Amanah – Pengertian, Dalil, Ciri, Hikmah, & Contohnya

Islam selalu mengajarkan penganutnya untuk memiliki akhlak terpuji. Salah satu akhlak yang dianjurkan adalah amanah. Orang yang senantiasa mampu menjaga sikap ini akan mudah mendapatkan kepercayaan. Mengingat zaman sekarang menaruh kepercayaan itu bukan hal yang mudah.

Jadi, belajar tentang bagaimana memiliki sikap baik ini perlu Anda pelajari. Ketika Anda memperoleh tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan terhadap persoalan tertentu, maka Anda wajib menjaganya agar tidak mengecewakan orang. Lantas, bagaimana ciri-ciri dan dalilnya? Simak di sini!

Pengertian Amanah

Secara harfiah, ini merupakan salah satu akhlak yang wajib dimiliki oleh setiap orang muslim. Istilah ini muncul dari kata al-amaanah atau al-amnu yang maknanya ialah suatu ketenangan jiwa yang terbebas dari segala hal yang menakutkan. Sebab, ketika seseorang memilikinya, pasti terhindar dari masalah.

Sementara itu, menurut bahasa, istilah ini adalah suatu perkara yang sudah dipercayakan. Misalnya saja orang tua yang memiliki anak. Kalimat ini mengandung makna bahwa, anak merupakan kepercayaan dari Tuhan untuk para orang tua bimbing dan ajarkan apa yang dilarang Allah SWT dan diperintahkan.

Pengertian Menurut Ahli

Selain secara umum, ada beberapa ahli yang turut serta mengemukakan terkait pengertian istilah ini. Adapun ahli tersebut ialah:

1. Quraish Shihab

Menurut Quraish Shihab, amanah adalah kepercayaan dari seseorang agar bisa dijalankan dan dipelihara. Dalam prosesnya, orang-orang yang memperolehnya harus berusaha menghindari segala kemungkinan yang dapat merusak atau menghancurkannya, baik secara sengaja maupun tidak.

2. Abdurrahman As-Sa’idi

Abdurrahman As-Sa’idi mengemukakan bahwa, istilah ini adalah semua hal yang sudah dipercayakan seseorang agar orang yang dipercayakan itu mampu menunaikannya dengan baik.

Dalil Amanah

Allah SWT memberikan perintah kepada semua hambanya agar mampu mengemban kepercayaan dengan sempurna dan patuh. Tidak dikurangi, ditunda, dan dicurangi sedikitpun. Adapun berikut ini adalah beberapa dalil mengenai sikap baik ini yang bisa Anda pelajari:

1. QS. Al-Ahzab: 72-73

1
gramedia.com

Artinya: Sesungguhnya kami telah mengemukakan sebuah kepercayaan kepada langit, bumi, serta gunung-gunung. Akan tetapi mereka semua menolak dan merasa khawatir tidak mampu mengembannya dan akan menghianatinya. Kemudian dipikulkanlah kepercayaan tersebut kepada manusia.

Sesungguhnya manusia sangatlah zalim dan memiliki sifat bodo amat. Sehingga, Allah SWT pasti akan memberikan azab kepada orang-orang yang memiliki sifat munafik. Baik laki-laki maupun perempuan dan mereka yang musyrik. Namun, ketika mereka bertaubat, maka Allah SWT akan tetap menerimanya.

Sungguh Allah SWT adalah Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. Dalam firman Allah SWT tersebut, Tuhan sudah memberikan penawaran titipan kepada makhluk-makhluk yang lebih besar yakni bumi, langit dan gunung secara sukarela atau tanpa paksaan.

Namun, makhluk-makhluk tersebut menolak untuk memikul kepercayaan sebesar itu. Sebab ada kekhawatiran karena tidak mampu melaksanakan kepercayaan dari Tuhan. Mereka bukan menolak karena membangkang ataupun tidak menginginkan pahala, namun murni karena ketidaksanggupannya.

Kemudian Allah SWT menawarkan titipan tersebut kepada hamba yang lebih kecil, yakni manusia dengan syarat dan ketentuan seperti yang dijelaskan langit, bumi, dan gunung. Dengan tegas manusia menyanggupi kepercayaan tersebut, meskipun kebanyakan dari mereka bodoh dan zalim.

Manusia sendiri memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ketiga makhluk Allah yang lainnya. Namun, manusia mau menerima kepercayaan karena memiliki potensi. Tetap karena manusia memiliki ambisi dan syahwat yang luar biasa, ini membuat mereka terkelabui dan menutup pandangan mata hatinya.

2. HR. Abu Dawud: 3535

2
gramedia.com

Hadist HR. Abu Dawud: 3655 merupakan hadist yang menjelaskan tentang kewajiban bagi seorang muslim agar tidak berkhianat dan menjaga kepercayaan yang diberikan. Adapun bunyi hadist tersebut ialah:

Artinya: Kerjakan amanah kepada orang-orang yang sudah memberikan kepercayaannya untukmu dan janganlah dirimu berkhianat kepada orang-orang yang sudah menghianatimu.

3. HR. Bukhari: 59

3
gramedia.com

Dalam hadist HR. Bukhari: 59 menjelaskan bahwa titipan yang diangkat menjadi salah satu ciri-ciri kiamat. Berikut bunyi hadistnya.

Artinya: pada suatu hari Nabi Muhammad SAW tengah berada di majelis dan menceritakan kepada suatu kaum. Kemudian datang seorang dari golongan Arab Badui yang melontarkan pertanyaan “Kapan hari kiamat terjadi?” Rasul tidak menjawab dan melanjutkan pembahasan.

