Gerak Parabola: Pengertian, Ciri, Rumus, dan Contoh Soalnya

Tahukah kamu apa itu gerak parabola? Gerak parabola adalah salah satu jenis gerak yang terjadi dalam lintasan berbentuk parabola. Gerakan ini umumnya terjadi pada benda yang diluncurkan atau dilempar ke udara dengan sudut tertentu. 

Gerak parabola memiliki karakteristik dan rumus khas yang memungkinkan kita untuk menghitung dan memprediksi perjalanan benda yang bergerak dalam pola ini. Pada artikel ini, kita akan membahas tuntas mengenai parabola termasuk rumus dan contoh soalnya. Simak selengkapnya!

Pengertian Gerak Parabola 

Pertama-tama, mari kita pahami pengertian gerak ini. Gerak parabola adalah gerakan suatu benda yang diluncurkan atau dilempar ke udara dengan sudut tertentu dan mengikuti pola lintasan berbentuk parabola. 

Jadi, gerak parabola dihasilkan oleh objek yang terlempar atau diberi kecepatan awal secara horizontal dan vertikal. Lintasan parabola ini terbentuk karena adanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Gaya gravitasi ini menyebabkan benda melengkung dalam lintasan parabola saat bergerak di udara.

Dalam gerak parabola, objek mengalami percepatan gravitasi yang menariknya ke bawah, sementara kecepatan horizontal tetap konstan. Gerak parabola dapat diamati dalam berbagai situasi, seperti lemparan benda, proyektil, atau bahkan gerakan proyektil dalam olahraga seperti bola basket atau sepak bola.

Posisi Gerak pada Gerak Parabola

Gerak parabola ada 3 macam. Pemahaman yang baik tentang jenis-jenis gerak parabola memungkinkan kita untuk menganalisis dan memodelkan pergerakan benda-benda dalam situasi yang berbeda. Baca terus penjelasan di bawah ini!

1. Gerak Parabola Horizontal

Gerak horizontal adalah gerakan ketika objek diberikan kecepatan awal secara horizontal pada sumbu x dengan kecepatan konstan. Pada gerak ini, tidak ada percepatan pada sumbu horizontalnya

2. Gerak Parabola Vertikal

Gerak parabola vertikal terjadi ketika objek diberikan kecepatan awal secara vertikal pada sumbu y dengan kecepatan konstan. Gerak parabola vertikal menggunakan percepatan gravitasi bumi sebagai penggeraknya.

3. Gerak Parabola Kompleks

Gerak parabola kompleks terjadi ketika objek diberikan kecepatan awal, baik secara horizontal maupun vertikal. Dalam gerak ini, objek mengalami perubahan posisi, baik secara horizontal maupun vertikal secara bersamaan. 

Ciri-ciri Gerak Parabola

Gerak parabola memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang membedakannya dari jenis gerak lainnya. Ciri dan karakteristik utama gerak parabola adalah seperti yang dijelaskan di bawah ini

1. Lintasan yang Lengkung Simetris

Gerak parabola ditandai oleh lintasan yang berbentuk lengkung simetris. Lintasan ini menggambarkan jalur yang diikuti oleh objek yang dilempar secara horizontal dengan kecepatan awal tertentu.

2. Terdiri dari Komponen Horizontal dan Vertikal

Gerak parabola terdiri dari dua komponen utama, yaitu gerakan horizontal dan vertikal. Gerakan horizontal terjadi dengan kecepatan konstan, sedangkan gerakan vertikal dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.

3. Memiliki Kecepatan Awal

Kecepatan awal objek yang dilempar dalam gerak parabola memengaruhi tinggi, jarak, dan waktu puncak gerakan. Semakin besar kecepatan awal, semakin tinggi dan jauh objek akan mencapai.

4. Memiliki Sudut Lepas

Sudut lepas merupakan sudut antara lintasan objek dengan arah horizontal saat dilempar. Sudut ini memengaruhi jarak tempuh maksimum dan waktu puncak gerakan. Sudut lepas yang optimal untuk mencapai jarak maksimum adalah 45 derajat.

5. Simetris terhadap Sumbu Tengah Lintasan

Gerak parabola memiliki simetri terhadap sumbu tengah lintasan. Artinya, lintasan objek yang dilempar ke atas dan turun memiliki bentuk yang serupa, tetapi berlawanan arah.

