Dinamika Penduduk: Penjelasan Arti, Faktor, dan Dampaknya

Tinggal dalam suatu wilayah artinya kita ikut mengambil banyak andil dalam kemajuan dan setiap kondisi di tempat tersebut. Termasuk dengan setiap permasalahannya masing-masing. Semua kondisi tersebut memiliki dinamika penduduk yang saling berubah setiap waktu. 

Sedangkan permasalahan yang paling sering muncul dari suatu wilayah adalah populasi, masalah lingkungan yang disebabkan oleh kondisi geografis dan juga sosial. Itu semua pada akhirnya memicu munculnya dinamika penduduk. Lantas, apa saja faktor dan dampaknya?

Apa itu Dinamika Penduduk?

Jumlah populasi di setiap wilayah terus-menerus mengalami pergeseran, baik meningkat atau justru menurun. Namun, membicarakan seputar populasi, tak lepas oleh pergerakan manusia yang terjadi di berbagai wilayah di belahan dunia.

Dinamika penduduk itu sendiri merupakan sebuah pergerakan, perubahan atau pertumbuhan populasi orang yang tinggal di suatu daerah untuk waktu yang lama. Ini berarti ada sebuah pergeseran atau perubahan yang konsisten terhadap jumlah populasi manusia di setiap tempat.

Setiap wilayah, memiliki berbagai masalah populasi yang berdinamika, yang berbeda dari wilayah lainnya. Seiring berjalannya waktu, setiap tempat akan mengalami perubahan populasi. 

Hal ini berkaitan erat dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti angka kelahiran, kematian, dan juga adanya perubahan populasi akibat migrasi.

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhinya?

Alasan mengapa dinamika penduduk terjadi pada setiap sudut wilayah tidak lain karena munculnya beberapa faktor penting. Seperti angka kelahiran, kematian hingga migrasi dapat menyebabkan populasi pada suatu daerah semakin berdinamika. Berikut penjelasannya:

1. Angka Kelahiran (Natalitas)

Salah satu faktor yang menyebabkan bertambahnya populasi jumlah penduduk di suatu daerah tertentu adalah kelahiran. Angka kelahiran ini memiliki peran besar, yang memengaruhi jumlah banyak atau sedikitnya setiap jumlah penduduk di satu tempat. Inilah penjelasan jenis-jenisnya. 

a. Tingkat Kelahiran Tinggi

Jika dalam satu wilayah memiliki lebih dari 30 kelahiran per tahunnya, maka bisa dipastikan bahwa perubahan populasi penduduk akan semakin cepat pula. Hal ini juga menyebabkan semakin pesatnya dinamika penduduk. Biasanya, tingkat kelahiran yang tinggi ini dipengaruhi oleh budaya yang menjamur di masyarakat. 

Misalnya, seperti budaya menikah muda yang mana membuat generasi muda sudah memutuskan menikah dan memiliki anak. Selain itu pandangan tentang “banyak anak banyak rezeki” yang sempat menjamur di masyarakat juga membuat angka kelahiran semakin meningkat

b. Tingkat Kelahiran Sedang

Berbeda dengan tingkat kelahiran tinggi, angka kelahiran bisa dikatakan sedang apabila setiap tahunnya berada di kisaran 20-30 kelahiran. Dengan begitu, pergeseran populasi yang terjadi masih tergolong biasa, tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat.

c. Tingkat Kelahiran Rendah

Tingkat kelahiran rendah biasanya terjadi pada daerah-daerah yang hanya memiliki kurang dari 20 angka kelahiran setiap tahunnya. Hal ini juga akan berdampak pada pergeseran populasi yang terlalu lambat.

Beberapa penghambat angka kelahiran yang sering muncul di masyarakat ini adalah adanya program KB, pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri, dan usia perkawinan. 

Banyak pasangan yang memilih menikah muda, dan kemudian menunda untuk memiliki anak. Bahkan, saat ini tren pasangan menikah tanpa anak (childfree) yang ada di banyak negara membuat populasi daerah semakin sedikit.

2. Angka Kematian (Mortalitas)

Tak hanya angka kelahiran saja, angka kematian juga memberikan dampak signifikan pada pergeseran dinamika penduduk. Selain itu, kematian atau mortalitas ini juga sangat tak terduga dan bisa terjadi pada siapa saja, berapapun umurnya. Inilah beberapa jenisnya:

a. Tingkat Kematian Tinggi

Wilayah dengan angka kematian lebih dari 18 per tahunnya sudah dianggap tinggi. Hal ini bisa berasal dari adanya faktor kesadaran warga terhadap kesehatan, bencana alam, dan kasus kriminal. 

Seperti yang telah terjadi, kasus masalah kesehatan layaknya Covid-19 akan memberikan dampak tinggi akan angka kematian suatu tempat.

b. Tingkat Kematian Sedang

Sedangkan pada tingkat mortalitas sedang, berada pada kisaran angka 14-18 per tahunnya. Angka ini cenderung tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap berkurangnya populasi penduduk yang ada.

c. Tingkat Kematian Rendah

Angka kematian yang kurang dari 10 bisa dikatakan rendah, karena hal ini tidak seimbang dengan bertambahnya populasi dari angka kelahiran. 