Hal tersebut membuat sebagian kamu merasa bahwa beliau memang mendengarkan apa yang ditanyakan, akan tetapi tidak terlalu menyukai pertanyaannya. Kemudian ada sebagian pula yang mengatakan bahwa beliau memang tidak mendengarkan pertanyaannya.

Hingga Nabi SAW menyelesaikan pembahasan yang tengah diperbincangkan dan berkata “Mana orang yang menanyakan tentang hari kiamat tadi?”, “Saya, Rasul.” jawab orang tersebut. 

Maka beliau kemudian bersabda “Jika sudah hilang amanah maka tunggulah, kiamat akan terjadi. “Bagaimana kepercayaan bisa hilang?” kata orang tersebut lagi. Rasul menjawab “Ketika urusan dipasrahkan dan diserahkan kepada orang-orang yang bukan ahlinya, maka tunggu kaiamat tersebut terjadi”.

4. Q.S Al-Baqarah: 238

4
gramedia.com

Artinya: Jika kamu ada di perjalanan dan bermua’malah secara tidak tunai, sedangkan kamu tidak mendapatkan penulis, maka hendakklah barang tanggungan yang dipegang oleh seseorang yang mempunyai hutang.

Namun, jika ada sebagian dari dirimu yang mempercayai bahwa ada sebagian dari lainnya. Maka, hendaknya orang yang mendapatkan kepercayaan menunaikan segala amanah (hutang) dan hendak bertakwalah kepada Allah SWT selaku Tuhannya dan silahkan jaga dirimu (para saksi).

Barangsiapa yang menyembunyikan kesaksiannya maka sesungguhnya ia masuk ke dalam golongan orang-orang berdosa hatinya. Sungguh Allah maha mengetahui apa yang sedang kamu kerjakan.

Ciri-Ciri Amanah

Meski menjadi akhlak yang diwajibkan oleh Allah SWT, namun tidak semua orang mampu memiliki sikap ini. Adapun ciri-ciri orang yang dapat dipercaya adalah sebagai berikut:

1. Jujur

Ciri pertamanya adalah jujur. Sikap ini menjadi salah satu pertanda bahwa orang tersebut dapat dipercaya. Orang yang memiliki akhlak ini pasti mampu menyampaikan informasi sesuai dengan aslinya. Tidak ada perkara yang ditambahkan atau dikurangi dengan tujuan tertentu.

2. Bertanggung Jawab

Tak hanya itu, orang yang amanah sudah bisa dipastikan bertanggung jawab. Sebab, kepercayaan yang diberikan kepada mereka dianggap sebagai titipan dan harus dijaga. Tak peduli seberat dan sebanyak apapun halangannya, tanggung jawab akan tetap dijaga dengan kemampuan terbaiknya.

3. Menepati Janji

Berikutnya adalah orang tersebut mampu menepati janji. Dengan sikap ini, orang tersebut dapat memikul kepercayaan yang diberikan seseorang kepada dirinya. Terlepas bahwa janji tersebut berasal dari dirinya sendiri maupun orang lain.

Hikmah Amanah

Sesuatu yang baik pasti akan memberikan dampak baik untuk diri sendiri. Begitupun dengan diterapkannya sikap ini yang tentu saja mampu memberikan hikmah tersendiri untuk kehidupan. Adapun hikmah tersebut ialah:

  • Bisa menjalankan setiap tanggung jawab yang diberikan dengan baik dan sesuai porsinya.
  • Mudah mendapatkan kepercayaan dari orang lain sehingga menjamin hubungan baik antar sesama muslim.
  • Hidupnya akan dimudahkan oleh Allah SWT dan diberikan jalan kesuksesan.
  • Memperoleh simpati dan rasa hormat dari semua pihak.

Contoh

Setelah membahas tentang pengertian, ciri-ciri, hadist, dan hikmahnya, kini saatnya Anda melihat beberapa contoh yang umum ada di sekitar Anda. Berikut adalah penjelasannya:

1. Menjalankan Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab adalah dua hal yang bisa menjadi patokan apakah orang tersebut dapat dipercaya atau sebaliknya. Orang yang mampu melakukannya berarti bisa diberikan kepercayaan. Mereka tidak peduli dengan tantangan, risiko, kesulitan, bahwa tawaran menggiurkan. Pastinya tetap akan melakukannya secara maksimal.

3. Menyampaikan Titipan Sesuai dengan Porsi Aslinya

Sekilas, menyampaikan titipan sesuai dengan porsi aslinya adalah perkara yang mudah untuk dijalankan. Hanya saja, apakah semua orang mampu melakukannya dengan baik? Tidak tergiurkah untuk mencicipi sedikit isinya? Hanya orang-orang yang memiliki amanah yang mampu menyampaikan titipan sesuai aslinya.

Terlepas perilaku tersebut sebenarnya tidak memberikan keuntungan untuk penyampai pesan. Namun, karena sikap dapat dipercayanya sudah terbiasa dilakukan, jadi kegiatan tersebut sangatlah mudah.

3. Menjaga Informasi yang Bersifat Rahasia

Ada pepatah yang bilang bahwa, mulut manusia terkadang berbisa. Memang faktanya demikian, karena pesan rahasia pun bisa menjadi informasi umum jika tidak diamanahkan kepada orang yang tepat. Gunanya orang yang bisa dipercaya ialah mampu menjaga rahasia sekalipun itu bukan hal yang besar.

Sudahkah Anda Memiliki Sikap Ini?

Setelah membaca ulasan seputar amanah, Anda sebagai umat muslim haruslah bisa membuat diri menjadi orang yang dapat dipercaya. Kepercayaan itu ibarat kaca. Jika sudah pecah, maka ke depannya tidak akan bisa kembali seperti semula. Jadi, selagi masih dipercaya, jangan pernah berkhianat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page