6. Terkena Pengaruh Gravitasi

Percepatan gravitasi memengaruhi gerakan vertikal dalam gerak parabola. Objek yang dilempar ke atas akan melambat karena gaya gravitasi menurunkan kecepatannya, sedangkan objek yang turun akan dipercepat oleh gaya gravitasi.

7. Memiliki Jangkauan dan Tinggi Maksimum

Gerak parabola memiliki jangkauan maksimum yang dicapai oleh objek ketika mencapai tanah. Selain itu, terdapat tinggi maksimum yang dicapai oleh objek dalam gerak parabola sebelum jatuh kembali ke tanah.

Rumus dalam Gerak Parabola

Dalam memahami gerak parabola, terdapat beberapa rumus yang penting untuk diketahui. Tujuan dari rumus gerak parabola adalah untuk membantu dalam menghitung berbagai parameter dan karakteristik gerak parabola. Berikut adalah rumus-rumus yang umum digunakan dalam gerak parabola.

1. Posisi Horizontal (x)

Pada gerak parabola horizontal, kecepatan horizontal (Vx) tetap konstan karena tidak terpengaruh oleh percepatan gravitasi. Oleh karena itu, persamaan yang menggambarkan posisi horizontal (x) dari waktu (t) adalah:

x = Vx * t

2. Posisi Vertikal (y)

Pada gerak parabola, kecepatan vertikal (Vy) akan terpengaruh oleh percepatan gravitasi. Persamaan yang menggambarkan posisi vertikal (y) dari waktu (t) adalah:

y = Vy * t – (1/2) * g * t^2

dimana g merupakan percepatan gravitasi (sekitar 9,8 m/s^2).

3. Jarak Total Gerak Parabola

Yang membentuk gerak parabola adalah kombinasi antara gerak vertikal dan horizontal. Jarak total yang ditempuh oleh benda pada waktu t dapat dihitung dengan menggunakan teorema Pythagoras. 

Dengan demikian, rumus untuk menghitung jarak total (s) dapat dituliskan sebagai:

s = √(x² + y²)

dengan x dan y secara berurutan adalah jarak horizontal dan vertikal.

4. Kecepatan Vertikal (Vy)

Kecepatan vertikal (Vy) pada setiap titik dalam gerak parabola dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

Vy = V0 * sin(θ) – g * t

di mana V0 merupakan kecepatan awal vertikal, θ merupakan sudut lemparan, g adalah percepatan gravitasi, dan t adalah waktu.

5. Persamaan Kecepatan Total (V)

Kecepatan total (V) objek pada setiap titik dalam gerak parabola dapat dihitung menggunakan rumus:

V = √(Vx^2 + Vy^2)

dimana Vx adalah kecepatan horizontal dan Vy adalah kecepatan vertikal.

6. Persamaan Jangkauan (Range)

Jangkauan atau jarak horizontal (R) yang ditempuh oleh objek dalam gerak parabola dapat dihitung menggunakan rumus:

R = V0 * cos(θ) * t

dimana V0 adalah kecepatan awal dan θ merupakan sudut lemparan.

7. Persamaan Tinggi Maksimum (H)

Tinggi maksimum (H) yang dicapai oleh objek dalam gerak parabola dapat dihitung menggunakan rumus:

H = (V0^2 * sin^2(θ)) / (2 * g)

dimana V0 adalah kecepatan awal dan θ merupakan sudut lemparan.

8. Waktu Puncak (t):

Waktu puncak (t) dalam gerak parabola, yaitu waktu ketika objek mencapai tinggi maksimumnya, dapat dihitung menggunakan rumus:

t = (V0 * sin(θ)) / g

9. Persamaan Sudut Lepas (θ):

Sudut lepas (θ) dalam gerak parabola, yaitu sudut yang memberikan jangkauan maksimum, dapat dihitung menggunakan rumus:

θ = arctan((Vy^2) / (Vx^2))

dimana Vy adalah kecepatan vertikal dan Vx adalah kecepatan horizontal.

Dengan memahami dan mengaplikasikan rumus-rumus ini, kita dapat melakukan perhitungan yang lebih akurat dan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang gerak parabola.