Hal tersebut juga dipengaruhi dari masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan. Tak hanya itu saja, adanya fasilitas kesehatan yang lengkap, tingginya tingkat pendidikan juga memberikan pengaruh besar bagi mortalitas rendah.

3. Migrasi

Migrasi atau perpindahan juga merupakan faktor lain yang juga memengaruhi adanya dinamika penduduk. Banyak orang-orang di sebagian daerah memilih untuk berpindah sementara atau bahkan menetap di wilayah lain demi kelayakan hidup yang lebih baik. Adapun jenisnya antara lain:

a. Imigrasi

Perpindahan penduduk yang berada di luar negeri untuk berpindah masuk ke negara lainnya, dengan tujuan untuk menetap di negara tersebut. Sebagai contoh, pada tahun 1998 ketika dunia mengalami krisis moneter, banyak orang dari negara maju yang memilih pindah ke negara berkembang.

b. Emigrasi

Perpindahan penduduk dari negara satu ke negara lain dengan tujuan untuk menetap. Misalnya, orang-orang dari negara Cina yang memilih menetap di Amerika atau negara lain dengan tujuan untuk mendapatkan hidup lebih layak.

c. Remigrasi

Kembalinya penduduk yang tinggal sementara di luar negeri ke negara asalnya. Remigrasi yang paling sering sering kita temui adalah orang-orang yang bekerja atau menempuh kuliah di luar negeri, dan memutuskan kembali setelah urusannya selesai.

d. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Hal ini paling sering terjadi di negara manapun. Meskipun skala perpindahan tidaklah jauh, namun urbanisasi paling sering memberikan dampak besar bagi dinamika penduduk.

Sebagai contoh, orang-orang Jepang di daerah pinggiran mulai meninggalkan desanya untuk pindah ke kota besar seperti Tokyo, Osaka, Kyoto dan lainnya. Alasannya adalah pekerjaan dan pendidikan di kota besar dianggap lebih memadai.

e. Transmigrasi

Perpindahan dari pulau ke pulau, oleh penduduk di negara kepulauan seperti Indonesia. Misalnya dari Lampung ke Jawa, untuk alasan pekerjaan, ekonomi, dan pendidikan.

Dampak Dinamika Penduduk

Selain karena adanya banyak faktor yang mendukung terjadinya perubahan populasi penduduk yang signifikan, hal tersebut juga membawa dampak dalam beberapa bidang berikut ini.

1. Dampak Kesehatan

Tinggi rendahnya tingkat kesehatan juga dipengaruhi dari adanya perpindahan penduduk tadi. Beberapa wilayah yang ramai dan padat penduduk akan cenderung lebih dulu mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik. 

Sebab, populasi dan permintaan fasilitas juga semakin naik. Namun, hal ini mungkin berbanding terbalik di wilayah yang sepi penduduk atau berada jauh dari perkotaan.

2. Dampak Pendidikan Akibat Dinamika Penduduk

Jika populasi kelahiran terlalu tinggi, sedangkan angka kematian sedikit, maka jumlah penduduk pada daerah tersebut akan melonjak tinggi. Sedangkan, dari padatnya populasi penduduk, kecil kemungkinan fasilitas pendidikan mampu didapatkan secara merata.

Selain itu, pada penduduk yang tinggi populasi tapi masih memiliki tingkat pendidikan rendah akan menghambat aspek lainnya, seperti pembangunan dan pengembangan teknologi di daerah tersebut.

3. Kesejahteraan Alam Terganggu

Mengapa daerah-daerah pinggiran atau pedesaan cenderung memiliki sumber daya alam yang lebih baik, memadai, dan bahkan indah? Hal ini karena kesejahteraan alam disana masih sangat baik. 

Semua hasil bumi bisa dinikmati dan berguna bagi penduduk sekitar. Berbeda dengan daerah perkotaan yang bahkan seringkali kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

4. Populasi Penduduk Tidak Merata

Semua dampak dari dinamika penduduk ini pada akhirnya memberikan kita hasil yang nyata. Adanya populasi kependudukan menjadi tidak sama rata. Ada daerah-daerah yang terlalu penuh penduduk, menyebabkan taraf hidup terlalu tinggi, dan penuh kemacetan. 

Sedangkan di area pedesaan dengan populasi rendah, akan memiliki kesejahteraan alam yang baik, tapi juga sulit untuk maju.

Sudah Tahu Gambaran Tentang Dinamika Penduduk?

Berkaca dari ulasan tadi, kita sadar bahwa sulit untuk melakukan pemerataan populasi penduduk, agar fasilitas kehidupan menjadi seimbang. Apalagi penyebab adanya pergerakan populasi tadi berawal dari masalah sosial kita sendiri. Namun, ini semua masih bisa diperbaiki dengan jalan bekerjasama bersama pemerintahan, untuk memajukan setiap daerah potensial yang belum terjamah. Jadi, sudahkah kamu paham tentang dinamika penduduk?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page