Pengertian Konjungsi Kausalitas dan Contoh Kata dalam Kalimat

Konjungsi kausalitas berkaitan dengan hubungan sebab-akibat antara peristiwa atau fenomena yang saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh sebab itulah, pemahaman tentang jenis konjungsi (kata penghubung) ini sangat penting sebelum kamu hendak membaca atau bahkan membuat suatu karya tulis. 

Kamu mungkin juga tak asing dengan jenis kata penghubung ini, karena pernah mempelajarinya pada materi Bahasa Indonesia kelas VII SMP. Namun, jika kamu lupa-lupa ingat, mari pelajari lagi apa itu kata penghubung sebab-akibat dan contoh dari masing-masing jenisnya melalui artikel ini!

Pengertian Konjungsi Kausalitas

Menurut KBBI, konjungsi adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Sedangkan kausalitas adalah hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau fenomena, di mana satu peristiwa atau fenomena menjadi penyebab terjadinya peristiwa atau fenomena lainnya.

Jadi, konjungsi kausalitas mengacu pada penggunaan kata penghubung dalam kalimat untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau fenomena. 

Dalam arti lain, kata penghubung sebab-akibat merupakan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau fenomena, di mana satu peristiwa atau fenomena (sebab) mengakibatkan terjadinya peristiwa atau fenomena lainnya (akibat).

Contoh kata penghubung sebab-akibat yang umum digunakan adalah “karena”, “sebab”, “karena itu”, “oleh karena itu”, “dikarenakan”, dan sejenisnya. 

Konjungsi ini digunakan untuk menggambarkan alasan atau penyebab dari suatu peristiwa atau fenomena tertentu dan mengaitkannya dengan akibat yang muncul akibat dari penyebab tersebut.

Jenis-Jenis Konjungsi Kausalitas dan Contohnya

Melansir dari berbagai buku teks pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat 5 jenis kata penghubung sebab-akibat yang digunakan. Berikut ini penjelasannya disertai contoh kalimatnya:

1. Konjungsi Kausal Syarat

Jenis konjungsi ini menghubungkan dua peristiwa atau fenomena di mana satu peristiwa atau kondisi menjadi syarat atau prasyarat bagi terjadinya peristiwa atau fenomena lainnya. Singkatnya, konjungsi kausal syarat menunjukkan bahwa suatu kejadian atau kondisi harus terpenuhi, agar akibat tertentu dapat terjadi. 

Kalimat yang menggunakan konjungsi kausal syarat ditandai dengan penggunaan kata apabila, kalau, atau jika. Misalnya:

  • Jika kamu belajar dengan tekun, kamu akan meraih prestasi yang gemilang.
  • Apabila cuaca mendukung, kami akan pergi piknik ke pantai.
  • Hubungan cinta seseorang akan semakin kuat dan langgeng, bila kedua belah pihak berkomitmen untuk saling mendukung dan memahami satu sama lain.
  • Kalau kamu tidak membayar tagihan tepat waktu, listrikmu akan diputus.
  • Kamu akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti ujian, jika kamu terlambat.
  • Apabila kamu berolahraga secara teratur, kesehatanmu akan membaik.
  • Kalau saja Retno mengabariku lebih awal, hal seperti ini mungkin bisa dicegah.
  • Kamu tidak akan diterima di universitas, jika kamu tidak mengisi formulir pendaftaran tersebut.
  • Dalam hidup ini kita harus bekerja keras dan memiliki tekad yang kuat, kalau ingin berhasil.
  • Buat apa aku mempertahankan hubungan ini, jika kamu ternyata tega mengkhianati cintaku?
  • Kalau hujannya nggak reda juga, kami menginap di sini sampai besok pagi aja, ya.
  • Jika kamu memenuhi persyaratan, kamu dapat mengajukan beasiswa ini.
  • Saya yakin penjualan perusahaan akan meningkat 10%, jika perusahaan mengimplementasikan strategi pemasaran yang out of the box dan efektif.
  • Jika ada yang tidak membawa kartu identitas, terpaksa kami tidak mengizinkannya untuk masuk ke ruangan ini. 

2. Konjungsi Kausal Alasan

Konjungsi kausal alasan digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa atau fenomena, di mana satu peristiwa atau kondisi menjadi alasan atau justifikasi bagi terjadinya peristiwa atau fenomena lainnya. 

