inggris
- Mata uang: Dolar Singapura
Singapura dikenal sebagai salah satu pusat keuangan, perdagangan, dan transportasi terkemuka di dunia. Negara ini memiliki ekonomi yang maju dan berorientasi ekspor, dengan sektor-sektor seperti jasa keuangan, perdagangan internasional, teknologi, dan pariwisata berperan penting dalam pertumbuhannya.
Sebagai salah satu negara maju, Singapura juga terkenal dengan tata kotanya yang modern, bersih, dan teratur. Singapura memiliki peran penting sebagai salah satu negara anggota organisasi ini. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya organisasi ini.
- Memperoleh predikat sebagai sentra perdagangan di Asia Tenggara.
- Aktif dalam mengembangkan ekosistem start-up, pusat riset dan pengembangan, serta memperkuat kapasitas teknologi di berbagai sektor.
- Singapura sering menjadi tuan rumah pertemuan dan forum diplomatik organisasi ini. Selain itu, aktif melakukan pengembangan serta memperkuat kapasitas teknologi di berbagai sektor.
- Memainkan peran penting dalam mempromosikan keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara.
5. Thailand
- Ibu kota: Bangkok
- Bentuk pemerintahan: Kerajaan
- Kepala negara: Raja
- Bahasa nasional: Thai
- Mata uang: Baht
Thailand memiliki topografi yang beragam. Di sebelah utara didominasi oleh pegunungan, sementara bagian timur laut di negara ini didominasi oleh dataran tinggi. Sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi Thailand, dengan komoditas utama seperti padi, jagung, karet, tebu, dan kelapa sawit.
Sebagai salah satu negara pendiri ASEAN, berikut ini beberapa kontribusinya dalam mewujudkan tujuan organisasi:
- Menjadi produsen dan eksportir komoditas pertanian dan makanan, seperti beras, karet, dan makanan laut.
- Merupakan salah satu mitra dagang utama bagi negara-negara Association of Southeast Asian Nations lainnya.
- Berperan aktif dalam diplomasi dan kerjasama regional di Association of Southeast Asian Nations.
6. Filipina
- Ibu kota: Manila
- Bentuk pemerintahan: Republik
- Kepala negara: Presiden
- Bahasa nasional: Tagalog
- Mata uang: Peso
Selain Indonesia, Filipina juga dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 7.600 pulau. Pada tahun 1945 usai Perang Dunia II, Filipina menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling maju di Benua Asia.
Namun, seiring berjalannya waktu, Filipina justru mengalami sedikit ketertinggalan, karena sistem ekonominya melemah.
Meskipun demikian, Filipina hingga kini turut berperan aktif dalam organisasi ini, salah satunya aktif berpartisipasi dalam kerjasama politik serta aktif terlibat di bidang ekspor impor. Filipina juga aktif berkontribusi dalam melawan kekerasan ekstrimisme dalam rangka menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
7. Vietnam
- Ibu kota: Hanoi
- Bentuk pemerintah: Republik Sosialis
- Kepala negara: Presiden
- Bahasa nasional: Vietnam
- Mata uang: Dong
Luas wilayah negara ini kurang lebih 331.210 km persegi dan didominasi oleh wilayah daratan. Sejak tahun 2015, Vietnam diketahui mengalami kemajuan di bidang perekonomian, bahkan berhasil menggeser China sebagai negara eksportir terbesar untuk Amerika Serikat.
8. Kamboja
- Ibu kota: Phnom Penh
- Bentuk pemerintahan: Kerajaan
- Kepala negara: Raja
- Bahasa nasional: Khmer
- Mata uang: Noko Reach
Kamboja memiliki luas wilayah sekitar 181.035 km persegi. Jika dilihat di peta, negara Kamboja berbentuk seperti piring dengan bulatan di tengah yang merupakan sebuah dataran besar bernama danau Tonle Sap. Wilayah Kamboja dikelilingi oleh deretan pegunungan.
9. Laos
- Ibu kota: Vientiane
- Bentuk pemerintahan: Republik Komunis
- Kepala negara: Presiden
- Bahasa nasional: Lao
- Mata uang: Kip
Negara ini memiliki julukan sebagai The Land Lack yang artinya tanah terkunci. Sebab, tidak ada akses laut menuju Laos dan wilayahnya sendiri dikelilingi oleh negara ASEAN lainnya.
Laos dikenal sebagai negara pegunungan dengan kawasan hutan hujan tropis yang masih terjaga. Negara ini juga memiliki Sungai Mekong dengan panjang sekitar 1.800 km yang menjadi urat nadi Laos.
10. Myanmar
- Ibu kota: Naypyidaw
- Bentuk pemerintahan: Republik
- Kepala negara: Presiden
- Bahasa nasional: Birma
- Mata uang: Kyat
Myanmar merupakan salah satu negara terbesar di Asia Tenggara dengan luas wilayah mencapai 676.758 km persegi. Negara dengan nama asli Burma ini memiliki komoditas utama berupa beras, kacang, kayu, karet, dan gas.
11. Timor Leste
- Ibu kota: Dili
- Bentuk pemerintahan: Republik
- Kepala negara: Presiden
- Bahasa nasional: Portugis
- Mata uang: Dolar Amerika Serikat
Timor Leste memiliki luas wilayah kurang lebih 14.609 km persegi. Sebagian lahan di negara ini banyak mengandung kapur, tanah liat, pasir, dan karang, sehingga hanya sedikit yang mengandung tanah vulkanik. Salah satu komoditas andalan Timor Leste adalah perikanan untuk mendukung perekonomian nasional.
Timor Leste menjadi negara yang bergabung paling akhir sebagai anggota Association of Southeast Asian Nations, yakni pada 11 November 2022. Namun, kini Timor Leste belum memperoleh status sebagai full membership, karena belum memenuhi objektif-objektif yang dirumuskan dalam roadmap organisasi ini.
Kini, Kamu Tahu Mengenai Seluk Beluk ASEAN!
Demikianlah uraian mengenai organisasi Association of Southeast Asian Nations, mulai dari sejarah, tujuan, hingga update terbaru mengenai negara-negara anggotanya. Semoga bermanfaat!