Contoh Gerak Parabola dalam Kehidupan

Bagian selanjutnya dari materi gerak parabola adalah contoh-contoh yang bisa kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

1. Lemparan Benda dan Bola

Saat kita melempar benda, seperti bola atau batu, ke udara dengan sudut tertentu, gerakannya akan mengikuti pola parabola. Objek tersebut akan naik ke atas, mencapai titik tertinggi, dan kemudian jatuh kembali ke tanah.

2. Peluru Kendali

Peluru kendali yang diluncurkan dari peluncur memiliki lintasan gerak parabola. Peluru tersebut akan meluncur ke atas, mencapai puncak ketinggian, dan kemudian turun dengan pola parabola.

3. Lompatan Olahraga

Ketika atlet loncat tinggi atau lompat jauh, gerakan mereka akan mengikuti pola parabola. Mereka akan melompat ke atas, mencapai titik tertinggi, dan kemudian mendarat dengan pola parabola.

4. Gerakan Proyektil

Misil, peluru, atau bola kanon adalah contoh gerakan proyektil yang mengikuti pola gerak parabola. Gerakan ini dipengaruhi oleh sudut dan kecepatan awal yang diberikan pada proyektil.

Pada semua contoh di atas, yang memengaruhi objek yang bergerak pada gerak parabola adalah adanya gaya gravitasi. Lintasan parabola ini memiliki bentuk khas dan dapat diobservasi dalam berbagai situasi sehari-hari.

Contoh Soal

Lanjutkan membaca 2 contoh soal di bawah ini untuk memahami sepenuhnya materi gerak parabola!

1. Contoh Soal 1

Sebuah bola dilempar dengan kecepatan awal 20 m/s pada sudut 30 derajat ke atas. Tentukan jangkauan horizontal dan ketinggian maksimum bola!

Penyelesaian:

Dalam hal ini, kecepatan awal (V0) adalah 20 m/s dan sudut peluncuran (θ) adalah 30 derajat.

Menggunakan rumus jangkauan (R) yang telah dijelaskan sebelumnya, kita dapat menghitung jangkauan bola:

R = V0 * t * cos(θ)

Selanjutnya, menggunakan rumus ketinggian maksimum (H).

Ketinggian maksimum (H) yang dapat dicapai oleh bola:

H = (V0^2 * sin^2(θ)) / (2 * g)

Dengan menggantikan nilai V0 (20 m/s) dan θ (30 derajat) ke dalam rumus, kita dapat mencari nilai jangkauan horizontal (R) dan ketinggian maksimum (H) bola.

Setelah menghitung dengan rumus yang sesuai, kita dapat menemukan bahwa jangkauan horizontal bola adalah sekitar 34.64 meter, sedangkan ketinggian maksimum bola adalah sekitar 6.12 meter.

2. Contoh Soal 2

Sebuah bola dilempar dengan kecepatan awal 20 m/s dengan sudut lemparan 45 derajat. Hitunglah waktu yang diperlukan bola untuk mencapai ketinggian maksimum dan jarak horizontal yang ditempuh sebelum jatuh ke tanah.

Penyelesaian:

Untuk mencari waktu yang diperlukan bola untuk mencapai ketinggian maksimum dan jarak horizontal, kita dapat menggunakan rumus-rumus gerak parabola. Dalam kasus ini, sudut lemparan adalah 45 derajat, yang berarti sudut kemiringan lintasan parabola sama dengan sudut lemparan.

Waktu yang diperlukan bola untuk mencapai ketinggian maksimum dapat dihitung dengan rumus:

t = (Vsinθ) / g

t = (10 m/s * sin(45°)) / 9.8 m/s²

t ≈ 0.72 detik

Jarak horizontal yang ditempuh dapat dihitung dengan rumus:

d = (Vcosθ) * t

d = (10 m/s * cos(45°)) * 0.72 detik

d ≈ 5.44 meter

Jadi, waktu yang diperlukan bola untuk mencapai ketinggian maksimum adalah sekitar 0.72 detik, dan jarak horizontal yang ditempuh bola adalah sekitar 5.44 meter.

Sudah Memahami Mengenai Gerak Parabola?

Semoga artikel ini dapat membantumu memahami gerak parabola dengan lebih baik. Harapannya dengan memahami pengertian, ciri-ciri, rumus, dan contoh soal gerak parabola adalah kita dapat mengaplikasikan konsep ini dalam berbagai situasi nyata.

Penting untuk menguasai konsep gerak parabola karena banyak fenomena alam dan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan gerakan dengan lintasan parabola. Semangat belajar!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page