Jenis konjungsi kausalitas ini menunjukkan hubungan penyebab-alasan antara dua hal yang saling terkait menggunakan kata ‘karena’. Contohnya:

  • Kami berkumpul bersama keluarga, karena ingin merayakan hari ulang tahun ibu.
  • Saya memutuskan untuk mengambil jurusan ini, karena saya memiliki minat yang besar dalam bidang tersebut.
  • Karena reputasinya baik di pasaran, banyak yang memilih produk brand ini di pasaran.
  • Azka mencoba menyelesaikan tugas rumahnya lebih awal, karena ia ingin memiliki waktu luang di akhir pekan.
  • Charlie memberikan hadiah itu, karena ingin membuat Teressa senang di hari spesialnya.
  • Karena dananya sudah terkumpul, tidak ada salahnya untuk melakukan renovasi rumah.
  • Kami melaporkan insiden ini kepada polisi, karena ingin pelakunya segera tertangkap.
  • Karena meeting kali ini sangat penting, diharapkan semua karyawan divisi pemasaran hadir tepat waktu.

3. Konjungsi Kausal Simpulan

Jenis konjungsi kausalitas ini digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa atau fenomena, di mana satu peristiwa atau kondisi menjadi kesimpulan atau hasil dari peristiwa atau fenomena lainnya. Biasanya, konjungsi kausal simpulan ditandai dengan penggunaan kata ‘jadi’ atau ‘demikian’. Contohnya adalah:

  • Aku sangat lelah hari ini, jadi aku memutuskan untuk tidur lebih awal.
  • Pelanggan memberikan umpan balik positif, dengan demikian kami yakin bahwa produk ini disukai oleh banyak orang.
  • Jadi, dia terpilih sebagai juru bicara perusahaan berkat keterampilan komunikasinya yang jago.
  • Vanessa sangat berbakat dalam bidang seni, jadi dia memutuskan untuk mengejar karir di dunia kesenian.
  • Saya mempelajari materi ini dengan sungguh-sungguh, jadi saya merasa siap untuk menghadapi ujian besok.
  • Dengan demikian, kami memutuskan untuk membatalkan piknik setelah tahu perkiraan cuaca hari ini sangat buruk.
  • Harga laptop itu ternyata sangat mahal, jadi Gea lebih memilih laptop lain yang lebih murah.
  • Nilai kamu belum mencapai KKM, jadi kamu harus mengikuti remedial.
  • Fauzan dan Keke memang sudah dekat sejak lama, jadi tak heran hubungan mereka sangat harmonis dan langgeng.

4. Konjungsi Kausal Akibat

Ini adalah jenis konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan dua peristiwa atau fenomena, di mana satu peristiwa atau kondisi menjadi akibat langsung dari peristiwa atau fenomena lain yang menyebabkannya. Jenis konjungsi ini sering menggunakan kata ‘akibatnya’, ‘sehingga’, ‘oleh karena itu’, atau ‘oleh sebab itu’. Berikut contohnya:

  • Hujan begitu deras semalam, akibatnya jalan-jalan menjadi banjir.
  • Husna baru saja mengalami kecelakaan dan kakinya patah, sehingga ia harus menggunakan tongkat kruk selama beberapa minggu.
  • Ayah pulang larut malam setiap hari, akibatnya dia jarang bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.
  • Tim mereka berhasil menyelesaikan proyek dengan cepat. Oleh sebab itu, mereka mendapatkan insentif dari atasan.
  • Robert dan Winda tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama beberapa minggu. Oleh karena itu, kini hubungan mereka merenggang.
  • Akibat kehilangan pekerjaan saat pandemi Covid-19, Toni memberanikan diri memulai bisnisnya sendiri.
  • Oliv terjebak macet yang lumayan parah di Jalan Sudirman, sehingga ia datang terlambat ke pertemuan.

5. Konjungsi Kausal Untuk

Jenis konjungsi ini mengindikasikan suatu sebab harus membentuk akibat. Untuk membuat hubungan tersebut, maka kata penghubung yang bisa kamu gunakan antara lain ‘untuk itu’, agar’, supaya’, atau ‘demi’. Berikut ini contohnya:

  • Perusahaan A membuka cabang baru, supaya dapat memperluas jangkauan bisnis mereka.
  • Yasmin rutin menabung dan berinvestasi selama bertahun-tahun demi bisa membeli mobil impiannya.
  • Riko giat mempelajari bahasa Jepang, agar studi lanjutannya di sana berjalan lancar.
  • Rudi dan kawan-kawannya rajin menyelenggarakan acara amal. Untuk itu, dana untuk panti asuhan X bisa terkumpul lebih cepat.
  • Sebaiknya kamu pasang pengingat di ponselmu, agar tidak lupa lagi dengan perayaan anniversary kita tahun ini.
  • Mama selalu sigap mematikan TV dan kipas saat tidak digunakan, agar bisa menghemat tagihan listrik.
  • Saya mengajukan izin libur ke pihak atasan, supaya bisa menghadiri upacara pemakaman kakak ipar saya.

Sudah Paham Mengenai Materi Konjungsi Kausalitas?

Demikianlah materi lengkap terkait konjungsi kausalitas yang perlu kamu pahami, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga contohnya. Semoga dengan memahami penjelasan di atas bisa membantu kamu untuk berkomunikasi secara efektif atau bahkan menyusun karya tulis yang baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page